Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik sangat berguna baik dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga


ataupun kebutuhan dunia industri. Kebutuhan listrik dari tahun ke tahun semakin
meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Listrik yang biasa
digunakan untuk mengaliri arus listrik kerumah-rumah yaitu jenis arus AC.
Sementara kegunaan arus DC yaitu sebagai arus listrik cadangan yang biasa
digunakan ketika arus AC sedang tidak beroperasi atau terjadi kerusakan. Direct
Current atau yang biasa disingkat DC merupakan tipe arus yang nilainnya tidak
akan berubah, arah pengaliran arus listrik hanya positif dan negatif saja. Arus DC
didefinisikan sebagai arus listrik yang mempunyai nilai tetap atau konstan
terhadap satuan waktu, nilai ini ditinjau dari pengaliran arus listrik pada waktu
yang berbeda dan akan selalu mendapatkan nilai yang sama. Sumber tegangan
arus DC diperoleh dari elemen-elemen seperti baterai.

Baterai adalah suatu sel listrik yang didalamnya dapat berlangsung dua proses
elektrokimia, yaitu proses pengosongan berupa pengubahan kimia menjadi tenaga
listrik, dan proses pengisian berupa tenaga listrik menjadi tenaga kimia dengan
cara melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel
baterai terdiri dari satu atau lebih sel yang terhubung secara seri untuk memasok
kebutuhan tegangan dan arus dari beban yang terhubung. Arus dari baterai bersifat
sementara atau dengan kata lain baterai tidak akan mengaliri arus listrik jika
baterai dalam keadaan drop. Jika baterai terus dioperasikan tanpa dilakukannya
perawatan dan pengecekan maka baterai dapat cepat rusak dan tidak dapat
dioperasikan kembali.

Pemeliharaan beterai diperlukan untuk tetap menjaga daya tahan dan


efisiensi operasi baterai agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Sehingga
peralatan dalam menyalurkan tenaga listrik tetap terjaga. Proses pemeliharaan
preventif atau pemeliharaan rutin sangat membantu untuk meningkatkan kinerja
baterai, dalam penyimpanan energi sampai batas tertentu. Maka dari itu
diperlukan pengujian ketahanan baterai dengan menggunakan dummy load untuk
mengetahui baterai layak atau tidak untuk dipakai (Ra’uf et al., 2021)

Maka dari itu penulis tertarik membuat laporan hasil kerja praktek di PT.
PLN (Persero) UPDK Keramasan dengan judul “Pengujian Ketahanan Baterai
pada Gas Turbine Unit-2 PLTGU Menggunakan Dummy Load di PT. PLN
(Persero) UPDK Keramasan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka


perumusan masalah yang akan dibahas yaitu : Bagaimana proses pengujian
ketahanan baterai pada Gas Turbine unit-2 PLTGU menggunakan dummy load di
PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang diambil penulis dalam penyusuanan laporan


ini adalah melakukan analisa pengujian terhadap baterai untuk mengetahui nilai
tegangan, ketahanan serta kelayakan baterai pada Gas Turbine Unit-2 PLTGU
dengan nilai tegangan berdasarkan monitoring alat ukur dummy load di PT. PLN
(Persero) UPDK Keramasan

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini sebagaian berikut :
1. Mengetahui sistem arus DC yang digunakan di PT. PLN (Persero) UPDK
Keramasan khususnya pada Gas Turbine Unit-2 PLTGU.
2. Dapat mengetahui seberapa penting pengecekan ketahanan baterai dengan
meggunakan dummy load di PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan.
3. Memahami prinsip kerja sistem arus DC dan prinsip kerja dummy load.

1.4.2 Manfaat

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang prinsip kerja sistem arus


DC dan prinsip kerja Dummy load yang digunakan di PT. PLN (Persero) UPDK
Keramasan.

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanan

Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung sejak


tanggal 1 Agustus 2022 s/d 30 Oktober 2022. Dengan jam kerja mulai dari pukul
08.00 s/d 16.00 WIB pada hari senin hingga jumat di PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pengendalian Pembangkit Keramasan Palembang. Penempatan kerja
praktek ini berada pada bagian pemeliharaan (Maintenance) dan didampingi oleh
pembimbing lapangan.

1.6 Metode Penulisan

Untuk mempermudah dalam melakukan pembahasan permasalahan, penulis


menggunkan beberapa metode dan teknik penulisan untuk mencari dan
mengumpulkan data yang akurat, baik,dan jelas yaitu:

1.6.1 Metode Observasi

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan langsung melakukan proses


pengujian menggunakan dummy load pada battery back up control Unit-2 PLTGU
di PT. PLN (Persero) UIK Sumatera Bagian Selatan UPDK Keramasan.

