Anda di halaman 1dari 29

1

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan,
semoga selalu banyak yang kita ingat dan syukuri. Segala puji hanya
layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Alat Peraga Sederhana dengan judul Alarm
Gempa Sederhana.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap
keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Tak lupa kepada Dosen Pengampu Mata
Kuliah Pengelolaan Laboratorium, Bapak Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd, dan
Asisten Dosen Bapak Adam Malik, M.Pd. Dari sanalah semua kesuksesan
ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun

penulis

berharap

isi

dari

Laporan

ini

bebas

dari

kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi
ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar Laporan ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Bandung, 07 Desember
2013
Penyusun

M.Ilham Argiansyah
1132070050

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................i
DAFTAR ISI
...................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
...................................................1
A. Latar Belakang Masalah
...................................................1
B. Rumusan Masalah
...................................................1
C. Tujuan

..........................................

.........2
BAB 2 KERANGKA TEORI
...................................................3
A. Definisi Alarm Gempa
...................................................3
B. Cara Kerja Arus Listrik AC
pada Alarm Gempa Sederhana
...................................................3
C. Proses Mengubah Energi Listrik
Menjadi Energi Bunyi
...................................................6
D. Konsep Fisika yang Bekerja pada Alarm
Gempa Sederhana (selain Arus Listrik AC)
....................................................7
E. Dampak penggunaan alarm gempa
sederhana dalam proses pembelajaran dan
dalam kehidupan sehari-hari
....................................................7
BAB 3 PROSEDUR PEMBUATAN ALAT
...................................................9

A. Cara Membuat Alat


...................................................9
B. Cara Menggunakan Alat
..................................................16
C. Analisis Data
..................................................16
BAB IV PENUTUP
.................................................17
A. Kesimpulan

..........................................

.......17
B. Saran

..........................................

.......17
DAFTAR PUSTAKA
..................................................18

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran, kini banyak
dibutuhkan guna membantu siswa dan mahasiswa dalam memahami
suatu konsep pembelajaran. Apalagi pada kurikulum 2013 ini yang
mengusung tema APIK (Afektif, Produktif, Inovatif dan Kreatif). Oleh
karena itu, alat peraga sangat diperlukan guna menunjang kurikulum
2013 agar siswa menjadi Afektif, Produktif, inovatif, dan kreatif.
Tentunya, alat peraga yang dibuat bukan hanya berguna untuk media
pemahaman konsep pembelajaran, namun juga dapat diaplikasikan dan
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu contoh
penerapannya yaitu, penggunaan alarm gempa sederhana, guna memberi
sinyal telah terjadi gempa di tempat tertentu.
Alarm gempa sederhana ini dibuat, mengingat banyaknya kejadian
gempa yang terjadi tanpa sepengetahuan mereka yang menjadi korban
gempa. Memang fatal akibatnya, apabila ketika gempa terjadi kita tidak
mengetahuinya dikarenakan teertidur pulas di atas kasur yang nyaman.
Bisa jadi saat itu kita lah korbannya.
Namun kini, kekhawatiran tersebut dapat teratasi dengan adanya
alarm gempa sederhana. Dengan menerapkan konsep fisika sebagai
dasarnya, alarm gempa sederhana ini mampu memberikan manfaat yang
besar di masyarakat. Walaupun dengan peralatan, dan bahan yang
sederhana, namun dapat membantu menyelamatkan masyarakat yang
terkena bencana gempa.
Manfaat lain yang dapat kita peroleh dari hadirnya alarm gempa
sederhana ini, yaitu dapat menerapkan konsep fisika yang kita pelajari di
sekolah, di kampus, maupun di lingkungan masyarakat luas. Konsep listrik
alternative current, mendasari konsep penerapan alarm gempa
sederhana. Siswa atau mahasiswa dapat lebih memahami konsep arus
listrik AC, yang diterapkan dalam sebuah alat sederhana.

