Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI EROPA

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SEMESTER 4

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


Perkembangan Islam Di Eropa

Islam memiliki sejarah tersendiri di benua yang sering disebut dengan benua biru ini.
Sepuluh abad yang lalu, islam adalah agama yang berjaya dibeberapa wilayah eropa terutama
Spanyol dan pemerintahan islam banyak membawa kemajuan di benua tersebut meskipun hal
ini bertolak belakang dengan keadaan islam di Eropa saat ini (baca fungsi agama dalam
kehidupan manusia). Untuik mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan islam
di Eropa simak penjelasan berikut ini (baca juga sejarah yahudi dan sejarah islam dunia)

Masuknya Islam ke Eropa


Berbeda halnya dengan proses masuknya Islam di Amerika yang dipelopori oleh
masyarajat kelas bawah, Islam masuk ke Eropa melalui jalur kekuasaan yakni pada masa
daulat Bani Umayah, dibawah kepemimpinan Khalifah Al Walid dan yang berkedudukan di
Damaskus. Pada saat itu, Khalifah Al walid mengirimkan pasukan ke Afrika Utara untuk
memperluas wilayahnya. Pada sekitar tahun 709 masehi, Mus bin Nusyair yang saat itu
menjabat sebagai Gubernur Afrika mengutus Thariq bin Ziad beserta pasukannya
mengadakan penjajakan wilayah ke daerah benua Eropa yakni Spanyol dan ternyata pasukan
tersebut berhasil menduduki wilayah Spanyol tanpa melakukan perlawanan yang berarti.
Selanjutnya pada tahun 710, Thariq bin Ziad dan pasukannya yang mayoritas merupakan
masyarakat Arab dan barbar mengulangi misinya untuk memperluas wilayah dengan
menyebrangi laut Tengah menuju daratan Spanyol dan ia serta pasukannya mendarat pada
suatu bukit yang kemudian dinamakan jabal Thariq atau yang dikenal dengan nama Gibraltar.
Pasukan Thariq bin Ziad harus berperang melawan pasukan Raja Spanyol yakni Raja
Roderick dan peperangan tersebut berlangsung selama delapan hari dan akhirnya
dimenangkan oleh pasukan Islam sedangkan raja Roderick dan pengikutnya melarikan diri ke
arah barat laut. Wilayah Spanyol yang dikuasai diantaranya adalah Archidona, Toledo, dan
Granada kemudian berhasil ditundukkan, dan Musa bin Nusyair menyusul ke Spanyol.
Selanjutnya dengan bantuan pasukan Spanyol yang tersisa dan dukungan rakyat Spanyol
yang tertindas oleh Roderick, Pasukan Islam berhasil menguasai Prancis dan negara-negara
tetangganya hingga ke Skandanavia, Jerman, Polandia, Albania Hongaria, rumania, dan
Bulgaria.

Masa Pemerintahan Islam


Setelah Spanyol dikuasai pasukan muslim, Spanyol kemudian menjadi salah satu
bagian atau propinsi dari Dinasti Bani Umayah dan beribukota di Sevilla. Beberapa Gubernur
yang pernah memerintah disana diantaranya adalah Musa bin Nusyair, Abdul Aziz bin Musa
bin Musyair, lalu Abdur Rahman As Saqafi, Al Samah bin Malik, dan selanjutnya diganti
oleh Abdur Rahman Al Ghafiqi yang meninggal setelah perang melawan Prancis. Gubernur
terakhir bani Umayah di Spanyol adalah Yusuf Al Fiqri yang menggantikan Abdur Rahman
Al Ghafiqi. Saat pemerintahan bani Abbasiyah, Abdur Rahman bin Mu’awiyah bin Hisyam
yang merupakan keturunan Bani Abbasiyah melarikan diri ke Spanyol dan mendirikan
kekhalifahan disana. Selanjutnya khalifah
Abdur Rahman berhasil menaklukkan Spanyol dan mendapat julukan Ad-Dakhil yang
artinya “sang Penakluk”. Pemerintahan Islam di Spanyol berakhir setelah delapan abad
lamanya kekuasaan dan sekitar tahun 1492 – 1502, dan juga setelah raja-raja Eropa yang
beragama Kristen bersatu terutama Raja Spanyol dan raja Portugal. Setelah itu perkembangan
islam terhenti di benua Eropa.

Kemajuan Pemerintahan Islam di Eropa


Selama delapan abad umat islam memerintah di Spanyol, banyak sejarah dan
kemajuan yang telah dicapai mengingat delapan abad bukanlah waktu yang singkat. Umat
islam berhasil membawa sejarah yang baik bagi penduduk Spanyol karena mereka tidak
memperlakukan penduduk Spanyol sebagai jajahan dan berlaku-semena-mena. Pemerintahan
islam memperlakukan penduduk Spanyol dengan baik dan tidak membatasi kegiatan mereka.
Hal inilah yang menyebabkan Spanyol memiliki catatan sejarah yang lebih baik
dibandingkan dengan sejarah negara Eropa lainnya. Berikut ini adalah beberapa kemajuan
yang ditorehkan umat muslim kala itu. (baca ilmu pendidikan islam dan hakikat pendidikan
islam)

1. Sejarah agama islam mencatat pada masa itu pemerintahan islam diEropa banyak
melahirkan ulama besar seperti Imam Al Auza’i, seorang tokoh ilmu Fiqih, dan juga
ulama-ulama lain di bidang tasawuf, fikih, hadits dan sebagainya.
2. Lahirnya filsuf dan ilmuwan islam seperti Ibnu Rusydi, seorang filusuf dan ahli di bidang
kedokteran. Serta beberapa ahli astronomi terkenal seperti Al Irqali dari Toledo dan Al Majriti
dari Kordoba dan Ibnul Aflah dari Sevilla.
3. Di masa pemerintahannya, islam mewariskan berbagai bangunan indah sebagai karya di
bidang arsitektur seperti Istana Ja’fariah, Istana Al Hamra di Granada, Masjid Cordova, Masjid
Sevilla dan Tembok Toledo, serta Istana Al makmun. Masjid kala itu tidak hanya berfungsi
sebagai tempat menunaikan shalat wajib, shalat jum’at akan tetapi kegiatan lain
seperti zakat (baca penerima zakat dan syarat penerima zakat) serta tempat pengajaran
Alqur’an (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca
Alqur’an bagi ibu hamil)

Masa Kejatuhan Pemerintahan Islam Eropa


Setelah kejatuhan tentara dan keuasaan islam di Spanyol, Raja Spanyol Ferdinand
yang menikah dengan Ratu Portugal Elisabeth melarang segala bentuk aktifitas dakwah islam
secara terang-terangan dan sembunyi. Mereka juga mengusir umat muslim dari Spanyol dan
memaksanya masuk agama kristen. Tidak ada penduduk Spanyol yang boleh memakai nama
Arab ataupun nama islam. Jika ada yang melanggar maka orang tersebut akan mendapat
hukuman penggal kepala. Pada tahun 1610, Granada menjadi daerah terakhir yang dilepas
oleh pemerintahan Islam di Spanyol dan sekitar 50.00 umat muslim diusir dari wilayah
tersebut tanpa boleh membawa apapun sehingga banyak dari mereka yang meninggal di
perjalanan.
Raja-raja Eropa yang bersatu dan menang atas tentara islam selanjutnya lupa diri dan
menjadikan diri mereka sebagai penjajah negara lain untuk memperluas wilayah dan
mendapatkan lebih banyak harta. Hal inilah yang mendorong mereka untuk menjajah negara-
negara lain seperti negara islam dan termasuk Indonesia yang pada saat itu memiliki beberapa
kerajaan islam di wilayahnya.
Islam Eropa Saat Ini
Setelah masa penjajahan tersebut dimulai maka hubungan negara Eropa dengan islam
terputus dan hal ini terjadi sebelum abad ke delapan belas. Setelah banyak negara islam dan
daerah yang lepas dari penjajahan bangsa Eropa barulah hubungan tersebut dimulai kembali.
Abad tersebut kemudian dikenal dengan nama abad kebangkitan. Banyaknya imigran muslim
yang merantau dan menetap di Eropa selanjutnya menjadi cikal bakal berkembangnya islam
di zaman modern. Tidak hanya itu banyak pelajar muslim yang kemudian pergi dan menetap
di Eropa untuk menuntut ilmu. Kemudian berdirilah organisasi islam yang disebut Young
Muslim Association in Europa (YMAE). Organisasi tersebut bertanggung jawab untuk
mengembangkan dakwah dan upaya mengenalkan islam kepada masyarakat Eropa.
Banyaknya masjid dan makanan halal yang tersedia di Eropa adalah salah satu bukti
berkembangnya islam di benua ini.
Saat ini islam sudah banyak mengalami kemajuan di negara-negara Eropa dan banyak
masyarakat Eropa yang sudah menganutnya. Meskipun beberapa negara bertindak semena-
mena dan melarang muslim melakukan kewajibannya seperti Prancis yang melarang
warganya terutama wanita untuk mengenakan hijab (baca wanita dalam islam, kedudukan
wanita dan peran wanita dalam islam). Meskipun demikian, tetap saja hal ini tidak
menggentarkan iman dan keinginan mereka untuk tetap istiqamah melaksanakan perintah
Allah SWT dan menjahuhi larangannya.
MAKALAH
KETENTUAN PERAWATAN TERHADAP JENAZAH SESUAI
DENGAN SYARIAT ISLAM

