OLEH:
November 2021
PRAKTIKUM 1
1
A. Tujuan
B. Dasar Teori
1. Sel Surya
Sel surya, atau bisa disebut sel fotovoltaik (Solar PV), adalah perangkat listrik
yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dengan efek fotovoltaik, yang
merupakan fenomena fisik dan kimia. Sel surya adalah bahan penyusun modul
fotovoltaik, yang bisa disebut sebagai panel surya (Mohammad Bagher, 2015). Sel
surya digambarkan sebagai fotovoltaik terlepas dari apakah sumbernya adalah
sinar matahari atau cahaya buatan. Sel-sel ini dirancang dalam bentuk struktur
sandwich, dengan lapisan organik di antara perangkat pengumpul muatan yang
berbeda di satu sisi harus transparan dan sisi lainnya mungkin dilapisi aluminium
atau lithium fluoride (Senthil et al., 2020).
Hingga saat ini penelitian dan pengembangan sel surya sudah berada pada fase
generasi ke tiga (Mohammad Bagher, 2015). Pada generasi pertama, secara umum
disebut sebagai sel konvensional, tradisional atau berbasis wafer. Solar PV ini
terbuat dari silikon kristal seperti silikon polisilikon dan monokristalin. Jenis
teknologi PV ini secara komersil masih paling dominan hingga sekarang. Sel surya
generasi kedua yaitu terbuat dari film tipis, yang terdiri dari sel silikon amorf,
CdTe dan CIGS. Pada secara komersial teknologi generasi ke dua ini signifikan
dalam pembangkit listrik fotovoltaik skala aplikatif, terintegrasi dan dalam sistem
tenaga mandiri yang berskala mikro. Generasi ketiga sel surya terdiri dari sejumlah
teknologi film tipis yang sering disebut sebagai fotovoltaik. Pada generasi ini
2
masih dalam tahap pengembangan dan penelitian sekala laboratorium sehingga
belum diterapkan secara komersial.
3
lainnya (Pribadi et al., 2016). Ada berbagai jenis Inverter berdasarkan
pengoperasiannya, seperti Inverter Daya, Inverter Surya, Inverter Resonan,
Inverter Pengikat Grid, Inverter Sinkron, Inverter Berdiri Sendiri, Inverter AC,
Inverter Tiga Fasa (Ahmed et al., 2020). Juga, ada tiga jenis inverter tergantung
pada bentuk gelombang outputnya, misalnya, inverter gelombang persegi, inverter
gelombang kuasi kuasi atau inverter gelombang persegi yang dimodifikasi,
inverter gelombang sinus True atau Pure (Ahmed et al., 2020; Pribadi et al., 2016).
4. Baterai
Baterai berguna untuk menyimpan kelebihan produksi listrik yang dihasilkan oleh
sistem PV surya yang selanjutnya energi listriknya dapat digunakan di kemudian
hari. Penggunaan komponen baterai ini lebih umum digunakan pada jaringan
pembangkit listrik dengan system off grid. Ada dua jenis baterai yang paling sering
digunakan untuk penyimpanan energy listrik PV surya di rumah yaitu baterai
lithium-ion dan baterai timbal-asam. Beberapa fitur dan perbedaan utama mereka
dijelaskan di sini (Sue Bloomfied et al., 2016):
1. Lebih murah
1. Lebih mahal 2. Biasanya digunakan untuk
2. Semakin umum dalam sistem penyimpanan properti off-grid yang
PV surya yang terhubung ke jaringan listrik membutuhkan lebih banyak
rumah penyimpanan
4
Beriku adalah contoh gambar dari Baterai lithium-ion (kiri) dan Baterai timbal-
asam (kanan):
Gambar 1.2. Baterai yang digunakan pada system pembangkit listrik tenaga surya
skala
rumah tangga (Sue Bloomfied et al., 2016)
1. Panel Surya
2. Inverter
3. Solar Charge Controller
4. AVO Meter
5. Kabel jumper
6. Solar power meter
7. Pyrometer
8. Lampu TL
9. Lampu LED
5
Gambar 1.3. Pembangkit listrik sel surya trainer kit
Soal berikut untuk menguji pemahaman dasar mahasiswa terkait pembangkit listrik
sel surya. Isilah soal soal berikut dengan singkat dan jelas!
1. Apakah yang disebut dengan sel surya?
2. Secara umum bagaimana bentuk struktur susunan sel surya pada panel surya?
3. Bagaimanakah klasifikasi sel surya bedasarkan generasinya? Sebutkan dan
jelaskan!
6
4. Apa kegunaan solar charger controller pada system pembangkit listrik sel
surya?
5. Bagaimanakah tipe jaringan pada system pembankit listrik sel surya?
Sebutkan dan jelaskan!
6. Apa kegunaan inverter pada sistem pembangkit listrik sel surya?
7. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe inverter listrik!
8. Apa kegunaan baterai pada system pembangkit listrik sel surya?
9. Secara umum penggunaan baterai digunakan pada sytem pembangkit listrik
sel surya tipe apa?
10. Jalaskan karakteristik dari tiap-tiap tipe baterai yang digunakan pada system
pembangkit listrik sel surya!
11. Jelaskan K3 yang harus diperhatikan saat praktikum pengujian kinerja trainer
kit sel surya.
F. Percobaan 1
Pada Langkah percobaan ini mahasiswa dituntut untuk mampu merangkai system
kelistrikan pembangkit listrik sel surya pada trainer kit dan mengukur kinerjanya.
Tahap pelaksanaan percobaan 1 adalah sebagai berikut:
7
Gambar 1.4. Rankaian pengkabelan (Pribadi et al., 2016)
7. Catatkan hasil pengukuran tegangan sel surya yang didapat pada tabel berikut:
1. 07.00 7.26
8
2. 07.30 7.26
3. 08.00 7.26
4. 08.30 7.26
5. 09.00 7.26
6. 09.30 7.26
7. 10.00 7.26
8. 10.30 7.26
9. 11.00 7.26
9
20. 16.30 Hujan
8. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang
berlabel Baterai. Ilustrasi ditunjukkan pada gambar berikut:
9. Catat data yang diperoleh dari hasil pengukuran tegangan pada baterai ke dalam
table berikut:
Tabel 1.2. Pengukuran Tegangan Pada Baterai
1. 07.00
2. 07.30
10
3. 08.00
4. 08.30
5. 09.00
6. 09.30
7. 10.00
8. 10.30
9. 11.00
10. 11.30
11. 12.00
12. 12.30
13. 13.00
14. 13.30
15. 14.00
16. 14.30
17. 15.00
18. 15.30
19. 16.00
20. 16.30
11
21. 17.00
10. Ukurlah arus listrik untuk pengisian baterai pada Blok “Solar Charge
Controller” di port yang berlabel Baterai. Ilustrsi dijelaskan pada gambar
berikut:
11. Catatlah data yang diperoleh dari hasil pengukuran arus pengisian pada baterai
dalam berikut:
1.
2.
3.
12
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
12. Ukurlah tegangan output pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang
berlabel DC output. Harap diperhatikan, pada pengukuran tahap ini kabel
Panel Surya tidak dipasang. Ilustrasi rangkaian pengkabelan diselaskan pada
gambar berikut:
13
13. Catat data yang diperoleh hasil pengukuran tegangan output pada tabel
berikut:
Tabel 1.4. Pengukuran Tegangan Output
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
14. Ukurlah tegangan listrik AC pada Blok “Inverter” di port yang berlabel AC
Output. Harap diperhatikan, pada pengukuran tahap ini kabel Panel Surya
tidak dipasang.
Ilustrasi rangkaian pengkabelan diselaskan pada gambar berikut:
14
Gambar 1.9. Rangkaian Pengkabelan untukPengukuran Tegangan listrik AC pada
Inverter
15. Catat data yang diperoleh dari hasil pengukuran tegangan listrik AC pada
Inverter di tabel berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
15
7.
9.
10.
16. Bila seluruh data pengukuran yang diperlukan telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam tabel “Data
Keseluruhan Hasil Pengukuran Trainer Kit Sel Surya”.
17. Saat hendak menguji lampu apakah menyala atau tidak, pada Solar Charge
Controller tekan tombol power hingga 5 detik dan pilih opsi kontrol di angka
“6.” Pemilihan opsi control tersebut berguna untuk ON-OFF mode. Penjelasan
lebih lanjut terkait Solar Charge Controller silahkan baca secara menyeluruh
dan teliti pada manual book Trainer.
18. Setelah semua proses pengujian dan pengukuran selesai langkah selanjutnya
adalah menganalisa keterkaitan variabel dari masing-masing data yang
diperoleh. Sebagai contoh menganalisa hubungan yang terjadi antara pengaruh
waktu dengan arus dan tegangan yang dihasilkan oleh sel surya
Bila seluruh data yang butuhkan lengkap diperoleh, Selanjutnya data hasil
pengukura tersebut dirangkum pada tabel berikut ini:
Tabel 1.6. Data Keseluruhan Hasil Pengukuran Trainer Kit Sel Surya
1.
2.
16
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
H. Percobaan 2
17
5. S. Yuliananda, G. Sarya, and R. Retno Hastijanti, “Pengaruh Perubahan
Intensitas Matahari Terhadap Daya Keluaran Panel Surya,” J. Pengabdi. LPPM
Untag Surabaya Nop., vol. 01, no. 02, pp. 193–202, 2015.
6. K. Hie Khwee, “Pengaruh Temperatur Terhadap Kapasitas Daya Panel Surya
(Studi Kasus: Pontianak),” J. ELKHA, vol. 5, no. 2, pp. 23–26, 2013.
7. H. SE, A. Z. Muttaqin, and S. M. S, “Pengaruh Variasi Warna Plat Kolektor
Surya Terhadap Kinerja Pemanas Air Tenaga Surya,” J. ROTOR, vol. 7, no.
April, pp. 5–8, 2014.
8. A. Javed, “International Journal of Emerging Technologies in Computational
and Applied Sciences ( IJETCAS ) The Effect of Temperatures on the Silicon
Solar Cell,” Int. J. Emerg. Technol. Comput. Appl. Sci., vol. 9, no. 3, pp. 305–
308, 2014.
1. Judul
2. Identitas penulis
18
3. Abstrak
4. Kata kunci
Kata kunci merupakan kata atau konsep yang dapat digunakan sebagai kunci atau
kode untuk menghubungkan ke kata lain atau informasi lainnya. Pada bagian ini
tuliskan 3-5 kata kunci yang dipisahkan dengan tanda titik coma “;”.
5. Pendahuluan
Akhiri bagian pendahuluan ini dengan menuliskan tujuan pengujian yang akan
dilakukan. Sampaikan dalam bentuk paragraph bukan dalam bentuk point-point.
Maksimal keseluruhan isi dari pendahuluan adalah 700kata.
Pada bagian ini narasikan perkembangan penelitian terbaru sesuai dengan topik
pengujian yang diambil. Uraikan sekitar 200-500 kata.
19
7. Metodologi
8. Hasil
9. Pembahasan
Tuliskan fenomena apa saja yang terjadi pada hasil pengujian. Jelaskan bagaimana
dan mengapa fenomena tersebut terjadi. Pada bagian ini diperbolehkan
mengemukaan pendapat sesuai pemahamanmu namun harus diperkuat berdasarkan
data dan logis. Pendapatmu boleh sama dengan hasil penelitian sebelumnya bila
memang hasilnya sama. Namun demikian, juga diperbolehkan berpendapat
melawan hasil penelitian sebelumnya apabila hasil datanya berbeda.
10. Kesimpulan
11. Referensi
• Ukuran kertas : A4
20
• Batas kertas : 2,5cm (semua sisi) dalam satu kolom
• Spasi : 1,5 (dengan after dan before paragraph 0pt)
• Huruf : Times New Roman
• Jumlah kata total : 1000-5000 kata
• Tab : Pada tiap awal paragraph menjorok 1cm
• Nomor halaman : tengah bawah
J. Referensi
Ahmed, M., Zaman, A., & Das, S. (2020). Design of a 100 VA Power Inverter.
Journal of Signal Processing, 2(1), 1–9.
He, Z. Y., & Chen, H. (2011). Integrated solar controller for solar powered off-grid
lighting system. Energy Procedia, 12, 570–577.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2011.10.077
Ibrahim, I., Lim, H. N., Wan, N. W. K., Huang, N. M., Lim, S. P., Busayaporn,
W., & Nakajima, H. (2021). Plasmonic silver sandwich structured photoanode
and reflective counter electrode enhancing power conversion efficiency of
dyesensitized solar cell. Solar Energy, 215, 403–409.
21
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.solener.2020.12.055
Janardhan, K., Mittal, A., & Ojha, A. (2020). Performance investigation of stand-
alone solar photovoltaic system with single phase micro multilevel inverter.
Energy
Reports, 6, 2044–2055. https://doi.org/10.1016/j.egyr.2020.07.006
Lokeshreddy, M., Kumar, P. J. R. P., Chandra, S. A. M., Babu, T. S., & Rajasekar,
N. (2017).
Comparative study on charge controller techniques for solar PV system.
Energy Procedia, 117, 1070–1077.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.05.230
Senthil, T., Divakaran, N., Kale, M. B., Mubarak, S., Dhamodharan, D., Wu, L.,
Bensingh, R. J., Kader, M. A., & Dutta, K. (2020). Low-dimensional carbon-
based nanomaterials for energy conversion and storage applications. In
Nanostructured, Functional, and Flexible Materials for Energy Conversion
and Storage Systems. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-819552-
9.00002-6
Sue Bloomfied, Roberts, C., Poweri, & Cotterel, M. (2016). Batteries and Solar
Power: Guidance for domestic and small commercial consumers (R. Chris
Coonick and Jonny Williams, BRE National Solar Centre, Virginia Graham
(ed.)). BRE National Solar Centre and RECC.
22