Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena


berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan buku pedoman praktikum ini. Buku
ini diajukan guna membantu proses belajar mengajar saat menggunakan trainer
SOLAR POWER ENERGY CONVERSION TRAINER. Buku ini hanya sebagian kecil
dari beragam praktikum yang dapat diterapkan oleh pengajar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga buku ini dapat diselesaikan. Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
terhadap penyempurnaan buku ini.

Semoga buku ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk


pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. i

2. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii

3. KESESUAIAN PRODUK DENGAN KOMPETENSI DASAR ……………..………. iii

4. PRAKTIKUM 1 Konsep Konversi Energi .....…………………………………….. 1

5. PRAKTIKUM 2 Metode Perangkaian Solar Panel ………………….………….. 6

6. PRAKTIKUM 3 Pengaruh Intensitas Cahaya Pada Solar Panel ..………….. 9

7. PRAKTIKUM 4 Konversi Tegangan AC Ke DC ………………..………………… 13

8. PRAKTIKUM 5 Sistem Penyimpanan Energi PLTS ………………..…………. 16

9. PRAKTIKUM 6 Pengukuran Kapasitas Daya Energi PLTS ……………..…… 20

10.PRAKTIKUM 7 Perancangan Aplikasi Sistem PLTS …………..…………….. 22

11.DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………… 25

ii
KESESUAIAN PRODUK DENGAN
KOMPETENSI DASAR

MATA PELAJARAN KOMPETENSI DASAR

3.4 Menganalisis kondisi instalasi kelistikan PLTS tipe Solar Home


System (SHS).

4.4 Memelihara instalasi kelistikan PLTS tipe Solar Home System


(SHS).

3.5 Menganalisis kondisi instalasi kelistrikan PLTS tipe Penerangan


Jalan Umum (PJU).

3.6 Menganalisis kondisi modul surya PLTS tipe komunal.

4.6 Memelihara modul surya PLTS tipe komunal.

3.7 Menganalisis kondisi sistem monitoring PLTS tipe terpusat


(komunal).

4.7 Memelihara komponen kelistrikan PLTS tipe terpusat (komunal).

3.15 Menerapkan cara kerja sistem PLTS.


Teknik Energi Surya
3.15 Pembutan desain rangkaian sistem PLTS.

3.17 Menganalisis karakteristik komponen-komponen dan sistem


PLTS.

3..22 Menerapkan instalasi kelistrikan PLTS tipe Solar Home System


(SHS).
4.22 Memasang instalasi kelistrikan PLTS tipe Solar Home System
(SHS).
3.23 Menerapkan instalasi kelistrikan PLTS tipe Penerangan Jalan
Umum (PJU).
4.23 Memasang instalasi kelistrikan PLTS tipe Solar Home System
(SHS).
3.28 Menerapkan sistem proteksi PLTS.
4.28 Memasang sistem proteksi PLTS.

iii
PRAKTIKUM 1
Konsep Konversi Energi

Tujuan :
1. Memahami konsep konversi energi.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian konversi energi.

3. Mengenal komponen-komponen konversi energi.

A. Teori Dasar

Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari suatu energi menjadi energi
yang lain. Contoh sederhana yang dapat dilihat pada konversi energi ialah pada solar
cell. Pada solar cell proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik,
solar cell memiliki bahan material semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua
jenis semikonduktor yaitu: semikonduktor jenis n dan semikonduktor jenis p.

Gambar 1.1 Solar Cell

Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan elektron,


sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan semikonduktor jenis p
memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p (p = positif). Untuk dapat
mengontrol jenis semikonduktor tersebut maka perlu ditambahkan unsur lain ke dalam
semikonduktor, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1
Gambar 1.2 Unsur Atom Semikonduktor
Jenis p dan Jenis n

Pada sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan p yang
menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari
semikonduktor p, sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat
terus terserap dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p.

Gambar 1.3 Sambungan Semikonduktor Jenis p


dan Jenis n
Ketika sambungan semikonduktor ini terkena cahaya matahari, maka elektron
mendapat energi dari cahaya matahari untuk melepaskan dirinya dari semikonduktor n,
daerah deplesi maupun semikonduktor. Terlepasnya elektron ini meninggalkan hole pada
daerah yang ditinggalkan oleh elektron yang disebut dengan fotogenerasi elektron-hole
(electron-hole photogeneration) yakni, terbentuknya pasangan elektron dan hole akibat
cahaya matahari.

2
Gambar 1.4 Sambungan Semikonduktor Jenis p dan
Jenis n Terkena Cahaya Matahari

Spektrum merah dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang lebih panjang,
mampu menembus daerah deplesi hingga terserap di semikonduktor p yang akhirnya
menghasilkan proses fotogenerasi. Spektrum biru dengan panjang gelombang yang jauh
lebih pendek hanya terserap di daerah semikonduktor n . Selanjutnya, pada sambungan
pn terdapat medan listrik E, elektron hasil fotogenerasi tertarik ke arah semikonduktor n,
begitu pula dengan hole yang tertarik ke arah semikonduktor p. Apabila rangkaian kabel
dihubungkan ke dua bagian semikonduktor, maka elektron akan mengalir melalui kabel.
Jika sebuah lampu kecil dihubungkan ke kabel, lampu tersebut menyala dikarenakan
mendapat arus listrik, di mana arus listrik ini timbul akibat pergerakan elektron.

Gambar 1.5 Contoh Pemanfaatan Solar Cell

3
B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

2. Modul Solar Panel

3. Lampu

4. Multimeter (disediakan sekolah)

5. Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman

2. Rangkai modul seperti gambar di bawah ini

3. Hubungkan L lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
menggunakan kabel penghubung merah.

4. Hubungkan N lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
menggunakan kabel penghubung hitam.

5. Hubungkan power source dengan sumber tegangan 220 VAC PLN.

6. Posisikan MCB power source pada posisi i, maka lampu akan menyala.

7. Ukurlah nilai tegangan output pada solar panel dengan menggunakan multimeter.

4
8. Catatlah hasil pengukuran konversi energi yang dilakukan pada solar panel pada data
percobaan.

D. Data Percobaan

1. Lakukanlah pengukuran tegangan pada setiap solar cell, yang diberikan pencahayaan
yang sama dan lakukan beberapa kali pengukuran dengan pencahayaan yang berbeda-
beda.

Sumber cahaya :

1. Cahaya lampu halogen

2. Cahaya lampu LED

Tegangan Modul Tegangan Modul Tegangan Modul Tegangan Modul


No
Solar Cell 1 (V) Solar Cell 2 (V) Solar Cell 3 (V) Solar Cell 4 (V)

E. Kesimpulan

1. Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

5
PRAKTIKUM 2
Metode Perangkaian Solar Panel

Tujuan :

1. Memahami perangkaian solar panel.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian solar panel.

3. Mengenal komponen-komponen solar panel.

A. Teori Dasar

Untuk merangkai solar panel terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan,
pertama dengan metode perangkaian solar panel secara serial dan kedua dengan
metode perangkaian secara paralel.

1. Metode Perangkaian Solar Panel Secara Serial

Pada metode ini terdapat beberapa solar panel yang dihubungkan dalam suatu
rangkaian yang disusun secara serial. Metode ini berfungsi untuk meningkatkan
tegangan output pada panel surya. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Metode Perangkaian Solar Panel Secara Seri

2. Metode Perangkaian Solar Panel Secara Paralel

Pada metode ini terdapat satu atau lebih solar panel yang dihubungkan dalam suatu
rangkaian secara paralel. Metode ini berfungsi untuk meningkatkan arus listrik output

6
pada panel surya. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar di bawah ini:

Gambar 2.2 Metode Perangkaian Solar Panel Secara Paralel

B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

2. Multimeter (disediakan sekolah)

3. Modul Solar Panel

4. Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.

2. Rangkai modul secara seri atau paralel seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1
dan gambar 2.2 sesuai dengan kebutuhan praktikum.

3. Berikanlah cahaya pada solar panel.

4. Ukurlah output solar panel yang telah dirangkai dengan menggunakan multimeter
dan catat hasilnya pada data percobaan.

D. Data Percobaan

1. Isilah data percobaan di bawah ini berdasarkan praktikum yang telah kalian
lakukan!

7
1 Modul Solar 2 Modul Solar 3 Modul Solar 4 Modul Solar
Solar Panel
Cell (Volt) Cell (Volt) Cell (Volt) Cell (Volt)
Rangkaian
Seri

Rangkaian
Paralel

E. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

8
PRAKTIKUM 3
Pengaruh Intensitas Cahaya Pada Solar Panel

Tujuan :

1. Memahami pengaruh cahaya pada solar panel.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian solar panel.

3. Mengenal komponen-komponen solar panel.

A. Teori Dasar

Tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya, tidak selamanya stabil.
Dikarenakan output tegangan yang dihasilkan solar panel tergantung pada tingkat
cahaya yang diterima pada solar panel. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima
solar panel maka semakin tinggi kinerja solar panel dan sebaliknya. Hal ini
dikarenakan solar panel memiliki konstruksi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Solar Panel

9
1. Substrat (Metal backing)

Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material
substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik, karena berfungsi
sebagai kontak terminal positif sel surya, umumnya digunakan material metal atau
logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC)
dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya
sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan
sepertii indium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO)

2. Material semikonduktor

Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya, yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor
inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar di
atas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan
di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor
yang umum digunakan material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan
amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang
sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide).

Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua
material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan
di atas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction
ini menjadi prinsip kerja sel surya.

3. Kontak metal (contact grid)

Selain substrat sebagai kontak positif, di atas sebagian material semikonduktor


biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak
negatif.

4. Lapisan antireflektif

Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu, biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi.

10
Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif
optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah
semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.

5. Enkapsulasi (cover glass)

Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan
atau kotoran.

B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

2. Modul Solar Panel

3. Multimeter (disediakan sekolah)

4. Lampu Sorot LED

5. Lampu Sorot Halogen

6. Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.

2. Rangkai modul seperti gambar pada gambar di bawah ini.

3. Hubungkan L lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan

11
menggunakan kabel penghubung merah.

4. Hubungkan N lampu dengan sumber tegangan 220 VAC pada power source dengan
menggunakan kabel penghubung hitam.

5. Hubungkan power source dengan sumber tegangan 220 VAC PLN.

6. Posisikan MCB power source pada posisi i, maka lampu akan menyala.

7. Ukurlah nilai tegangan output pada solar panel dengan menggunakan multimeter dan
atur skala pada Volt DC.

8. Lakukanlah variasi cahaya dengan menggunakan lampu LED dan Halogen secara
bergantian.

9. Catatlah hasil pengukuran yang dilakukan pada solar panel pada data percobaan.

D. Data Percobaan

1. Isilah data percobaan di bawah ini berdasarkan praktikum yang telah dilakukan!

Modul Solar Cell Modul Solar Cell Modul Solar Cell Modul Solar Cell
Cahaya
1 (V) 2 (V) 3 (V) 4 (V)

Lampu LED

Lampu
Halogen

E. Kesimpulan

1. Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

12
PRAKTIKUM 4
Konversi Tegangan DC Ke AC

Tujuan :

1. Memahami skistem onversi tegangan DC ke AC pada solar panel.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian konversi tegangan DC ke AC pada solar panel.

3. Mengenal komponen-komponen konversi tegangan DC ke AC pada solar panel.

A. Teori Dasar

Konversi tegangan DC ke AC dapat diartikan juga sebagai inverter. Inverter adalah


perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct
Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa
tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square
wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input inverter
dapat menggunakan baterai, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain.

Gambar 4.1 Konversi Tegangan DC Ke AC


(Inverter)

B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

13
2. Modul Baterai

3. Modul Inverter

4. Modul Multi Measurement

5. Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.

2. Rangkai modul seperti gambar di bawah ini.

3. Ukurlah nilai tegangan input dan output pada inverter dengan menggunakan Modul
multi measurment.

D. Data Percobaan

1. Isilah data percobaan di bawah ini berdasarkan praktikum yang dilakukan!

Tegangan Input Tegangan Output


(V DC) (V AC)

14
E. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

15
PRAKTIKUM 5
Sistem Penyimpanan Energi PLTS

Tujuan :

1. Memahami sistem penyimpanan energi PLTS.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian sistem penyimpanan energi PLTS.

3. Mengenal komponen-komponen sistem penyimpanan energi PLTS.

A. Teori Dasar

PLTS adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai


sumber penghasil listrik, oleh sebab itu diperlukan komponen pendukung untuk
menyimpan energi yang dihasilkan oleh panel surya, agar energi tersebut tetap bisa
digunakan ketika panel surya tidak terkena cahaya matahari. Komponen tersebut
terdiri dari:

a. Solar Charger Controller

b. Baterai

1. Solar Charger Controller

Solar charger controller merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi


untuk melindungi dan melakukan otomatisisasi pada pengisian baterai, fungsi lain
dari solar charger controller ialah:

a. Mengendalikan tegangan panel surya

Tanpa fungsi kontrol pengendalian, panel surya akan melakukan pengisian pada
baterai secara terus menerus meskipun baterai sudah melebihi tegangan daya yang
dapat ditampung baterai, sehingga dapat merusak sel yang terdapat pada baterai dan
umur baterai akan jauh lebih pendek.

16
b. Mengontrol tegangan pada baterai

Solar charger controller dapat mendeteksi tegangan baterai ketika tegangan pada
baterai terlalu rendah. Bila tegangan batrai turun di bawah tingkat tegangan tertentu
solar charger controller akan memutus beban dari baterai agar daya baterai tidak
habis.

c. Mengontrol arus listrik berbalik ketika pada saat malam hari


Pada saat malam hari panel surya tidak menghasilkan arus listrik, karena tidak
terdapat sumber cahaya sebagai sumber energinya. Oleh sebab itu, arus listrik
berhenti mengalir dari panel surya ke baterai, arus listrik dari baterai dapat mengalir
terbalik ke panel surya yang dapat menyebabkan kerusakan pada panel surya. Maka
dari itu solar charger controller berfungsi untuk mengontrol kondisi arus listrik
terbalik ini.

Gambar 5.1 Solar Charger Controller

2. Baterai

Baterai memiliki fungsi sebagai penyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel
surya pada waktu siang hari dan dapat digunakan ke beban yang dibutuhkan pada
malam hari.

Gambar 5.2 Baterai Solar Panel

17
B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

2. Modul Solar Panel

3. Modul Baterai

4. Modul Solar Charger Controller

5. Multimeter (disediakan sekolah)

6. Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.

2. Rangkai modul seperti gambar di bawah ini!

3. Ukurlah nilai tegangan pada baterai dengan menggunakan multimeter skala Volt DC
sebelum dan sesudah dilakukan pengisian.

D. Data Percobaan

1. Isilah data percobaan di bawah ini dengan melakukan rangkaian seri atau paralel

Kapasitas Baterai 1 Baterai 2 Baterai 3 Baterai 4

Tegangan (V)

18
pada baterai!

E. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

19
PRAKTIKUM 6
Pengukuran Kapasitas Daya Energi PLTS

Tujuan :

1. Memahami sistem penyimpanan energi PLTS.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian sistem penyimpanan energi PLTS.

3. Mengenal komponen-komponen sistem penyimpanan energi PLTS.

A. Teori Dasar

Untuk mengetahui berapa banyak energi yang dapat disimpan, diperlukan konversi
dari Ah menjadi Wh atau daya perjam (Watt hours), sehingga dapat menggetahui total
kapasitas baterai yang perlu digunakan. Karena jumlah baterai yang digunakan
mempengaruhi waktu pemakaian arus listrik dan beban yang digunakan. Daya PLTS
dapat diketahui dengan mengalikan kapasitas arus pada baterai (Ah) dengan tegangan
baterai (V) sehingga didapat persamaan sebagai berikut:

P (Daya perjam atau Wh) = I (Kuat arus perjam atau Ah) x V (Tegangan baterai atau V)

B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

2. Modul Lampu Halogen

3. Modul Lampu LED

4. Modul Multi Measurment

5. Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.

20
2. Rangkai Modul seperti gambar di bawah ini!

3. Catatlah hasil pengukuran pada Modul Multi Measurment!

D. Data Percobaan

1. Isilah data percobaan di bawah ini dengan melakukan pengukuran beberapa beban!

Beban 1 Beban 2
Pengukuran
(Lampu Halogen) (Lampu LED)

Tegangan (V)

Arus (A)

Daya (Watt)

E. Kesimpulan

1. Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

2. ………………………………………………………………...

21
PRAKTIKUM 7
Perancangan Aplikasi Sistem PLTS

Tujuan :

1. Memahami sistem perancangan aplikasi sistem PLTS.

2. Dapat melakukan instalasi rangkaian aplikasi sistem PLTS.

3. Mengenal komponen-komponen perancangan apliksi sistem PLTS.

A. Teori Dasar

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang dirangkai secara seri atau
paralel sesuai kebutuhan, di mana berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi listrik.
Panel surya yang dirangkai secara seri biasa disebut string dan bila dirangkai secara
paralel disebut array.

Perancangan aplikasi sistem PLTS dilakukan untuk membuat rangkaian sistem


PLTS yang kemudian digunakan pada instalasi listrik rumah. Hal pertama dalam
perancangan aplikasi PLTS adalah menentukan komponen-komponen yang akan
digunakan, kemudian membuat rangkaian instalasi sistem PLTS dan kemudian
memfungsikannya. Untuk komponen-komponen yang akan digunakan terdiri dari:

1. Solar panel

2. Solar charger controller

3. Baterai

4. Inverter DC ke AC

Komponen - komponen tersebut kemudian dirangkai berdasarkan gambar di bawah ini.

22
Gambar 7.1 Rangkaian Instalasi Sistem PLTS

B. Alat dan Bahan

1. Solar Power Energy Conversion Trainer

2. Modul Solar Panel

3. Modul Solar Charger Controller

4. Modul Inverter

5. Modul Baterai

6. Modul Lampu Halogen

7. Modul Lampu LED

8. Modul Lampu 12 VDC

9. Modul Kipas 12 VDC

10.Kabel Penghubung

C. Prosedur Praktikum

1. Posisikan Solar Power Energy Conversion Trainer di tempat praktik yang aman.

23
2. Rangkai Modul seperti gambar di bawah ini

D. Data Percobaan

1. Isilah data percobaan di bawah ini dengan melakukan pengukuran beberapa beban!

Beban 1 Beban 2 Beban 3 Beban 4


Pengukuran
lampu halogen lampu LED kipas DC lampu DC

Tegangan (V)

Arus (A)

Daya (Watt) - -

E. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan tabel data di atas!

24
DAFTAR PUSTAKA
Alternative Energy Tutorial. 2010. TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidkan Dasar dan Menengah.

25

Anda mungkin juga menyukai