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SEMESTER 4

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


Di antara masalah penting yang terkait dengan hubungan manusia dengan manuasia lainnya adalah
masalah perawatan jenazah. Islam menaruh perhatian yang sangat serius dalam masalah ini, sehingga
hal ini termasuk salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat manusia, khususnya umat Islam.
Perawatan jenazah ini merupakan hak si mayat dan kewajiban bagi umat Islam untuk melakukannya
dengan pengurusan yang terbaik.
Dalam kenyataan masih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam yang
belum mengetahui bagaimana tatacara mengurus jenazah. Masih banyak praktek perawatan jenazah
yang berbau bid’ah (larangan yang tidak pernah dilakukan Nabi Muhammad Saw.). Islam tidak hanya
mengatur apa yang harus diperbuat kepada orang yang sudah meninggal saja, tetapi juga kepada orang
yang sedang sakit yang dimungkinkan akan meninggal. Hal yang perlu dilakukan bagi orang yang
sedang sakit di antaranya adalah:
1. Bagi yang sakit hendaknya rela dengan apa yang menimpanya dan harus sabar menghadapinya.
2. Orang yang sakit juga harus takut dengan dosa-dosanya yang selama ini dilakukan dan penuh
harap agar Allah memberikan rahmat kepadanya. Bagaimanapun sakitnya, seseorang tidak boleh
berharap agar segera mati.
3. Kalau ada kewajiban yang harus ditunaikan hendaknya segera ditunaikan, tetapi kalau belum
ditunaikan segera diwasiatkan.
Dalam hal menghadapi orang yang menjelang ajal (sakaratul maut), Nabi Saw. menganjurkan
kepada orang-orang Islam di sekitarnya untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menengoknya dengan memberikan nasihat-nasihat terbaik bagi si sakit dan memberi semangat
kepadanya.
2. Menganjurkan untuk selalu bersabar dan selalu berbaik sangka kepada Allah.
3. Menganjurkan si sakit untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak kemurnian tauhid.
4. Berdoa untuk si sakit.
5. Menalqin si sakit dengan bacaan syahadat agar dapat mengakhiri hidupnya dengan baik (husnul
khatimah).
6. Menghadapkan si sakit ke arah kiblat.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan terhadap orang yang sudah meninggal adalah merawat
jenazahnya yang dimulai sejak menyiapkannya, memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya,
hingga menguburkannya. Merawat jenazah termasuk salah satu kewajiban umat Islam yang termasuk
dalam wajib kifayah, artinya kewajiban yang kalau dikerjakan oleh sebagian umat Islam maka
gugurlah kewajiban sebagian umat Islam lainnya. Hal-hal yang harus dilakukan terhadap orang yang
sudah meninggal adalah sebagai berikut:
1. Segera memejamkan mata si mayat dan mendoakannya.
2. Menutup seluruh badan si mayat dengan pakaian (kain) selain pakaiannya, kecuali bagi mayat
yang sedang berihram.
3. Menyegerakan pengurusan mayat mulai dari memandikan, mengkafani (membungkus),
menshalatkan hingga menguburkannya.
4. Sebagian dari keluarganya juga hendaknya segera menyelesaikan hutanghutang si mayat.
Secara khusus Nabi memberikan tuntunan dalam perawatan jenazah ini yang meliputi
memandikan jenazah, mengkafani, menshalatkan, sampai menguburkannya. Dalam hal ini Nabi tidak
memberikan aturan yang rinci, hanya ketentuan umum saja yang mempermudah kita umat Islam
untuk mengembangkannya sendiri di tengah masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda-beda.
Namun secara khusus Nabi juga memberikan ranbu-ranbu mana yang harus dilakukan dan mana yang
tidak boleh dilakukan. Berikutnya akan diuraikan satu-persatu mengenai perawatan jenazah mulai dari
memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan jenazah. Uraian ini didasarkan pada
penjelasan Nabi Saw. dalam haditshaditsnya.
1. Memandikan jenazah
Hukum memandikan mayat bagi orang Muslim yang hidup adalah fardlu kifayah. Yang wajib
dimandikan adalah mayat Muslim yang tidak mati syahid, yaitu orang yang mati karena dalam
pertempuran fi sabilillah melawan orang kafir. Orang yang mati syahid tidak perlu dimandikan,
sebagaimana sabda Rasulullah Saw. tentang orang-orang yang gugur dalam pertempuran Uhud:
“Jangan kamu mandikan mereka, karena sesungguhnya setiap luka dan darah akan semerbak bau
kesturi pada hari kiamat, dan tidak usah mereka dishalati” (HR. Ahmad dari Jabir).
Orang yang memandikan mayat sebaiknya adalah keluarga terdekat dari si mayat, kalau dia tahu
cara memandikannya. Apabila mayat itu laki-laki seharusnya yang memandikan juga laki-laki.
Apabila mayat itu perempuan yang memandikan juga perempuan. Kecuali untuk anak kecil, maka
boleh dimandikan oleh orang yang berlainan jenis kelamin. Nabi bersabda: “Apakah yang
menyusahkanmu seandainya engkau mati sebelum aku, lalu aku memandikanmu dan mengkafani,
kemudian aku menshalatkan dan menguburmu” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ibnu
Hiban, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi dari ‘Aisyah).
Alat-alat yang perlu disediakan untuk memandikan mayit di antaranya adalah:
a. Tempat tidur atau meja dengan ukuran kira-kira tinggi 90 cm, lebar 90 cm, dan panjang 200
cm, untuk meletakkan mayit.
b. Air suci secukupnya di ember atau tempat lainnya (6-8 ember).
c. Gayung secukupnya (4-6 buah).
d. Kendi atau ceret yang diisi air untuk mewudukan mayit.
e. Tabir atau kain untuk menutup tempat memandikan mayit.
f. Gunting untuk melepaskan baju atau pakaian yang sulit dilepas.
g. Sarung tangan untuk dipakai waktu memandikan agar tangan tetap bersih, terutama bila
mayitnya berpenyakit menular.
h. Sabun mandi secukupnya, baik padat maupun cair.
i. Sampo untuk membersihkan rambut.
j. Kapur barus yang sudah dihaluskan untuk dicampur dalam air.
k. Kalau ada daun bidara juga bagus untuk dicampur dengan air.
l. Tusuk gigi atau tangkai padi untuk membersihkan kuku mayit dengan pelan.
m. Kapas untuk membersihkan bagian tubuh mayit yang halus, seperti mata, hidung, telinga, dan
bibir. Kapas ini juga bisa digunakan untuk menutup anggota badan mayit yang mengeluarkan
cairan atau darah, seperti lubang hidung, telinga, dan sebagainya.
Adapun cara memandikan jenazah secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menaruh mayat di tempat yang tinggi supaya memudahkan mengalirnya air yang telah
disiramkan ke tubuh mayat.
b. Melepaskan pakaian mayat lalu ditutup dengan kain agar auratnya tidak terlihat, kecuali anak
kecil.
c. Orang yang memandikan mayat hendaknya menggunakan sarung tangan, terutama ketika
menggosok aurat si mayat.
d. Mengurut perut si mayat dengan pelan untuk mengeluarkan kotorankotoran yang ada dalam
perutnya, kecuali perut perempuan yang hamil.
e. Memulai membasuh anggota badan si mayat sebelah kanan dan anggota tempat wudlu.
f. Membasuh seluruh tubuh si mayat dengan rata tiga kali, lima kali, tujuh kali, atau lebih
dengan bilangan ganjil. Di antaranya dicampur dengan daun bidara atau yang sejenisnya yang
dapat menghilangkan kotoran-kotoran di badan mayat, seperti sabun,sampo, dan sebagainya.
g. Menyiram mayit berulang-ulang hingga rata dan bersih dengan jumlah ganjil. Waktu
menyiram tutuplah lubang-lubang tubuh mayit agar tidak kemasukan air.
h. Jangan lupa membersihkan rongga mulut mayit, lubang hidung, lubang telinga, kukunya, dan
sebagainya.
i. Yang terakhir, siramlah dengan larutan kapur barus atau cendana.
j. Untuk mayat perempuan setelah rambutnya diurai dan dimandikan hendaknya dikeringkan
dengan semacam handuk lalu dikelabang menjadi tiga, satu di kiri, satu di kanan, dan satu di
ubun-ubun, lalu ketiga-tiganya dilepas ke belakang.
k. Setelah selesai dimandikan, badan mayat kemudian dikeringkan dengan semacam handuk.
Demikian ketentuan pokok tentang cara memandikan mayat sebagaimana dijelaskan oleh Nabi
Saw. Dalam prakteknya cara-cara ini bisa berkembang sesuai dengan kebiasaan masing-masing
umat Islam di daerahnya. Selama tidak menyalahi aturan pokok ini dan prinsipnya untuk dapat
memandikan mayat dengan sebaik-baiknya, maka hal itu masih diperbolehkan.
Di samping hal-hal di atas ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan
memandikan jenazah, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada perintah yang jelas tentang mewudukan mayit sebelum memandikannya. Yang ada
adalah dalam memandikan mayit hendaknya mendahulukan bagian yang kanan dan anggota-
anggota wudu.
b. Dalam keadaan tertentu mayit dapat ditayamumkan, seperti 1) bila tidak ada air, 2) bila
jasadnya akan rusak kalau kena air, dan 3) bila mayit perempuan tidak mempunyai suami dan
tidak ada orang perempuan lain di sekitarnya.
c. Jika keluar najis dari tubuh mayit setelah dimandikan, maka najis itu harus dibersihkan
dengan mencucinya dan tidak perlu diulang memandikannya, dan jika sudah dikafani, maka
tidak perlu dibongkar lagi kafannya untuk dibersihkan.
d. Orang yang selesai memandikan mayit dianjurkan untuk mandi.
e. Orang yang memandikan mayit janganlah membuka rahasia mayit yang merugikan.
Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memandikan mayit yang terkena kena
penyakit rabies atau yang sejenisnya:
a. Mayit hendaknya direndam dulu dengan air yang dicampur rinso atau obat selama 2 jam.
b. Setelah itu mayit disiram dengan air bersih dan disabun selama kira-kira 10 menit lalu dibilas
dengan air bersih.
c. Kemudian siramlah mayit dengan air yang dicampur dengan cairan obat seperti lisol, karbol,
atau yang sejenisnya. Ukurannya 100 cc (setengah gelas cairan obat) dicampur air satu ember.
d. Yang terakhir siramlah dengan air bersih kemudian dikeringkan.
e. Setelah itu dikafani dengan beberapa rangkap kain kafan. Kapas yang ditempelkan pada
persendian hendaknya dicelupkan ke cairan obat.
f. Setelah itu masukkan ke peti dan langsung dihadapkan ke arah kiblat. Talitali kain kafan tidak
perlu dilepas dan dalam peti ditaburi kaporit.
g. Setelah peti ditutup mati lalu dishalatkan.
h. Barang-barang bekas dipakai mayit yang kena rabies hendaknya dimusnahkan (dibakar).
i. Orang yang memandikan mayit yang kena rabies hendaknya memakai sarung tangan,
mengenakan kacamata renang, memakai sepatu laras panjang, dan setelah memandikan
tangan dan kakinya dicuci dengan cairan obat seperti lysol, dettol, dan sebagainya.
2. Mengkafani jenazah
Hukum mengkafani jenazah atau mayat juga fardlu kifayah. Mengkafani mayat berarti
membungkus mayat dengan selembar kain atau lebih yang biasanya berwarna putih, setelah
mayat selesai dimandikan dan sebelum dishalatkan serta dikubur. Mengkafani mayat sebenarnya
sudah cukup dengan satu lembar kain saja yang dapat menutup seluruh tubuh si mayat.
Namun kalau memungkinkan, hendaknya mengkafani mayat ini dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Karena itu dalam mengkafani mayat ini ikutilah petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh
Nabi Saw., di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Kafanilah mayat dengan sebaik-baiknya. Nabi Saw. bersabda: “Apabila salah seorang dari
kamu mengkafani saudaranya, maka hendaklah ia mengkafaninya dengan baik” (HR. Ahmad,
Muslim, dan Abu Daud dari Jabir).
b. Pakailah kain kafan yang berwarna putih.
c. Kafanilah mayat laki-laki dengan tiga lapis dan mayat perempuan dengan lima lapis. Lima
lapis ini terdiri dari sarung, baju kurung, kerudung, lalu pembungkus dan kemudian
dibungkus satu lapis lagi.
d. Lulurlah mayat dengan semacam cendana, yaitu wangi-wangian yang biasa untuk mayat,
kecuali mayat yang sedang berihram.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengkafani mayat adalah seperti berikut:
a. Jangan mengkafani mayat secara berlebihan.
b. Untuk mengkafani mayat yang sedang melakukan ihram, maka cukup dikafani dengan kain
yang dipakainya untuk ihram. Bagi laki-laki tidak boleh ditutup kepalanya dan bagi
perempuan tidak boleh ditutup mukanya serta tidak boleh diberi wangi-wangian.
c. Bagi mayat yang mati syahid, cukup dikafani dengan kain yang menempel di tubuhnya ketika
dia meninggal, meskipun banyak darah yang menempel di kainnya. Jika ada pakaian yang
terbuat dari besi atau kulit, maka hendaknya ditanggalkan.
d. Biaya kain kafan yang digunakan hendaknya diambil dari pokok harta peninggalan si mayat.
Alat-alat perlu disiapkan untuk mengkafani mayat di antaranya adalah seperti berikut:
a. Kain kafan kurang lebih 12 meter.
b. Kapas secukupnya.
c. Kapur barus yang telah dihaluskan.
d. Kayu cendana yang telah dihaluskan.
e. Sisir untuk menyisir rambut.
f. Tempat tidur atau meja untuk membentangkan kain kafan yang sudah dipotong-potong.
Cara membuat kain kafan bisa bermacam-macam. Di antara cara yang praktis adalah seperti
berikut:
a. Guntinglah kain kafan menjadi beberapa bagian:
1) Kain kafan sebanyak 3 helai sepanjang badan mayit ditambah 50 cm.
2) Tali untuk pengikat sebanyak 8 helai: 7 helai untuk tali kain kafan dan satu helai untuk
cawat. Lebar tali 5-7 cm.
3) Kain untuk cawat. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 50 cm lalu dilipat
menjadi tiga bagian yang sama. Salah satu ujungnya dilipat kira-kira 10 cm lalu digunting
ujung kanan dan kirinya untuk lubang tali cawat. Lalu masukkanlah tali cawat pada
lubang-lubang itu. Dalam cawat ini berilah kapas yang sudah ditaburi kapur barus atau
cendana sepanjang cawat.
4) Kain sorban atau kerudung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 90/115 cm lalu
melipatnya antara sudut yang satu dengan yang lain sehingga menjadi segi tiga. Sorban
ini berguna untuk mengikat dagu mayit agar tidak terbuka.
5) Sarung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 125 cm atau lebih sesuai dengan
ukuran mayit.
6) Baju. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 150 cm atau lebih sesuai dengan
ukuran mayit. Kain itu dilipat menjadi dua bagian yang sama. Lebar kain itu juga dilipat
menjadi dua bagian sehingga membentuk empat persegi panjang. Lalu guntinglah sudut
bagian tengah menjadi segi tiga. Bukalah bukalah kain itu sehingga bagian tengah kain
akan kelihatan lubang berbentuk belah ketupat. Salah satu sisi dari lubang itu digunting
lurus sampai pada bagian tepi, sehingga akan berbentuk sehelai baju.
b. Di samping kain kafan perlu juga disiapkan kapas yang sudah dipotongpotong untuk:
1) Penutup wajah/muka. Kapas ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi kira-kira 30
cm sebanyak satu helai.
2) Bagian cawat sepanjang kira-kira 50 cm sebanyak satu helai.
3) Bagian penutup persendian anggota badan berbentuk bujur sangkar dengan sisi kira-kira
15 cm sebanyak 25 helai.
4) Penutup lubang hidung dan lubang telinga. Untuk ini buatlah kapas berbentuk bulat
sebanyak 4 buah.
Di bagian atas kapas-kapas itu ditaburi kapur barus dan cendana yang sudah dihaluskan.
Adapun cara mengkafani mayat dengan baik dan praktis adalah seperti berikut:
a. Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan yang akan ditali
adalah:
1) bagian atas kepala
2) bagian bawah dagu
3) bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan
4) bagian pantat
5) bagian lutut
6) bagian betis
7) bagian bawah telapak kaki.
b. Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis lainnya tidak
tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan lapis ketiga bentangkan di
tengah-tengah.
c. Taburkan pada kain kafan itu kapus barus yang sudah dihaluskan.
d. Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian alas di
sebelah atas. Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala mayit.
e. Bentangkan kain baju yang sudah disiapkan. Lubang yang berbentuk belah ketupat untuk
leher mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan ke atas.
f. Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini diperkirakan
pada bagian pantat mayit.
g. Bujurkan kain cawat di bagian tengah untuk menutup alat vital mayit.
h. Lalu letakkan mayit membujur di atas kain kafan dalam tempat tertutup dan terselubung
kain.
i. Sisirlah rambut mayat tersebut ke belakang.
j. Pasang cawat dan talikan pada bagian atas.
k. Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang bulat.
l. Sedekapkan kedua tangan mayait dengan tangan kanan di atas tangan kirinya.
m. Tutuplah persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah ditaburi kapur barus dan
cendana yang dihaluskan, seperti sendi jari kaki, mata kaki bagian dalam dan luar,
lingkaran lutut kaki, sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, pangkal lengan dan
ketiak, leher, dan wajah/muka.
n. Lipatlah kain sarung yang sudah disiapkan.
o. Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang telah digunting
diletakkan di atas dada dan tangan mayit.
p. Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan di bawah dagu.
q. Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi selapis sambil ditarik
ujung atas kepala dan ujung bawah kaki.
r. Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.
3. Menshalatkan jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk mendoakan jenazah (mayat) seorang
Muslim. Dalam berbagai haditsnya Nabi Muhammad Saw. memerintahkan kepada kita agar
melakukan shalat jenazah ini jika di antara saudara kita yang Muslim meninggal dunia. Dari
hadits-hadits itu jelaslah bahwa shalat jenazah itu sangat dianjurkan, meskipun anjuran untuk
shalat jenazah ini tidak sampai wajib atau fardlu ‘ain. Hukum menshalatkan jenazah hanyalah
fardlu kifayah.
Adapun yang diwajibkan untuk dishalatkan adalah jenazah orang Islam yang tidak mati
syahid (mati dalam peperangan melawan musuh Islam). Terkait dengan hal ini Nabi bersabda:
“Shalatkanlah olehmu orang yang mengucapkan ”la Ilaha illallah’ (Muslim)” (HR. ad-
Daruquthni). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir, ia berkata: “Bahwa Nabi Saw. telah
memerintahkan kepada para shahabat sehubungan dengan orang-orang yang mati dalam
peperangan Uhud, supaya mereka dikuburkan beserta darah mereka, tidak perlu dimandikan dan
tidak pula dishalatkan”. (HR. al-Bukhari).
Hukum menshalatkan mayat adalah fardlu kifayah sebagaimana memandikan dan
mengkafaninya. Menshalatkan mayat memiliki keutamaan yang besar, baik bagi yang
menshalatkan maupun bagi mayat yang dishalatkan. Keutamaan bagi yang menshalatkan mayat
dinyatakan oleh Nabi Saw. dalam salah satu haditsnya:“Barang siapa menyaksikan jenazah
sehingga dishalatkan, maka ia memperoleh pahala satu qirath. Dan barang siapa menyaksikannya
sampai dikubur, maka ia memperoleh pahala dua qirath. Ditanyakan: “Berapakah dua qirath itu?”
Jawab Nabi: “Seperti dua bukit yang besar” (HR. al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).
Untuk shalat jenazah, perlu diperhatikan syarat-syarat tertentu. Syarat ini berlaku di luar
pelaksanaan shalat. Syarat-syaratnya seperti berikut:
a. Syarat-syarat yang berlaku untuk shalat berlaku untuk shalat jenazah.
b. Mayat terlebih dahulu harus dimandikan dan dikafani.
c. Menaruh mayat hadir di muka orang yang menshalatkannya.
Adapun rukun shalat jenazah (yang berlangsung selama pelaksanaan shalat jenazah) adalah
sebagai berikut:
a. Niat melakukan shalat jenazah semata-mata karena Allah.
b. Berdiri bagi orang yang mampu.
c. Takbir (membaca Allahu Akbar) empat kali.
d. Membaca surat al-Fatihah setelah takbir pertama.
e. Membaca doa shalawat atas Nabi setelah takbir kedua.
f. Berdoa untuk mayat dua kali setelah takbir ketiga dan keempat.
g. Salam.
Dari rukun shalat jenazah di atas, maka cara melakukan shalat jenazah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Setelah memenuhi semua persyaratan untuk shalat, maka segeralah berdiri dan berniat untuk
shalat jenazah dengan ikhlas semata-mata karena Allah. Contoh lafazh niat shalat jenazah:
Artinya: “Saya berniat shalat atas mayat ini dengan empat takbir sebagai fardlu kifayah,
menjadi imam/ma’mum karena Allah Ta’ala.
Jika jenazahnya perempuan, maka kata ‘hadzal mayyiti’ diganti dengan kata ‘hadzihil
mayyitati’. Dan jika jenzahnya ghaib, maka ditambahkan setelah ‘hadzal mayyiti’ kata
‘ghaiban’ atau setelah ‘hadzihil mayyitati’ kata ‘ghaibatan’.
b. Setelah itu bertakbir dengan membaca Allahu Akbar.
c. Setelah takbir pertama lalu membaca surat al-Fatihah yang kemudian disusul dengan takbir
kedua.
d. Setelah takbir kedua lalu membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw. seperti:

