Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

[ MATA PELAJARAN FISIKA ]

SMAN 1 TEMPEH TH 2023/2024

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 / X 1

1. KELVIN NANDA SIREGAR 18


2. LINTANG DISTYA CIPTA DINATA 21
3. OCTAVIA NANDA DEWI SABRINA 26
4. YUNITA PUTRI SESSILIA 35

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Mata Pelajaran Fisika

Telah disahkan dan ditandatangani,

Tanggal 07 Maret 2024

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Fisika

Dian Eka Ratnawati, M. Pd


NIP. 19840112 200604 2008
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat
membuat laporan Praktik Pembangkit Listrik Tenaga Surya [ PLTS].

Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar
mengajar di sekolah, maupun dalam menunaikan praktik kerja di dunia
Energi. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada


Guru Pengajar Mata Pelajaran Fisika Bu Dian Eka Ratnawati M. Pd

Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMAN 1
TEMPEH. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Guru kami, Semoga
Allah SWT membalas semua kebaikannya, Aamiin.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………
A. Latar Belakang …………………………………………………………………
B. Tujuan …………………………………………………………………………….
C. Manfaat …………………………………………………………………………..

BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………

A. Dasar Teori ………………………………………………………………………


B. Rancangan Dan Desain …………………………………………………….
C. Alat Dan Bahan ………………………………………………………………..
D. Prosedur Pembuatan Alat Paraga …………………………………….
E. Cara Penggunaan Alat Paraga …………………………………………..

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangkit Listrik Tenaga Surya [ Photovoltaic Farm ] adalah


pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik.
Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Photovoltaic merupakan salah satu
distributed generation [ DG ] yang bersumberkan energi terbarukan
dengan memanfaatkan teknologi dalam mengubah sinar matahari
untuk menghasilkan energi listrik, sekumpulan panel surya berskala
besar yang dirancang untuk memasok tegangan kedalam jaringan
listrik merupakan Photovoltaic Farm.

PLTS memiliki 3 tipe berdasarkan sistemnya. Tipe pertama yaitu


PLTS Solar Thermal, pembangkit listrik ini memanfaatkan energi
panas matahari untuk menggerakkan Heat engine, yaitu suatu
system yang mengubah energi panas menjadi energi gerak [ Kerja ],
energi gerak yang digunakan untuk memutar generator sehingga
menghasilkan listrik. Jenis PLTS yang kedua yaitu On Grid, jenis PLTS
ini tidak menggunakan energi power [ Penyimpanan arus listrik ] yang
dihasilkan oleh modul surya, namun jenis On Grid hanya bisa
berfungsi bila telah ada jaringan listrik sperti PLN. Terakhir adalah
PLTS Off Grid [ Terpusat ], PLTS ini mrupakan siste pembangkit listrik
yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu satu nya
sumber energi listrik yang bisa disebut juga system independent.
Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digunakan
langsung ke beban untuk kebutuhan listrik yang ada dan selebihnya
akan disimpan kedalam baterai untuk dijadikan sebagai cadangan
energi. System ini sangat cocok untuk daerah terpencil dan pedesaan
atau bias disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya [ PLTS ]
komunal yang sulit mendapatkan suplay bahan bakar minyak [ BBM ]
ataupun ketidakadaan jaringan listrik PLN.

B. TUJUAN

1. Mengetahui dampak pengaruh gangguan pada system kelistrikan


akibat karakteristik intermittency pembangkit listrik tenaga surya [
PLTS ], sesuai dengan aturan jaringan system tenaga listrik Jawa –
Madura – Bali.
2. Mensimulasikan dan menganalisis dampak yang disebabkan oleh
karakteristik intermittency pembangkit listrik tenaga surya [ PLTS ]
pada system kelistrikan.

C. MANFAAT

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan memperoleh manfaat


dari sisi praktis dan akademis.
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik
terkait analisi pengaruh intermittency Photovoltaic Farm pada
system kelistrikan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat diharapkan PT. PLN [ persero ] dan
Pemerintah untuk memperbaiki regulasi aturan jaringan system
tenaga listrik di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. DASAR TEORI

Energi Surya adalah energi yang dihasilkan oleh Matahari dalam


bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini mencakup soektrum
elektromagnetik yang luas, termasuk sinar Matahari yang terlihat, dan
ultraviolet.
PLTS bekerja dengan mengubah energi Matahari menjadi energi
listrik menggunakan panel surya. Panel Surya terdiri dari sel sel fotovoltaik
yang menanagkap energi matahari dan menghasilkan arus listrik searah
[ DC ]. Arus listrik ini kemudian diubah menjadi arus bolak balik [ AC ]
menggunakan inventer sehingga bias digunakan untuk kebutuhan listrik
rumah tangga.

