PENDAHULUAN
Baterai adalah suatu sel listrik yang didalamnya dapat berlangsung dua proses
elektrokimia, yaitu proses pengosongan berupa pengubahan kimia menjadi tenaga
listrik, dan proses pengisian berupa tenaga listrik menjadi tenaga kimia dengan
cara melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel
baterai terdiri dari satu atau lebih sel yang terhubung secara seri untuk memasok
kebutuhan tegangan dan arus dari beban yang terhubung. Arus dari baterai bersifat
sementara atau dengan kata lain baterai tidak akan mengaliri arus listrik jika
baterai dalam keadaan drop. Jika baterai terus dioperasikan tanpa dilakukannya
perawatan dan pengecekan maka baterai dapat cepat rusak dan tidak dapat
dioperasikan kembali.
Maka dari itu penulis tertarik membuat laporan hasil kerja praktek di PT.
PLN (Persero) UPDK Keramasan dengan judul “Pengujian Ketahanan Baterai
pada Gas Turbine Unit-2 PLTGU Menggunakan Dummy Load di PT. PLN
(Persero) UPDK Keramasan”
Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini sebagaian berikut :
1. Mengetahui sistem arus DC yang digunakan di PT. PLN (Persero) UPDK
Keramasan khususnya pada Gas Turbine Unit-2 PLTGU.
2. Dapat mengetahui seberapa penting pengecekan ketahanan baterai dengan
meggunakan dummy load di PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan.
3. Memahami prinsip kerja sistem arus DC dan prinsip kerja dummy load.
1.4.2 Manfaat
Sistematika pembahasan dan penulisan laporan ini terdiri atas lima bab
masing-masing bab berisi:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, judul
laporan, tujuan dan manfaat, rumusan masalah, batasan masalah,
waktu dan tempat pelaksanaan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi mengenai bagian penutup laporan yang terdiri
dari kesimpulan yang berasal dari pembahasan masalah dan
dijabarkan berdasarkan kejadian di lapangan dan Analisa serta
teoritis yang penulis dapat di PT. PLN (Persero) UIK Sumatera
Bagian Selatan UPDK Keramasan. Pada bab ini juga menyajikan
saran yang diberikan penulis selama menjalankan kegiatan kerja
praktek.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN UMUM
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga
lisrik untuk keperluan sendiri
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat
yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Pada tanggal 1 januari 1975, trial Operation PLTU uint 1 dan unit 2
Keramasan palembang diresmikan oleh presiden kedua Bapak Soeharto. Yang
merupakan bagian unit kerja PT.PLN (persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
Selatan yang mengemban tugas sebagai penyedia dan pelayanan tenaga listrik
didaerah sumbagsel, khususnya kota palembang dengan sistem interkoneksi
sebesar 70 KV. Pada tahun 1979 dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG) Unit 3 di Keramasan yang berkapasitas 14,5 MW karena sistem
interkoneksi tersebut kurang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di
Palembang.
Berdirinya PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
diawali dengan pemisahan fungsi Pembangkitan dan Transmisi (Penyaluran) pada
PT PLN (Persero) Wilayah IV Tahun 1997 menjadi PT PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan (KITLUR SBS). Dengan
semakin pesatnya pembangunan di Sumatera, dalam rangka peningkatan
Efektivitas serta mengantisipasi perkembangan sistem penyaluran
ketenagalistrikan Se-Sumatera, sebagai upaya peningkatan pelayanan, mutu, dan
keandalan tenaga Listrik di Sumatera dipandang penting untuk dilakukan
pemisahan fungsi Pembangkitan dan Penyaluran, maka dengan Keputusan
Direktur Utama No. 193.K/010/DIR/2003 organisasi PLN yang bergerak dalam
bidang pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di sumatera dibuat menjadi 3
bagian, yaitu Pembangkitan Sumbagut, Pembangkitan Sumbagsel, serta
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera.
Sampai saat ini PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan bertanggung jawab atas
3 macam mesin pembangkit tenaga listrik, yaitu :
Visi dari PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut : “Menjadi Perusahaan
Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan Untuk Solusi
Energi”.
2.6.2 Misi
Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah
sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No: 031/DIR/76 tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan
Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
2.7.2 Elemen – Elemen Dasar
1. Persegi
2. Petir
Petir atau Kilat, bewarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah runcing,
dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat melambangkan
tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang
dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan kerja cepat dan tepat
para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya. Warna
merah memberikan representasi kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan dinamisme gerak laju PLN berserta insan
perusahaan, serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
zaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN
(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna
biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya
listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru
juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam
memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Tata nilai PLN merupakan panduan bagi seluruh Insan PLN, dalam pola
pikir, sikap dan perilaku sehari-hari dalam bekerja untuk memberikan kontribusi
kepada perusahaan yang dirumuskan dalam belief, values, dan behavior dibawah
ini :
2.9.1 Belief
Tumbuh berkembang dengan Integritas dan Keunggulan (TERBAIK).
Tumbuh berkembang dengan integritas dan keunggulan” adalah keyakinan dasar
(basic belief) yang berisi filosofi dasar bagi setiap Insan PLN bahwa kemajuan
PLN disebabkan oleh Insan PLN yang berintegritas dan senantiasa 16 unggul
dalam mengelola operasi serta bisnisnya. Keyakinan dasar ini merupakan esensi
Budaya Perusahaan yang melandasi nilai-nilai dan perilaku setiap Insan PLN.
“Tumbuh berkembang dengan integritas dan keunggulan” menuntut setiap Insan
PLN untuk memiliki nilai-nilai, yaitu: Sinergi, Profesionalisme, dan Berkomitmen
pada Pelanggan.
2.9.2 Values
1. Sinergi
2. Profesionalisme
Cerdas, tuntas, antusias dan akurat dalam melihat aspek bisnis untuk
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan dalam mencapai kinerja terbaik
secara efektif dan efisien.
2.9.3 Behavior
1. Satu ucapan dan tindakan :
3. Satu jiwa :
2.9.5 Andal
1. Jujur dan Berani :