Artinya: “Ya Allah, Rahmatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana


Engkau telah merahmati Ibrahim, dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim. Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung di
dalam alam semesta” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud).
e. Setelah itu takbir yang ketiga dan membaca doa. Lafazh doanya:

Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia dan kasihanilah ia, sejahterakanlah ia dan maafkan
kesalahannya ...” (HR. Muslim).
f. Setelah itu takbir yang keempat dan membaca doa lagi. Lafazh doanya:

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau rugikan kami daripada mendapat ganjarannya, dan
janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia” (HR. al-
Hakim).
g. Setelah itu mengucapkan salam dua kali sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka pelaksanaan shalat jenazah di antaranya
sebagai berikut:
a. Tempat berdirinya imam pada arah kepala mayat jika mayat itu laki-laki dan pada arah
pantatnya (di tengah) jika perempuan.
b. Mayat yang jumlahnya lebih dari satu dapat dishalatkan bersama-sama sekaligus dengan
meletakkan mayat laki-laki dekat imam dan mayat perempuan dekat arah kiblat.
c. Semakin banyak yang menshalatkan jenazah semakin besar terkabulnya permohonan ampun
bagi si mayat. Nabi Saw. bersabda: “Tiada seorang lakilaki Muslim yang mati lalu berdiri
menshalatkan jenazahnya empat puluh orang laki-laki yang tidak mensekutukan Allah kepada
sesuatu, melainkan Allah menerima syafaat mereka kepada si mayat” (HR. Ahmad, Muslim,
dan Abu Daud, dari Ibnu Abbas).
d. Sebaiknya jama’ah shalat disusun paling tidak menjadi tiga baris.
e. Mayat yang dishalatkan adalah mayat Muslim atau Muslimah selain yang mati syahid dan
anak-anak.
f. Bagi yang tidak dapat menshalatkan jenazah dengan hadir, maka dapat menshalatkannya
dengan ghaib.
g. Shalat jenazah dilakukan tanpa azan dan iqamah.
4. Mengubur jenazah
Mengubur jenazah merupakan prosesi terakhir dari perawatan jenazah. Hukumnya juga fardlu
kifayah seperti tiga perawatan sebelumnya. Waktunya boleh siang dan boleh malam, asal tidak
pas waktu matahari terbit, matahari terbenam, atau matahari tepat di atas kita (tengah hari).
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam rangka mengubur mayat adalah sebagai berikut:
a. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau si mayat dan tidak dapat dimakan
oleh burung atau binatang pemahan bangkai.
b. Cara menaruh mayat di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat kemudian di
atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi agak condong agar tidak
langsung tertimpa tanah ketika mayat ditimbuni tanah. Bisa juga dengan cara lain dengan
prinsip yang hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-tengah dasar lobang kubur,
kemudian mayit ditaruh di dalam lobang itu, lalu di atasnya ditaruh semacam bata atau papan
dari semen dalam posisi mendatar untuk penahan tanah timbunan. Cara ini dilakukan bila
tanahnya gembur. Cara lain adalah dengan menaruh mayit dalam peti dan menanam peti itu
dalam kubur.
c. Cara memasukkan mayat ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan memasukkan
kepala mayat dari arah kaki kubur.
d. Mayat diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan menyandarkan tubuh
sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang kembali.
e. Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi mayat sebelah kanan setelah
dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung ke tanah. Simpul tali yang
mengikat kain kafan supaya dilepas.
f. Waktu memasukkan mayat ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan membaca doa.
g. Untuk mayat perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya pada waktu
dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak dianjurkan.
h. Orang yang turun ke lobang kubur mayit perempuan untuk mengurusnya sebaiknya orang-
orang yang semalamnya tidak mensetubuhi isteri mereka.
i. Setelah mayat sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya dengan tanah
tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni tanah.
j. Di atas kubur boleh dipasang nisan sebagai tanda. Yang dianjurkan, nisan ini tidak perlu
ditulisi.
k. Setelah selesai mengubur, dianjurkan untuk mendoakan mayat agar diampuni dosanya dan
diteguhkan dalam menghadapi pertanyaan malaikat.
l. Dalam keadaan darurat boleh mengubur mayat lebih dari satu dalam satu lubang kubur.
m. Mayat yang berada di tengah laut boleh dikubur di laut dengan cara dilempar ke tengah laut
setelah selesai dilakukan perawatan sebelumnya.
n. Beberapa larangan yang perlu diperhatikan terkait dengan mengubur jenazah di antaranya
adalah:
1) Jangan membuat bangunan di atas kubur
2) Jangan mengapuri dan menulisi di atas kubur
3) Jangan menjadikan tempat shalat di atas kubur
4) Jangan duduk di atas kubur dan jangan berjalan di sela-sela kubur dengan memakai alas
kaki
5) Jangan menyembelih binatang di sisi kubur
6) Jangan melakukan perbuatan-perbuatan di sekitar kubur yang didasari oleh sisa
kepercayaan-kepercayaan lama yang tidak ada kebenarannya dalam Islam.
AYAT PEDOMAN PELAKSANAAN DEMOKRASI DALAM ISLAM

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SEMSETER 5

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


Dalam kenyataan sosial, karakter manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kerja sama
antara satu dengan lainnya. Para filosof dan sosiolog berpendapat bahwa manusia itu menurut
tabiatnya adalah makhluk sosial atau makhluk politik yang suka berkumpul dan bekerja sama
yang memerlukan pengorganisasian. Berbicara tentang prinsip- prinsip demokrasi dan tentu
saja tidak lepas dari kata Islam. Demokrasi adalah suatu konsep sistem politik, bahkan
sebelumnya, telah disepakati bahwa dalam ajaran Islam tekandung prinsip-prinsip demokrasi.
Demokrasi sendiri dapat berupa lembaga dan sistem nilai. Berdasarkan hal ini, Islam
seharusnya berdasarkan pada konsep sistem politik atau konsep negara demokrasi. Sebab,
setelah sistem nilai demokrasi "diislamkan", preferensi sistem politik yang semula kosong
menjadi berisi. Islam dan demokrasi saling melengkapi, dimana Islam mengisi preferensi
nilai, sedangkan demokrasi memberikan konsep atau bentuk sistem politik. Dengan
demikian, Islam mampu memberikan sumbangan berupa proses demokratisasi selama yang
dianut adalah Islam yang berusaha.
Demokrasi ditemukan dalam ajaran Islam karena keduanya memiliki kandungan etik yang
sama. Di dalam ajaran Islam ditemukan banyak prinsip yang mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Demokrasi ditemukan dalam ajaran
Islam karena keduanya memiliki kandungan etik yang sama. Di dalam ajaran Islam
ditemukan banyak prinsip yang mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Ada beberapa prinsip Islam yang
selaras dengan demokrasi, yaitu:
1. Musyawarah
Kata musyawarah berasal dari bahasa Arab musyawarah yang merupakan bentuk isim
mashdar dari kata kerja syawara, yusyawiru, diambil dari kaata sya, wau, dan ra yang
bermakna pokok pengambilan sesuatu, menampakkan dan menawarkan sesuatu. dalam
al- segala perubahannya terulang sebanyak empat kali; asyarah, syawir, syura dan
tasyawur. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Dalam alam
demokrasi, perbedaan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar.
Perselisihan harus diselesaikan dengan perundingan atau musyawarah dan dialog, untuk
mencapai kompromi, konsensus, atau mufakat. Musyawarah merupakan forum
komunikasi untuk membicarakan kemaslahatan bersama. Peran aktif anggota
menjadinkunci terlaksanakannya musyawarah. Untuk itu, setiap masyarakat harus ikut
berperan aktif dan saling membantu untuk melaksanakan keputusan musyawarah.
Contoh demokrasi yang sudah ada di Indonesia diataranya, sebuah yang baik bagi
pertumbuhan demokrasi karena mendorong warga masyarakat untuk mau berbicara,
mengutarakan pendapat, mengutarakan persetujuan, dan mengutarakan ketidaksetujuan
atau kejengkelan. Kerja sama sukarela lebih mudah terjadi di dalam suatu komunitas yang
telah mewarisi sejumlah modal sosial yang substansial dalam bentuk-bentuk aturan,
pertukaran, timbal balik dan jaringan kesepakatan antar warga. Saat ini misalnya, isu
korupsi merupakan isu yang paling aktual dan strategis, baik dalam konteks nasional
maupun lokal. Gerakan demokrasi dapat menfokuskan gerakannya untuk membantu
meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan membantu mengusut tuntas kasus-kasus
korupsi dan menuntut para pelakunya diadili. Membangun kepercayaan rakyat berati juga
melibatkan mereka secara aktif dalam setiap proses politik dengan memenangkan
tuntutan-tuntutan yang menjadi kebutuhan mereka.
2. Keadilan
Dalam tafsir kemenag diterangkan agar umat Islam berlaku adil, tidak hanya kepada
sesama umat Islam, tetapi juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang
tidak disukai. Wahai orangorang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan,
yakni orang yang selalu dan bersungguh-sungguh menegakkan kebenaran, karena Allah,
ketika kalian menjadi saksi maka bersaksilah dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum, yakni kepada orang-orang kafir dan kepada siapa pun, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil terhadap mereka. Berlaku adillah kepada siapa pun, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sungguh, Allah Mahateliti, Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang kamu lahirkan maupun yang kamu
sembunyikan.
Dalam upaya menegakkan keadilan, Ridha menjelaskan bahwa menetapkan keadilan bisa
melalui kekuasaan umum, peradilan dan tahkim dalm kasus-kasus tertentu. Artinya siapa
saja yang diberi wewenang atau kekuasaan untuk memimpin orang lain,
kepemimpinannya harus difungsikan untuk menegakkan keadilandan harus berlaku adil.
Dua unsur tersebut tidak bisa dipisahkan dalam unit sosial terkecilpun seperti keluarga
keadilan seorang suami terhadap istri-istrinya. Tidak boleh ada monopoli pihak tertentu
terlebih pemegang kekuasaan atau penguasa.
3. Prinsip persamaan
Pada dasarnya semua manusia itu sama, karena semuanya adalah makhluk Allah, yang
membedakan adalah ketaqwaannya kepada Allah. Kata persamaan berasal dari bahasa
Indonesia yang mempunyai awalan per dan mendapat akhiran an yang berarti sejajar. Jadi
prinsip persamaan merupakan salah satu nilai yang sangat penting dalam sistem
perundang-undangan dan politik dewasa ini. Namun prinsip tersebut baru di agung-
agungkan sejak deklarasi hak asasi manusia. Di Prancis pada tahun 1789 yang mendapat
perhatian parapolitisi di seluruh dunia. Akan tetapi Islam sudah menerapkan sistem
persamaan sejak periode Madinah sampai pada perkembangan Islam.
BUKTI IPTEK TENTANG DATANGNYA HARI KAMAT

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SEMSETER 5

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


Seiring dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu
membuat sebuah peradaban tersendiri. Terlebih ketika memasuki abad ke-21, para ilmuan saling
berkompetisi untuk menguak seluruh fenomena yang terjadi di alam semesta. Adapun cara yang
dilakukan beraneka macam, bisa melalui eksperimen maupun langsung berobservasi.
Para ilmuan semula disibukkan pada awal mula kejadian alam, hingga akhirnya muncul
berbagai teori. Tidak ada yang mengetahui kebenaran secara mutlak dari berbagai teori yang ada.
Akan tetapi jumhur ilmuan mempercayai, teori Big Bang-lah yang mendekati kebenaran ilmiah.
Selanjutnya, persoalan mengenai berakhirnya alam ini pun menyedot perhatian para ilmuan.
Kehancuran alam semesta merupakan peristiwa yang paling besar dari serangkaian fenomena alam
yang ada. Terlebih dunia juga sempat dikejutkan dengan salah satu film yang menceritakan tentang
hari berakhirnya alam ini atau biasa disebut hari kiamat.
Hari akhir atau biasa disebut dengan hari kiamat adalah waktu berakhirnya seluruh kegiatan
di alam dunia. Dalam Islam, mempercayai hari kiamat merupakan rukun iman yang ke lima. Iman
kepada hari akhir berarti memepercayai bahwa seluruh alam semesta dan segala isinya pada suatu saat
nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui bahwa setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan
lagi yang kekal abadi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa yang mengetahui akan rahasia hari kiamat hanyalah Allah SWT.[1] Hari
kiamat akan datang ketika Allah yang maha hidup mengakhiri kehidupan dan membinasakan
makhluk-mahkluk-Nya, sebagai bukti kebenaran firman-Nya dalam Q.S. ar-Rahman: 26-27. (26)
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (27) dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan.
Adapun tanda-tanda hari kiamat yang Allah berikan melalui kitab al-Qur’an sangatlah
banyak, diantaranya seperti dalam surat al-Ambiya’ ayat 104:
 (104) yaitu pada hari Kami gulung langit bagaikan menggulung lembaran-lembaran kertas.
sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.
Ayat diatas secara gamblang menjelaskan bahwa ketakutan yang terbesar itu mulai terjadi pada hari
Allah melipat langit dengan sangat mudah bagaikan menggulung lembaran-lembaran kertas. Ketika
itulah yang dinamakan hari berakhirnya alam dunia. Hal itu sangat mudah Allah
lakukan, sebagaimana Allah telah memulai penciptaan pertama dari ketiadaan menjadi ada,
begitulah Allah akan mengulanginya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu
adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan
datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-
benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui".
        Pengetahuan tentang hari kiamat yang Allah berikan kepada manusia sangatlah sedikit. Al-
Qur’an hanya memberikan beberapa isyarat tentang hari kehancuran alam semesta ini. Tetapi
mengkaji kemungkinan secara ilmiah, diharapkan memperkuat keyakinan kita akan kepastian hari
kehancuran.

