Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA 1

GENERATOR

Disusun Oleh:

Anugrah Dinanta (2021310043)

Ferdy Rahmat Hidayat (2021310003)

Ira May Zahara (2021310014)

Martini (2021310006)

Rahul Maryulis Putra(2021310008)

Romi Maisa Kurnia (2021310042)

Tiur Lestari Wibowo (2021310010)

Dosen Pembimbing :

Rafika Andari,M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1

FAKULTAS TEKNIK

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Generator” ini. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Rafika Andari,M.Si yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini bertujuan
untuk memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Kami juga menyadari ada
kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikanmakalah ini . Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan
pengetahuan seputar generator bagi pembaca.

Padang, 10 Desember 2021

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Generator adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak (mekanik) menjadi
energi listrik (elektrik). Generator pada dasarnya adalah penyelamat. Mereka adalah sumber
daya cadangan yang mengubah pasokan bahan bakar, misalnya propana, solar, atau bensin,
menjadi tenaga listrik. Mereka adalah sumber utama pasokan listrik selama pemadaman
listrik. Energi yang menggerakkan generator sendiri sumbernya bermacam macam. Pada
pembangkit listrik tenaga angin misalnya generator bergerak karena adanya kincir yang
berputar karena angin. Demikian pula pada pembangkit pembangkit listrik tenaga air yang
memanfaatkan energi gerak dari air. Sedang pada pembangkit listrik gerak dari generator
didapatkan dari proses pembakaran bahan bakar diesel. Generator bekerja berdasarkan
hukum faraday yakni apabila suatu penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet
sehingga memotong garis garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan
timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.

B. Tujuan 
1.Untuk Memahami pengertian generator.
2.Untuk mengetahui jenis jenis generator.
3.Untuk Mengetahui fungsi generator.
4.Untuk mengetahui cara kerja generator.
5.Untuk mengetahui gaya gerak listrik (GGL) induksi pada generator.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian generator
Generator adalah alat yang dapat memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik. Umumnya generator adalah menggunakan induksi elektromagnetik. Bila
disederhanakan, generator adalah mesin dengan energi gerak (mekanik) dan mampu
mengubahnya menjadi energi listrik (elektrik).Alat generator sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu
memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul GGL (Gaya Gerak Listrik)
induksi.

Generator adalah alat yang dapat bekerja dengan sumber listrik konstan. Misalnya
seperti generator di pabrik pengolahan limbah, hotel, rumah sakit, dan bandara. Fungsi
generator adalah mencegah diskontinuitas dan gangguan operasi bisnis.

Gambar 1.1 generator

B. jenis jenis generator

Saat ini, jenis generator yang paling banyak ditemui terbagi menjadi dua, yaitu generator AC
dan DC, berikut penjelasannya:

1.Generator AC
Genertor AC (Alternating Current) adalah alat mesin yang digunakan untuk
menghasilkan arus listrik bolak-balik. Biasanya, generator AC memiliki dua buah kabel
dengan polaritas kutub positif dan negatif. Dengan rangkaian itu, memungkinkan kedua
ujung kumparan tidak saling bersentuhan, karena terkoneksi dengan satu slip ring saja.

2.Generator DC
Generator DC (Direct Current) merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk
menghasilkan arus listrik searah. Adapun perbedaan dengan generator AC ialah tidak
mempunyai slip ring, melainkan dua buah brush yang terletak di bagian kiri dan kanan
kumparan. Nantinya, kedua ujung kumparan yang berpolaritas akan menyentuh brush secara
bergantian dan generator mampu menghasilkan arus listrik searah.

C.Fungsi Generator
Fungsi generator yang paling utama adalah menghasilkan energi elektrik
dengan mengubah gaya gerak di dalamnya. Selain itu, banyaknya peralatan
elektronik saat ini, membuat generator memiliki banyak fungsi. Adapun fungsi
generator dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

Pembangkit Tenaga Listrik


Generator adalah komponen utama yang mampu membangkitkan tenaga
listrik. Adapun sumber energi yang digunakan juga bermacam-macam, seperti
air, matahari, gas alam, gelombang laut, angin, dan lainnya. Dengan begitu,
fungsi generator membuat kita tidak mudah kehabisan energi listrik.

Sebagai Cadangan Listrik


Sebagaimana kita tahu, banyak sekali tempat-tempat umum yang menggunakan
generator. Tentu saja, hal ini digunakan sebagai cadangan pasokan listrik. Beberapa tempat
seperti supermarket, hotel, hingga rumah sakit, menggunakan generator berupa genset untuk
menyimpan aliran listrik di dalamnya.

Dengan adanya generator, cadangan aliran listrik tersebut dapat membantu aktivitas sehari-
sehari. Sehingga, tidak perlu khawatir lagi jika terjadi pemadaman listrik.

©©
o Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama dalam pernapasan oleh
leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa).
2. Faring (Tekak)
  

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2


saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.  
     Hubungan faring dengan organ-organ lain: ke atas berhubungn dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana, ke depan berhybungan
dengan ronnga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium, ke bawah
terdapat dua lubang,ke depan lubang laring, dank ke belakang lubang esophagus.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian, yaitu :
• Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana disebut nasofaring.
• Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring.
• Bagian bawah sekali dinamakan laringofaring.
Fungsi Faring (Tekak) yaitu :
   Sebagai tempat persimpangan jalan pernapasan dengan jalan makanan.

3. Laring (pangkal tenggorokan)


  
 Laring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran udara dan bertindak sebagai
pembentukan suara, terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebrata
servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya. Pangkal tenggorok itu dapat
ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari
tulang- tulang rawan ysng berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi
laring.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
• Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun, sangat jelas terlihat pada pria.
• Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker.
• Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin.
• Kartilago epiglotis (1 buah).
     Laring dilapisi oleh selaput lender, kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang
dilapisi oleh sel epithelium berlapis. Pada bagian belakang faring (posterior)
terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Pita suara
berjumlah 2 buah, di bagian atas adalah pita suara palsu dan tidak mengeluarkan
suara yang disebut dengan ventrikularis, di bagian bawah adalah pita suara sejati
yang membentuk suara yang disebut dengan vokalis, terdapat 2 buah otot. Oleh
gerakan 2 buah otot ini maka pita suara dapat bergetar dengan demikian pita suara
(rima glotidis) dapat melebar dan mengecil, sehingga di sni terbentuklah suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran
pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas,
dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan.   
     Pada laring terdapat epiglotis berguna untuk menutup laring sewaktu kita
menelan makanan. Dengan demikian makanan tidak masuk pada saluran
pernafasan. Pada laring juga terdapat cairan yang berguna untuk menagkap debu
dan kotoran yang masuk.
4. Tenggorokan (Trakea)
  

Batang tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di


leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh 16 sampai 20 cincin tulang rawan  dan pada bagian dalam rongga
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan. Yang meishlkan trakea menjadi bronkus kiri dan bronkus
kanan disebut karina.
Fungsi Tenggorokan (Trakea) yaitu :
    Dinding sebelah dalam batang tenggorok mempunyai selaput lendir yang sel-
selnya berambut getar yang berfunsi untuk mengeluarkan benda-benda asing yang
masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.
 Baca Juga  : makalah Sistem Peredaran darah pada manusia

5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)


  
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus.
Fungsi Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus) yaitu :
Meneruskan udara dari trakea ke paru-paru.
6. Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus)
   

Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus) mengalami percabangan sesuai


dengan jumlah gelambir paru-paru. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan
bercabang tiga, sedangkan yang menuju paru-paru kiri bercabang dua. Pada ujung
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil.     
Fungsi Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus) yaitu :
Meneruskan udara dari trakea ke paru-paru.
7. Paru-paru (Pulmo)
   

 Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
       Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang dikenal dengan kavum
pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum sehingga paru-paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk
meminyaki permukaan pleura, menghindarkan gesekan antara paru-paru dan
dinding dada sewaktu ada gerakan bernapas. 
       Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah
yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap
air dan zat-zat lain.
    Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan
dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.Di dalam paru-paru, bronkiolus
bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika
dibanding dengan bronkus.
     Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi rongganya masih mempunyai
silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada
bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung
udara (alveolus).  
    Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah
satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh
karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka
memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
Fungsi Paru-paru (pulmo) yaitu :
     Dalam paru-paru terdapat dalam alveolus yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran udara oksigen dan karbon dioksida.

B. Mekanisme Pernapasan 

     Rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → bronkiolus →


alveolus → sel-sel tubuh.

Proses Pernapasan

Pada saat bernapas, berlangsung dua proses yaitu inspirasi dan ekspirasi.
1. Inspirasi

    Inspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk melakukan kontraksi sehingga tulang-


tulang rusuk dan tulang dada terangkat ke atas. Pada saat inspirasi, otot diafragma
berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar. Diafragma akan mendesak rongga
perut hingga 5 cm ke bawah. Akibatnya rongga dada membesar. Membesarnya
rongga dada menyebabkan paru-paru ikut membesar, akibatnya tekanan udara
dalam paru-paru berkurang sehingga udara luar masuk.

2. Ekspirasi

     Ekspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan
tulang dada turun kembali ke kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil.
Ekspirasi juga terjadi jika otot diafragma mengendur kembali ke kedudukan
semula, sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut mengecil. Oleh
karena itu tekanan udara dalam paru-paru bertambah, akibatnya udara ke luar.

C. Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan 

    Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap
menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan antara lain :

a. Umur 

     Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan


menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit
dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan
relatif lebih sedikit. 

b. Jenis Kelamin 

     Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu,
laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita. 

c. Suhu Tubuh 

    Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat. 

d. Posisi Tubuh 
     Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang
duduk. 

D. Gangguan dan Penyakit

Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan 

o Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas. 

o Renitis, adalah gangguan radang pada hidung. 

o Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau


disebut pleura. 

o Bronkitis, adalah radang pada bronkus. 

Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus 

o Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang


menyebabkan peradangan pada dinding alveolus. 

o Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil


yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus. 

o Masuknya air ke alveolus. 

Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara 

o Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida. 

o Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga


menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia. 

Gangguan sistem pernafasan 

o Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguanpenggunaan


O2 oleh jaringan.

o Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri


Corynebacterium diphtheriae.

o Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri


Diplococcus pneumonia.
o Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil. 

o Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau virus tertentu. 

o Asma : gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi mendesak dan
batuk yang disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun. 

o Kanker paru-paru : akibat sering merokok.

o Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara berlebihan,


akibat terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan. 

o Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara
terganggu, sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka. 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

      Dalam sistem pernapasan  oksigen merupakan hal utama yang dibutuhkan dan
berdasar kepada kebutuhan oksigen. Pernapasan  seluler dibagi menjadi
pernapasan aerop dan anaerob.

Secara garis besar pernapasan merupakan pemecah glukosa dengan bantuan-


bantuan enzim untuk menghasilkan energi. Pernapasan pada manusia
menggunakan paru-paru. Jalur pernapasan manusia adalah sebagai berikut:

     Rongga hidung => faring => laring => trakea => bronkus =>bronkilius,
aveolus. Pertukaran/difusi O2 dan CO2 pada paru-paru  terjadi pada dibagian
alveolus.

     Pernapasan melibatkan 2 proses yaitu  menarik nafas (inspirasi) dan


mengeluarkan nafas (ekspirasi) berdasarkan organ-organ yang terlibat.Pernapasan
dibagi menjadi  2 yaitu pernapasan  dada dan pernapasan perut.

     Dalam keadaan normal volume udara pernapasan  500- 3500ml, Yang terdiri
dari 500 ml volume tidal, 1500ml komplementer dan 1500 ml udara suplementer.
Kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu tersebut kapasitas total.

    Ada beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat pernapasan antara
lain: faringistis, pneumonia, emfisema paru-paru, asma, dipteri, asfiksi,
tuberkulosis (TBC), hipoksia, asidosis, sianosis, bronkitis, tonsilitis, pleuritis,
SARS, kanker paru-paru dan rinitis.

    Teknologi pengobatan untuk mengatasi dan mencegah berbagai penyakit dan


gangguan pada sistem rsepirasi antara lain sebgai berikut: stetoskop, radiasi
menggunakan sinar – X, pulmotor, intubasi endotrakea dan trakeostomi, oygen
catheter atau oygen cannula.

B. Saran

      Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem 
pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita,
hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah sikap
merokok. Serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru
mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan
jaringannya.
DAFTAR PUSTAKA

1.tysara, L. (2021, Agustus 30). Generator adalah Alat Produksi Energi Listrik, Ini Prinsip Kerja dan
Jenis-Jenisnya. Dipetik Desember 10, 2021, dari hot.liputan6.com:
https://hot.liputan6.com/read/4644589/generator-adalah-alat-produksi-energi-listrik-ini-prinsip-
kerja-dan-jenis-jenisnya

2.Nugraha, J. (2021, januari 19). Mengenal Fungsi Generator dan Cara Kerjanya, Perlu Diketahui.
Dipetik Desember 10, 2021, dari www.merdeka.com: https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-
fungsi-generator-dan-cara-kerjanya-perlu-diketahui-kln.html

Anda mungkin juga menyukai