Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TEKNIK
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan dasar dalam mendorong segala jenis aktivitas
roda kehidupan manusia, yaitu dapat digunakan sebagai penerangan, fasilitas umum,
keperluan rumah tangga, keperluan industri dan juga membantu peningkatan perekonomian
negara. Rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 87%, hal tersebut menunjukkan 8,5 juta
penduduk Indonesia atau setara dengan 2500 desa yang belum dialiri listrik (Eko, 2015). Hal
ini disebabkan karena letak geografis Indonesia yang tidak semua daerah dapat dijangkau
oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) misalnya pulau Selaru di ujung selatan Kabupaten
Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku (ESDM,2016), daerah pegunungan dan daerah
perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Faktor lainnya juga akibat dari ketergantungan
akan sumber pembangkit listrik yang berasal dari bahan bakar fosil.
Maka dalam thesis ini akan dilakukan penelitian untuk merancang dan menganalisis
potensi PLTS rooftop dengan sistem on grid skala rumah tangga ditinjau dari sisi teknis dan
analisis ekonomi. Perancangan PLTS akan diterapkan di atap rumah untuk mengurangi beban
PLN dengan sistem yang terhubung ke jala-jala PLN menggunakan perangkat lunak PVSyst
6.43 dan RetScreen Expert.
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil perumusan masalah dalam penelitian ini,
yaitu :
1. Apakah sistim PLTS Roof Top kapasitas 1300 VA dan 2200 VA secara teknis dan
ekonomis dapat digunakan untuk skala rumah tangga di Kota Semarang?
2. Seberapa besar nilai penghematan apabila pada rumah tangga tersebut
menggunakan PLTS Rooftop On Grid?
3. Bagaimana cara implementassi PLTS Rooftop dengan sistim PLN On Grid terkait
dengan regulasi yang berlaku pada skala rumah tangga?
D. Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendukung kemandirian energi nasional dengan
penemuan dan pemanfaatan sumber energi baru yang sumber nya berlimpah namun belum
dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan khusus dari penelitian ini ialah diselenggarakan
untuk:
1. Menganalisis kemampuan teknis rancang model PLTS pada rumah tangga daya 1300
VA dan 2200 VA
Menghitung beban total (Wh atau watt-jam) melibatkan penjumlahan daya yang
dikonsumsi oleh perangkat listrik selama periode waktu tertentu. Rumus dasar untuk
menghitung energi listrik (Wh) adalah:
Contoh:
Contoh:
Misalkan Anda menginginkan panel surya yang dapat menghasilkan 20 kWh energi
listrik per hari, berada di lokasi dengan rata-rata 5 jam matahari per hari, dan menggunakan
sistem dengan efisiensi 15%.
Kapasitas Panel Surya =
Jadi, Anda akan memerlukan panel surya dengan kapasitas sekitar 26.67 kWp untuk
memenuhi kebutuhan energi harian sebesar 20 kWh di lokasi dan kondisi tertentu. Pastikan
untuk memperhatikan variasi dan faktor lain yang dapat memengaruhi produksi energi
matahari.
Menghitung kapasitas baterai untuk sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
melibatkan penentuan berapa banyak energi yang dapat disimpan oleh baterai untuk memenuhi
kebutuhan energi saat matahari tidak bersinar. Kapasitas baterai diukur dalam ampere-hour (Ah) atau
kilowatt-hour (kWh) dan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Misalkan Anda memerlukan baterai untuk menyimpan energi selama satu malam yang
membutuhkan 10 kWh energi dan menggunakan sistem PLTS dengan tegangan 24V dan efisiensi
baterai sekitar 90%.
Jadi, Anda akan memerlukan baterai dengan kapasitas sekitar 0.46 kWh atau 460 Wh untuk
menyimpan energi yang diperlukan selama satu malam dengan kebutuhan energi sebesar 10 kWh.
Pastikan untuk memilih kapasitas baterai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik selama
periode tanpa sinar matahari.
Pemilihan tegangan sistem dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
adalah keputusan penting yang mempengaruhi desain dan kinerja keseluruhan sistem. Berikut
adalah beberapa pertimbangan untuk memilih tegangan sistem PLTS:
Umumnya, tegangan sistem PLTS dapat berkisar antara 12V, 24V, hingga 48V.
Keputusan ini harus dibuat berdasarkan kebutuhan spesifik proyek PLTS Anda dan faktor-
faktor di atas. Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan seorang ahli atau insinyur listrik
yang berpengalaman dalam PLTS.
Charge controller atau pengontrol pengisian baterai sangat penting dalam sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melindungi baterai dari pengisian berlebihan
atau pengosongan berlebihan. Kapasitas charge controller harus sesuai dengan kebutuhan
daya dan tegangan sistem Anda. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menentukan
kapasitas charge controller:
Arus Pengisian =
Pastikan untuk memahami spesifikasi charge controller dan memilih model yang
sesuai dengan kebutuhan sistem PLTS Anda agar dapat mengoptimalkan kinerja dan umur
baterai.