Hari Kiamat menurut IPTEK


Setiap orang yang beriman meyakini akan datangnya Hari Kiamat. Datangnya hari tersebut, tidak
seorang manusiapun mengetahuinya, karena hal itu adalah rahasia Allah SWT. Namun demikian
manusia dengan akal pikirannya dapat mengingat tanda-tanda hari kiamat yang telah dijelaskan oleh
Allah SWT dan dapat membaca fenomena alam serta membuktikannya melalui teori-teori ilmu
pengetahuan, diantaranya sebagai berikut:
1. Menurut Tokoh
Menurut Achmad Baiquni, dalam bukunya Alquran Ilmu Pengatahuan dan Teknologi,
mengemukakan bahwa ada beberapa sekenario tentang terjadinya kiamat menurut sains,
diantaranya yaitu:        
a. Skenario pertama menggambarkan habisnya bahan bakar temonuklir yaitu hidrogen dalam
matahari. Kalau reaksi nuklir makin berkurang, matahari akan menjadi dingin dan bumi akan 
membeku. Tak ada tanaman yang akan tumbuh dan kehidupan di bumi akan berakhir. Waktu
yang dibutuhkan matahari untuk menghabiskan bahan bakarnya berkisar sekitar lima milyar
tahun.
b. Skenario kedua menggambarkan habisnya hidrogen dibumi. Jika hidrigen tersebut habis,
maka semua makhluk hidup akan mati membeku seperti pada skenario pertama. Barangkali
selama milyaran tahun juga.   
c. Skenario ketiga menggambarkan mengembangnya matahari. Sebagaimana di diketahui,
matahari merupakan salah satu bintang dalam galaksi kita yang letaknya paling dekat dengan 
bumi. Evolusi matahari akan mengikuti bintang-bntang lainnya yaitu bila ia telah “Padam” ia
akan menyusut menjadi kecil sampai pada suatu saat ketika energy gravitasinya berubah
menjadi panas dan mengubahnya menjadi bintang raksasa merah. Pada kondisi demikian
sistem tata surya sebagian (termasuk bumi kita) akan tertelan oleh matahari. semua makhluk
hidup akan mati terbakar.
2. Teori Big Crunch 
Peristiwa Big Bang yang telah dikemukakan oleh Georges Lemaitre, George Gamow pada tahun
1930-an dan Stephen Hawking pada tahun 1980-an tersebut telah menjelaskan kejadian awal alam
semesta. Teori tersebut menjelaskan bahwa alam semesta awalnya tersusun dari sebuah titik yang
sangat rapat, padat dan panas yang disebut titik singularitas, yaitu sebuah titik yang tidak
terdefinisikan. Dari titik inilah suatu ledakan kosmis mahadahsyat yang disebut sebagai Big
Bang. Semuanya terkendali dalam jaring-jaring gravitasi yang sudah terbentuk sejak awal,
sebelum ledakan kosmis tersebut. Selanjutnya, alam semesta mengembang dan berangsur dingin.
Ternyata Allah swt telah menjelaskan kejadian tersebut di dalam QS. al-Anbiya ayat 30, dan
Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? Al-Qur’an
menyajikan informasi yang sangat akurat bahwa pada awalnya langit dan bumi memang berpadu
dalam satu titik singularis sebagai asal segala yang ada di jagat raya. Berdasarkan pengamatan
para ahli, alam semesta mengembang dengan laju yang sangat mengherankan dan menakjubkan
setelah proses pembentukannya. Beberapa ahli astronomi percaya bahwa perluasan atau
pengembangan alam semesta akan terus berlanjut, sedangkan beberapa ahli lainnya meyakini
pada suatu saat alam semesta akan mulai mengerut. Sebagaimana terdapat didalam QS. al-
Dzariyat ayat 47: “dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya
Kami benar-benar berkuasa”. Stephen hawking dalam bukunya mengatakan bahwa penemuan
bukti mengembangnya alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu
pengetahuan abad ke-20. Suatu saat nanti akan terjadi Big Crunch yaitu tabrakan seluruh isi alam
semesta yang terdiri atas kumpulan galaksi, bintang dan planet. Hal ini adalah kebalikan dari awal
pembentukannya. Alam semesta perlahan menuju titik keseimbangan barunya, dan akhirnya
kehilangan tenaga sehingga tersedot kembali oleh gaya gravitasi awal pembentukannya.
Hikmah yang Dapat Diambil dari Mempelajari Hari Kiamat Semangat al-Qur’an, menurut Fazlur
Rahman, adalah semangat moral. Bahkan tujuan Nabi diutus ke bumi untuk menyempurnakan
moral. Oleh karena itu, setiap upaya penafsiran al-Qur’an tidak dapat melepaskan diri dari pesan
dan moral. Demikian halnya dengan ayat al-Qur’an yang mebahas tentang kehancuran alam. Ada
beberapa pesan moral kehancuran alam semesta :
1. Mengubah Pandangan Hidup Dunia Materialistik Menjadi Seimbang Antara Dunia Akhirat.
Pengetahuan sains telah menyebutkan bahwa kehancuran alam pasti akan terjadi. Dalam Al-
Qur’an, berbagai ayat mengajarkan akan keyakinan akan adanya hari pembalasan
mengantarkan manusia untuk melakukan berbagai amal sholeh dalam kehidupannya.
2. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab.
Menurut Amir Nuruddin bahwa semangat pokok dalam al-Qur’an adalah untuk menanamkan
ke dalam jiwa kesadaran tentang tanggung jawab.
3. Pembenahan Diri Seawal Mungkin
Umat islam harus menekankan kepada umat muslim terutama peserta didik bahwa sains
didasarkan pada eksperimental dan observasi terhadap alam yang tampak ini dan tidak
mempunyai sekelumit pun pengetahuan tentang alam gaib. Kita harus menegaskan bahwa
ekstrapolasi sains sampai pada periode penciptaan alam semesta tidak dijamin kebenarannya
karena para pakar sendiri tidak tahu apa yang terjadi sebelum apa yang mereka namakan
waktu Planck; yaitu seper-sepuluh-juta-triliun-triliun sekon sesudah penciptaan. Dan umat
islam harus menjelaskan bahwa sains berkembang melalui berbagai tahapan. Pada tahapan-
tahapan tertentu mungkin saja dalam sains tidak sesuai, atau bahkan saling bertentangan
dengan isli al-Qur’an. Akan tetapi karena sains dikembangkan untuk mencari kebenaran,
maka pada akhirnya akan bersesuaian dengan al-Qur’an.
KENTENTUAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SEMSETER 5

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


1. Pengertian Pernikahan
Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga
dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang
manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan,
sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam. Kata zawaj digunakan dalam al-
Quran artinya adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat diartikan
sebagai pernikahan, Allah s.w.t. menjadikan manusia itu saling berpasangan,
menghalalkan pernikahan dan mengharamkan zina.
Pernikahan bukan saja merupakan satu jalan  untuk membangun rumah tangga dan
melanjutkan keturunan. Pernikahan juga dipandang  sebagai jalan untuk meningkatkan
ukhuwah islamiyah dan memperluas serta memperkuat tali silaturahmi diantara manusia.
Secara etimologi bahasa Indonesia pernikahan berasal  dari kata nikah, yang kemudian
diberi imbuhan awalan “per” dan akhiran “an”.
Pernikahan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti diartikan sebagai perjanjian
antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami istri. Pernikahan dalam islam juga
berkaitan dengan  pengertian mahram (baca muhrim dalam islam) dan wanita yang haram
dinikahi.
2. Peminangan (Khitbah)
Pertunangan atau bertunang merupakan suatu ikatan janji pihak laki-laki dan perempuan
untuk melangsungkan pernikahan mengikuti hari yang dipersetujui oleh kedua
pihak. Meminang merupakan adat kebiasaan masyarakat Melayu yang telah dihalalkan
oleh Islam. Peminangan juga merupakan awal proses pernikahan. Hukum peminangan
adalah harus dan hendaknya bukan dari istri orang, bukan saudara sendiri, tidak
dalam iddah, dan bukan tunangan orang. Pemberian seperti cincin kepada wanita semasa
peminangan merupakan tanda ikatan pertunangan. Apabila terjadi ingkar janji yang
disebabkan oleh sang laki-laki, pemberian tidak perlu dikembalikan dan jika disebabkan
oleh wanita, maka hendaknya dikembalikan, namun persetujuan hendaknya dibuat
semasa peminangan dilakukan. Melihat calon suami dan calon istri adalah sunat, karena
tidak mau penyesalan terjadi setelah berumahtangga. Anggota yang diperbolehkan untuk
dilihat untuk seorang wanita ialah wajah dan kedua tangannya saja.
Hadist Rasullullah mengenai kebenaran untuk melihat tunangan dan meminang: “Abu
Hurairah RA berkata,sabda Rasullullah SAW kepada seorang laki-laki yang hendak
menikah dengan seorang perempuan: “Apakah kamu telah melihatnya?jawabnya
tidak(kata lelaki itu kepada Rasullullah).Pergilah untuk melihatnya supaya pernikahan
kamu terjamin kekekalan.” (Hadis Riwayat Tarmizi dan Nasai)
Hadis Rasullullah mengenai larangan meminang wanita yang telah bertunangan:
“Daripada Ibnu Umar RA bahawa Rasullullah SAW telah bersabda: “Kamu tidak boleh
meminang tunangan saudara kamu sehingga pada akhirnya dia membuat ketetapan
untuk memutuskannya”. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim(Asy-Syaikhan))
3. Tujuan Pernikahan
 Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia yang Asasi
Pernikahan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan
ini adalah dengan ‘aqad nikah (melalui jenjang pernikahan), bukan dengan cara yang
amat kotor dan menjijikkan, seperti cara-cara orang sekarang ini; dengan berpacaran,
kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, dan lain sebagainya yang telah
menyimpang dan diharamkan oleh Islam.
 Untuk Membentengi Akhlaq yang Luhur dan untuk Menundukkan Pandangan
Sasaran utama dari disyari’atkannya pernikahan dalam Islam di antaranya adalah
untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang dapat
merendahkan dan merusak martabat manusia yang luhur. Islam memandang
pernikahan dan pembentukan keluarga sebagai sarana efektif untuk me-melihara
pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan.
 Investasi di Akhirat
Anak yang diperoleh dari sebuah pernikahan tentunya sebagai investasi kedua
orangtua di akhirat. Hal itu karena anak yang sholeh dan sholehah akan memberikan
peluang bagi kedua orangtuanya untuk memperoleh surga di akhirat nanti. Berbekal
segala ilmu dalam beragama yang diperoleh selama di dunia, bekal doa dari anak
merupakan hal yang dapat diharapkan kelak.
 Melaksanakan Sunah Rasul
Tentu saja tujuan pernikahan yang utama ialah menjauhkan dari perbuatan maksiat.
Namun sebagai seorang muslim tentu saja kita memiliki panutan dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Dan ada baiknya kita mengikuti apa yang dicontohkan dan
diajarkan oleh Rasulullah. Dan pernikahan merupakan salah satu sunnah dari
Rasulullah.
4. Manfaat Pernikahan
 Mendatangkan keberkahan
Pernikahan akan mendorong seseorang terutama suami untuk sungguh-sungguh untuk
mencari nafkah yang banyak dan halal untuk anak dan istrinya, sehingga dengan kerja
kerasnya akan menimbulkan kemakmuran, kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup
berumah tangga.
 Memperluas persaudaraan
pernikahan dalam arti luasa tidak hanya menyatukan dan memperluas kekerabatan
diantara dua keluarga besar yaitu keluarga laki-laki dan keluarga perempuan. terlebih
lagi jika terjadi pernikahan di luar suku, daerah maka kekerabatan akan semakin luas,
karena menyatukan kedua suku yang berbeda tradisi dan kebudayaan.
 Meningkatkan kesungguhan mencari nafkah
Nikah dapat mendorong seseorang terutama laki-laki untuk bersungguh-sungguh
dalam mencari rezeki yang banyak dan halal, sebab laki-laki lah yang harus
bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, baik yang berkaitan dengan
jasmani maupun rohani mereka.
 Menciptakan keturunan yang baik
Nikah merupakan jalan terbaik untuk menciptakan keturunan yang baik dan mulia
sekaligus merupakan upaya menjaga kelangsungan hidup sesuai dengan ajaran agama.
 Penyempurna Agama
Melaksanakan pernikahan berarti sudah menyempurnakan separuh dari agama
sehingga melengkapi takwa kita yang juga diimbangi dengan melakukan separuh
ibadah lainnya.Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang menikah maka berarti dia
telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertaqwalah pada paruh yang
lain”. Hal senada telah diriwayatkan dari Anas ra, beliau berkata: “Apabila seorang
hamba menikah, maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah kepada
Allah SWT untuk separuh sisanya“.
5. Syarat – Syarat Pernikahan
 Beragama Islam bagi mempelai Laki-laki dan Perempuan 
 Bukan Laki-laki mahram bagi calon Istri
 Mengetahui Wali akad nikah
 Tidak sedang melaksanakan Haji
 Tidak Karena paksaan
6. Hukum Pernikahan
Menurut sebagian besar Ulama, hukum asal menikah adalah mubah, yang artinya boleh
dikerjakan dan boleh tidak. Apabila dikerjakan tidak mendapatkan pahala, dan jika tidak
dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Namun menurut saya pribadi karena Nabiullah
Muhammad SAW melakukannya, itu dapat diartikan juga bahwa pernikahan itu sunnah
berdasarkan perbuatan yang pernah dilakukan oleh Beliau. Akan tetapi hukum pernikahan
dapat berubah menjadi sunnah, wajib, makruh bahkan haram, tergantung kondisi orang
yang akan menikah tersebut.
 Pernikahan Yang Dihukumi Sunnah
 Pernikahan Yang Dihukumi Wajib
 Pernikahan Yang Dihukumi Makruh
 Pernikahan Yang Dihukumi Haram
7. Mahar
Mahar atau maskawin adalah suatu pemberian dari pihak laki-laki kepada pihak
perempuan yang merupakan salah satu syarat sah dalam sebuah pernikahan atau
perkawinan. hukum memberikan mahar adalah wajib bagi laki-laki, walaupun mahar
bukan termasuk syarat atau rukun nikah. Mahar dalam sebuah pernikahan dianggap
penting karena selain diwajibkan oleh agama mahar juga merupakan tanda kesungguhan
dan penghargaan dari pihak laki-laki sebagai calon suami kepada calon istrinya. namun
pemberian mahar ini tidak berarti bahwa calon suami telah membeli calon istrinya dari
orang tuanya. karena sebesar apapun mahar yang diberikan oleh calon suami tidak dapat
disetarakan dengan harkat dan martabat seseorang.
8. Thalak ( Perceraian )
Di dalam Islam, penceraian merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh Islam tetapi
dibolehkan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu.Talak menurut bahasa bermaksud
melepaskan ikatan dan menurut syarak pula, talak membawa maksud melepaskan
ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya. Talak merupakan suatu jalan
penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan
mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga. Talak merupakan perkara
yang dibenci Allah s.w.t tetapi dibenarkan.
9. Hukum Thalak
 Thalak yang hukumnya Wajib
 Thalak Sunnah
 Thalak yang hukumnya Makruh
 Thalak yang hukumnya Mubah
 Thalak yang hukumnya Haram 
10. Masa Idddah
Masa ‘iddah adalah istilah yang diambil dari bahasa Arab dari kata (‫ )ال ِع َّدة‬yang bermakna
perhitungan (‫صاء‬َ ْ‫[)ا ِإلح‬1] . Dinamakan demikian karena seorang menghitung masa suci
atau bulan secara umum dalam menentukan selesainya masa iddah. Menurut istilah para
ulama, masa ‘iddah ialah sebutan atau nama suatu masa di mana seorang wanita menanti
atau menangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah
diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya, atau berakhirnya beberapa quru’,
atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan.
11. HIKMAH ‘IDDAH
Para ulama memberikan keterangan tentang hikmah pensyariatan masa ‘iddah,
diantaranya:
1. Untuk memastikan apakah wanita tersebut sedang hamil atau tidak.
2. Syariat Islam telah mensyariatkan masa ‘iddah untuk menghindari ketidakjelasan
garis keturunan yang muncul jika seorang wanita ditekan untuk segera menikah.
3. Masa ‘iddah disyari’atkan untuk menunjukkan betapa agung dan mulianya sebuah
akad pernikahan.
4. Masa ‘iddah disyari’atkan agar kaum pria dan wanita berpikir ulang jika hendak
memutuskan tali kekeluargaan, terutama dalam kasus perceraian.
5. Masa ‘iddah disyari’atkan untuk menjaga hak janin berupa nafkah dan lainnya apabila
wanita yang dicerai sedang hamil.
Dalil dari al-Qur`ân yaitu firman Allâh Azza wa Jalla :
‫ات يَت ََربَّصْ نَ بِأ َ ْنفُ ِس ِه َّن ثَاَل ثَةَ قُرُو ٍء‬
ُ َ‫َو ْال ُمطَلَّق‬
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ [al-
Baqarah/2:228]
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DALAM NUSANTARA

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SEMSETER 5

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


Indonesia dalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia. Pada saat
ini diperkirakan bahwa jumlah umat Muslim mencapai 207 juta orang, sebagian besar menganut Islam
aliran Suni. Jumlah yang besar ini mengimplikasikan bahwa sekitar 13% dari umat Muslim di seluruh
dunia tinggal di Indonesia dan juga mengimplikasikan bahwa mayoritas populasi penduduk di
Indonesia memeluk agama Islam (hampir 90% dari populasi Indonesia). Namun, kendati mayoritas
penduduk beragama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam yang berdasarkan pada hukum-hukum
Islam.
Justru, Indonesia adalah sebuah negara sekuler demokratik tetapi dengan pengaruh Islam
yang kuat. Sejak awal berdirinya negara ini, sudah ada banyak perdebatan politik mengenai dasar
ideologi negara Indonesia. Sejumlah kelompok Islam konservatif (termasuk sejumlah partai politik)
berpendapat bahwa Indonesia seharusnya menjadi sebuah negara Islam. Namun, karena ada puluhan
juta penduduk non-Muslim - apalagi banyak penduduk yang menganut Islam di Indonesia bukan
orang Muslim yang mempraktekkannya dengan sangat ketat (nominal Muslim) -, berdirinya sebuah
negara Islam (sekaligus penerapan hukum syariah) selalu dianggap sebagai pemicu perpecahan dan
separatisme.
Bahkan, partai-partai politik yang mendukung pendirian negara Islam di Indonesia belum
pernah sempat meraih suara mayoritas penduduk sepanjang sejarah perpolitikan di Indonesia. Bahkan
berdasarkan hasil pemilihan-pemilihan setelah Orde Baru Suharto, partai-partai Islam yang
konservatif sepertinya justru kehilangan dukungan dibandingkan partai-partai sekuler dan karena itu
tampaknya kecil kemungkinan bahwa Indonesia akan menjadi negara Islam di masa
mendatang. Namun, memang benar juga bahwa aliran Islam yang konservatif dalam masyarakat
Indonesia tampaknya sempat meningkatkan pengaruhnya terhadap politik regional dan politik
nasional sejak 2017 (topik ini dibahas lebih lanjut di bawah).
Proses Islamisasi di Indonesia (atau tepatnya di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia)
telah berlangsung selama berabad-abad dan terus berlanjut hingga saat ini. Islam menjadi sebuah
kekuatan yang berpengaruh melalui serangkaian gelombang dalam berjalannya sejarah (gelombang-
gelombang ini yaitu perdagangan internasional, pendirian berbagai kesultanan Islam yang
berpengaruh, dan gerakan-gerakan sosial) yang akan dijelaskan lebih lanjut dengan detail di bawah
ini.
Namun, juga benar bahwa penerapan agama Islam di Indonesia pada saat ini memiliki
karakter yang beragam karena setiap wilayah memiliki sejarah tersendiri yang dipengaruhi oleh
sebab-sebab yang unik dan berbeda-beda. Mulai dari akhir abad ke-19 sampai saat ini, Indonesia -
secara keseluruhan - memiliki sejarah umum yang lebih seragam karena para penjajah (dan
dilanjutkan oleh para pemimpin nasionalis Indonesia) menetapkan dasar-dasar nasional di
wilayahnya. Proses unifikasi ini juga membuat agama Islam di Indonesia - dalam proses yang lambat
- semakin kehilangan keanekaragamannya. Namun, hal ini bisa dipandang sebagai perkembangan
yang logis dalam proses Islamisasi di Indonesia.
Di dalam beberapa tahun terakhir, media - baik nasional dan internasioanal - melaporkan
penyerangan-penyerangan pada kelompok-kelompok agama minoritas di Indonesia (seperti
Ahmadiyah dan Kristen). Sejumlah kelompok Muslim radikal seperti Front Pembela Islam (FPI)
menggunakan kekerasan (atau ancaman kekerasan) untuk memeperjuangkan idealisme mereka;
termasuk dengan melawan umat Islam lainnya, contohnya dengan menyerang penduduk beragama
Islam yang menjual makanan pada siang hari selama bulan puasa (Ramadhan). Sangat menguatirkan
bahwa Pemerintah Indonesia dan pengadilan di Indonesia tidak bertindak tegas melawan kelompok-
kelompok radikal semacam ini. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah memiliki monopoli yang
lemah dalam hal penggunaan kekerasan (weak monopoly on violence). Namun, perlu ditekankan
bahwa mayoritas penduduk Muslim di Indonesia sangat mendukung pluralisme dan kerukunan antar
umat agama.
Pulau-pulau Indonesia dengan mayoritas penduduk Muslim:
1. Sumatra
2. Jawa
3. Kalimantan (daerah pesisir)
4. Sulawesi
5. Lombok
6. Sumbawa
7. Maluku Utara

Wilayah barat Indonesia yang padat penduduknya pada umumnya memiliki jumlah penduduk
Muslim yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah timur Indonesia. Karena perdagangan
memiliki peran yang signifikan dalam proses Islamisasi di Indonesia, pulau-pulau yang lebih dekat
dengan rute-rute perdagangan utama menerima lebih banyak pengaruh Islam. Wilayah barat
Indonesia, yang telah menjadi bagian dari jalur perdagangan global sejak sejarah awal manusia, lebih
banyak menerima pengaruh-pengaruh Islam yang disebarkan melalui proses perdagangan, dan karena
itu mengalami proses kebangkitan dan kejatuhan kesultanan-kesultanan Islam sejak abad ke-13. Hal
ini terutama terjadi di wilayah sekitar Selat Malaka (yang terletak di antara Malaysia dan Indonesia)
yang dari dulu (sampai sekarang) adalah salah satu jalur perdagangan laut tersibuk di dunia.
Melompat ke masa kini, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup cepat sejak
tahun 1970an: jumlah penduduk kelas menengah bertambah dengan cepat dan hal ini ditunjukkan
dengan peningkatan berkelanjutan produk domestik bruto per kapita (berarti penduduk semakin
banyak mengonsumsi produk dan jasa). Apalagi masyarakat Indonesia - seperti juga trennya di
seluruh dunia - semakin mengalami proses urbanisasi (sebuah proses yang berhubungan erat dengan
modernisasi dan industrialisasi).
Mengingat penduduk Muslim setara dengan hampir 90% dari jumlah total penduduk Indonesia,
mereka dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan ini (yaitu peningkatan konsumsi dan
urbanisasi). Di kota-kota besar (terutama di pulau Jawa yang merupakan pulau paling padat penduduk
di Indonesia) kelompok masyarakat ini menunjukkan gaya hidup yang semakin konsumtif. Hal ini
terutama berlaku untuk komponen kelompok Muslim moderat yang berjumlah sangat besar. Mereka
semakin menerapkan gaya hidup perkotaan yang modern, yang didukung dengan alat-alat elektronik
dan gaya busana terbaru. Walaupun peminat fashion Islam sedang meningkat cukup cepat di
Indonesia, permintaan untuk perbankan syariah dan pelancongan halal masih tetap rendah (bahkan
pelancongan halal justru dikembangkan sebagai strategi untuk menarik wisatawan Muslim asing
untuk menghabiskan liburan di Indonesia).

Kedatangan Islam di Indonesia


Walaupun sulit untuk mengetahui secara persis perkembangan awal agama Islam di kepulauan ini
(karena kurangnya sumber informasi), cukup jelas bahwa perdagangan intenasional merupakan faktor
yang sangat penting. Kemungkinan besar para pedagang Muslim dari berbagai negara telah ada di
wilayah maritim Asia Tenggara sejak periode awal Islam. Sumber-sumber paling awal melaporkan
bahwa sejumlah penduduk asli telah memeluk agama Islam sejak awal abad ke-13.
Sementara itu, batu-batu nisan mengindikasikan keberadaan sebuah kerajaan Muslim di Sumatra
Utara pada tahun 1211. Mungkin kerajaan-kerajaan lokal mengadopsi agama baru ini karena bisa
memberikan keuntungan-keuntungan tertentu dalam perdagangan dengan para pedagang asing yang
sebagian besar beragama Islam. Tidaklah jelas mengapa para penduduk asli Nusantara tampaknya
baru memeluk agama Islam berabad-abad setelah agama ini sudah tiba dan dikenal di wilayah
tersebut. Baru dari abad ke-15 dan selanjutnya, kerajaan-kerajaan dan kesultanan-kesultanan Islam
menjadi kekuatan politik dominan di kepulauan ini, meskipun mereka akan kemudian dikalahkan oleh
para pendatang baru dari Eropa (Portugis dan Belanda) di abad ke-16 dan abad ke-17.

Variasi Agama Islam di Indonesia


Tibanya Islam di kepulauan ini memiliki dampak-dampak yang beragam bagi komunitas-komunitas
lokal tergantung konteks historis dan sosial dari wilayah tempat kedatangannya. Di beberapa bagian
dari Nusantara, kota-kota bermunculan akibat para pedagang Muslim mendirikan tempat permukiman
di sana. Namun di wilayah-wilayah lain, Islam tidak pernah menjadi agama mayoritas, kemungkinan
karena letaknya jauh dari rute-rute perdagangan yang penting (seperti wilayah Indonesia timur yang
terletaknya jauh dari jalur dagang utama, bahkan terletaknya di semacam 'kekosongan ekonomi').
Sementara itu, di wilayah-wilayah yang memiliki pengaruh kuat dari kebudayaan animisme atau
Hindu-Buddha, penyebaran agama Islam diblokir oleh kebudayaan-kebudayaan yang telah ada
(seperti di wilayah Bali yang didominasi kebudayaan Hindu sampai saat ini) atau agama Islam jadi
bercampur dengan sistem-sistem kepercayaan (animisme) yang sudah ada (contoh-contohnya masih
bisa ditemukan di Jawa Tengah).
Sejak terbitnya buku (terkemuka) Clifford Geertz berjudul 'The Religion of Java' (diterbitkan pada
tahun 1960), para ilmuwan cenderung membagi komunitas Islam Jawa (kelompok Muslim terbesar di
Indonesia) di dalam dua kelompok:
 Abangan; mereka adalah umat Muslim tradisionil yang berarti mereka masih menerapkan
dogma-dogma agama tradisional Jawa; yang mencampurkan ajaran Islam dengan agama Hindu,
Buddha, dan animism. Anggota dari kelompok ini umumnya bertempat tinggal atau berasal dari
wilayah pedesaan.
 Santri; kelompok ini bisa disebut sebagai umat Muslim ortodoks. Mereka umumnya bertempat
tinggal atau berasal dari wilayah perkotaan dan lebih berorientasi pada mesjid dan Al-Quran.
Geertz sebenarnya juga menyatakan ada kelompok ketiga, yaitu priyayi (kelompok bangsawan
tradisional), namun karena ini merupakan kelompok kelas sosial dan bukan kelompok agama, maka
kelompok priyayi ini tidak kami masukkan dalam pembagian masyarakat di atas.
Penyebaran Islam di Indonesia seharusnya tidak dipandang sebagai proses yang cepat dan yang
berasal dari satu asal atau sumber saja. Sebaliknya, lebih tepat kalau dipandang sebagai proses yang
didorong beberapa gelombang Islamisasi yang sangat berkaitan dengan perkembangan internasional
dalam dunia Islam; sebuah proses yang terus berlanjut sampai dengan hari ini. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, para pedagang Muslim yang datang ke wilayah kepulauan ini pada abad-abad
pertama era Islam bisa dianggap sebagai gelombang pertama. Gelombang kedua juga sudah kami
sentuh di atas, yaitu pendirian kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara (dan setelah raja masuk agama
Islam, rakyatnya biasanya mengikutinya). Topik ini dibahas jauh lebih terperinci di bagian sejarah
prakolonial Indonesia.
Dua gelombang reformasi penting lainnya yang bertujuan untuk mengembalikan kemurnian Islam -
seperti yang diterapkan pada masa Nabi Muhammad - adalah gerakan Wahabi dan gerakan Salafi.
Kedua gerakan ini datang dari jauh: gerakan Wahabi datang dari Arab dan mulai memberikan
pengaruh di wilayah kepulauan ini sejak awal abad ke-19, sementara gerakan Salafi datang dari Mesir
pada akhir abad ke-19. Kedua gerakan ini memiliki dampak yang sangat kuat dalam proses
penyebaran agama Islam ortodoks di Nusantara.
Perkembangan penting lainnya di proses Islamisasi di Indonesia adalah pembukaan Kanal Suez pada
tahun 1869 yang mengimplikasikan - karena perjalanan ke Mekah menjadi lebih mudah - adanya
lebih banyak peziarah antara Indonesia dan Mekkah. Hal ini menyebabkan semakin intensifnya
komunikasi Indonesia dengan pusat-pusat agama di Timur Tengah.
Kendati begitu, gelombang-gelombang Islamisasi juga menyebabkan ketegangan dan perpecahan di
dalam komunitas Islam Indonesia karena tidak semua orang setuju dengan kedatangan gerakan Islam
ortodoks. Contohnya, perbedaan antara komunitas modernis (santri) dan komunitas tradisionalis
(abangan) disebabkan karena reaksi komunitas tradisionalis melawan gerakan reformasi di abad ke-
19. Perbedaan ini masih tampak dalam dua organisasi Islam yang paling berpengaruh di Indonesia
pada saat ini. Muhammadiyah, sebuah organisasi sosial yang didirikan pada tahun 1912 di Jawa,
mewakili komunitas Islam modernis yang menolak Islam Jawa yang mistis (tradisional). Pada saat ini,
kelompok ini memiliki sekitar 50 juta anggota. Sebagai reaksi atas pendirian Muhammadiyah, para
pemimpin tradisional Jawa mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. Para anggota NU
masih dipengaruhi oleh elemen-elemen mistis sebelum kedatangan agama Islam. Para pemimpin NU
juga cenderung lebih toleran pada agama-agama lain. Jumlah anggotanya saat ini mencapai 90 juta
orang.

Meningkatnya Pengaruh Islam Konservatif terhadap Politik Indonesia?