1.6.2 Metode Wawancara

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara dan diskusi


secara langsung dengan narasumber (suvervisor, karyawan, para teknisi dan
Operator serta pembimbing kerja praktek) di PT. PLN (Persero) UIK Sumatera
Bagian Selatan UPDK Keramasan.

1.6.3 Metode Cyber

Metode ini dilakukan dengan mencari informasi dan mengumpulkan data


yang berasal dari internet maupun manual book yang berkaitan dengan
pembahasan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini sebagai bahan referensi
laporan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dan penulisan laporan ini terdiri atas lima bab
masing-masing bab berisi:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, judul
laporan, tujuan dan manfaat, rumusan masalah, batasan masalah,
waktu dan tempat pelaksanaan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM


Pada bab ini akan dibahas mengenai PT. PLN (Persero) UIK
Sumatera Bagian Selatan UPDK Keramasan, berupa sejarah
singkat perusahaan, profil perusahaan, visi dan misi, struktur
organisasi, tata nilai perusahaan dan lain-lain.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini membahas mengenai pengertian arus DC, sistem
power DC, definisi baterai, jenis-jenis baterai dan rangkaian pada
baterai serta definisi umum alat yang akan digunakan untuk
pengecekan ketahana baterai yaitu dummy load.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai pembahasan khusus terhadap
permasalahan yang dihadapi, serta hasil analisa yang telah
dianalisis yang diperoleh dari pemikiran dan perhitungan secara
teoritis untuk menuntaskan permasalahan tersebut

BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi mengenai bagian penutup laporan yang terdiri
dari kesimpulan yang berasal dari pembahasan masalah dan
dijabarkan berdasarkan kejadian di lapangan dan Analisa serta
teoritis yang penulis dapat di PT. PLN (Persero) UIK Sumatera
Bagian Selatan UPDK Keramasan. Pada bab ini juga menyajikan
saran yang diberikan penulis selama menjalankan kegiatan kerja
praktek.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga
lisrik untuk keperluan sendiri

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan


Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara
Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada


Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.

Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat
yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada


sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun
1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang. (Persero, 2022)

2.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PLN UPDK Keramasan


Bermula pada tanggal 1 januari 1975, didirikanlah PLN UPDK
Keramasan, setelah selesainya pembangunan dan trial operasi PLTU unit 1 dan
unit 2. Awal mula PLN UPDK Keramasan dibentuk ketika ada rencana
pembangunan unit PLTU Keramasan pada tahun 1962, dimana pada saat itu
permintaan tenaga listrik para konsumen tidak dapat terpenuhi secara utuh oleh
PLTD Boom baru (dibawah pengelolaan PLN Cabang Palembang) atas dasar
itulah pada tahun 1963 dimulailah perencanaan pembangunan pembangkit
keramasan yang diawali dengan pembebasan lahan didaerah pembangunan,
penimbunan rawa-rawa, dan penyediaan tempat penampungan bahan baku yang
didatangkan dari Yugoslavia, namun pada tahun 1964 hingga tahun 1968 dana
pembangunan yang minim mengakibatkan pembangunan mengalami
keterlambatan.

Gambar 2.1 PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan

Pada tanggal 1 januari 1975, trial Operation PLTU uint 1 dan unit 2
Keramasan palembang diresmikan oleh presiden kedua Bapak Soeharto. Yang
merupakan bagian unit kerja PT.PLN (persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
Selatan yang mengemban tugas sebagai penyedia dan pelayanan tenaga listrik
didaerah sumbagsel, khususnya kota palembang dengan sistem interkoneksi
sebesar 70 KV. Pada tahun 1979 dibangunlah Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG) Unit 3 di Keramasan yang berkapasitas 14,5 MW karena sistem
interkoneksi tersebut kurang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di
Palembang.
Berdirinya PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
diawali dengan pemisahan fungsi Pembangkitan dan Transmisi (Penyaluran) pada
PT PLN (Persero) Wilayah IV Tahun 1997 menjadi PT PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan (KITLUR SBS). Dengan
semakin pesatnya pembangunan di Sumatera, dalam rangka peningkatan
Efektivitas serta mengantisipasi perkembangan sistem penyaluran
ketenagalistrikan Se-Sumatera, sebagai upaya peningkatan pelayanan, mutu, dan
keandalan tenaga Listrik di Sumatera dipandang penting untuk dilakukan
pemisahan fungsi Pembangkitan dan Penyaluran, maka dengan Keputusan
Direktur Utama No. 193.K/010/DIR/2003 organisasi PLN yang bergerak dalam
bidang pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di sumatera dibuat menjadi 3
bagian, yaitu Pembangkitan Sumbagut, Pembangkitan Sumbagsel, serta
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera.

Organisasi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan


(KITSBS) sendiri secara resmi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
177.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 dan mulai beroperasi sebagai PT
PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (KITSBS). Dan per- 01
Oktober 2018 sesuai dengan Peraturan Direksi No. 0110.P/DIR/2018 Tentang
Susunan Organisasi dan Formasi Jabatan di PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan selanjutnya menjadi PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS) yang berlokasi di Jl. Demang
Lebar Daun No.375, Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128.
Kantor Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian selatan terletak di Jalan
Demang Lebar Daun Nomor 375 Palembang dan memiliki 11 (sebelas) Unit
Pelaksana dengan wilayah kerja yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan,
Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat dan Bandar Lampung, yaitu:
1. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan
2. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bandar Lampung
3. Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Asam
4. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bengkulu
5. Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Tinggi
6. Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin
7. Unit Pelaksana Pembangkitan Tarahan
8. Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Jambi
9. Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih
10. Unit Pelaksana Pembangkitan Sebalang
11. Unit Pelaksana Pemeliharaan Pembangkitan Palembang

2.2 Letak Geografis PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan

Gambar 1.2 Letak Geografis PT.PLN (Persero) UPDK Keramasan


Sumber : shorturl.at/fnr04

Secara geografis, PT. PLN (persero) UPDK Keramasan terletak pada


3°01'53.0"S 104°44'39.8"E yang dikelilingi oleh persawahan dan juga rel kereta
api kertapati yang cukup besar. PT. PLN (persero) UPDK Keramasan berjarak
±7,1 km dengan jembatan ampera, terletak di Komplek PLN Sektor, Jl.
Keramasan, Kemang Agung, Kec. Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan
30146, Indonesia.
2.3 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan


Alamat Perusahaan : Komplek PLN Sektor, Jl. Keramasan,
Kemang Agung, Kec. Kertapati, Kota
Palembang, Sumatera Selatan
Nomor Telepon : (0711) 510955
Nomor Fax : (0711) 51392
Bidang Usaha/ Kegiatan : Pembangkit Tenaga Listrik

2.4 Data Perusahaan

Sampai saat ini PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan bertanggung jawab atas
3 macam mesin pembangkit tenaga listrik, yaitu :

1. Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU) dengan kapasitas ±12.500 KW


2. Pembangkit Tenaga Listrik Gas (PLTG) dengan kapasitas ±13.910 KW dan
±13.910 KW
3. Pembangkit Tenaga Listrik Gas dan Uap (PLTGu) dengan kapasitas ±40 MW
Berikut merupakan tabel kapasitas daya PT. PLN (Persero) Unit layanan Pusat
Listrik Keramasan
Pembangkit Jumlah Kapasitas Beban Mulai Status
Listrik Unit Beroperasi
PLTU 2 12.500 KW Gas 1974 Tidak
Keramasan Operasi
PLTG Wescam 2 13.910 KW Gas 1976 (Unit 1) RSH
Keramasan 1978 (Unit 2)
PLTG Alshtom 1 21.350 KW Gas 1976 RSH
Keramasan
PLTGU 2 40 MW Gas 2013 Beroperasi
keramasan
Tabel 2.1 Kapasitas Daya PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan
2.5 Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumbagsel Unit Pelaksana


Pengendalian Pembangkit Keramasan Unit PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga
Gas dan Uap) telah menerapkan standar ISO 9001 : 2008, ISO 1400 : 2004 &
SMK3 yang dilengkapi dengan perangkat kerja yang disusun dalam satu susunan
organisasi line and staff, dimana pimpinan tertinggi dipimpin oleh manajer unit
pelaksana yang membawahi senior specialist assistant analyst quantity assurance,
senior specialist IU analyst/assistant analyst kineja, senior specialist
analyst/assistant analyst manajement risiko, manajer bagian engineering, manajer
bagian operasi dan pemeliharaan dan manajer bagian KSA (Keuangan, SDM dan
ADM) dan administrasi, supervisor SDM dan umum, supervisor keuangan,
supervisor logistic dan langsung membawahi seluruh manajer-manajer Unit
Layanan Pusat Listrik yaitu manajer Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel/Pembangkit Listrik Tenaga Gas Mata Merah, manajer PLTGU Indralaya
dan manajer PLTGU Kermasan. Strukur organisasi PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan Sumbagsel Unit Pelaksanaan Pengendalian Pembangkitan
Keramasan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) UPDK Keramasan


Sumber : PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Pembangkitan
Keramasan tahun 2022
2.6 Visi dan Misi PT. PLN (Persero)
2.6.1 Visi

Visi dari PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut : “Menjadi Perusahaan
Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan Untuk Solusi
Energi”.

