Disusun oleh :
Yudha pranata
Nim :03051282126039
Kelas : (A) Indralaya
Pertama – tama saya panjarkan puji dan Syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah
memberikan Rahmat dan karunianya sehingga pada kesempatan kali ini saya sebagai pembuat
makalah pada mata kuliah mesin konversi energi II yang masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik .saya juga berterima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah yang telah memberikan materi seputaran panel surya yang sangat membantu saya dalam
mengerjakan makalah ini . saya juga berterima kasih kepada teman – teman yang juga membantu
saya saat proses pembelajaran sehingga makalah ini dapat selesai.
penyusun
DAFTAR ISI
Cover makalah…………………………………………………………………………………….1
Kata pengantar…………………………………………………………………………………….2
Daftar isi…………………………………………………………………………………………...3
Pembahasan………………………………………………………………………………………..4
4.1 Landasan teori……………………………………………………………………………...…5
4.2 Rancang Bangun ……………………………………………………………………………..6
4.3 Perhitungan …………………………………………………………………………………..7
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………….9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………10
PEMBAHASAN
Pembangkit Listrik Tenaga Surya / PLTS Atap di Indonesia – Listrik menjadi kebutuhan primer
bagi kehidupan manusia. Tanpa listrik, peralatan elektronik tidak dapat digunakan atau berfungsi
sebagaimana mestinya. Listrik juga menjadi sumber penerangan bagi kehidupan manusia dan
merupakan kebutuhan dasar untuk segala aktivitas. Kebutuhan akan listrik konvensional atau PLN
yang semakin meningkat dapat mengakibatkan krisis listrik terjadi kapan saja.Untuk mencegah
terjadinya krisis tersebut, saat ini banyak yang mulai beralih menggunakan sumber energi
alternatif. Salah satu sumber energi alternatif yang paling banyak digunakan adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Surya atau yang lebih dikenal sebagai PLTS. Pembangkit listrik ini dapat menjadi
solusi terbaik bagi Anda yang ingin lebih hemat energi dan hemat biaya.
PLTS termasuk PLTS Atap di Indonesia kedepannya dipercaya memiliki potensi yang besar.
Semakin banyak masyarakat yang ingin menggabungkan energi listrik konvensional seperti PLN
dengan energi alternatif tenaga surya ini. Selain diminati di skala perumahan, kedepannya PLTS
ini akan banyak diminati oleh skala industri atau pabrik. Diprediksi di masa depan biaya listrik
akan terus meningkat sehingga tagihan biayanya terus membengkak. Untuk penghematan biaya
dan energi, PLTS akan banyak diaplikasikan untuk kebutuhan industri atau pun pabrik.
Penggunaan energi alternatif untuk gedung komersial, seperti gedung perkantoran, pusat
perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan lainnya, juga telah terbukti lebih hemat, efektif dan efisien.
Pemerintah telah mulai menggunakan energi terbarukan dengan pembangkit listrik tenaga surya
untuk mendukung program infrastruktur atau pembangunan. Salah satu contohnya adalah untuk
elektrifikasi pedesaan.
Masih banyak desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik secara merata.
Meskipun angka rasio elektrifikasi perdesaan mencapai 99,48% atau meningkat signifikan 84%
dari tahun 2019, per Agustus 2020 masih terdapat 433 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik.
Secara terperinci, 433 desa tersebut terbagi di daerah Papua sebanyak 325 desa, Papua Barat
sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5 desa, dan Maluku 1 desa. Dengan
menggunakan energi alternatif dari tenaga surya, diharapkan akses listrik akan dapat segera
dinikmati secara merata oleh semua masyarakat Indonesia. Untuk mendukung penggunaan energi
baru dan terbarukan, pemerintah telah mulai menggunakan energi alternatif sinar matahari untuk
kebutuhan fasilitas publik. Contohnya, menggunakan energi surya untuk
penerangan outdoor sehingga anggaran bisa lebih dihemat.
1.Landasan teori
Panel Surya Panel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi lsitrik melalui proses
photovoltaic, dengan mengunakan komponen semi konduktor (Zulfikar,2016:2)Jenis Panel
Surya/Solar Cell terdapat beberapa jenis yaitu
Sel surya silikon monokristalSel surya
dibentuk dari bahan dasar monokristal. Merupakan panel yang paling efisien yang
dihasilkan dengan teknologi terkini & menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling
tinggi(Hidayat,2015:2).
Sel surya silikon polykristal
Pembuatan sel surya silikon sebagai sumber arus konstan, tidaklah sesederhana pembuatan
silikon untuk bahansemikonduktor. Secara kuantitatif selsurya polykristal menduduki
tempat kedua. Efisiensinya terletak antara 10-13% lebih rendah dari sel monokristal.
Sel surya a-silikon (a-Si)
Sel surya a-silikon susunan atomnya tidak beraturan, bahwa sel surya ini pada dasarnya
lebih produktif, dimana absorbsi a-silikon terhadap cahaya hampir 40 kali lebih baik dari
silikon kristal.
Gambar 1.1
Rancang bangun pembangkit Listrik tenaga surya portable
Energi yang dihasilkan PLTS tidak digunakan 100% karena selama masa transmisi dari panel
surya hingga akhirnya ke beban ( alat elektronik ).
Terdapat 40 % energi yang hilang , maka dari itu diperlukan penambahan 40 %
Jadi
28 000 watt peak : 100 watt peak =280 pcs
Penentuan inventer
Penentuan inventer ( kapasitas inventer > daya listrik)
Controller
Daya SSC = ISC x jumblah panel surya
= 6 x 88 pcs
= 528 A ( minimal daya )
KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya ambil setelah melakukan perhitungan secara matematis dengan materi
perhitungan pembangkit Listrik tenaga matahari berdaya 100 kw , bahwasanya untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dibutuhkan perhitungan matematis yang benar . selain itu pehitungan
matematis memiliki peran yang kritis terhadap keberhasilan pemasanganpanel surya .Untuk
melakukan transmisi daya , panel surya kehilangan sekitar 40 % potensi dayanya sehingga perlu
ditambahkan 40 % pada daya total , namun hal di atas Kembali lagi padaa spesifikasi panel surya
yang digunakan .
DAFTAR PUSTAKA
Sun energi,2021,Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Terbaik di Indonesia ,diunduh
6 februari 2024 , https://sunenergy.id/blog/pembangkit-listrik-tenaga-surya
Gunawan luki A. , 2021, rancang bangun pembangkit listrik tenaga surya portable ,diunduh 6
februari 2024 , file:///C:/Users/62812/Downloads/36280-Article%20Text-46281-1-10-20200826.pdf