Ada kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh kelompok-kelompok Islam garis keras terhadap
politik daerah dan politik nasional Indonesia. Kekhawatirannya adalah bahwa perkembangan ini tidak
baik untuk pluralisme agama di Indonesia dan juga tidak baik untuk kelompok-kelompok minoritas,
seperti komunitas LGBT.
Pada tahun 2014 seorang Kristen (dan etnis Tionghoa), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur Jakarta. Sebelumnya Ahok jadi Wakil Gubernur
(2012-2014) tetapi, secara hukum, menggantikan Widodo ketika Widodo menjadi Presiden Indonesia
yang ketujuh pada tahun 2014. Walaupun kelompok garis keras tidak setuju seorang non-Muslim
memimpin kota yang mayoritasnya Muslim, tidak ada masalah yang signifikan hingga akhir 2016.
Pada akhir 2016, dalam konteks pemilihan gubernur Jakarta tahun 2017, Ahok membuat penghujatan
ketika dia mengatakan beberapa warga Jakarta tidak akan memilih Ahok karena mereka "terancam
dan tertipu" oleh mereka yang menggunakan ayat Al-Ma'ida 51 dari Al-Qur'an (yang melarang
populasi Muslim dipimpin oleh pemimpin non-Muslim). Setelah sebuah video (yang memanipulasi
pernyataan Ahok) menjadi viral di media (sosial), kritik muncul, terutama dari kelompok Muslim
garis keras.
Serangkaian demonstrasi besar, yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok garis keras, terjadi di
Jakarta yang memberikan tekanan besar pada masyarakat. Ketegangan agama membuat banyak orang
Muslim memutuskan untuk memperkuat identitas Muslim mereka. Misalnya, wanita yang
sebelumnya tidak pernah mengenakan jilbab tiba-tiba mulai mengenakan jilbab, sementara pria yang
jarang menggunakan frase Arab di media sosial tiba-tiba mulai sering menggunakan frase-frase Arab,
atau, memasang gambar profil baru di media sosial yang menggambarkan mereka dalam pakaian
Muslim. Maka, ketegangan agama yang tinggi ini menyebabkan gelombang Islamisasi yang berikut di
Indonesia.
Ahok di kemudian hari diadili dalam perkara penistaan agama, dan dihukumi dua tahun penjara
(sebuah vonis yang kontroversial; kemungkinannya para hakim juga diintimidasi oleh ketegangan
agama saat itu). Sementara itu, Ahok juga dikalahkan dalam pemilu gubernur Jakarta 2017 oleh Anies
Baswedan. Untuk kelompok-kelompok garis keras ini adalah kemenangan besar (melihat Ahok masuk
penjara dan dikalahkan di pemilu). Mungkin untuk pertama kalinya mereka merasa memiliki
pengaruh terhadap politik Indonesia.
Kekacauan dan ketegangan agama yang terkait dengan pemilihan gubernur Jakarta tahun 2017
kemungkinan jadi meluas ke pemilihan presiden dan legislatif 2019 di Indonesia. Lagi pula, Presiden
Widodo dianggap sebagai sekutu Ahok. Oleh karena itu, kelompok-kelompok garis keras juga mulai
'mengejar' Widodo. Selain itu, kandidat presiden yang kontroversial, Prabowo Subianto, justru
menjangkau para garis keras karena kerja sama pasti meningkatkan peluangnya dalam pemilihan
presiden. Namun, Widodo berhasil menangkis 'serangan' dari kelompok garis keras dengan memilih
ulama Muslim konservatif yang terkenal, Ma'ruf Amin, sebagai kandidat wakil presiden dalam
pemilihan presiden 2019.
Ma'ruf Amin, yang dihormati oleh kebanyakan kalangan Islam termasuk kelompok-kelompok garis
keras, bersaksi melawan Ahok dalam kasus penistaan agama, dan ia juga di belakang banyak fatwa
(dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia, MUI) yang melawan hak-hak agama atau aliran
minoritas, termasuk Ahmadiyah dan komunitas Syiah, serta komunitas LGBT. Sementara fatwa-fatwa
itu tidak mengikat secara hukum, toh fatwa-fatwa tersebut jadi digunakan untuk melegitimasi retorika
yang semakin galak oleh pejabat pemerintah Indonesia terhadap orang-orang LGBT, bahkan fatwa itu
digunakan untuk melegitimasi pemicuan kekerasan oleh para Islamis terhadap beberapa agama
minoritas.
Meskipun ketegangan agama di Indonesia lenyap dengan cepat setelah Amin duduk di sebelah
Widodo (dan mereka berhasil memenangkan pemilihan presiden 2019), pemilu presiden 2019 juga
dapat dianggap sebagai kemenangan bagi Islam konservatif karena sekarang ada seorang ulama
Muslim yang konservatif di posisi politik nasional yang tinggi (maka punya pengaruh politik). Siapa
tahu ini menjadi preseden untuk pemilihan umum di masa depan: wapres harus berasal dari kalangan
ulama. Dan, yang cukup menarik, ini semua tidak terjadi jika masa jabatan Ahok sebagai Gubernur
Jakarta berakhir dengan hancur. Jadi, walau pada awalnya - pada tahun 2014 - banyak orang
(termasuk pembela hak asasi manusia) memuji fakta bahwa seorang Kristen dapat menjadi gubernur
Jakarta, pada akhirnya itu justru memicu gelombang baru dalam proses Islamisasi di Indonesia, dan
juga memperkuat pengaruh kelompok-kelompok Muslim garis keras terhadap politik nasional
indonesia.

Islam Radikal di Indonesia


Sejak tahun 1990-an, pengaruh Islam semakin tampak jelas di jalan-jalan di Indonesia dan mulai
memainkan peran yang lebih penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Contohnya, jumlah
wanita Indonesia yang menggunakan jilbab atau kerudung telah meningkat secara signifikan, dan
beribadah di mesjid semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Namun, penting untuk memahami bahwa perkembangan Islamisasi ini samasekali tidaklah sama
dengan radikalisme (atau Islamisme). Sebagian besar umat Muslim di Indonesia memiliki toleransi
tinggi pada agama-agama lain beserta aliran-aliran lain di dalam Islam. Hanya sekelompok kecil
masyarakat di Indonesia yang setuju dan/atau berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas radikal. Apalagi,
hanya sekelompok sangat kecil yang terlibat - atau setuju dengan - aksi teror (meskipun ada
kekhawatiran bahwa kelompok ini sedang tumbuh belakangan ini).
Meskipun radikalisme Islam di Indonesia mendapatkan lebih banyak sorotan di media sejak
penyerangan 11 September 2001 di New York (terutama setelah beberapa pemboman di Bali dan
Jakarta pada tahun 2000an), ini bukanlah fenomena baru di Indonesia. Insiden-insiden yang
melibatkan radikalisme Islam telah terjadi jauh sebelumnya, seperti pemberontakan-pemberontakan
Darul Islam pada tahun 1950an, pemberontakan-pemberontakan daerah pada akhir 1950an,
pembantaian komunis pada tahun 1965-1966, pembajakan pesawat pada tahun 1981, berbagai
serangan pada gereja Kristen dan monumen Buddha, dan serangan-serangan pada tempat-tempat yang
dianggap haram (rumah bordil, bar, dan tempat perjudian) pada beberapa dekade terakhir.
RANGKAIAN LAMPU KOTA
RANGKAIAN LAMPU REM
RANGKAIAN LAMPU KEPALA
RANGKAIAN LAMPU TANDA BELOK DAN LAMPU HAZZARD
SEJARAH REFORMASI INDONESIA

Disusun oleh :

DIMAS FALDIRA

SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS


Pemerintahan Soeharto akhirnya jatuh Mei 1998 sehingga Indonesia memasuki tonggak sejarah baru,
yaitu orde reformasi. Kejatuhan rezim Soeharto diawali krisis moneter sejak Juli 1997. Mata uang
rupiah dan negara-negara Asia Tenggara terpukul. Pada tanggal 1 Agustus 1977 nilai rupiah turun dari
Rp 2.575 menjadi Rp 2.603 per dolar AS. Kemudian, 1 Desember 1997 menjadi Rp 5.000 per dolar
AS. Pada Maret 1998 terpuruk hingga Rp 16.000 per dolar AS. Krisis moneter tersebut membuat
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0%, bisnis lesu dan 16 bank dilikuidasi.
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang ke-6 akhirnya kandas, padahal Soeharto
mencanangkan tahapan“tinggal landas”, dari negara agraris menuju negara industri kandas pada tahun
1994-1999. Peristiwa yang mempercepat jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan muculnya reformasi
adalah presiden Soeharto menghadiri KTT G-15 di Kairo padahal kondisi dalam negeri sedang krisis.
Empat mahasiswa Trisakti pada tanggal 13 Mei 1998 menjadi korban aparat, kemudian dianugerahi
sebagai Pahlawan Reformasi. Mahasiswa yang gugur dalam peristiwa Trisakti pada tahun 1998
tersebut adalah Elang Mulia Lesmana, Hery Hartanto, Hadifin Royan, Hendriawan Sie. Gerakan
reformasi yang dimoroti unjuk rasa mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto yang tercatat
sebagai presiden terlama selama lebih 30 tahun akhirnya turun dari jabatannya. Soeharto terpilih
untuk ketujuh kalinya pada Sidang Umum MPR maka ia menjadi presiden tersingkat di dunia yaitu 3
bulan dari Maret hingga Mei 1998. Agenda reformasi yang disuarakan mahasiswa, yaitu:
1. Adili Soeharto dan kroninya
2. Amandemen UUD 1945
3. Penghapusan dwifungsi ABRI
4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya
5. Supremasi hukum
6. Pemerintahan yang beabs dari KKN (koeupsi, kolusi, nepotisme)

Gerakan reformasi pun menuntut pembaharuan lima paket UU politik yang dianggap menjadi sumber
ketidakadilan, antara lain UU NO.1 Tahun 1985 tentang pemilihan umum.
Sebelum Presiden Soeharto menyatakan berhenti pada 21 Mei, ada peristiwa pembentukan Komite
Reformasi pada 19 Mei 1998 yang diprakarsai Presiden Soeharto sebagai hasil rembugan dengan 10
orang tokoh bangsa di Istana Negara. Sepuluh tokoh yang dianggap sebagai tokoh nasional dan diajak
Soeharto berunding antara lain : (1) HM. Cholil Badawi (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), (2)
KH. Ali Yafie (MUI), (3) Malik Fadjar (4) Soetrisno Muhdam (Muhammadiyah), (5) Abdurahman
Wahid, (6) KH. Ma’ruf Amin (NU), (7) KH. Abdurahman Nawi (Ulama Betawi), (8) Nurcholish
Madjid, (9) Emha Ainun Nadjib (Cendekiawan Muslim, dan (10) Yusril Ihza Mahendra (Ahli Hukum
Tata Negara). Didampingi sepuluh tokoh ini Presiden Soeharto mengumumkan terbentuknya Komite
Reformasi yang disebut Soeharto sebagai memenuhi tuntutan reformasi yang telah digelorakan
seluruh elemen rakyat Indonesia. Namun, publik tetap menolaknya.
Tampilnya B.J. Habibie sebagai presiden RI menggantikan Soeharto adalah konstitusional, dasar
hukumnya adalah UUD 1945 pasal 8. Meskipun Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama masa
reformasi yang diikuti oleh 48 partai politik. Pemerintahan B.J. Habibie berupaya memenuhi tuntutan
reformasi dengan membentuk kabinet yang dikenal dengan nama Kabinet Reformasi Pembangunan.
Provinsi Timor Timur lepas dari NKRI melalui referendum 30 Agustus 1999. Akhirnya, laporan
pertangungjawaban Presdien B.J. Habibie ditolak karena masalah Timor Timur tersebut.
Tampilnya Abdurrahman Wahid sebagai Presdien RI menggantikan B.J. Habibie tahun 1999 diajukan
oleh “Poros Tengah” yang merupakan aliansi partai-partai Islam seperti PPP, PAN, PKB.
Kabinet yang berhasil dibentuk oleh presiden Abudrrahman Wahid disebut Persatuan Nasional.
Ketika Abdurrahman Wahid menjabat presdien Indonesia, ada beberapa kebijakannya yang utama,
yaitu: mendorong pluralisme dan keterbukaan, memperbolehkan Partai Komunis hidup kembali,
memutuskan Irian Jaya dinamakan Papua kembali, mengizinkan umat Cina Konfusius untuk
merayakan perayaan secara terbuka. Faktor yang memengaruhi dipercepatnya Sidang Istimewa pada
tahun 2001 dengan agenda memberhentikan Presiden Abdurrahman Wahid adalah dekrit pembubaran
legislatif.
Stabilitas politik mulai terjaga para era Megawati karena Megawati tidak seperti Gus Dur berani tidak
popular dengan mengambil kebijakan yang kontroversial. Namun, prestasi Megawati yang dapat kita
nikmati sampai sekarang, yaitu lahirnya lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dibentuk
pada tahun 2003. Kemudian, bandul reformasi berlanjut dengan pemilihan presiden langsung .
Presiden SBY yang menjabat sejak 2004 dipilih secara langsung oleh rakyat Indone

Anda mungkin juga menyukai