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Alarm Gempa?
2) Bagaimana cara kerja arus listrik AC dalam alarm gempa
sederhana?
3) Bagaimana cara mengubah energi listrik menjadi energi bunyi?
4) Konsep fisika apa saja yang bekerja pada alarm gempa
sederhana, selain arus listrik AC?
1

5) Bagaimana dampak penggunaan alarm gempa sederhana dalam


proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
1) Menjelaskan definisi alarm gempa.
2) Menjelaskan cara kerja arus listrik AC dalam alarm gempa
sederhana.
3) Menjelaskan cara mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.
4) Menjelaskan konsep fisika yang bekerja pada alarm gempa
sederhana, selain arus listrik AC.
5) Menjelaskan dampak penggunaan alarm gempa sederhana
dalam proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 2
KERANGKA TEORI
A. Definisi Alarm Gempa
Alarm gempa secara bahasa dibagi menjadi 2 kata, yaitu Alarm, dan
gempa. Alarm yaitu bunyi peringatan yang berisi pemberitahuan. Gempa
adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Secara istilah Alarm gempa didefinisikan sebagai
bunyi peringatan yang berisi peringatan telah/sedang terjadinya gempa
bumi.
Alarm ini berfungsi untuk memberikan peringatan adanya getaran
(gempa) bumi. Cara kerjanya yaitu dengan mendeteksi kedatangan
gelombang seismik, di mana gelombang tersebut bersifat berbahaya dan
merusak. Sistem alarm dengan speaker otomatis yang bersuara sangat
nyaring mampu membangunkan orang yang sedang tidur sehingga dapat
segera menyelamatkan diri.
B. Cara Kerja Arus Listrik AC pada Alarm Gempa Sederhana
Sebelum kita mengetahui cara kerja arus listrik AC, terlebih dahulu
kita mengetahui apa yang dimaksud dengan listrik? Listrik merupakan
energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya
arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang
sangat penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga
digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya
saja pemanfaatan energi listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik.
Keberadaan listrik yang sangat penting dan fital akhirnya saat ini listrik
dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang bernama PLN.
Listrik berdasarkan arus dan rangkaiannya dibagi menjadi dua jenis
yaitu arus dan rangkaian listrik AC dan DC.
1) Arus dan Rangkaian Listrik AC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang
besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik.
Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan
dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di
Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada
dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik

dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di


Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa1 adalah 220 volt.

Gambar 1. Grafik Arus listrik bolak balik ( AC )

Perhitungan matematis pada listrik AC.


Listrik AC (Alternating Current) merupakan listrik yang kuat arus
maupun tegangannya merupakan fungsi periodik dari waktu, dalam artian
besar arus maupun tegangan dari listrik ini berubah ubah secara periodik.
Adapun persamaan kuat arus maupun beda potensial pada listrik AC
adalah seperti berikut :
I = Imax sin (t) dan V = Vmax sin (t)
Contoh sumber arus listrik bolak balik ( AC )

Generator AC

Generator listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk
memproduksi listrik bolak balik (AC). Generator ini terdiri dari dua
bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian genertor yang
bergerak, seperti kumparan. Sedangkan Stator adalah bagian
generator yang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan
sikat/terminal.

1 Pada dasarnya pasokan listrik AC dibagi kedalam sirkuit satu fase dan tiga fase. Sirkuit AC satu
fase memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke sumber listrik.

Gambar 2. Generator AC

Jala-jala PLN yang dihasilkan oleh : PLTA, PLTU, PLTP, PLTN, dll.

Gambar 3. Jaringan Listrik PLN

Inverter DC ke AC

Gambar 4. Inverter DC ke AC.

2) Arus dan Rangkaian Listrik DC


Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah.
Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari
ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatanpengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa
5

pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif


(elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan
timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir
dari positif ke negatif.
Arus DC mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama. Pada gambar grafik di
bawah ini memperlihatkan hubungan antara tegangan ( V ) dan
waktu ( t ) pada Arus Listrik searah ( DC ).

Gambar 5. Grafik Arus Listrik Searah ( DC)

Contoh sumber arus listrik searah ( DC )

Batere/Baterai ( elemen
kering )

Solar sel

Dinamo DC atau Generator


DC

Gambar 6. Baterai

Accumulator ( aki = accu )


(elemen basah )

Gambar 7. Accumulator

Elemen Volta ( elemen


basah )

Gambar 8. Dinamo DC

Adaptor AC ke DC : a.
Adaptor Sistem Perata
Tunggal, b. Adaptor Sistem
Cabang Tengah, c. Adaptor
Sistem jembatan, d.
Adaptor Sistem Dwi Kutub

3) Cara Kerja Arus Listrik AC dalam Alarm Gempa Sederhana

Alarm Gempa Sederhana yang penulis buat, menggunakan


energi listrik langsung dari PLN. Hal ini sesuai dengan prinsip kerja
arus listrik AC yaitu bekerja bolak balik. Mengapa penulis tidak
menggunakan listrik dari baterai ? Hal ini dikarenakan jika
menggunakan baterai, kita tidak akan tau, kapan waktunya baterai
itu diganti apabila sudah habis, akibatnya jika kita tidak tau bahwa
baterai sudah habis, sementara baterai sudah habis, dipastikan
kabel yang terhubung pada baterainya akan berkarat, karena
mengalami oksidasi.
Arus listrik dari PLN, dikatakan arus AC karena besar dan arah
arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Listrik yang masuk
dari PLN, langsung menuju ke saklar yang menghubungkan kabel
dari kabel dari alarm ke saklar. Ketika bandul menyentuh kawat
tembaga, arus listrik akan mengalir, dan menyebabkan bel bekerja
dan menghasilkan suara.

C. Proses Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi.


Proses mengubah energi listrik dari PLN hingga menjadi energi
bunyi yang dihasilkan oleh bel, terangkum dalam beberapa tahap.
Pertama energi listrik diubah menjadi energi gerak. Dalam proses ini
listrik yang masuk ke dalam bel menyebabkan bagian membran
dalam bel bergetar yang menyebabkan resonansi2 di sekeliling
membran tersebut . dari resonansi di sekeliling membran tersebut
menghasilkan sebuah gelombang longitudinal. Dari gelombang
longitudinal tersebut, terciptalah suatu bunyi nyaring dari bel.

D. Konsep Fisika yang Bekerja pada Alarm Gempa Sederhana


(selain Arus Listrik AC).
Pada Alat Alarm Gempa Sederhana ini, terdapat berbagai
konsep fisika yang telah kita pelajari, selain konsep arus listrik yang
telah di jelaskan di atas. Konsep konsep fisika tersebut diantaranya
yaitu :
1) Konsep Getaran dan Gelombang

Getaran adalah gerakan bolak balik yang dialami suatu


benda terhadap titik kesetimbangan. Saat getaran tersebut
merambat, maka menghasilkan sebuah gelombang. Pengaruh
getaran dan gelombang sangat mempengaruhi keberfungsian
alat ini. Ketika bumi bergetar, dan getarannya merambat pada
lempeng bumi, sehingga menghasilkan Gelombang Seismik3,
2 merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang bergetar.
3 adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi,
misalnya adanya patahan atau adanya ledakan.

rambatan energi yang dihasilkannya merambat keseluruh bagian


bumi. Efek yang ditimbulkan oleh adanya gelombang seismik
diantaranya, bergerak atau patahnya lempeng bumi, yang biasa
kita kenal dengan istilah gempa bumi.

Dari keadaan lempeng bumi yang bergetar, bandul pada


alarm gempa sederhana akan bergerak dan bergetar. Getaran
bandul menyebabkan bandul menyentuh lingkaran kawat
tembaga yang disambungkan listrik, dan bel. Sehingga
terdengar bunyi bel pertanda gempa bumi telah/sedang terjadi.

Di dalam bel, terdapat juga konsep gelombang, dimana


listrik yang mengalir pada bel menghasilkan getaran pada
membran di dalam bel, yang menyebabkan terjadinya resonansi
pada sekitar membran. Resonansi di sekitar membran
menghasilkan gelombang longitudinal. Hasilnya bunyi bel pun
terdengar nyaring oleh kita
2) Pusat massa / titik berat benda.

Dalam alarm sedehana ini, penulis menggunakan


bandul aka (bandul berbentuk kerucut) sebagai sensor penentu
tersambung dan masuknya listrik menuju bel. Mengapa
menggunakan bandul berbentuk kerucut? Bentuk kerucut
memiliki ujung yang lancip. Ketika unjung yang lancip tersebut
diletakan di bawah, lalu kerucut di ikatkan ujung atasnya, maka
kerucut cendrung tetap pada posisinya (ujungnya tetap lurus).
Hal ini terjadi karena titik berat pada benda kerucut yaitu dari
tinggi kerucut. Tinggi kerucut terdapat pada sumbu y, sehingga
benda kerucut akan tetap tegar jika diikatkan pada sebuah kabel
(diikat bagian atasnya).

E. Dampak penggunaan alarm gempa sederhana dalam proses


pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari
1) Dampak Positif (manfaat)

Dalam proses pembelajaran, alarm gempa ini dapat


digunakan sebagai media demonstrasi suatu konsep fisika, guna
memudahkan proses belajar mengajar. Selain itu pelajar dapat
terasah kekreatifannya untuk membuat alat lain dari konsep
fisika yang dapat bermanfaat bagi kehidupan bersama.

Dalam kehidupan sehari hari, alat ini sangat berguna


terutama pada daerah-daerah yang rawan terjadi gempa. Alarm
ini dapat digunakan sebagai media peringatan telah/sedang
terjadinyagempa bumi di wilayah tersebut. Selain itu masyarakat
juga semakin bertambah wawasannya, bahwa perangkat seperti
ini dapat dibuat dari alat yang sederhana.
1) Dampak Negatif (kerugian/kekurangan)
8


Alat peraga ini harus diletakan ditempat yang tepat,
sebab ketika alarm berfungsi akan ada percikan-percikan listrik
yang keluar. Hal ini dapat membahayakan pengguna. Selain itu,
alat ini masih bersifat sebagai peringatan saja, belum dapat
mendeteksi seberapa kuat gempa yang telah/sedang terjadi.

BAB 3
PROSEDUR PEMBUATAN ALAT
A. Cara membuat alat

Cara membuat Alarm Gempa sederhana ini dibagi ke dalam 3


tahapan, yaitu :
1) Tahap Perencanaan dan Persiapan

Dalam tahap ini, penulis merencanakan dan mempersiapkan


alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah alarm gempa
sederhana. Selain itu, penulis juga merencanakan waktu dan biaya
pembuatan alat tersebut. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk membuat sebuah alat peraga yaitu :

Na
ma
Bah
an

Banyak/juml
ah/ukuran

Bel

1 buah

Kab
el
listri
k
mer
ah
hita
m
Kab
el
listri
k
puti
h
Ste
ker
ma
hko
ta
Pipa
PVC
Pak
u

Nama
Alat

Obeng

Korek
api

Guntin
g

Pengga
ris

Gergaji

Banyak/jum
lah/ukuran

1 meter

1 meter

1 (40 cm)

1 buah

1 buah (d=1
inci)
+ 5 buah
(5,6 cm)
10

Palu

uku
ran
bes
ar
Pak
u
uku
ran
keci
l
Kaw
at
tem
bag
a
Ban
dul
aka
(ker
ucu
t)
Cat
kay
u
Pen
gen
cer
cat
Pap
an
kay
u
Tutu
p
bot
ol
bek
as

Wadah
gelas

Kuas

+ 10 buah
(2,6 cm)

meter
(d=1,5 mm)

Hampl
as

Pulpen

Tang

1 buah

1 kaleng

1 botol

1 potong

Gambar Alat dan Bahan

11

Obeng.

Bel listrik.

Palu.

Kabel

Kawat tembaga

Penggaris

Bandul aka

Korek api

gunting

Gunting

Pengencer
cat.

Cat kayu

Gergaji

Paku.

12

kuas

Papan.

Pipa PVC

hamplas

tutup botol bekas

Tutup botol
bekas

gelas plastik

Gambar 9. Alat dan Bahan

2) Tahap Pembuatan
Pada tahap pembuatan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a) Tahap pembuatan alarm.

berikut:

Pada tahap pembuatan alarm, tahapannya adalah sebagai

Tahap pertama, memasang kabel ke stekler. Caranya yaitu


dengan membuka bungkus kabel dengan membakarnya
menggunakan korek api. Setelah bagian pembungkusnya
terbakar dan sedikit lembek dan hangus, tarik bungkus
tersebuk menggunakan alas tangan (lap) supaya tidak panas.
Lalu, buka steker. Setelah itu sambungkan kabel pada steker.
Terlihat seperti pada gambar di bawah

13

Gambar 10. proses menyambungkan kabel pada steker.

Sambungkan kabel yang terhubung dengan bel, dan kabel yang


terhubung dengan steker. Proses penyambuungannya hampir
sama dengan proses sebelumnya, hanya saja kabel pada bel
dan kabel pada steker dililitkan (dipilin) sehingga kabel
keduannya menyatu.

Gambar 11. proses menyambingkan kabel dari stekler dengan kabel dari bel.

Selanjutnya, gunakan kabel lain (kabel putih) untuk


menyambungkan bandul dengan bel, dan untuk
menyambungkan kawat tembaga dengan stekler. Sebelumnya
kawat tembaga dibuat berbentuk lingkaran, tujuannya untuk
memudahkan penempatan bandul diantara kawat tembaga.
Selain itu kawat tembaga juga berfungsi sebagai sensor, yang
meneruskan listrik ke bel.

14

Gambar 12. proses pembuatan lingkaran dari kawat tembaga.

Gambar 13. proses menyambungkan kabel pada bandul.

Berikutnya, sambungkan kabel dari bandul ke kabel dari bel.


Hal yang serupa juga dilakukan pada kabel stekler dengan
kawat tembaga.

15

Setelah semuanya selesai, lakukan percobaan apakah alat


bekerja dengan baik atau tidak. Lakukan seperti pada gambar.

Gambar 14. Percobaan

b) Tahap membuat tiang/sandaran alarm.


Dalam pembuatan tiang/sandaran alarm, melalui beberapa
tahap sebagai berikut :
Memotong papan sesuai ukuran yaitu 94x14,5 cm.

Gambar 15. Mengukur dan memotong papan.

Menghaluskan papan yang kasar menggunakan hamplas.

16


Gambar 16. Menghaluskan papan.

Memotong pipa PVC sesuai ukuran yaitu 60 cm.

Gambar 17. Proses mengukur, dan memotong pipa PVC.

Mengecat papan dan pipa. Pertama menyiapkan campuran cat


dan pengencernya pada gelas plastik. Aduk hingga campuran
merata. Gunakan kuas untuk mengecat ke seluruh permukaan
papan dan pipa secara merata. Lalu jemur hasil nya agar cat
cepat kering.

17

Gambar 18. proses pengecatan.

Melubangi tutup botol bekas. Hal ini ditujukan agar keadaan


bandul tetap seimbang ketika kabelnya di dalam pipa.

Gambar 19. Melubangi tutup botol

3) Tahap Finishing
Tahap finishing disini adalah menggabungkan alarm dengan
tiang/penompangnya.
Pisahkan kembali alarm yang telah dibuat untuk dirangkai
pada sebuah papan. Cat pipa yang telah kering lalu di angkat.
Pipa kemudian dimasukkan tutub botol yang sebelumnya telah
dimasukkan kabel dari bandul dan dari kawat.

18

Gambar 20. Memasukan kabel dan tutup botol kedalam pipa.

Sebelum kabel disambungkan ke bel dan ke steker, pasangkan


bel dan pipa ke papan dengan menggunakan paku dan palu.

Gambar 21. Memasang bel dan pipa pada papan.

Sambungkan kabel dari bandul dengan bel, dan kabel dari


kawat tembaga dengan steker.

Gambar 22. Menyambungkan kabel

Rapihkan kabel. Jadilah Alarm gempa sederhana.

19

Gambar 23. Alarm Gempa Sederhana

B. Cara kerja alat.

Alarm gempa ini akan bekerja ketika gempa bumi terjadi.


Ketika gempa terjadi, getaran yang dihasilkannya menyebabkan
gerakan pada bandul. Gerakan bandul ini lah yang akan memicu bunyi
pada bel. Apabila gerakan bandul menyebabkan bandul bersentuhan
dengan kawat tembaga, maka listrik akan mengalir menuju bel. Ketika
listrik mengalir menuju bel akan timbul getaran pada membran dalam
bel. Membran yang bergetar menghasilkan resonansi yang kemudian
membuahkan gelombang. Gelombang ini lah yang menghasilkan bunyi
pada bel.

Listrik yang digunakan untuk menjalankan alat ini yaitu listrik


yang langsung dari PLN. Listrik dari PLN ini merupakan salah satu
contoh dari listrik AC (alternative current) dimana besar arusnya selalu
berubah-ubah dan bolak balik.
C. Analisis data

Dalam proses pembuatan alat hingga alat selesai dirangkai


dan dijalankan, penulis mendapatkan beberapa kelebihan dan
kekurangan dari alat sederhana ini. Kelebihan dari alat ini tentunya
20

dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai media penyampaian sinyal,


bahwa sedang terjadi gempa. Selain itu manfaat lain yang dapat
diperoleh adalah alat ini mudah untuk dibuat dan dirangkai oleh siapa
saja, karena memerlukan alat dan bahan yang relatif sederhana dan
mudah ditemukan.

Tentunya kehadiran alat sederhana ini tak luput dari


kekurangan yang tidak penulis duga. Kekurangannya yaitu pada bel
listrik dan kotak untuk menutupi bandul. Dalam hal ini penulis keliru
menggunakan bel, yang seharusnya menggunakan bel yang panjang ,
bukan menggunakan bel yang pendek. Maksud panjang disini adalah
suaranya. Ketika pemicu/sensor teraliri listrik lalu mengalir ke bel,
maka bel akan mengeluarkan gelombang suara yang panjang dalam
satu kali sentuhan dari pemicu. Namun pada akhirnya bel yang pendek
suaranya pun dapat mengeluarkan suara yang nyaring dan dapat
terdengar dikala pemicu mulai tersentuh oleh aliran listrik.

Kekurangan yang kedua yaitu ketiadaannya kotak untuk


menghindari percikan api pada bandul. Saat bandul menyentuh kawat
tembaga, maka arus listrik akan mengalir, seketika saat proses
mengalirnya listrik, percikan api muncul tanda listrik sedang mengalir.
Hal ini semestinya harus dihindari agar percikannya tidak menyentuh
tubuh kita. Namun percikan yang terjadi sangatlah kecil dan tidak
begitu berbahaya bagi orang dewasa, namun masih tetap bahaya bagi
anak-anak.

21

BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penjelasan laporan di atas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Alarm Gempa adalah bunyi peringatan yang berisi peringatan
telah/sedang terjadinya gempa bumi.
Cara kerja arus listrik AC dalam alarm gempa sederhana yaitu listrik
yang masuk dari PLN, langsung menuju ke saklar yang
menghubungkan kabel dari kabel dari alarm ke saklar. Ketika bandul
menyentuh kawat tembaga, arus listrik akan mengalir, dan
menyebabkan bel bekerja dan menghasilkan suara.
Proses mengubah energi listrik menjadi energi bunyi yaitu
mengubah energi listrik menjadi energi gerak pada bagian
membran dalam bel kemudian hal tersebut menyebabkan resonansi
di sekeliling membran tersebut . dari resonansi di sekeliling
membran tersebut menghasilkan sebuah gelombang longitudinal
yang terciptalah suatu bunyi nyaring dari bel.
Konsep fisika yang bekerja pada alarm gempa sederhana
diantaranya ; arus listrik AC, Getarab dan Gelombang, dan Pusat
Massa (Center of Mass)
Dampak dari penggunaan Alarm gempa sederhana ini tentunya
dapat membantu memberikan sinyal peringatan di daerah-daerah
yang rawan terjadi gempa.

B. Saran

Dalam laporan ini, penulis menyertakan saran diantaranya ;

Untuk para pembaca umumnya, dalam membuat Alarm Gempa


Sederhana disarankan agar menggunakan Bel Listrik yang bunyinya
panjang.
Disarankan pula untuk menggunakan kotak bekas, untuk menutupi
daeran bandul agar bercikan api tidak keluar mengenai kulit.
Untuk selanjutnya, agar pembuatan alarm gempa ini lebih
disempurnakan lagi dengan kreatifitas para pembaca.

22

DAFTAR PUSTAKA

Amanda.2012.Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi.


http://amanda710.wordpress.com/2012/09/19/perubahan-energilistrik-menjadi-energi-bunyi/7-12-2013/

Hage.2008.Fase Listrik. http://dunialistrik.blogspot.com/2008/12/fase-listrik.html/7-12-2013/

Haliday, Resnick.2011.Fisika Dasar 1 Jilid 1 Edisi 3. Erlangga


Miung.2013.Pengertian Arus Listrik.
http://www.miung.com/2013/05/pengertian-arus-listrik-ac-dandc.html/7-12-2013/

Widodo.2013.ARUS LISTRIK.
http://profil.widodoonline.com/Elektronika/Dasar_Listrik/aruslistrik.html/7-12-2013/

Wikipedia.2013. Gelombang Seismik.


http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_seismik/7-12-2013/

Wikipedia.2013.Alarm. http://id.wikipedia.org/wiki/Alarm/7-12-2013/

Wikipedia.2013.SIRKUIT LISTRIK.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_listrik/7-12-2013/

Yahoo.2013.Perubahan Energi Listrik.


http://answers.yahoo.com/question/index?
qid=20081119053802AAApYeO/7-12-2013/

23

24

Anda mungkin juga menyukai