PANEL SURYA
MUHAMMAD NURFAUZAN
BP. 1901032055
Oleh:
MUHAMMAD NURFAUZAN
BP. 1901032055
Disetujui oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam penulis do’akan kepada Allah SWT agar selalu
manusia berbagai macam ilmu pengetahuan, membawa umat manusia keluar dari
zaman yang gelap gulita menuju zaman yang berilmu pengetahuan dan teknologi
judul tugas akhir di mana setiap mahasiswa yang akan membuat tugas akhir
Bangun Alat Fast Charging Untuk Panel Surya” sebagai judul tugas akhir yang
terdapat pada proposal ini. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin menguraikan secara singkat dan praktis tentang alat yang akan dibuat.
Muhammad Nurfauzan
1901032055
1.1. Latar Belakang
Panel surya adalah sebuah alat yang terdiri dari sel surya yang terbuat dari
bahan semikonduktor untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik. Mereka
disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya
terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic,
tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya itu sendiri, sedangkan
apabila suhu lingkungan semakin tinggi dengan tingkat radiasi cahaya matahari
yang tetap, maka tegangan panel surya akan berkurang dan arus listrik yang
dihasilkan akan bertambah. Perubahan suhu dalam sel-sel surya ini diakibatkan
penempatan panel surya. Bahkan perubahan suhu yang sangat cepat dan ekstrim
Tenaga Surya. Pengaruh suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya matahari pada
panel surya dapat dilihat dengan memantau nilai parameter lingkungan tersebut
dan juga tegangan keluaran panel surya. (Dinil khusnul Yaqin dan teman-teman)
mereka gunakan deep cycle yang memiliki tegangan 12 volt dan arus
Konstan.
Maka dari itu dirancang lah sebuah alat panel surya yang memiliki sistem
Fast charging untuk mensuplai panel surya agar pemakaiannya bias tahan lama.
Yang dimana peneltian ini, peneliti merancang pengisian baterai yang lebih cepat,
Charger. Metode ini memiliki prinsip kerja ketika pada awal pengisian baterai
akan diberi tegangan yang konstan. Metode pengisian Tapper Current Charger
diterapkan untuk proses pengisian baterai untuk memastikan pengisian yang aman
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui cara kerja dari sistem fast charging untuk baterai pada
panel surya.
3. Baterai jenis VRLA lebih cepat penuh jika di cas dengan cara Tapper
Panel surya merupakan alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering
Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energy
Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang
berlawanan.
Gambar 1 Panel Surya
1.5.2. Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi
kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti
sumber listriknya. Dengan adanya baterai, sehingga tidak perlu menyambung kan
sehingga dapat dengan mudah dibawa ke mana-mana. Setiap baterai terdiri dari
terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit yang
berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus searah
atau disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai terdiri
dari 2 jenis utama yakni baterai primer yang hanya dapat sekali pakai (single use
battery) dan baterai sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
baterai ini menjadi populer ketika Sony mengadopsinya pada tahun 1991.
ini merupakan istilah yang mengacu kepada materialnya saja, dimana yang
sebenarnya ada banyak jenis Baterai Li-ion yang memiliki senyawa kimia
yang berbeda.
baterai ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970an. Hasil desain dari baterai
slim ,tetapi tetap memiliki daya tahan baterai yang lebih baik daripada baterai
Li-ion. Li-Po ukurannya yang tipis, sehingga akan menghasilkan berat yang
dengan elektroda yang terbuat dari timbal yang terendam oleh asam sulfat encer.
Seringkali baterai ini dinamakan baterai kering dan karena bentuk serta rancangan
dari baterai ini, menyebabkan mereka dapat dipasang di posisi mana saja dan tidak
aki basah. Namun istilah “bebas perawatan” ini juga tidaklah benar dan masih
keliru karena baterai VRLA tetap masih perlu dibersihkan dan dilakukan
pengujian fungsional secara teratur. Baterai jenis ini banyak digunakan dalam
perangkat listrik portabel yang besar, sistem tenaga off-grid ( tidak terhubung ke
jaringan listrik PLN ) dan lain-lainnya. Baterai VRLA sangat rentan dengan panas
larutan asam sulfat (elektrolit). Pada baterai konvensional elektrolit asam sulfat
berada dalam bentuk cair sehingga sering disebut dengan aki basah. Sedangkan
sel-sel VRLA memiliki kimia dasar yang sama yaitu timbal dan asam sulfat, akan
tetapi larutan asam elektrolitnya dibuat tidak bergerak. baik dengan menambah
material fiberglass di dalamnya atau dengan cara mengubah cairan menjadi gel
Ketika sebuah sel membuang muatannya timbal dan asam kemudian akan
bereaksi menjadi timbal-sulfat dan air, sedangkan ketika muatan sedang terisi
maka timbal-sulfat akan menarik air dan pada akhirnya kembali menjadi asam
sulfat dan timbal. Dalam perancangan baterai ini, harus dilakukan adanya
pengaturan arus muatan listrik yang masuk sehingga sama dengan kemampuan
baterai tersebut untuk menyerap dan mengubah energi tersebut menjadi reaksi
kimia. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka akan reaksi asam sulfat yang
terjadi akibat adanya muatan yang masuk bersifat menghasilkan panas sehingga
apabila tidak segera dibuang maka akan berakibat asam sulfat tersebut terpecah
menjadi sulfur, hydrogen, dan oksigen. Sehingga dalam kasus baterai basah yang
biasa Sulfur akan mengendap di dasar sedangkan oxygen dan hydrogen akan
hilangnya oksigen dan hydrogen yang ada. Sedangkan untuk baterai VRLA
hydrogen dan oksigen yang berbentuk gas akan ditahan didalam baterai selama
tekanan di dalam baterai masih berada di dalam batas yang ditentukan. Namun,
apabila tekanan telah melewati batasnya maka katup pengaman akan membuka
sehingga gas-gas tersebut keluar sampai tekanan di dalam baterai kembali normal.
Pada aki basah elektrolit cair sangat berbahaya dan perlu adanya
untuk aplikasi peralatan dalam jangka panjang. Sedangkan untuk VRLA dimana
ini. Namun karena elektrolit dari baterai VRLA ini tidak dapat diganti sehingga
oksigen dan hydrogen yang hilang tidak dapat digantikan. Hal ini dapat digantikan
dengan menambah kualitas dari elektrolit namun hal ini juga berarti menambah
berat baterai. kekurangan lainnya adalah rancangan elektrolit VRLA yang tidak
bergerak juga berarti berfungsi sebagai tahanan untuk reaksi kimia yang akan
menghasilkan listrik sehingga energi yang dihasilkan VRLA lebih kecil dari pada
aki basah sehingga tidak cocok untuk digunakan baterai starter mobil. Maka
baterai VRLA lebih cocok digunakan untuk aplikasi media penyimpanan energi
dalam jumlah besar namun dengan kecepatan pengisian energi yang rendah.
Rancangan Baterai VRLA
Baterai VRLA memiliki katup pelepas tekanan yang akan aktif ketika gas
hydrogen telah melebihi batas tekanan yang diperbolehkan di dalam baterai ketika
dalam proses pengisian. Sel-sel VRLA dibuat dari pelat datar tipis atau dalam
memungkinkan katup diatur untuk beroperasi sebesar 1 atau 2 psi, Namun sel-sel
spiral bulat dengan logam wadah eksternal memiliki katup yang dapat diatur
gas hidrogen berlebih yang aman yang mungkin terbentuk selama overcharge.
Baterai ini dapat diposisikan dengan cara apapun sehingga tidak seperti baterai
biasa yang harus disimpan tetap tegak untuk menghindari tumpahan elektrolit.
Pada arus overcharge yang besar, elektrolisis air terjadi sehingga akan
membuang hidrogen dan gas oksigen melalui katup baterai. sehingga pengaturan
harus diambil untuk mencegah adanya korsleting akibat pengisian yang sangat
cepat. Salah satu pengaturan yang dilakukan adalah pengisian secara tegangan
tetap. Hal ini paling efisien dan cepat pengisiannya untuk baterai VRLA.
mengambang pada sekitar 2.35 volt per sel pada 25 ° C. apabila terjadi pengisian
sebesar 2,7 V per sel maka akan merusak sel-sel baterai yang ada
D. Kapasitas Baterai
atau besarnya energi yang dapat disimpan dan dikeluarkan oleh baterai. Besarnya
kapasitas, tergantung dari banyaknya bahan aktif pada plat positif maupun plat
negatif yang bereaksi, dipengaruhi oleh jumlah plat tiap-tiap sel, ukuran, dan tebal
plat, kualitas elektrolit serta umur baterai. Kapasitas energi suatu baterai
dinyatakan dalam ampere jam (Ah), misalkan kapasitas baterai 100 Ah 12 volt
artinya secara ideal arus yang dapat dikeluarkan sebesar 5 ampere selama 20 jam
pemakaian.
sel baterai yang ada di dalamnya. Sekalipun demikian, arus hanya akan mengalir
bila ada konduktor dan beban yang dihubungkan ke baterai. Kapasitas baterai juga
Berarti sebuah baterai dapat memberikan arus yang kecil untuk waktu
yang lama atau arus yang besar untuk waktu yang pendek. Pada saat baterai diisi
listrik yang dapat ditampung oleh baterai disebut kapasitas baterai dan dinyatakan
dalam ampere jam (Ampere - hour), muatan inilah yang akan dikeluarkan untuk
Dimana :
T = waktu (jam/sekon)[5]
Jika sel dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir dari anoda melalui
beban melalui beban katoda, kemudian ion – ion negatif mengalir ke anoda dan
ion – ion positif mengalir kekatoda. Pada proses pengisian menurut gambar
dibawah ini adalah bila sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda
positif menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang
terjadi pada proses pengosongan dan pengisian baterai. Aliran elektron menjadi
terbalik, mengalir dari anoda melalui power supply ke katoda. Ion – ion negatif
mengalir dari katoda keanoda. Ion – ion positif mengalir dari anoda kekatoda Jadi,
reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari saat
pengosongan (discharging).
rangkaian charging. Metode tersebut berbeda dalam cara pemberian energi listrik
dari catu daya ke accumulator atau batteray. Metode -metode tersebut diantaranya
a. Constant Voltage
Metode seperti ini sering digunakan pada pengisi daya pada aki mobil
b. Constant Current
c. Taper Current
Gerak Listrik) pada 11 tegangan sel. Ada bahaya serius yaitu kerusakan
sel jika pengisian dilakukan berlebihan. Untuk menghindari hal ini, laju
pengisian dan durasi pengisian diberi batasan. Metode ini hanya cocok
d. Pulsed Charged
e. Burp Charging
cara ini cukup untuk pelayanan satu hari.Arus yang diberikan ke baterai
yang berlebihan dan arus yang terlalu besar. Biasanya alat pengisi ini
g. Equalizing Charging
pabrik.
h. Trickle Charge
yang akan diisi. Metode ini tidak cocok untuk beberapa jenis baterai
baterai sampai penuh (full charge) dan ditambah arus kompensasi untuk
i. Stirling Charge
Proses pengisian ini dilakukan dengan arus yang sangat kecil dengan
RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan
kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis
biaya. Secara harfiah nya bisa disebut “pengendali kecil” di mana sebuah
B. Arduino
memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat
Arduino Nano
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display
gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil
Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter,
A. BATERAI
Pada proyek akhir ini jenis batteray yang digunakan adalah batteray
berjenis lead acid yang dalam bahasa sehari-hari disebut aki. Aki yang digunakan
Sekarang ini, tipe baterai industrial lead acid, merupakan tipe yang paling sering
digunakan. Baterai ini memanfaatkan Asam Timbal (Lead Acid) sebagai bahan
kimianya. Dalam penggunaannya, tipe baterai ini memiliki batas ideal 80%. Hal
ini berarti dari daya baterai 100%, hanya maksimal 80% daya yang dapat
digunakan. Contohnya tipe baterai UPS Smt 12V 7.5Ah, yang memiliki daya 288
Wh, hanya dapat digunakan 230,4 Wh. Dikarenakan pemakaian di daya beban nya
B. RANGKAIAN CHARGING
rangkaian power supply yang digunakan untuk memberikan tegangan listrik pada
baterai. Metode charging yang digunakan untuk mengisi daya baterai adalah
dengan memberikan tegangan yang tetap pada tiap mode. Metode seperti ini
disebut dengan metode constant voltage seperti yang telah dijelaskan pada
sebelumnya.
baterai, terdapat sensor arus dan tegangan yang di tampilkan di display LCD , dari
tangga, listrik DC (Direct current) dari baterai di ubah terlebih dahulu menjadi
2 Tahap pembu
atan alat
3 Tahap
analisa
4 Tahap kesim
pulan (pembu
atan laporan
akhir)
Handi S. dkk (2017), Sistem Monitoring pada Panel Surya Menggunakan Data
Logger Berbasis ATmega 328 dan Real Time Clock DS1307. M
As’adi, Z., Harijanto, A. and Supriadi, B. (2017) ‘Sistem Monioring Arus dan
Tegangan pada Baterai Kendaraan Bermotor (ACCU) Berbasis Arduino
Uno’,
Seminar Nasional Pendidikan Fisika