1. Efek Fotovoltaik, Panel Surya bekerja berdasarkan efek fotovoltaik,


dimana material semikonduktor dalam panel surya menghasilkan arus
listrik saat terkena cahaya matahari. Ini disebabkan oleh pembentukan
pasangan electron – positron di dalam material semikonduktor saat
cahaya matahari menabraknya.
2. Struktur Panel Surya, Panel surya terdiri dari sel – sel fotovoltaik yang
tersusun dalam susunan tertentu untuk meningkatkan efisiensi
pengumpulan energi surya. Sel – sel ini biasanya terbuat dari silikon atau
bahan seikonduktor.
3. Konversi Energi, Energi surya yang diambil oleh panel surya diubah
menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah [ DC ]. Ini dilakukan
melalui proses konversi di dalam sel fotovoltaik.
4. Inverter, Arus searah yang dihasilkan oleh panel surya kemudian
dikonversi menjadi arus bolak – bali [ AC ] oleh inverter. Hal ini
diperlukan karena sebagian besar peralatan rumah tangga dan
insfsratruktur listrik menggunakan arus bolak – balik.
5. Sistem Penyimpanan Energi, PLTS seringkali dilengkapi dengan system
penyimpanan energi, seperti baterai , untuk menyimpan energi yang
dihasilkan pada siang hari untuk digunakan pada malam hari atau saat
kondisi cuaca kurang mendukung.
6. Sistem Pemantauan dan Pengendalian, Hal ini memungkinkan
pemantauan kinerja panel surya, baterai, dan inverter serta pengaturan
operasional yang optimal.
7. Keberlanjutan dan Manfaat Lingkungan, PLTS merupakan sumber energi
trerbarukan yang ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada
bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
8. Kendala dan Tantangan, Meskipun memiliki banyak keuntungan, PLTS
juga menghadapi kendala dan tantangan, seperti fluktuasi cuaca dan
kurangnya efisiensi pada malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.

Dengan memahami dasar teori PLTS ini, kita dapat mangapresiasi


potensi dan tantangan dalam mangadopsi teknologi energi terbarukan
ini untuk memenuhi kebtuhan energi masa deoan secara berkelanjutan.
B. RANCANGAN DAN DESAIN

PENYIAPAN ALAT

DAN BAHAN

PEMBUATAN
PENGGUNAAN PEMBUATAN
MINIATUR TAMAN
ALAT PARAGA LAPORAN
PLTS

Waktu penyiapan dan pembuatan Miniatur Taman PLTS diperkiraan


kurang lebih 2 minggu.
Biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan Miniatur Taman PLTS dari
dana kelompok.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Panel Surya
2. Timah

3. Baterai Lithium

4. Dioda
5. Modul Charger

6. Solder

7. Kabel
8. Lampu LED Kecil

9. Stik Es Krim

10. Gunting

11. Kain Flanel


12.Kardus Bekas

13. Alat lem tembak dan Lem tembak

14. Lem G
15. Tali Pita

D. PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PARAGA


Langkah – langkah dalam membuat alat paraga Miniatur Gubuk PLTS

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu pilih stik yang berukuran
sama.
2. Ukur stik es krim dengan ukuran 3,5 cm dan 11,5 cm sebanyak 4 buah.
Ini digunakan untuk kaki dari gubuk.
3. Setelah diukur menggunakan penggaris, gunting sesuai ukuran lalu di
lem.
4. Tata stik sebanyak 11 buah dengan ukuran yang sama untuk alas gubuk.
Lalu lem bagian bawah alas sebagai penyangga.
5. Buat kerangka dengan stik es krim.
6. Buat kerangka dengan stik es krim.
7. Tempelkan potongan stik berukuran 3,5 cm pada kerangka tadi.
8. Susun stik sebanyak 8 buah lalu dengan stik berukuran 8 cm pada atas
susunan stik es krim tadi. Lakukan 2 kali.
9. Hubungkan susunan tadi dengan satu stik es krim sehingga membentuk
atap gubuk.

Cara Merangkai Listrik [ Kabel ] PLTS

1. Siapkan Panel surya, lalu tentukan Panjang kabel yang diperlukan dari
panel siurya ke inverter atau titik koneksi lainnya. Pastikan untuk
memberikan sedikit kelebihan Panjang untuk memungkinkan flesibilitas
saat pemasangan.
2. Potong kabel, kemudian kupas lapisan isolasi dari kedua ujung kabel
untuk mengungkapkan konduktor di dalamnya.
3. Sambungkan kabel ke terminal atau konektor yang ada pada panel
surya.
4. Sambungkan kabel ke inverter atau titik koneksi seperti, pemutus sirkuit
dan pengontrol pengisian baterai.
5. Hubungkan panel suya dengan Modul Charger, sambungkan kabel listrik
dari panel surya ke Input Modul charge. Pastikan polaritas kabel
terpasang dengan benar [ + ke +, - ke - ].
6. Sambungkan Modul Charger ke Baterai, sambungkan Output Modul
Charger ke Baterai rechargeable / Lithium [ isi ulang ] menggunakan
kabel listrik yang sesuai.
7. Hubungkan Baterai ke Lampu LED, Sambungkan kabel listrik dari Baterai
ke Lampu LED. Pastkan polaritas kabel terpasang dengan benar.

Cara Kerja : Aliran listrik dari Panel Surya turun ke Modul Charger, lalu ke
Baterai setelah itu kita alirkan tegangan listrik dari Baterai Ke Lampu.
Pemasangan : Dari Panel Surya masuk ke In Modul Charger, lalu Out ke
Baterai, dari Baterai [ - ] masuk ke lampu [ + ] masuk ke In Skakel, keluar
dari Skakel ke Out [ + ] Lampu.

E. CARA PENGGUNAAN ALAT PARAGA

Cara menjalankan alat paraga ini yaitu dengan menghubungkan


kabel positif dan negatif seperti saklar dan kita tidak perlu mencari cahaya
matahari untuk Panel Surya menyerap energi Surya, karena Modul Charger dapat
melakukan pengisian ulang [ Charge ] Baterai Lithium Ion dari input micro USB.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembangkit Listrik Tenaga Surya konsepnya sederhana, yaitu


mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik . Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi dan sumber daya alam. Sumber
daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya
listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat
menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak
memerlukan bahan bakar. Sehingga system sel surya sering dikatakan
bersih dan ramah lingkungan.

B. SARAN

Melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak


lingkungan, teknologi baru, dan inovasi dalam Pembangkit listrik Tenaga
Surya [ PLTS ]. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dan
tantangan, kita dapat terus meningkatkan dan memperbaiki teknologi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya [ PLTS ] untuk masa depan yang lebih
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai