Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM 1

MATA KULIAH FISIKA TEKNIK

ANALISA PERFORMANSI DAN MONITORING SOLAR PV

OLEH:

ADITYA KHOIRUDIN (K2521002)


ANANDITHO PANJI PRATAMA (K2521008)
DEDE ROMANZAH (K2521022)
MUHAMAD KHIZAM MUAYAD (K2521054)
MUHAMMAD RIVAN NURSARDI (K2521060)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURAUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

November 2021

PRAKTIKUM 1

PENGUJIAN KINERJA TRAINER KIT SEL SURYA

1
A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan kegunaan


komponenkomponen system pembangkit listrik sel surya pada trainer kit
2. Mahasiswa bisa merangkai system kelistrikan pembangkit listrik sel surya pada
trainer kit
3. Mahasiswa dapat mengukur system kelistrikan pembangkit listrik sel surya pada
trainer kit
4. Mahasiswa berinovasi menemukan kondisi paling optimal dari instalasi sel
surya pada trainer kit
5. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengujian sel surya pada pada trainer kit

B. Dasar Teori

1. Sel Surya

Sel surya, atau bisa disebut sel fotovoltaik (Solar PV), adalah perangkat listrik
yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dengan efek fotovoltaik, yang
merupakan fenomena fisik dan kimia. Sel surya adalah bahan penyusun modul
fotovoltaik, yang bisa disebut sebagai panel surya (Mohammad Bagher, 2015). Sel
surya digambarkan sebagai fotovoltaik terlepas dari apakah sumbernya adalah
sinar matahari atau cahaya buatan. Sel-sel ini dirancang dalam bentuk struktur
sandwich, dengan lapisan organik di antara perangkat pengumpul muatan yang
berbeda di satu sisi harus transparan dan sisi lainnya mungkin dilapisi aluminium
atau lithium fluoride (Senthil et al., 2020).
Hingga saat ini penelitian dan pengembangan sel surya sudah berada pada fase
generasi ke tiga (Mohammad Bagher, 2015). Pada generasi pertama, secara umum
disebut sebagai sel konvensional, tradisional atau berbasis wafer. Solar PV ini
terbuat dari silikon kristal seperti silikon polisilikon dan monokristalin. Jenis
teknologi PV ini secara komersil masih paling dominan hingga sekarang. Sel surya
generasi kedua yaitu terbuat dari film tipis, yang terdiri dari sel silikon amorf,
CdTe dan CIGS. Pada secara komersial teknologi generasi ke dua ini signifikan
dalam pembangkit listrik fotovoltaik skala aplikatif, terintegrasi dan dalam sistem
tenaga mandiri yang berskala mikro. Generasi ketiga sel surya terdiri dari sejumlah
teknologi film tipis yang sering disebut sebagai fotovoltaik. Pada generasi ini

2
masih dalam tahap pengembangan dan penelitian sekala laboratorium sehingga
belum diterapkan secara komersial.

Gambar 1.1. Struktur lapisal Sel Surya (Ibrahim et al., 2021)

2. Solar Charge Controller

Solar Charge Controller merupakan perangkat elektoronik guna mengatur


pengisian daya yang dihasilkan oleh panel surya (Pribadi et al., 2016). Pengaturan
pengisian ini penting mengingat karakteristik dari energy surya yang tidak stabil.
Sitem pengisian tersebut dapat menuju ke jaringan (on grid) atau ke baterai (off
grid) (Gupta, 2014). Sistem on grid memberi energi listrik yang dihasilkan oleh
panel surya ke jaringan (Anbarasu et al., 2020; Perera et al., 2016). Ketika listrik
dibutuhkan pada malam hari atau periode dengan sedikit sinar matahari, energi
diambil kembali dari jaringan. Pada system off grid, kelebihan listrik biasanya
disimpan dalam baterai pada siang hari dan baterai digunakan untuk menyalakan
peralatan pada saat panel fotovoltaik tidak menghasilkan energi yang cukup.
Sistem fotovoltaik (PV) dapat merupakan kombinasi dari beberapa komponen
seperti sistem baterai, rangkaian konversi DC / AC, dan perangkat pengkondisi
daya lainnya, selain panel surya itu sendiri (He & Chen, 2011; Lokeshreddy et al.,
2017).
3. Inverter

Inverter pada system pembangkil listrik tenaga surya merupakan perangkat


elektronik yang berguna untuk mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan
bolak balik (AC) (Janardhan et al., 2020). Sumber pengisian energi listrik (input)
pada Inverter dapat berasal dari baterai, panel surya, atau sumber tegangan DC

3
lainnya (Pribadi et al., 2016). Ada berbagai jenis Inverter berdasarkan
pengoperasiannya, seperti Inverter Daya, Inverter Surya, Inverter Resonan,
Inverter Pengikat Grid, Inverter Sinkron, Inverter Berdiri Sendiri, Inverter AC,
Inverter Tiga Fasa (Ahmed et al., 2020). Juga, ada tiga jenis inverter tergantung
pada bentuk gelombang outputnya, misalnya, inverter gelombang persegi, inverter
gelombang kuasi kuasi atau inverter gelombang persegi yang dimodifikasi,
inverter gelombang sinus True atau Pure (Ahmed et al., 2020; Pribadi et al., 2016).

4. Baterai

Baterai berguna untuk menyimpan kelebihan produksi listrik yang dihasilkan oleh
sistem PV surya yang selanjutnya energi listriknya dapat digunakan di kemudian
hari. Penggunaan komponen baterai ini lebih umum digunakan pada jaringan
pembangkit listrik dengan system off grid. Ada dua jenis baterai yang paling sering
digunakan untuk penyimpanan energy listrik PV surya di rumah yaitu baterai
lithium-ion dan baterai timbal-asam. Beberapa fitur dan perbedaan utama mereka
dijelaskan di sini (Sue Bloomfied et al., 2016):

Tabel 1.1. Komparasi Baterai lithium-ion terhadap Baterai timbal-asam

Baterai lithium-ion Baterai timbal-asam

1. Lebih murah
1. Lebih mahal 2. Biasanya digunakan untuk
2. Semakin umum dalam sistem penyimpanan properti off-grid yang
PV surya yang terhubung ke jaringan listrik membutuhkan lebih banyak
rumah penyimpanan

3. Membutuhkan pengontrol 3. Dibutuhkan rutinitas pengisian


terintegrasi untuk mengelola pengisian / dan pemakaian yang baik untuk
pengosongan daya menjaga agar baterai berumur
4. Efisiensinya lebih tinggi panjang
5. Dapat menghabiskan lebih banyak energi 4. Efisiensinya lebih rendah
yang tersimpan 5. Perkiraan umur pakai lebih
6. Perkiraan masa pakai yang lebih lama pendek
7. Lebih ringan 6. Lebih berat dan lebih besar

4
Beriku adalah contoh gambar dari Baterai lithium-ion (kiri) dan Baterai timbal-
asam (kanan):

Gambar 1.2. Baterai yang digunakan pada system pembangkit listrik tenaga surya
skala
rumah tangga (Sue Bloomfied et al., 2016)

C. Alat dan Bahan

1. Panel Surya
2. Inverter
3. Solar Charge Controller
4. AVO Meter
5. Kabel jumper
6. Solar power meter
7. Pyrometer
8. Lampu TL
9. Lampu LED

5
Gambar 1.3. Pembangkit listrik sel surya trainer kit

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

1. Sebelum praktikum, pastikan tangan harus dalam kondisi kering!


2. Sebelum memulai praktikum, pastikan tidak ada sumber tegangan listrik pada
trainer kit!
3. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya!
4. Sebelum melakukan pengkabelan pastikan tiap-tiap kabel tidak ada yang
terkelupas!
5. Pastikan tiap-tiap komponen trainer kit terhubung dengan baik dan benar
6. Saat menyusun rangkaian, pastikan letak penempatan masing-masing
komponen sesuai dengan bloknya!
7. Untuk menghindari kerusakan alat ukur kelistrikan, pilihlah skala terbesar
terlebih dahulu. Bila hasilnya kurang detail dapat diturunkan bertahap satu
tingkat di bawahnya.

E. Soal Uji Pemahaman Teori Dasar

Soal berikut untuk menguji pemahaman dasar mahasiswa terkait pembangkit listrik
sel surya. Isilah soal soal berikut dengan singkat dan jelas!
1. Apakah yang disebut dengan sel surya?
2. Secara umum bagaimana bentuk struktur susunan sel surya pada panel surya?
3. Bagaimanakah klasifikasi sel surya bedasarkan generasinya? Sebutkan dan
jelaskan!

6
4. Apa kegunaan solar charger controller pada system pembangkit listrik sel
surya?
5. Bagaimanakah tipe jaringan pada system pembankit listrik sel surya?
Sebutkan dan jelaskan!
6. Apa kegunaan inverter pada sistem pembangkit listrik sel surya?
7. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe inverter listrik!
8. Apa kegunaan baterai pada system pembangkit listrik sel surya?
9. Secara umum penggunaan baterai digunakan pada sytem pembangkit listrik
sel surya tipe apa?
10. Jalaskan karakteristik dari tiap-tiap tipe baterai yang digunakan pada system
pembangkit listrik sel surya!
11. Jelaskan K3 yang harus diperhatikan saat praktikum pengujian kinerja trainer
kit sel surya.

F. Percobaan 1

Pada Langkah percobaan ini mahasiswa dituntut untuk mampu merangkai system
kelistrikan pembangkit listrik sel surya pada trainer kit dan mengukur kinerjanya.
Tahap pelaksanaan percobaan 1 adalah sebagai berikut:

1. Siapkan peralatan dan praktikum yang hendak dihunakan digunakan. Pastikan


masing-masing alat dan bahan berfunsi sebagaimana mestinya.
2. Letakkan trainer kit di tempat terbuka sinar matahari langsung dapat
meneranginya secara langsung.

7
Gambar 1.4. Rankaian pengkabelan (Pribadi et al., 2016)

3. Berkonsultasilah terlebih dahulu ke dosen atau asisten dosen terkait


pengakabelan yang hendak di pasang.
4. Bila sudah pengkabelan tersebut sudah disetujui mulailah merangkainya.
5. Letakkan trainer kit pada posisi tersinari matahari secara langsung selama ±10
menit.
6. Ukurlah tegangan listrik yang dihasilkan oleh Sel Surya pada Blok “Solar
Charge Controller” di port yang berlabel Sel Surya. Untuk ilustrasi jelasnya
lihatlah pada gambar berikut:

Gambar 1.5. Rangkaian Pengkabelan pada Pengukuran Tegangan Sel Surya


(sumber:
(Pribadi et al., 2016))

7. Catatkan hasil pengukuran tegangan sel surya yang didapat pada tabel berikut:

Tabel 1.1. Pengukuran Tegangan Sel Surya

Waktu Tegangan Pada Sel Surya


No.
(30 menit) (Volt)

1. 07.00 7.26

8
2. 07.30 7.26

3. 08.00 7.26

4. 08.30 7.26

5. 09.00 7.26

6. 09.30 7.26

7. 10.00 7.26

8. 10.30 7.26

9. 11.00 7.26

10. 11.30 7.26

11. 12.00 7.26

12. 12.30 7.26

13. 13.00 7.26

14. 13.30 7.14

15. 14.00 Hujan

16. 14.30 Hujan

17. 15.00 Hujan

18. 15.30 Hujan

19. 16.00 Hujan

9
20. 16.30 Hujan

21. 17.00 Hujan

8. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang
berlabel Baterai. Ilustrasi ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 1.6. Rangkaian Pengkabelan pada Pengukuran Tegangan Baterai (Pribadi


et
al., 2016)

9. Catat data yang diperoleh dari hasil pengukuran tegangan pada baterai ke dalam
table berikut:
Tabel 1.2. Pengukuran Tegangan Pada Baterai

Jam Setiap Tegangan pada Baterai


No.
(30 menit) (Volt)

1. 07.00

2. 07.30

10
3. 08.00

4. 08.30

5. 09.00

6. 09.30

7. 10.00

8. 10.30

9. 11.00

10. 11.30

11. 12.00

12. 12.30

13. 13.00

14. 13.30

15. 14.00

16. 14.30

17. 15.00

18. 15.30

19. 16.00

20. 16.30

11
21. 17.00

10. Ukurlah arus listrik untuk pengisian baterai pada Blok “Solar Charge
Controller” di port yang berlabel Baterai. Ilustrsi dijelaskan pada gambar
berikut:

Gambar 1.7. Rangkaian Pengkabelan Pengukuran Arus Pengisian pada Baterai


(Pribadi
et al., 2016)

11. Catatlah data yang diperoleh dari hasil pengukuran arus pengisian pada baterai
dalam berikut:

Tabel 1.3. Pengukuran Arus Pengisian Pada Baterai

Waktu Arus Pengisian Pada Baterai


No.
(10 menit) (Ampere)

1.

2.

3.

12
4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

12. Ukurlah tegangan output pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang
berlabel DC output. Harap diperhatikan, pada pengukuran tahap ini kabel
Panel Surya tidak dipasang. Ilustrasi rangkaian pengkabelan diselaskan pada
gambar berikut:

Gambar 1.8. Rangkaian Pengkabelan Pengukuran Tegangan Output DC (Pribadi et


al., 2016)

13
13. Catat data yang diperoleh hasil pengukuran tegangan output pada tabel
berikut:
Tabel 1.4. Pengukuran Tegangan Output

Waktu Tegangan Listrik DC Output


No.
(10 menit) (Volt)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

9.

10.

14. Ukurlah tegangan listrik AC pada Blok “Inverter” di port yang berlabel AC
Output. Harap diperhatikan, pada pengukuran tahap ini kabel Panel Surya
tidak dipasang.
Ilustrasi rangkaian pengkabelan diselaskan pada gambar berikut:

14
Gambar 1.9. Rangkaian Pengkabelan untukPengukuran Tegangan listrik AC pada
Inverter

15. Catat data yang diperoleh dari hasil pengukuran tegangan listrik AC pada
Inverter di tabel berikut:

Tabel 1.5. Pengukuran Tegangan Listrik AC Pada Inverter

Waktu Tegangan Listrik AC Pada Inverter


No.
(10 menit) (Volt)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

15
7.

9.

10.

16. Bila seluruh data pengukuran yang diperlukan telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam tabel “Data
Keseluruhan Hasil Pengukuran Trainer Kit Sel Surya”.
17. Saat hendak menguji lampu apakah menyala atau tidak, pada Solar Charge
Controller tekan tombol power hingga 5 detik dan pilih opsi kontrol di angka
“6.” Pemilihan opsi control tersebut berguna untuk ON-OFF mode. Penjelasan
lebih lanjut terkait Solar Charge Controller silahkan baca secara menyeluruh
dan teliti pada manual book Trainer.
18. Setelah semua proses pengujian dan pengukuran selesai langkah selanjutnya
adalah menganalisa keterkaitan variabel dari masing-masing data yang
diperoleh. Sebagai contoh menganalisa hubungan yang terjadi antara pengaruh
waktu dengan arus dan tegangan yang dihasilkan oleh sel surya

G. Format Rangkuman Hasil Percobaan

Bila seluruh data yang butuhkan lengkap diperoleh, Selanjutnya data hasil
pengukura tersebut dirangkum pada tabel berikut ini:
Tabel 1.6. Data Keseluruhan Hasil Pengukuran Trainer Kit Sel Surya

Waktu Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan


Arus Pengisian
No. Sel Surya Pada Baterai pada Baterai DC Output Inverter
(15menit) (Ampere)
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)

1.

2.

16
3.

4.

5.

6.

7.

9.

10.

H. Percobaan 2

Dengan berdasar pada pengalaman percobaan 1, pada percobaan kedua ini


mahasiswa dituntut untuk berinovasi meningkat atau mengoptimalkan kinerja
system pembangkit listrik sel surya pada trainer kit. Berikut beberapa penelitian
terbaru terkait upaya peningkatan atau pengotimalan kinerja sel surya:
1. P. Studi et al., “Analisa pengaruh Intesitas Sinar Matahari Terhadap Daya
Keluaran Pada Sel Surya Jenis Monokristal,” J. Mesin (Mesin, Elektro, Sipil,),
vol. 1, no. 2, pp. 99–106, 2020.
2. Suwarti, Wahyono, and B. Prasetiyo, “Analisis Pengaruh Intensitas Matahari,
Suhu Permukaan & Sudut Pengarah Terhadap Kinerja Panel Surya,” Eksergi J.
Tek. Energi, vol. 14, no. 3, p. 78, 2019, doi: 10.32497/eksergi.v14i3.1373.
3. N. L. P. M. Sridewi, H. Suyanto, and I. G. B. WIjaya Kusuma, “Analisis
pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap keluaran panel surya tipe
polycrystalline,” J. METTEK, vol. 4, no. 2, p. 48, 2018, doi:
10.24843/mettek.2018.v04.i02.p03.
4. P. K. Tiyas and M. Widyartono, “Pengaruh Efek Suhu Terhadap Kinerja Panel
Surya,”
J. Tek. Elektro Vol., vol. 09, no. 01, pp. 871–876, 2020.

17
5. S. Yuliananda, G. Sarya, and R. Retno Hastijanti, “Pengaruh Perubahan
Intensitas Matahari Terhadap Daya Keluaran Panel Surya,” J. Pengabdi. LPPM
Untag Surabaya Nop., vol. 01, no. 02, pp. 193–202, 2015.
6. K. Hie Khwee, “Pengaruh Temperatur Terhadap Kapasitas Daya Panel Surya
(Studi Kasus: Pontianak),” J. ELKHA, vol. 5, no. 2, pp. 23–26, 2013.
7. H. SE, A. Z. Muttaqin, and S. M. S, “Pengaruh Variasi Warna Plat Kolektor
Surya Terhadap Kinerja Pemanas Air Tenaga Surya,” J. ROTOR, vol. 7, no.
April, pp. 5–8, 2014.
8. A. Javed, “International Journal of Emerging Technologies in Computational
and Applied Sciences ( IJETCAS ) The Effect of Temperatures on the Silicon
Solar Cell,” Int. J. Emerg. Technol. Comput. Appl. Sci., vol. 9, no. 3, pp. 305–
308, 2014.

Mahasiswa disarankan dapat mencari referensi tambahan selain yang disampaikan


di atas. Sebelum melakukan praktik percobaan ke 2 mahasiswa dalam tiap
kelompok harus mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dosen pembimbing atau
asisten dosen dengan membawa hard print paper sebagai landasan teori. Pastikan
ide yang diusulkan terjangkau secara waktu, biaya dan ketersediaan alat yang
sudah ada.
I. Format Laporan

Masing-masing mahasiswa cukup membuat satu laporan praktik yang disusun


menggunakan kaidah penulisan paper ilmiah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Format laporan adalah sebagai berikut:

1. Judul

Judul harus menggambarkan keunikan percobaan yang dilakukan. Walapun


percobaan dikerjakan secara kelompok dan mengangkat tema yang sama judul
harus tetap berbeda.

2. Identitas penulis

Tuliskan nama dan NIM.

18
3. Abstrak

Abstrak berisi rangkuman dari pendahuluan, tinajauan Pustaka, metodologi, hasil,


pembahasan dan kesimpulan. Jumlah kata yang diizinkan pada abstrak yaitu
200250kata.

4. Kata kunci

Kata kunci merupakan kata atau konsep yang dapat digunakan sebagai kunci atau
kode untuk menghubungkan ke kata lain atau informasi lainnya. Pada bagian ini
tuliskan 3-5 kata kunci yang dipisahkan dengan tanda titik coma “;”.

5. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan tidak perlu mengungkapkan persoalan masyarakat dunia,


masalah Indonesia, juga dilarang keras menyebutkan jumlah pulau Indonesia (ini
bukan perkuliahan geografi!). Pada bagian ini uraikan permasalahan terkait tema
pengujian yang diambil. Sebagai contoh mengangkat permasalahan efisiensi sel
surya yang menurun sebagai akibat peningkatan suhu material, intensitas cahaya
matahari yang labil berakibat pada kurang optimalnya kinerja panel surya,
kehilangan energy akibat proses inversi tegangan DC-AC dan lain sebagainya.
Pemaparan masalah ini dapat disusun dalam satu atau beberapa paragraph.

Selanjutnya, ungkapkan gagasan untuk mengatasi permasalahan yang telah


disajikan pada paragraf sebelumnya. Gagasan yang disampaikan dapat merujuk
pada ilmu dasar atau merujuk pada hasil penelitian sebelumnya.

Akhiri bagian pendahuluan ini dengan menuliskan tujuan pengujian yang akan
dilakukan. Sampaikan dalam bentuk paragraph bukan dalam bentuk point-point.
Maksimal keseluruhan isi dari pendahuluan adalah 700kata.

6. Tinjauan Pustaka (Literature Review)

Pada bagian ini narasikan perkembangan penelitian terbaru sesuai dengan topik
pengujian yang diambil. Uraikan sekitar 200-500 kata.

19
7. Metodologi

Deskripsikan tatacara pengambilan data dan rumus-rumus yang digunakan.


Penggunaan rumus dapat merujuk atau menelaah pada hasil penelitian yang sudah
ada. Mahasiswa juga diperkenankan mengembangkan sendiri rumus tersebut
namun tetap harus logis.

8. Hasil

Susunlah hasil pengujian dalam bentuk grafik yang membandingkan percobaan 1


dengan percobaan 2. Selanjutnya deskripsikan grafik tersebut dengan jumlah kata
tidak lebih dari 700 kata.

9. Pembahasan

Tuliskan fenomena apa saja yang terjadi pada hasil pengujian. Jelaskan bagaimana
dan mengapa fenomena tersebut terjadi. Pada bagian ini diperbolehkan
mengemukaan pendapat sesuai pemahamanmu namun harus diperkuat berdasarkan
data dan logis. Pendapatmu boleh sama dengan hasil penelitian sebelumnya bila
memang hasilnya sama. Namun demikian, juga diperbolehkan berpendapat
melawan hasil penelitian sebelumnya apabila hasil datanya berbeda.
10. Kesimpulan

Kesimpulan berisi paragraph yang menjawab persoalan dan tujuan pengujian


berdasar temuan apa saja yang terjadi. Tuliskan bagian ini secara padat dan jelas
serta tidak mengandung pembahasan. Ungkapkan juga saran untuk pengujian
selanjutnya berdasarkan hasil kesimpulan tersebut.

11. Referensi

Susun referensi dalam model American Psychological Association 7 th edition


menggunakan software pensitasi otomatis Mendelay. Gunakan minimal 10
referensi dari jurnal international atau nasional yang ada DOI-nya.

