PENDAHULUAN
1
1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (sks) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
2. Menerapkan dan membandingkan antara ilmu yang didapat dari bangku
perkuliahan dengan ilmu yang diterapkan pada praktek nyata di industri.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pemeliharaan pada peralatan listrik di
pembangkit.
Manfaat dari pelaksanaan PKL ini adalah untuk:
2
ruangan yang berjauhan dengan ruang kerja operator sehingga menjadi kendala
dalam memonitor baterai secara kontiniu. Beberapa masalah yang terjadi pada
sumber DC atau baterai Gardu Induk yaitu,
1.6. Pra-Anggapan
aan. Pemeliharaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan terhadap peralatan
agar bekerja dengan semestinya sesuai dengan karakteristiknya dan menjamin
keandalan peralatan. Tujuan pemeliharaan baterai Gardu Induk yaitu,
3
BAB II
Tiga puluh tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan Sentralnya
dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di jalan listrik
no 12 Medan. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung Pura dan
Pangkalan Brandan 1924. Tebing tingi 1927.sibolga, brastagi dan tarutung 1929,
dan Tanjung Balai 1931, labuhan bilik 1936 dan tanjung tiram 1937. Antara tahun
1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan Belanda tersebut oleh
Jepang proses peralihan kekuasan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945 Kesempatan ini dimanfaatka oleh pemuda Indonesia dan buruh
listrik melalui delegasi nurul/pegawai listrik dan gas bersama dengan pimpinan
KNI pusat berinisiatif menghadap presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan tersebut kepada pemerintah republic Indonesia.
4
kerja baru pembangitan dan penyaluran pada taggal 7 januari 1997,
kepemimpinan PT PLN (Persero) Sumbagut dipercayakan kepada Ir. Dendam R
Sukada.
2.2 Ruang Lingkup Usaha PT. PLN (Persero) UIP3BS UPT Pematang Siantar
5
4. Gardu Induk Sisipan II
5. Gardu Induk Gunung Tua
6. Gardu Induk Labuhan Angin
7. Gardu Induk Padang Sidempuan
2.3 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UI P3B Sumatera Gardu Induk Kisaran
6
Berikut ini data-data peralatan yang terdapat pada Gardu Induk Kisaran yaitu
2.5 Struktur organisasi PT. PLN (Persero) UI P3BS Gardu Induk Kisaran
Manager Tragi
Kisaran
YUDHI ARIEF EKATAMA
7
PH SPV GI Kisaran Supervisor Tragi
Kisaran
NGATIBIN
Operator GI
Kisaran
AJRON HASAN NAIPOSPOS
Security
Cleaning Service
8
2.6.1 Logo Perusahaan PT. PLN (Persero)
2.6.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) UIP3S Gardu Induk Kisaran Visi sebagai
berikut :
“Diakui sebagai pengolah penyalur dan pengatur beban sistem tenaga listrik
dengan tingkat pelayanan secara kelas dunia yang bertumbuh kembang unggul
dan terpercaya serta bertumpu pada potensi insani"
9
Misi sebagai berikut :
BAB III
10
PEMBAHASAN
11
1. Bank 1 110 VDC
Merk : TECHFILL
Tipe : KPM 200
Jumlah sel : 86 sel
Kapasitas baterai : 200 Ah
Arus Discharge : 16 Ampere
Lama Discharge : 5 jam
Tegangan akhir persel : 1,2 Volt
Tegangan akhir total : 103.2 Volt
2. Bank 1 48 VDC
12
Merk : TECHFILL
Tipe : KPL 100
Jumlah sel : 38 sel
Kapasitas baterai : 100 Ah
Arus Discharge : 26 Ampere
Arus Discharge : 5 jam
Tegangan akhir persel : 1,21 Volt
Tegangan akhir total : 45,81 Volt
13
Merk : SAFT
Tipe : SCM 211
Jumlah sel : 92 sel
Kapasitas baterai : 200 Ah
Arus Discharge : 26 Ampere
Arus Discharge : 5 jam
Tegangan akhir persel : 1,14 Volt
Tegangan akhir total : 104,88 Volt
14
Tujuan pemeliharaan baterai adalah untuk mengurangi kerusakan
pada baterai yang disebabkan oleh gangguan dan bertujuan untuk pengoptimalan
sistem kerja peralatan Gardu Induk. Beberapa faktor yang menyebabkan baterai
tidak bekerja secara optimal adalah,
a) Alat ukur
Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pemeliharaan baterai adalah
multi meter digital 8000 V dan hydrometer.
15
(d) (e)
Gambar d) Multimeter digital 8000 V. Gambar e) Hydrometer
b) Alat kebersihan
Peralatan yang digunakan yaitu lap, sikat kawat, kuas, vacum cleaner.
c) Air Murni
Air murni berfungsi untuk menambah larutan elektrolit baterai ketika level
elektrolit baterai berkur ang.
16
Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mengurangi resiko dari
kecelakaan kerja. APD yang dipakai untuk pemeliharaan baterai adalah
sepatu safety, sarung tangan karet, helm safety,dan masker.
Gambar h) (a) sepatu safety.(b) sarung tangan karet.(c) helem safety.(d) masker.
17
Mengukur tegangan baterai Gardu Induk Kisaran menggunakan
alat multimeter 8000 V dengan mengarahkan switch selector pada posisi VDC.
Pengukuran baterai dilakukan pada saat rectifier dalam posisi floating charge.
(a) (b)
18
Level elektrolit baterai tidak boleh melebihi batas upper maupun
kurang dari batas lower. Apabila level elektrolit di bawah batas lower akan
menyebabkan elektroda kering sehingga dapat mengurangi kinerja dan umur
pemakaian (lifetime) baterai. Jika baterai sudah mendekati batas lower maka
larutan elektrolit dapat di tambah menggunakan air murni.
Gambar j) Hydrometer
19
Metode pelaksanaan dengan cara sebagai berikut :
20
Inspeksi yang dilakukan yaitu dengan mengecek :
BAB IV
21
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Baterai Gardu Induk memiliki peran yang sangat penting dalam menyuplai
tegangan ke beban DC seperti rele proteksi, peralatan kontrol dan scadatel.
Oleh karena itu baterai perlu terjaga kapsitas, kinerja dan keandalannya
dalam operasi Gardu Induk.
2. Baterai Gardu Induk Kisaran tersusun secara seri untuk mendapatkan
tegangan total sebesar 103,2 VDC, 45,8 VDC dan 104,8 VDC sebagai
suplai ke beban.
3. Gardu Induk Kisaran memiliki 2 bank baterai yaitu bank1 110 VDC yang
terdiri dari 86 sel baterai dan 38 sel baterai 48 VDC sedangkan bank2
memiliki 92 sel baterai 110 VDC
4. Tahap – tahap dalam pemeliharaan baterai Gardu Induk Kisaran periode
bulanan yaitu,
a) Mempersiapkan alat dan material.
b) Membersihkan baterai dari kotoran, debu dan korosi.
c) Mengukur tegangan total dan persel baterai.
d) Mengukur level larutan elektrolit baterai.
e) Mengukur berat jenis baterai.
f) Mengukur DC ground baterai.
g) Pengujian performance test baterai 110 VDC selama 60 menit pada
rectifier.
5. Dalam pengoptimalan sistem kerja baterai tidak hanya dengan adanya
pemeliharaan tetapi juga dengan melakukan cheklist atau CBM level 1
pada baterai secara periodik yaitu harian, mingguan, bulanan.
22
1) Operator Gardu Induk sebaiknya disiplin dan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pengoperasian Gardu Induk, karena disiplin dalam bekerja
dan menerapkan SOP yang berlaku akan memperkecil resiko kecelakaan
kerja, kegagalan dalam pengoperasian Gardu Induk, dan kerusakan
peralatan Gardu Induk khususnya pada baterai.
2) Dalam implementasi pemeliharaan baterai harus dilakukan secara
konsisten agar baterai selalu bekerja dengan baik.
Daftar Pustaka
23
Buku “ Materi Pembidangan Prajabatan Taransmisi ” sistem pemakaian
sendiri edisi1 2011.
Buku “ laporan har tahunan baterai dan rectifier” UPT. Pemantang Siantar –
GI. Kisaran.
https://www.scribd.com/doc/
https://www.elektro.undip.ac.id
24