Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-
Nya saya dapat menyelesaiakan tugas makalah yang berjudul Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Untuk Kehidupan Rumah Tangga. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
saya alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya saya berhasil menyelesaikannya
dengan baik. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah yang saya buat ini dapat membuat
kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Medan, 17 November 2016


Penyusun,

Qhathrin Nada
Nim.4153121049

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
3. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II ISI
1. Kurangnya Kebutuhan Energi...........................................................................2
2. Karakteristik Sel Surya.....................................................................................3
3. Modul Sel Surya...............................................................................................4
4. Solar Panel/Panel Surya....................................................................................5
5. Kelebihan Listrik Tenaga Surya........................................................................5
6. Prinsip Kerja Energi Surya...............................................................................6
7. Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari............................................................6
8. Metode Untuk Memanfaatkan Energi Surya....................................................7
9. Prinsip dan Kerja Sel-Sel Fotovoltak................................................................7
10. Generalisai Pertama Sel Surya..........................................................................8
a. Sel Surya Berbasis Wafer............................................................................8
b. Thin Fim......................................................................................................8
c. Sel fotovoltak..............................................................................................9
d. Sel Fotovoltak Komposit............................................................................9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Saran................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

2
BAB I
PEDAHULUAN
1. Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi
listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
populasi manusia di Indonesia. Selama ini kebutuhan energi masih mengandalkan
minyak bumi sebagai penyangga utama kebutuhan energi. Kebutuhan energi
akhir-akhir ini sangatlah besar dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi
disemua bidang. Dengan kebutuhan energi yang begitu banyak bahan bakar fosil
dan gas bumi tidak mampu mencukupi semua kebutuhan, maka untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dimanfaatkan energi terbarukan yaitu energi yang tidak akan
ada habisnya.
Indonesia merupakan negara yang terletak dalam jalur khatulistiwa yang
sepanjang tahun mendapatkan cahaya matahari yang berlimpah. Sehingga
pemanfaatan energi surya sebagai PLTS sangat diminati dan mulai dikembangkan
diseluruh pelosok negeri dengan melakukan banyak sekali penelitian serta
pengujian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan energi
surya sebagai PLTS. Faktor-faktor yang mempengarui pengoptimalan energi surya
menjadi energi listrik yaitu: pengaruh cuaca, kelembaban, temperatur, posisi sel
surya serta arah angin yang terdapat pada permukaan sel surya. Apabila ada yang
menutupi lapisan luar sel surya, maka cahaya yang akan diterima oleh semi
konduktor akan berkurang dan akan berimbas secara langsung terhadap proses
konversi energi.
2. Rumusan Masalah
Melalui latar belakang di atas, maka adapun yang menjadi rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
a) Apa itu Energi ?
b) Apa yang menyebabkan sumber energi mulai berkurang ?
c) Mengapa diperlukan adanya energi terbarukan?
3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan energi listrik
tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
BAB II

1
ISI
1. KURANGNYA KEBUTUHAN ENERGI
Kebutuhan energi akhir-akhir ini sangatlah besar dikarenakan pesatnya
perkembangan teknologi disemua bidang. Dengan kebutuhan energi yang begitu
banyak bahan bakar fosil dan gas bumi tidak mampu mencukupi semua
kebutuhan, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut dimanfaatkan energi
terbarukan yaitu energi yang Tidak akan ada habisnya. Pemanfaatan energi
terbarukan diantaranya dengan memanfaatkan tenaga radiasi matahari dengan
menggunakan sel surya sebagai pengkonversi energi matahari menjadi energi
listrik yang kita kenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Cahaya
matahari terdiri atas foton atau partikel energi surya yang dikonversi menjadi
energi listrik. Energi yang diserap oleh sel surya diserahkan pada elektron sel
surya untuk dikonversi menjadi energi listrik. Pada sel surya terdapat dua
sambungan antara dua lapisan tipis yang terbuat dari bahan semi konduktor,
masing-masing lapisan diketahui sebagai semikonduktor jenis P dan
semikonduktor jenis N. Pada saat foton mengenai sel surya maka energi yang
diserap dari foton akan diberikan ke elektron untuk melepaskan diri dari
semikonduktor N. Terlepasnya elektron ini meninggalkan hole pada daerah yang
ditinggalkan oleh elektron yang disebut dengan fotogenerasi elektron hole.
Dikarenakan pada sambungan PN terdapat medan listrik E, elektron hasil
fotogenerasi tertarik kearah semikonduktor N begitu juga dengan hole yang
tertarik ke arah semikonduktor P. Jika kedua semi konduktor tersebut
dihubungkan dengan sebuah kabel dan diberi beban seperti ditunjukkan pada
gambar 1 akan menghasilkan arus listrik dan mengalir melalui kabel tersebut.

JUNTIO
N
PROTO

ELEKTRON

2
N

LOAD

P
HOLE

Gambar 1. Prinsip Kerja Sel Surya

2. KARAKTERISTIK SEL SURYA


Sel surya menerima penyinaran matahari dalam satu hari sangat bervariasi.
Hal ini dikarenakan sinar matahari memiliki intensitas yang besar ketika siang
hari dibandingkan dengan pagi hari. Untuk mengetahui kapasitas daya yang
dihasilkan, dilakukanlah pengukuran terhadap arus (I) dan tegangan (V) pada
gususan sel surya yang disebut modul. Untuk mengukur arus maksimum, maka
kedua terminal dari modul dibuat rangkaian hubung singkat sehingga tegangannya
menjadi nol dan arusnya maksimum. Dengan menggunakan amperemeter akan
didapatkan sebuah arus maksimum yang dinamakan short circuit current atau

I sc
. Pengukuran terhadap tegangan (V) dilakukan pada terminal positif dan

negatif dari modul sel surya dengan tidak menghubungkan sel surya dengan

V oc
komponen lainnya. Pengukuran ini dinamakan open circuit voltage atau .

Hasil pengukuran arus (I) dan tegangan (V) ini dapat digambarkan dalam sebuah
grafik yang disebut kurva I-V seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Pada
kurva I-V terdapat hal-hal yang sangat penting yaitu:
a. Maximum Power Point (Vmp dan Imp)
V mp I mp
Maximum Power Point ( dan ) Pada kurva I-V, adalah titik operasi

yang menunjukkan daya maksimum yang dihasilkan oleh panel sel surya.
V oc
b. Open Circuit Voltage ( )

V oc
Open Circuit Voltage , adalah kapasitas tegangan maksimum yang dapat

dicapai pada saat tidak adanya arus.

3
Gambar 2. Kurva I-V Pada Modul Sel Surya

3. MODUL SEL SURYA


Untuk melihat karakteristik dari modul sel surya penulis memakai sofware Pvsyst
yaitu sofware yang dirancang khusus untuk perencanaan listrik tenaga surya
(PLTS). Modul sel surya yang dipilih adalah modul sel surya jenis polikristal yang
berkapasitas 200 Wp. Ada beberapa parameter keluaran yang dihasilkan oleh
Software Pvsyst seperti:
1. Besarnya arus sangat dipengaruhi oleh besarnya radiasi matahari.
Sehingga pada modul 200 watt terlihat radiasi matahari sebesar 1000
W/m2 akan menghasilkan arus sebesar 7,68 A dan tegangan sebesar 36,2
V. Sedangkan besar arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
beberapavariasi radiasi matahari ditunjukkan dalam Tabel I.
2. Suhu juga mempengaruhi tegangan yang dihasilkan modul sel surya.
Semakin tinggi suhu maka semakin rendah tegangan yang dihasilkan. Data
hasil simulasi pengaruh hubungan I-V terhadap suhu dapat dilihat pada
Tabel II. Dengan menggunakan data masukan Voc dan Isc dari Tabel I
kedalam software Pvsyst , akan menghasilkan parameter modul surya
dengan kapasitas 200 Wp. Adapun parameter tersebut ditunjukkan pada
Tabel III.

Tabel I : Hubungan I-V Terhadap Radiasi

4
No Radiasi (w/ Arus (A) Tegangan (V) Daya (W)
. m2

1. 200 1.54 33.1 37.8


2. 400 3.07 34.4 78.5
3. 600 4.61 35.2 119.5
4. 800 6.14 35.8 160.3
5. 1000 7.68 36.2 200.6

Tabel II : Hubungan I-V Terhadap Temperatur

NO Temperatur ( C ) Arus (A) Tegangan (V) Daya (W)


.
1. 70 7.89 31.7 168.8
2. 55 7.82 33.2 179.5
3. 40 7.75 34.7 190.1
4. 25 7.68 36.2 200.6
5. 10 7.61 37.7 210.8

Tabel III : Parameter Modul Sel Surya 200 Wp

NO. V mp V oc Lsc I sc Panjang Modul Lebar Modul


(mm) (mm)
1. 28.9 6.93 36.2 7.68 1595 955

4. SOLAR PANEL/PANEL SURYA


Solar Panel adalah komponen dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) . Solar Panel mengkonversikan tenaga Matahari menjadi tenaga listrik ,
terdiri dari sebuah sel silicon (atau biasa disebut juga Solar Cells PV) yang
disinari Matahari dan menghasilkan Photon yang menghasilkan arus listrik.
Sekumpulan Solar Panel dalam suatu system disebut array, banyaknya jumlah
modul dapat disusun secara seri atau pararel akan menentukan besarnya total
output energy yang dihasilkan.
5. KELEBIHAN LISTRIK TENAGA SURYA
Energi yang Selalu terbarukan (Renewable Energy) dan tidak memerlukan
BBM lagi.
Bersih dan Ramah Lingkungan.
Usia Solar Panel yang Panjang (Investasi Jangka Panjang) 20-25 Tahun.
Praktis , Mudah dan Murah Perawatannya.
Sangat cocok untuk daerah Tropis seperti Indonesia.
6. PRINSIP KERJA ENERGI SURYA

5
Pada akhir abad ini, diprediksi bahwa minyak mentah akan berakhir. Surat
kabar akan mendapatkan berita utama dari kehilangan dan kenaikan harga bensin.
Tidak ada tumpahan minyak di lautan, serta kehilangan keanekaragaman hayati
laut. Kolektor artefak akan menghemat satu galon minyak sebagai souvenir dari
era minyak mentah. Esai sekolah tidak akan memiliki produk petro sebagai alasan
untuk pemanasan global. Tetapi bagaimana kehidupan kedepannya? akankah
berakhir jika minyak mentah sudah habis? Manusia telah bergeser dari kayu ke
batu bara, batubara minyak, dan minyak ke gas.Pergeseran ini disebabkan lebih
baik, efisiensi kinerja dan kelayakan dari bahan bakar baru. Dengan kata
sederhana bahan bakar baru lebih baik dari sebelumnya. Dan sekarang saatnya
untuk beralih dari minyak mentah ke sumber energi terbarukan. Dan salah satu
sumber yang tersedia yang paling berlimpah energi di bumi adalah energi surya.
Bahkan dalam minyak mentah, batubara dll dalam bentuk cara energi surya.
Energi matahari adalah sumber energi tak habis-habisnya besar. Menurut
perkiraan terakhir bumi menerima radiasi rata-rata 1367W/m2 yang juga dikenal
sebagai konstan surya. Saat ini rata-rata kerapatan daya adalah atas permukaan
bola bumi, itu dikurangi dengan faktor 4. Penurunan lebih lanjut dengan faktor 2
adalah karena kerugian dalam melewati atmosfer bumi. Nilai ini bervariasi
sepanjang tahun dan juga dari tempat ke tempat. Sekarang energi surya bukan
hanya cara menghasilkan tenaga, tetapi juga untuk menghasilkan uang. Saham
pasar dunia sumber-sumber terbarukan meningkat terus.

7. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Energi surya memiliki banyak aplikasi dalam hidup kita. Ini adalah suatu
sumber yang dapat bersaing semua kebutuhan energi kita. Dari pencahayaan
untuk pemanasan, dari transportasi untuk pendinginan semua kebutuhan dapat
dipenuhi dengan memanfaatkan energi matahari. Panel surya dan pemanas air
surya dipasang di atap adalah aplikasi umum dari energi surya. Energi matahari
tidak hanya digunakan untuk pengisian baterai atau pemanas air tetapi juga dapat
digunakan untuk memurnikan air.Sederhana surya teknologi desalinasi dan
distilasi juga telah dikenal untuk waktu yang lama. Hampir semua satelit dari
cubesats kecil ke satelit besar yang didukung oleh energi surya. Saat ini, teknologi

6
surya begitu berkembang sehingga mendapat kekuasaan, misalnya angin yang
dibangun oleh QinetiQ adalah contoh dari itu. Zephyr didukung oleh sel PV dan
memiliki baterai untuk cadangan.

8. METODE UNTUK MEMANFAATKAN ENERGI SURYA


Energi surya dapat dimanfaatkan dalam dua cara:
1. Energi dari cahaya matahari: Metode ini didasarkan pada fenomena efek
fotolistrik dan menggunakan sel fotovoltaik.Ketika cahaya matahari
pemogokan permukaan panel surya, proses photoemission terjadi di dalam
sel fotovoltaik dan energi surya secara langsung dikonversi menjadi energi
listrik. Secara teoritis tidak ada disipasi panas yang terlibat dalam metode
ini.
2. Energi dikembangkan dari panas matahari: Metode lain untuk
menghasilkan energi menggunakan energi surya dengan menangkap panas.
Dalam metode ini sejumlah besar cermin cekung yang digunakan untuk
mengintensifkan panas yang dihasilkan dari matahari. Panas ini digunakan
untuk mengubah air menjadi uap. Seperti metode lain tekanan uap
bergerak turbin untuk menghasilkan energi listrik.

9. PRINSIP DAN KERJA SEL-SEL FOTOVOLTAK


Sebuah sel surya mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Konversi ini
didasarkan pada fenomena efek fotovoltaik. Sinar matahari terdiri dari foton
dengan tingkat energi yang berbeda tergantung spektrum dari mana mereka
berasal. Ketika sinar matahari menyerang permukaan bahan fotovoltaik itu
menyemburkan elektron yang menghasilkan generasi listrik. Fenomena ini
dikenal sebagai efek fotovoltaik. Efek ini ditemukan oleh fisikawan Perancis
Antoine-Csar Becquerel pada tahun 1839. Secara teori, sel surya dapat
mengkonversi sekitar 30 persen dari energi radiasi matahari menjadi listrik
insiden. Komersial sel hari, tergantung pada teknologi, biasanya memiliki
efisiensi 5 -12 persen untuk film tipis dan 13 21 persen untuk sel berbasis
silikon kristal. Sel surya pertama dibangun oleh Charles Fritts di sekitar 1883
menggunakan sambungan dibentuk oleh lapisan selenium (semikonduktor)
dengan lapisan sangat tipis emas. Teknologi ini dikembangkan lama dan pada

7
waktu itu bahwa efisiensi bawah 1%. Teknologi baru muncul, perkembangan baru
terjadi dan berdasarkan pada generasi pengembangan teknologi yang berbeda dari
sel surya telah dikategorikan.

10. GENERASI PERTAMA SEL SURYA


a. Sel surya berbasis wafer
Sel fotovoltaik generasi pertama terdiri dari area besar, lapisan kristal tunggal,
tunggal dioda pn junction, mampu menghasilkan energi listrik yang dapat
digunakan dari sumber cahaya dengan panjang gelombang sinar matahari. Sel-sel
ini biasanya dibuat dengan menggunakan proses difusi dengan wafer silikon. Ini
wafer silikon Sel surya berbasis teknologi dominan dalam produksi komersial
sel surya, akuntansi lebih dari 85% dari pasar sel surya terestrial.

b. Thin Film
Sel-sel ini didasarkan pada penggunaan tipis epitaksi (epitaksi mengacu pada
metode penyetoran film monocrystalline pada substrat monocrystalline) deposito
semikonduktor pada wafer kisi-cocok. (Pencocokan struktur kisi antara dua bahan
semikonduktor yang berbeda, memungkinkan pembentukan daerah perubahan
celah pita dalam materi tanpa memperkenalkan perubahan dalam struktur kristal.)
Ada dua kelas sel fotovoltaik epitaxial ruang dan terestrial. Ruang sel biasanya
memiliki efisiensi yang lebih tinggi (28-30%) dalam produksi, tetapi memiliki
biaya yanglebih tinggi per watt. Meskipun sel tipis-film telah dikembangkan
menggunakan lebih rendah-biaya proses, mereka memiliki efisiensi yang lebih
rendah (7-9%). Saat ini ada beberapa teknologi dan bahan semikonduktor
diselidiki atau di produksi massal.Contoh termasuk silikon amorf, silikon
polikristal, mikro-kristal silikon, telluride kadmium, tembaga indium selenide /
sulfida antara lain.

8
.

c. Sel Fotovoltak
Meningkatkan kinerja sambil menjaga biaya rendah generasi berikutnya
sel bertujuan untuk meningkatkan kinerja listrik yang rendah dari sel-sel generasi
kedua sambil menjaga biaya rendah. Mereka tidak bergantung pada pn junction
tradisional untuk memisahkan foto-pembawa muatan yang dihasilkan. Beberapa
pendekatan yang digunakan dalam ini adalah Multi junction sel, nano sel kristal,
pewarna sel peka, sel polimer, Memodifikasi spektrum kejadian (konsentrasi),
Sue generasi termal kelebihan untuk meningkatkan tegangan, Untuk aplikasi
ruang kuantum baik perangkat (titik kuantum, kuantum tali , dll) dan perangkat
menggabungkan nanotube karbon sedang diteliti dengan potensi efisiensi
produksi hingga 45%.

d. Sel Fotovoltak Komposit


Ini generasi hipotetis sel surya dapat terdiri dari teknologi fotovoltaik
komposit, di mana polimer dengan nano-partikel dapat dicampur bersama-sama
untuk membuat lapisan multi spektrum tunggal. Multi-spektrum lapisan dapat
ditumpuk untuk membuat sel-sel multi spektrum matahari yang lebih efisien dan
lebih murah. Dari empat generasi yang tercantum di atas, dua yang pertama telah
dikomersialisasikan. Massal dari modul fotovoltaik digunakan sejauh terdiri dari
kristal silikon. Efisiensi dari modul silikon kristal bervariasi 17-22%, meskipun
batas teoritis adalah sekitar 29%. Menggunakan modul ini, peternakan matahari
yang besar terhubung ke grid, pembangkit listrik mandiri untuk menggemparkan
desa-desa dan daerah kecil telah didirikan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

9
Selama ini kebutuhan energi masih mengandalkan minyak bumi sebagai
penyangga utama kebutuhan energi. Kebutuhan energi akhir-akhir ini sangatlah
besar dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi disemua bidang. Dengan
kebutuhan energi yang begitu banyak bahan bakar fosil dan gas bumi tidak
mampu mencukupi semua kebutuhan, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dimanfaatkan energi terbarukan yaitu energi yang tidak akan ada habisnya.
Faktor-faktor yang mempengarui pengoptimalan energi surya menjadi energi
listrik yaitu: pengaruh cuaca, kelembaban, temperatur, posisi sel surya serta arah
angin yang terdapat pada permukaan sel surya. Apabila ada yang menutupi lapisan
luar sel surya, maka cahaya yang akan diterima oleh semi konduktor akan
berkurang dan akan berimbas secara langsung terhadap proses konversi energi.
Energi surya memiliki banyak aplikasi dalam hidup kita. Ini adalah suatu sumber
yang dapat bersaing semua kebutuhan energi kita. Dari pencahayaan untuk
pemanasan, dari transportasi untuk pendinginan semua kebutuhan dapat dipenuhi
dengan memanfaatkan energi matahari. Panel surya dan pemanas air surya
dipasang di atap adalah aplikasi umum dari energi surya. Energi matahari tidak
hanya digunakan untuk pengisian baterai atau pemanas air tetapi juga dapat
digunakan untuk memurnikan air.Sederhana surya teknologi desalinasi dan
distilasi juga telah dikenal untuk waktu yang lama.
2. Saran
Sebelum kita ingin membuat energi listrik dari sel surya perlu diketahui terlebih
dahulu beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas cahaya yang mengenai sel
surya. Salah satunya adalah faktor cuaca. Karena pada saat cuaca berawan atau
hujan daya yang dihasilkan oleh sel surya adalah rendah. Sedangkan pada saat
cuaca cerah daya yang dihasilkan adalah tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan. 1986. Prinsip-prinsip Elektronik Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

10
Irawan. 2011. Pembangkit Listrik di Pandansimo Bantul. Elektro : Yogyakarta.
Pagliaro. 2008. Flexible Solar Cells. Willey-VCH : Weinheim
Republika. 2009. Indonesia Akan Produksi Sel Surya. Republika : Jakarta
Retnanestri. Off-Grid Photovoltaic Applications in Indonesia. The University of
New South Wales : Sydney
Owen bishop . 2004 . dasar dasar elektronika . Jakarta : Erlangga

11

Anda mungkin juga menyukai