12. Ketentuan penulisan

Laporan diketik dengan ketentuan;

• Ukuran kertas : A4

20
• Batas kertas : 2,5cm (semua sisi) dalam satu kolom
• Spasi : 1,5 (dengan after dan before paragraph 0pt)
• Huruf : Times New Roman
• Jumlah kata total : 1000-5000 kata
• Tab : Pada tiap awal paragraph menjorok 1cm
• Nomor halaman : tengah bawah

Walaupun pada kegiatan praktik percobaan ke 2 adalah kelompok tapi tiap-tiap


mahasiswa harus menyusun laporan tersebut secara mandiri, unik, dan berbeda.
DILARANG KERAS MENJIPLAK DAN MELAKUKAN KEJAHATAN
PLAGIASI!!!!

J. Referensi

Ahmed, M., Zaman, A., & Das, S. (2020). Design of a 100 VA Power Inverter.
Journal of Signal Processing, 2(1), 1–9.

Anbarasu, E., Pandian S, M. V., & Basha, A. R. (2020). An improved power


conditioning system for grid integration of solar power using ANFIS based
FOPID controller.
Microprocessors and Microsystems, 74, 103030.
https://doi.org/10.1016/j.micpro.2020.103030

Gupta, S. D. M. A. M. S. S. M. A. S. T. M. (2014). Design & Implementation of an


Improved Solar Charge Controller for Variable Range of Solar Panels Design
& Implementation of an Improved Solar Charge Controller for Variable
Range of Solar Panels. American Journal of Engineering and Technology
Research, 14(July), 65–74.

He, Z. Y., & Chen, H. (2011). Integrated solar controller for solar powered off-grid
lighting system. Energy Procedia, 12, 570–577.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2011.10.077

Ibrahim, I., Lim, H. N., Wan, N. W. K., Huang, N. M., Lim, S. P., Busayaporn,
W., & Nakajima, H. (2021). Plasmonic silver sandwich structured photoanode
and reflective counter electrode enhancing power conversion efficiency of
dyesensitized solar cell. Solar Energy, 215, 403–409.

21
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.solener.2020.12.055

Janardhan, K., Mittal, A., & Ojha, A. (2020). Performance investigation of stand-
alone solar photovoltaic system with single phase micro multilevel inverter.
Energy
Reports, 6, 2044–2055. https://doi.org/10.1016/j.egyr.2020.07.006

Lokeshreddy, M., Kumar, P. J. R. P., Chandra, S. A. M., Babu, T. S., & Rajasekar,
N. (2017).
Comparative study on charge controller techniques for solar PV system.
Energy Procedia, 117, 1070–1077.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.05.230

Mohammad Bagher, A. (2015). Types of Solar Cells and Application. American


Journal of
Optics and Photonics, 3(5), 94. https://doi.org/10.11648/j.ajop.20150305.17
Perera, B., Ciufo, P., & Perera, S. (2016). Advanced point of common coupling
voltage controllers for grid-connected solar photovoltaic (PV) systems.
Renewable Energy, 86, 1037–1044.
https://doi.org/10.1016/j.renene.2015.09.028

Pribadi, A. B., Sendari, S., & Rahmawati, Y. (2016). Modul Praktikum


Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Rotasi Dinamis. Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Malang.

Senthil, T., Divakaran, N., Kale, M. B., Mubarak, S., Dhamodharan, D., Wu, L.,
Bensingh, R. J., Kader, M. A., & Dutta, K. (2020). Low-dimensional carbon-
based nanomaterials for energy conversion and storage applications. In
Nanostructured, Functional, and Flexible Materials for Energy Conversion
and Storage Systems. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-819552-
9.00002-6

Sue Bloomfied, Roberts, C., Poweri, & Cotterel, M. (2016). Batteries and Solar
Power: Guidance for domestic and small commercial consumers (R. Chris
Coonick and Jonny Williams, BRE National Solar Centre, Virginia Graham
(ed.)). BRE National Solar Centre and RECC.

22

Anda mungkin juga menyukai