Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi adalah sumber kehidupan. Salah satu bentuk energi yaitu energi listrik. Energi
listrik dinilai lebih mudah dalam pemanfaatan karena fleksibilitasnya untuk dikonversi menjadi
bentuk energi lain sehingga dipakai secara luas sampai saat ini. Energi listrik sendiri didapatkan
dari energi lain yang ada pada bahan bakar yang kemudian dirubah menjadi
energi listrik, proses konversi ini dilakukan oleh pusat pembangkit listrik. Masih dipakainya
pembangkit listrik konvensional secara umum sebagai pembangkit listrik utama menimbulkan
masalah tersendiri, yakni sifatnya yang menimbulkan polusi, serta harga bahan bakar fosil yang
memiliki kecenderungan selalu naik dan menyebabkan biaya investasi begitu besar di masa
yang akan datang.
Para ahli berupaya mencari solusi guna mengatasi masalah tersebut,yakni berupa
pemanfaatan energi alternatif yang salah satunya adalah energi surya yang terbarukan.
Pemanfaatan energi surya dapat dilakukan dengan menggunakan panel surya (solar cell) yang
akan mengkonversikan energi cahaya menjadi energi listrik secara langsung, sehingga dapat
diterapkan untuk skala rumah tangga yang umum disebut sebagai Solar Home System.
Bagi para perancang Standalone Solar Home System, perhitungan yang akurat untuk
menentukan sistem fotovoltaik yang ideal cukup sukar.
Energi listrik akan sangat mengganggu keberlangsungan aktivitas manusia. Oleh
karena itu kesinambungan dan ketersediaan energi listrik perlu dipertahankan. Bagi masyarakat
yang tinggal di daerah perkotaan dan sekitarnya, energi listrik tidaklah menjadi masalah.
Karena energi listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah tersedia di
kawasan tersebut. Namun bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah pedalaman dan
pulau-pulau terpencil, energi listrik merupakan suatu masalah besar. Karena jaringan listrik
PLN belum menjangkau pada daerah tersebut.
Solusi yang tepat untuk mengatasi ketiadaan energi listrik di daerah tersebut adalah mengubah
cahaya matahari yang melimpah menjadi energi listrik menggunakan teknologi photovoltaic.
Sistem penyediaan listrik seperti ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS
yang digunakan khusus untuk perumahan disebut Solar Home System (SHS).

1
Pada makalah ini dibahas metoda perancangan pembangkit listrik tenaga surya untuk
perumahan. Hasil dari perancangan ini diharapkan menjadi acuan bagi calon pengguna maupun
praktisi listrik agar diperoleh kesesuaian antara kebutuhan energi, harga, dan kualitas yang
tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi solar home system?
2. Apa saja komponen pada Solar Home system?
3. Bagaimana mekanisme kerja solar home system?
4. Manfaat apa yang didapatkan dari solar home system?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemakaian solar home system?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari solar home system
2. Untuk mengetahui komponen-komponen pada solar home system
3. Untuk mempelajari dan memahami cara kerja solar home system
4. Untuk mengetahui manfaat pada solar home system
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada solar home system

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Solar Home System


Solar Home System (SHS) adalah sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya) mandiri, yang menawarkan solusi penyediaan sumber listrik yang praktis dan
flexible untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk peralatan rumah tangga, penerangan,
komputer, dan lain-lain terutama pada daerah yang belum terjangkau jaringan listrik
PLN. SHS biasanya terdiri dari satu atau lebih modul Solar PV, Solar charge controller
yang mendistribusikan pengaturan arus untuk melindungi baterai dan peralatan dari
kerusakan, Baterai/aki untuk menyimpan energi untuk digunakan malam hari atau
ketika matahari tidak bersinar dan inverter untuk menghasilkan tegangan output 220V.
SHS dapat dikombinasikan dengan sumber backup cadangan (Eksternal) seperti
PLN/Genset dengan sistem switching sederhana sampai dengan otomatis. SHS skala
kecil umumnya di desain secara portable dalam satu unit box, sehingga mudah
dipindahkan, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (Custom). Sedangkan
SHS skala besar dapat dibangun dalam satu area terpusat yang dikenal dengan istilah
SHS centralisasi/komunal.

Pada sistem PLTS, kebutuhan energi yang dibutuhkan harus dihitung dan
disesuaikan dengan tepat, besarnya tergantung dari intensitas cahaya matahari
dan jumlah modul surya yang dipasang. Untuk efisiensi beban yang lebih tinggi,

3
sebaiknya gunakan peralatan hemat energi seperti lampu gunakan lampu LED,
dan TV gunakan LCD/LED.

B. Komponen pada Solar Home System

Solar Home System atau SHS itu sendiri terdiri dari Panel Surya, Charge
Control, Battery, dan pilihan opsional yaitu Inverter/Converter.
 Panel Surya (Solar Cell)

Panel Surya atau Solar Cell berguna untuk mengkonversikan tenaga matahari menjadi
energi listrik. Sel Silikon atau yang disebut juga dengan Solar Cells merupakan bagian
yang disinari oleh matahari, sehingga membuat photon yang menghasilkan arus listrik.

Panel Surya (100WP dan 20WP)

 Charge Control

Solar Charge Controller untuk Solar Home System (SHS) merupakan peralatan
elektronik yang berguna untuk mengatur arus searah yang berguna untuk mengisi
batrai. Charge Controller memiliki cara kerja yaitu pada waktu solar
panel mendapatkan energi dari cahaya matahari di siang hari, rangkaian charger
controller ini otomatis akan bekerja dan mengisi batrai dan menjaga tegangan batrai
agar tetap stabil.
Cara Kerja Charge Control

4
 Bila kita menggunakan Battery 12V, maka rangkaian ini akan menjaga agar
tegangan Charger 12 10%, tegangan charger yang dibutuhkan antara 13,2 – 13,4
Volt. Apabila sudah mencapat tegangan tersebut, rangkaian ini otomatis akan
menghentikan proses pengisian battery tersebut.
 Sebaliknya apabila tegangan battery turun/drop hingga 11 Volt, maka controller
akan memutus tegangan sehingga battery tidak sampai habis.
 Secara keseluruhan Fungsi dari Controller ini yaitu dapat menjaga agar battery tidak
kelebihan (over charged) dan kehabisan tegangan (under charged) dengan begitu
maka umur dari batter akan bertambah lama.

Controller 10Ah 12V (EP Solar dan SUOER + USB Connect)

 Battery

Battery ini ialah sebagai tempat untuk menyimpan daya (Power Storage). Battery yang
digunakan untuk SHSsebaiknya menggunakan battery gel atau yang selama ini kita
kena dengan istilah battery kering. Battery Gelini adalah yang paling
direkomendasikan untuk digunakan pada aplikasi Solar Home System (SHS), namun
kelemahannya ialah harganya yang mahal.

5
Battery (VRLA, Kering, dan Basah)

 Inverter/Converter (Opsional)

Inverter/Converter ialah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah


(DC – Direct Current) atau menjadi tegangan bolak balik (AC – Alternating Current).
Alat ini tidak diperlukan untuk beban yang hanya membutuhkan tegangan searah.

KALLER Inverter

Inverter (ICA dan KALLER)

6
C. Cara Kerja Solar Home System

Solar home system menggunakan Modul fotovoltaik (solar photovoltaic modules)


yang menggunakan sel-sel surya untuk mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.
solar home system menghasilkan sel surya yang dapat digunakan secara praktis dengan
efisiensi konversi sinar matahari menjadi listrik sekitar enam persen.

Prinsip kerja panel surya

Secara sederhana, cara kerja panel surya PV dalam mengubah cahaya matahari menjadi
energi listrik dapat dirangkum ke dalam tiga urutan proses konversi:

1. Ketika foton yang terdapat pada sinar matahari mengenai sel-sel PV pada panel surya,
sebagian akan diserap oleh material semikonduktor (silikon). Energi dari foton yang diserap
itu dengan demikian juga ditransfer kepada semikonduktor.

2. Elektron-elektron yang terkena tumbukan energi foton akan terlepas dari atom, membuat
mereka mengalir secara bebas dan dengan demikian menciptakan arus listrik. Komposisi dan
desain khusus pada sel-sel PV mengarahkan elektron-elektron tersebut agar mengalir sesuai
jalur yang dikehendaki.

3. Kontak/penghubung logam pada bagian atas dan bawah sel-sel surya menyalurkan keluar
listrik arus searah (direct current, DC) yang dihasilkan untuk digunakan sesuai kepentingan.

7
Secara detil, proses yang terjadi sesungguhnya jauh lebih rumit. Namun ketiga urutan
langkah di atas menggambarkan secara sederhana apa yang terjadi di dalam sebuah panel
surya ketika mereka bekerja keras mengubah sinar matahari menjadi listrik yang bermanfaat
buat kepentingan manusia.

Efisiensi dan energy payback dari panel surya

Energy payback - atau dikenal juga sebagai harvesting ratio - adalah periode recovery alias
pemulihan energi yang dibelanjakan selama proses pembuatan sistem energi. Panel surya
modern merupakan net energy producer, artinya panel surya tersebut selama masa pakainya
memproduksi energi dalam jumlah yang lebih besar dibanding jumlah energi yang dipakai
untuk proses pembuatannya.

D. Manfaat pemakaian solar home system

Solar Home System merupakan sistem yang ramah lingkungan, penggunaannya


yang mudah dan awet gan. Manfaatnya bukan hanya untuk masyarakat pedesaan yang
belum tersentuh jaringan listrik, akan tetapi juga bisa digunakan oleh masyarakat
perkotaan dalam rangka meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan gan serta
tentunya mengurangi kebergantungan terhadap listrik dari PLN yang tentu saja kelak
tidak bisa diperbarui.

E. Kelebihan dan kekurangan dari solar home system


a) Keuntungan
1. Energi gratis
Matahari menyediakan bahan bakar panas yang berfungsi menyalakan sistem
komponen elektrik di rumah Anda. Hanya dengan menampung energi panas di
siang hari, Anda bisa menyimpan banyak biaya yang digunakan untuk membayar
tagihan listrik.
2. Produksi energi bersih

8
Berbeda dengan listrik tenaga batu bara, energi tenaga surya digerakkan oleh
panas matahari yang tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca penyebab
pemanasan global.

3. Insentif pemerintah
Masyarakat kini bisa menjual listrik ke PT PLN (Persero) jika di rumahnya
terpasang pembangkit listrik tenaga surya. Program ini dilakukan untuk
mendukung pengadaan energi listrik menggunakan tenaga surya.
Akan tetapi, kapasitas solar cell tak bisa melebihi daya terpasang dari PLN.
Contohnya, jika daya listrik PLN terpasang di rumah sebesar 30.000 watt, maka
permohonan pemasangan solar cell tak bisa melebihi daya terpasang tersebut.
4. Mengurangi ketergantungan

Dengan memasang panel surya, secara langsung Anda juga telah mandiri dan
tidak bergantung lagi kepada PLN untuk menyuplai kebutuhan listrik harian.

b) kekurangan
1. Sumber tenaga yang tidak konsisten
Matahari tentu tidak bersinar 24 jam dalam sehari. Pada beberapa rumah yang
lokasinya tertutup oleh pohon atau gedung tinggi juga akan kesulitan mendapat
sinar matahari yang maksimal. Bahkan pada musim panas sekalipun, sinar matahari
tidak selalu terang. Itu terjadi apabila tertutup oleh awan. Pada saat-saat tertentu,
asupan tenaga listrik Anda bisa saja berkurang dan ini menjadi kelemahan utama.
2. Biaya pemasangan yang besar
Meski banyak kelebihannya, biaya pasang solar cell masih terbilang cukup
tinggi. Inilah yang membuat banyak orang berpikir puluhan kali sebelum yakin
memasang instalasi panel surya di atapnya.
3. Perawatan
Menjalankan tenaga listrik sendiri, artinya Anda harus siap melakukan
perbaikan jika sewaktu-waktu terdapat kerusakan pada sistemnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
bahwa SHS yang dibangun berfungsi dengan baik dengan rancangan yang telah
ditentukan bebannya. Kondisi terbaik pada saat pengisian baterai dari modul surya
melalui solar charge controller pada saat pukul 10.00 WIB sampai pukul 14.00
WIB. Modul surya yang digunakan memiliki efisiensi 15% dan 16% pada solar
charge controller pada saat pengisian baterai. Pada pengisian baterai dari modul
surya melalui solar charge controller semakin kecil arus maka akan menandakan
bahwa baterai akan penuh dan sebaliknya. Efisiensi modul surya berpengaruh pada
system keseluruhan kinerja SHS. Luas permukaan modul surya berpengaruh
terhadap pengisian energi listrik pada baterai.

B. Saran

Panel surya harus dibersihkan secara rutin sehingga kotoran dan debu yang
menempel tidak mengurangi kinerja listrik. Bila terdapat kerusakan akibat petir dan lain
sebagainya Anda juga harus segera menghubungi tukang yang ahli untuk
memperbaikinya.

10
Daftar Pustaka

http://solarsuryaindonesia.com/info/solar-home-system

http://teknosiana.blogspot.com/2010/06/panel-surya-mengubah-sinar-matahari.html

https://www.rumah.com/berita-properti/2016/5/126421/kekurangan-dan-kelebihan-
memasang-panel-surya

11

Anda mungkin juga menyukai