Menentukan kapasitas inverter untuk sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
melibatkan pertimbangan beberapa faktor seperti daya maksimum yang akan dihubungkan,
jenis beban listrik, dan kebutuhan sistem lainnya. Berikut adalah langkah-langkah umum
untuk menentukan kapasitas inverter:
1) Identifikasi Daya Maksimum Beban:
Tentukan total daya maksimum dari semua perangkat listrik yang akan
dihubungkan ke inverter. Pastikan untuk mencatat daya puncak atau daya
maksimum yang dibutuhkan oleh beban tersebut.
2) Tentukan Tegangan Sistem:
Pilih tegangan sistem yang sesuai dengan sistem PLTS Anda (misalnya, 12V,
24V, 48V). Tegangan ini akan mempengaruhi pilihan inverter yang tersedia.
3) Pertimbangkan Faktor Keamanan dan Pertumbuhan Masa Depan:
Tambahkan beberapa persen (misalnya, 10-20%) sebagai faktor keamanan atau
cadangan. Ini membantu mengakomodasi fluktuasi daya atau penambahan
perangkat di masa depan.
4) Pilih Jenis Inverter:
Pilih jenis inverter yang sesuai dengan kebutuhan sistem Anda. Misalnya, inverter
murni sinus seringkali lebih mahal tetapi lebih cocok untuk perangkat elektronik
sensitif, sementara inverter modifikasi sinus dapat digunakan untuk beban yang
lebih umum.
5) Hitung Kapasitas Inverter:
Kapasitas inverter diukur dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Pastikan kapasitas
inverter yang dipilih cukup untuk menangani total daya maksimum beban Anda.
Rumusnya adalah:
Kapasitas Inverter = Total Daya Maksimum Beban × (1 + Faktor Cadangan)
6) Pilih Inverter dengan Fitur Tambahan:
Pertimbangkan fitur tambahan yang mungkin diperlukan, seperti pemantauan,
perlindungan terhadap lonjakan daya, dan kemampuan beban berlebih.
7) Perhatikan Efisiensi Inverter:
Perhatikan tingkat efisiensi inverter. Efisiensi inverter mengacu pada sejauh mana
inverter dapat mengubah energi dari panel surya menjadi listrik tanpa kehilangan
daya yang signifikan.
8) Konsultasikan dengan Ahli atau Spesialis PLTS:
Jika Anda memiliki kebutuhan khusus atau tidak yakin dengan perhitungan,
konsultasikan dengan ahli atau spesialis PLTS untuk mendapatkan saran yang
lebih terinci dan sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek Anda.
Pastikan untuk memilih inverter yang cocok dengan kebutuhan daya sistem PLTS
Anda, dan pastikan inverter memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani semua beban
listrik yang akan dihubungkan.
Proteksi dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sangat penting untuk
menjaga keandalan dan kinerja sistem serta untuk melindungi perangkat dan peralatan yang
terlibat. Berikut adalah beberapa aspek sistem pengaman atau proteksi yang perlu
dipertimbangkan dalam PLTS:
Penting untuk merancang sistem proteksi yang komprehensif dan sesuai dengan
kebutuhan khusus proyek PLTS Anda. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan ahli atau
insinyur listrik untuk memastikan sistem proteksi yang efektif dan handal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembuatan makalah ini, saya menarik kesimpulan bahwa Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki berbagai keuntungan. PLTS ini juga sangat cocok
dikembangkan di Indonesia yang sangat berpotensi, karena beriklim tropis, dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini bisa digunakan sebagai pengganti pembangkit listrik
berbahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Pemanfaatan energi tenaga surya terbarukan
secara efisien, akan menimbulkan keuntungan secara materi dan kesehatan lingkungan
alam.
B. Saran
Setelah melihat prospektif dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang ramah
lingkungan dan juga sumber energinya terbarukan, sebaiknya kita sebagai warga
masyarakat Indonesia mulai peduli dan juga berpartisipasi untuk memakai serta
mengembangkan teknologi PLTS ini. Jika, teknologi ini berhasil berjalan dan
berkembang pesat, dapat di bayangkan berapa jumlah polusi yang berkurang. Serta juga
dapat mengurangi Global Warming serta dampak yang di timbulknya. Dan kemungkinan
dari segi perekonomian daerah akan meningkat, sarana dan prasarana dapat berjalan
lancar. Sehingga nantinya akan menghasilkan SDM yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ir.Massing.MT pembangkit tenaga listrik . Course Note Jurusan Teknik Elektro. Samarinda.
2002.
Ir. E. jasjfi MSc, “Instalasi Pembangkit Tenaga Surya” , Penerbit Erlangga , Jakarta.
Obert, E.F..’’ Concepts of Thermodynamics” , McGraw-Hill Book Company, New York ,
1960.
Shared by: Google PLTS.Photovoltaic-Power-System, e-book
Suriadi et al, "Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu dengan
Menggunakan Software PVSYST pada Komplek Perumahan di Banda Aceh",
dipresentasikan pada Jurnal Rekayasa Elektrika vol. 9, No. 2, Banda Aceh, 2010.
Wisna Dwi Ariani et al, "Analisis Kapitalis dan Biaya Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Komunal Desa Kaliwungu Kabupaten Banjarnegara", 2013. Jais Wan Agung
et al, "Perencanaan PLTS untuk Wilayah Kabupaten Gowa Dusun PAKKULOMPO
Provinsi Sul-Sel", Makassar, 2012