2.6.2 Misi

Misi dari PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi


pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadi tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas


kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.7 Makna Logo PT. PLN (Persero)


2.7.1 Bentuk Lambang

Gambar 2.3 Bentuk Lambang PLN (Persero)

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah
sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No: 031/DIR/76 tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan
Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
2.7.2 Elemen – Elemen Dasar
1. Persegi

Gambar 2.4 Persegi

Bidang Persegi sebagai dasar, bewarna kuning, tanpa garis pinggir.


Bidang Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Warna kuning menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan
semangat yang menyala- nyala yang dimiliki insan yang berkarya di PLN.

2. Petir

Gambar 2.5 Petir

Petir atau Kilat, bewarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah runcing,
dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat melambangkan
tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang
dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan kerja cepat dan tepat
para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya. Warna
merah memberikan representasi kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan dinamisme gerak laju PLN berserta insan
perusahaan, serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
zaman.
3. Tiga Gelombang

Gambar 2.6 Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN
(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna
biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya
listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru
juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam
memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.8 Motto Perusahaan PT. PLN (Persero)

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”

2.9 Tata Nilai Perusahaan

Tata nilai PLN merupakan panduan bagi seluruh Insan PLN, dalam pola
pikir, sikap dan perilaku sehari-hari dalam bekerja untuk memberikan kontribusi
kepada perusahaan yang dirumuskan dalam belief, values, dan behavior dibawah
ini :

2.9.1 Belief
Tumbuh berkembang dengan Integritas dan Keunggulan (TERBAIK).
Tumbuh berkembang dengan integritas dan keunggulan” adalah keyakinan dasar
(basic belief) yang berisi filosofi dasar bagi setiap Insan PLN bahwa kemajuan
PLN disebabkan oleh Insan PLN yang berintegritas dan senantiasa 16 unggul
dalam mengelola operasi serta bisnisnya. Keyakinan dasar ini merupakan esensi
Budaya Perusahaan yang melandasi nilai-nilai dan perilaku setiap Insan PLN.
“Tumbuh berkembang dengan integritas dan keunggulan” menuntut setiap Insan
PLN untuk memiliki nilai-nilai, yaitu: Sinergi, Profesionalisme, dan Berkomitmen
pada Pelanggan.

2.9.2 Values
1. Sinergi

Bekerja sama dengan produktif dengan seluruh pihak terkait dilandasi


sikap saling menghargai, dan menghormati

2. Profesionalisme

Cerdas, tuntas, antusias dan akurat dalam melihat aspek bisnis untuk
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan dalam mencapai kinerja terbaik
secara efektif dan efisien.

3. Berkomitmen Pada Pelanggan

Komitmen memberikan pengalaman terbaik (dari sisi produk, layanan, dan


tarif) bagi pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.

2.9.3 Behavior
1. Satu ucapan dan tindakan :

Senantiasa menunjukkan perilaku konsisten antara ucapan dan tindakan,


disiplin, dan memenuhi komitmen.

2. Satu arah dan tujuan :

Senantiasa mengacu pada arah dan tujuan perusahaan dalam melaksanakan


17 tugas dan fungsinya.

3. Satu jiwa :

Menunjukkan loyalitas, solidaritas, dan semangat kerja tinggi yang


dilandaskan nilai-nilai luhur sebagai bagian dari pengabdian tulus kepada
perusahaan, negara, dan Ilahi.
2.9.4 Maju
1. Belajar dan Berkembang :

Menunjukkan inisiatif untuk meningkatkan keahlian dan potensi dirinya


serta orang lain.

2. Gigih dan Gesit :

Menunjukkan semangat kerja yang tinggi, cepat beradaptasi, proaktif,


memberikan respon yang cepat dan tepat, serta pantang menyerah.

3. Kreatif dan Inovatif :

Mampu menghasilkan ide-ide / gagasan baru, cara baru, dan berani


mengambil terobosan & inovatif serta menjadi pelopor dalam aplikasinya
untuk keberlangsungan perusahaan.

2.9.5 Andal
1. Jujur dan Berani :

Dapat dipercaya dan berani mengambil resiko demi tercapainya tujuan


perusahaan.

2. Peduli dan Kompeten

Memiliki kepekaan dan kecakapan untuk menjadi pelopor dalam


mengubah lingkungan dan kondisi perusahaan ke arah yang lebih baik.

3. Berwawasan Sosial dan Bisnis

Memahami cara-cara menempatkan diri dan mengambil tindakan yang


tepat dalam lingkungan sosial dan berorientasi keberlanjutan bisnis
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai