Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga buku ini dapat diselesaikan. Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
terhadap penyempurnaan buku ini.
i
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. i
ii
KESESUAIAN PRODUK DENGAN
KOMPETENSI DASAR
iii
PRAKTIKUM 1
Konsep Konversi Energi
Tujuan :
1. Memahami konsep konversi energi.
A. Teori Dasar
Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari suatu energi menjadi energi
yang lain. Contoh sederhana yang dapat dilihat pada konversi energi ialah pada solar
cell. Pada solar cell proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik,
solar cell memiliki bahan material semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua
jenis semikonduktor yaitu: semikonduktor jenis n dan semikonduktor jenis p.
1
Gambar 1.2 Unsur Atom Semikonduktor
Jenis p dan Jenis n
Pada sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan p yang
menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari
semikonduktor p, sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat
terus terserap dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p.
2
Gambar 1.4 Sambungan Semikonduktor Jenis p dan
Jenis n Terkena Cahaya Matahari
Spektrum merah dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang lebih panjang,
mampu menembus daerah deplesi hingga terserap di semikonduktor p yang akhirnya
menghasilkan proses fotogenerasi. Spektrum biru dengan panjang gelombang yang jauh
lebih pendek hanya terserap di daerah semikonduktor n . Selanjutnya, pada sambungan
pn terdapat medan listrik E, elektron hasil fotogenerasi tertarik ke arah semikonduktor n,
begitu pula dengan hole yang tertarik ke arah semikonduktor p. Apabila rangkaian kabel
dihubungkan ke dua bagian semikonduktor, maka elektron akan mengalir melalui kabel.
Jika sebuah lampu kecil dihubungkan ke kabel, lampu tersebut menyala dikarenakan
mendapat arus listrik, di mana arus listrik ini timbul akibat pergerakan elektron.
3
B. Alat dan Bahan
3. Lampu
5. Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman
3. Hubungkan L lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
menggunakan kabel penghubung merah.
4. Hubungkan N lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
menggunakan kabel penghubung hitam.
6. Posisikan MCB power source pada posisi i, maka lampu akan menyala.
7. Ukurlah nilai tegangan output pada solar panel dengan menggunakan multimeter.
4
8. Catatlah hasil pengukuran konversi energi yang dilakukan pada solar panel pada data
percobaan.
D. Data Percobaan
1. Lakukanlah pengukuran tegangan pada setiap solar cell, yang diberikan pencahayaan
yang sama dan lakukan beberapa kali pengukuran dengan pencahayaan yang berbeda-
beda.
Sumber cahaya :
E. Kesimpulan
5
PRAKTIKUM 2
Metode Perangkaian Solar Panel
Tujuan :
A. Teori Dasar
Untuk merangkai solar panel terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan,
pertama dengan metode perangkaian solar panel secara serial dan kedua dengan
metode perangkaian secara paralel.
Pada metode ini terdapat beberapa solar panel yang dihubungkan dalam suatu
rangkaian yang disusun secara serial. Metode ini berfungsi untuk meningkatkan
tegangan output pada panel surya. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar dibawah ini:
Pada metode ini terdapat satu atau lebih solar panel yang dihubungkan dalam suatu
rangkaian secara paralel. Metode ini berfungsi untuk meningkatkan arus listrik output
6
pada panel surya. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar di bawah ini:
4. Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.
2. Rangkai modul secara seri atau paralel seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1
dan gambar 2.2 sesuai dengan kebutuhan praktikum.
4. Ukurlah output solar panel yang telah dirangkai dengan menggunakan multimeter
dan catat hasilnya pada data percobaan.
D. Data Percobaan
1. Isilah data percobaan di bawah ini berdasarkan praktikum yang telah kalian
lakukan!
7
1 Modul Solar 2 Modul Solar 3 Modul Solar 4 Modul Solar
Solar Panel
Cell (Volt) Cell (Volt) Cell (Volt) Cell (Volt)
Rangkaian
Seri
Rangkaian
Paralel
E. Kesimpulan
8
PRAKTIKUM 3
Pengaruh Intensitas Cahaya Pada Solar Panel
Tujuan :
A. Teori Dasar
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya, tidak selamanya stabil.
Dikarenakan output tegangan yang dihasilkan solar panel tergantung pada tingkat
cahaya yang diterima pada solar panel. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima
solar panel maka semakin tinggi kinerja solar panel dan sebaliknya. Hal ini
dikarenakan solar panel memiliki konstruksi sebagai berikut:
9
1. Substrat (Metal backing)
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material
substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik, karena berfungsi
sebagai kontak terminal positif sel surya, umumnya digunakan material metal atau
logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC)
dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya
sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan
sepertii indium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO)
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya, yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor
inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar di
atas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan
di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor
yang umum digunakan material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan
amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang
sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua
material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan
di atas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction
ini menjadi prinsip kerja sel surya.
4. Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu, biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi.
10
Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif
optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah
semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan
atau kotoran.
6. Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.
3. Hubungkan L lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
11
menggunakan kabel penghubung merah.
4. Hubungkan N lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
menggunakan kabel penghubung hitam.
6. Posisikan MCB power source pada posisi i, maka lampu akan menyala.
7. Ukurlah nilai tegangan output pada solar panel dengan menggunakan multimeter dan
atur skala pada Volt DC.
8. Lakukanlah variasi cahaya dengan menggunakan lampu LED dan Halogen secara
bergantian.
9. Catatlah hasil pengukuran yang dilakukan pada solar panel pada data percobaan.
D. Data Percobaan
1. Isilah data percobaan di bawah ini berdasarkan praktikum yang telah dilakukan!
Modul Solar Cell Modul Solar Cell Modul Solar Cell Modul Solar Cell
Cahaya
1 (V) 2 (V) 3 (V) 4 (V)
Lampu LED
Lampu
Halogen
E. Kesimpulan
12
PRAKTIKUM 4
Konversi Tegangan DC Ke AC
Tujuan :
A. Teori Dasar
13
2. Modul Baterai
3. Modul Inverter
5. Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.
3. Ukurlah nilai tegangan input dan output pada inverter dengan menggunakan Modul
multi measurment.
D. Data Percobaan
14
E. Kesimpulan
15
PRAKTIKUM 5
Sistem Penyimpanan Energi PLTS
Tujuan :
A. Teori Dasar
b. Baterai
Tanpa fungsi kontrol pengendalian, panel surya akan melakukan pengisian pada
baterai secara terus menerus meskipun baterai sudah melebihi tegangan daya yang
dapat ditampung baterai, sehingga dapat merusak sel yang terdapat pada baterai dan
umur baterai akan jauh lebih pendek.
16
b. Mengontrol tegangan pada baterai
Solar charger controller dapat mendeteksi tegangan baterai ketika tegangan pada
baterai terlalu rendah. Bila tegangan batrai turun di bawah tingkat tegangan tertentu
solar charger controller akan memutus beban dari baterai agar daya baterai tidak
habis.
2. Baterai
Baterai memiliki fungsi sebagai penyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel
surya pada waktu siang hari dan dapat digunakan ke beban yang dibutuhkan pada
malam hari.
17
B. Alat dan Bahan
3. Modul Baterai
6. Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.
3. Ukurlah nilai tegangan pada baterai dengan menggunakan multimeter skala Volt DC
sebelum dan sesudah dilakukan pengisian.
D. Data Percobaan
1. Isilah data percobaan di bawah ini dengan melakukan rangkaian seri atau paralel
Tegangan (V)
18
pada baterai!
E. Kesimpulan
19
PRAKTIKUM 6
Pengukuran Kapasitas Daya Energi PLTS
Tujuan :
A. Teori Dasar
Untuk mengetahui berapa banyak energi yang dapat disimpan, diperlukan konversi
dari Ah menjadi Wh atau daya perjam (Watt hours), sehingga dapat menggetahui total
kapasitas baterai yang perlu digunakan. Karena jumlah baterai yang digunakan
mempengaruhi waktu pemakaian arus listrik dan beban yang digunakan. Daya PLTS
dapat diketahui dengan mengalikan kapasitas arus pada baterai (Ah) dengan tegangan
baterai (V) sehingga didapat persamaan sebagai berikut:
P (Daya perjam atau Wh) = I (Kuat arus perjam atau Ah) x V (Tegangan baterai atau V)
5. Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.
20
2. Rangkai Modul seperti gambar di bawah ini!
D. Data Percobaan
1. Isilah data percobaan di bawah ini dengan melakukan pengukuran beberapa beban!
Beban 1 Beban 2
Pengukuran
(Lampu Halogen) (Lampu LED)
Tegangan (V)
Arus (A)
Daya (Watt)
E. Kesimpulan
2. ………………………………………………………………...
21
PRAKTIKUM 7
Perancangan Aplikasi Sistem PLTS
Tujuan :
A. Teori Dasar
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang dirangkai secara seri atau
paralel sesuai kebutuhan, di mana berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi listrik.
Panel surya yang dirangkai secara seri biasa disebut string dan bila dirangkai secara
paralel disebut array.
1. Solar panel
3. Baterai
4. Inverter DC ke AC
22
Gambar 7.1 Rangkaian Instalasi Sistem PLTS
4. Modul Inverter
5. Modul Baterai
10.Kabel Penghubung
C. Prosedur Praktikum
1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.
23
2. Rangkai Modul seperti gambar di bawah ini
D. Data Percobaan
1. Isilah data percobaan di bawah ini dengan melakukan pengukuran beberapa beban!
Tegangan (V)
Arus (A)
Daya (Watt) - -
E. Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
Alternative Energy Tutorial. 2010. TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidkan Dasar dan Menengah.
25