Anda di halaman 1dari 38

RANGKAIAN DAYA

Teknik Elektro

OLEH :

NAMA : Ibnu Fadilah

NIM : 1111825002

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
BANTEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “ Rangkaian Daya“.

Makalah ini berisikan tentang informasi rangkaian daya dan di susun berdasarkan hasil
pencarian di berbagai sumber. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
perbaikan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnyakepada Bapak Matsuani selaku Dosen Mata Kuliah Fisika 2. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya, Semoga Allah SWT selalu
meridhai segala usaha kita. Amin.

Banten 25 Maret, 2019

Ibnu Fadilah

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………….............................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………....……………………………1
1.3. Manfaat Penulisan……………………………………..…………………………………. 1
1.4 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………. 2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………............................................ 3
2.1. Pengertian Daya Dan Satuan (Unit)…..…………………….............................................. 3
2.2. Macam – Macam Daya Listrik………………………………............................................. 3
2.2.1 Daya Nyata………………………………………………………………...…... 4
2.2.2 Daya Reaktif………………..……………………………………………...…... 5
2.2.3 Daya Semu.………………………………………………………………...…... 8
2.3. Komponen Dan Fungsinya Pada Rangkaian Daya Listrik…….…..………...…………... 11
2.3.1 Komponen Mekanik (Prime Mover)………………………………………….. 11
2.3.2 Komponen Elektrik……………………………………..………………...…... 12
2.4. Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Generator Dan Turbnin……..……………… 14
2.4.1 Genertaor Diesel……………………………………………………………… 14
2.4.2 Turbin……………………………………………………...…………………. 16
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………..………………………... 18
3.1. Rangkaian Daya …………………………...………..………..…………………………. 18
3.2. Cara Menghitung Kapasitas Dan Pemakaian Daya Listrik Dirumah..………………….. 22
3.3. Contoh Perhitungan Mengenai Rangkaian Daya…………………....………………….. 25
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………... 32
4.1. Kesimpulan………………………………………………………………………….…… 32
4.2. Saran…………………………………………………………………………….……….. 32
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………... 34

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari hidup kita tidak pernah terlepas dari penggunaan alat
elektronik. Seperti untuk memasak nasi kita menggunakan magic jar, untuk menyetrika kita
menggunakan iron atau setrikaan, untuk menerangi malam pun kita menggunakan lampu dan
sebagainya dimana alat tersebut merupakan alat elektronik. Pada umumnya kita tahu bahwa untuk
mengaktifkan alat elektronik tersebut dibutuhkan suatu daya. Daya merupakan banyaknya energi
atau tenaga yang harus dilakukan dari satu objek ke objek lain sehingga menghasilkan
pemindahan. Sehingga dapat kita simpulkan daya merupakan proses perpindahan energi atau
tenaga terhadap objek lain.
Selain pada alat elektronik, daya juga terjadi pada banyak hal dalam kehidupan sehari –
hari kita, seperti pada sepeda motor dimana output daya yang dihasilkan merupakan produk dari
torsi yang digerakan oleh gear dan dynamo dan juga crank shaft. Daya juga dibutuhkan disaat kita
ingin mendorong atau mengangkat suatu hal contohnya saat mobil mogok, berbelanja
menggunakan cart, olahraga digym dimana kita hendak mengangkat beban dan sebagainya.
Terlepas dari contoh dibutuhkannya daya dalam kehidupan sehari - hari, dalam makalah
ini akan coba dijelaskan bagaimana contoh dari suatu rangkaian daya, bagaimana rangkaian daya
bekerja, apa komponen utama dalam menghasilkan daya pada rangkaian daya elektrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu rangkaian daya?
2. Bagaimana rangkaian daya listrik bekerja?
3. Apa komponen untuk menghasilkan daya listrik?
4. Bagaimana cara menghitung penggunaan daya listrik yang digunakan dirumah?

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan pada kehidupan sehari –hari dan
juga bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitan

1
1.4 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana definisi daya dan rangkaian daya listrik

2. Mengetahui bagaimana prinsip kerja rangkaian daya listrik


3. Mengetahui komponen - komponen pada rangkaian daya listrik
4. Mengetahui jenis – jenis atau macam – macam daya listrik
5. Dapat menghitung daya yang digunakan dalam kehidupan sehari - hari

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Daya Dan Satuan (Unit)


Daya merupakan banyaknya energi atau tenaga yang harus dilakukan dari satu objek ke
objek lain sehingga menghasilkan pemindahan. Satuan SI daya listrik adalah watt yang
menyatakan banyaknya usaha per satuan waktu (seimbang dengan joule/s).

Satuan watt berasal dari nama James Watt sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya
dalam penemuan mesin uap dan konsep dari daya setelahnya. Daya merupakan cara baru untuk
membandingkan mesin yang dia desain saat itu untuk menggantikan kuda yang dulu banyak
dipakai. Selain watt, satuan daya yang umum dipakai adalah ergs (erg/s), horsepower (hp), metric
horsepower (Pferdestärke (PS) or cheval vapeur (CV)) dan foot-pounds/minute. 1 horsepower
setara dengan 33.000 foot-pounds/minute, atau daya yang dibutuhkan untuk mengangkat 550 pon
dengan satu kaki dalam satu detik, dan setara dengan sekitar 746 watt. Satuan lain termasuk dbm,
pengukuran logaritmis berhubungan dengan 1 miliwatt, food calories per hour (sering
dihubungkan sebagai kilokalori per jam), dan BTU per hour (BTU/h).
Sedangkan rangkaian daya listrik itu sendiri merupakan suatu rangkaian yang merupakan
sambungan dari bermacam – macam elemen mesin seperti Mesin Diesel atau Turbin dan juga
elemen listrik seperti Generator dan Transformator dari sumber daya seperti air, panas bumi, angin
dan sebagainya sehingga menghasilkan output daya listrik yang diinginkan.

2.2 Macam – macam daya listrik


Jika dilihat terhadap output terdapat dua jenis daya listrik yaitu daya listrik AC (Alternating
Current) dan daya listrik DC (Direct Current), dimana daya pada rangkaian listrik DC digunakan
untuk komponen – komponen elektronika sedangkan daya pada rangkaian listrik AC digunkana
untuk perangkat elektronik pada umum nya. Perbedaan hanyalah pada DC, arus listrik AC
disearahkan dengan menggunakan perangkat seperti adaptor sehingga dapat kompatibel dengan
rangkaian pada komponen elektronika.

3
Contoh Arus Searah Dan Arus Bolak – Balik Pada Rangkaian

Selain itu jika dilihat pada rangkaian listrik dapat kita identifikasi terdapat 3 jenis daya
listrik yaitu, Daya Nyata, Daya Semu dan Daya Reaktif.

2.2.1 Daya Nyata

Secara sederhana, daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif. Daya nyata
menunjukkan adanya aliran energi listrik dari pembangkit listrik ke jaringan beban untuk dapat
dikonversikan menjadi energi lain. Sebagai contoh, daya nyata yang digunakan untuk menyalakan
kompor listrik. Energi listrik yang mengalir dari jaringan dan masuk ke kompor listrik,
dikonversikan menjadi energi panas oleh elemen pemanas kompor tersebut.

Daya listrik pada arus listrik DC, dirumuskan sebagai perkalian arus listrik dengan
tegangan.

P=IxV

Namun pada listrik AC perhitungan daya menjadi sedikit berbeda karena melibatkan faktor
daya (cos ∅).

P = I x V x cos ∅

Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan grafik sinusoidal berikut

4
Gelombang Arus, Tegangan, dan Daya Listrik AC

Grafik di atas adalah grafik gelombang listrik AC dengan beban murni resistif. Nampak
bahwa gelombang arus dan tegangan berada pada fase yang sama (0°) dan tidak ada yang saling
mendahului seperti pada beban induktif dan kapasitif. Dengan kata lain nilai dari faktor daya (cos
∅) adalah 1. Sehingga dengan menggunakan rumus daya di atas maka nilai dari daya listrik pada
satu titik posisi jaringan tertentu memiliki nilai yang selalu positif serta membentuk gelombang
seperti pada gambar tersebut.
Nilai daya yang selalu positif ini menunjukkan bahwa 100% daya mengalir ke arah beban
listrik dan tidak ada aliran balik ke arah pembangkit. Inilah daya nyata, daya yang murni diserap
oleh beban resistif, daya yang menandai adanya energi listrik terkonversi menjadi energi lain pada
beban resistif. Daya nyata secara efektif menghasilkan kerja yang nyata di sisi beban listrik.

2.2.2 Daya Reaktif

Daya reaktif menjadi tema bahasan yang dianggap cukup sulit bagi sebagian orang.
Berbagai bentuk ilustrasi dan pengandaian digunakan untuk memudahkan kita memahami daya
reaktif. Kali ini kita akan membahas daya reaktif menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan
sederhana dan pendekatan ilmiah. Kita akan cukup dalam membahas daya reaktif secara ilmiah
agar kita memahaminya dengan lebih total dan ‘menancap’ di kepala kita

5
Secara sederhana, daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan
medan magnet di kumparan-kumparan beban induktif. Seperti pada motor listrik induksi misalnya,
medan magnet yang dibangkitkan oleh daya reaktif di kumparan stator berfungsi untuk
menginduksi rotor sehingga tercipta medan magnet induksi pada komponen rotor. Pada trafo, daya
reaktif berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada kumparan primer, sehingga medan
magnet primer tersebut menginduksi kumparan sekunder.

Daya reaktif diserap oleh beban-beban induktif, namun justru dihasilkan oleh beban
kapasitif. Peralatan-peralatan kapasitif seperti lampu neon, bank kapasitor, bersifat menghasilkan
daya reaktif ini. Daya reaktif juga ditanggung oleh pembangkit listrik. Nampak pada ilustrasi di
atas bahwa pada gambar pertama daya reaktif yang dibutuhkan oleh motor listrik disupply oleh
sistem pembangkit (utility). Sedangkan pada gambar kedua, kebutuhan daya reaktif dicukupi oleh
kapasitor, sehingga daya total yang ditanggung oleh jaringan listrik berkurang.

Ilustrasi Daya Reaktif

Satuan daya reaktif adalah volt-ampere reactive dan disingkat dengan var. Mengapa satuan
daya reaktif adalah var dan bukannya watt, disinilah bahasan mendalam mengenai daya reaktif
kita butuhkan. Daya reaktif, sebenarnya bukanlah sebuah daya yang sesungguhnya. Sesuai dengan
definisi dari daya listrik yang telah kita singgung di atas, bahwa daya listrik merupakan bilangan
yang menunjukkan adanya perpindahan energi listrik dari sumber energi listrik (pembangkit) ke
komponen beban listrik. Daya reaktif tidak menunjukkan adanya perpindahan energi listrik, daya

6
nyata-lah yang menjadi bilangan penunjuk adanya perpindahan energi listrik. Lalu, apa sebenarnya
yang dimaksud dengan daya reaktif?

Daya reaktif adalah daya imajiner yang menunjukkan adanya pergeseran grafik sinusoidal
arus dan tegangan listrik AC akibat adanya beban reaktif. Daya reaktif memiliki fungsi yang sama
dengan faktor daya atau juga bilangan cos Ø. Daya reaktif ataupun faktor daya akan memiliki nilai
(≠0) jika terjadi pergeseran grafik sinusoidal tegangan ataupun arus listrik AC, yakni pada saat
beban listrik AC bersifat induktif ataupun kapasitif. Sedangkan jika beban listrik AC bersifat murni
resistif, maka nilai dari daya reaktif akan nol (=0).

Sekalipun daya reaktif hanya merupakan daya ‘khayalan’, pengendalian daya reaktif pada
sistem jaringan distribusi listrik AC sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini tidak lepas dari
pengaruh beban reaktif terhadap kondisi jaringan listrik AC. Beban kapasitif yang bersifat
menyimpan tegangan sementara, cenderung mengakibatkan nilai tegangan jaringan menjadi lebih
tinggi daripada yang seharusnya. Sedangkan beban induktif yang bersifat menyerap arus listrik,
cenderung membuat tegangan listrik jaringan turun. Berubah-ubahnya tegangan listrik jaringan
tersebut sangat mengganggu proses distribusi energi listrik dari pembangkit ke konsumen.
Perubahan tegangan jaringan berkaitan langsung dengan kerugian-kerugian distribusi listrik
seperti kerugian panas dan emisi elektromagnetik yang terbentuk sepanjang jaringan distribusi.
Semakin jauh nilai tegangan jaringan dari angka yang seharusnya, akan semakin besar kerugian
distribusi listriknya dan akan semakin mengganggu proses distribusi daya nyata listrik. Di sinilah
peran kontrol daya reaktif jaringan listrik sangat perlu diperhatikan.

Kapasitor Bank Jaringan Listrik

7
Beban induktif, yang dominan terjadi di siang hari, dapat dikompensasi dengan dua cara.
Cara pertama adalah digunakannya bank kapasitor sehingga penurunan tegangan listrik jaringan
akibat beban induktif dapat dikompensasi oleh kapasitor. Cara kedua adalah dengan menaikkan
tegangan listrik keluaran generator pembangkit dengan jalan menaikkan arus eksitasi generator,
sehingga tegangan keluaran generator naik.

Contoh Rangkaian Pengkompensasi Beban AC Jaringan

Kompensasi juga dilakukan jika beban jaringan bersifat kapasitif sehingga menyebabkan
tegangan jaringan melebihi nilai normalnya. Generator akan menurunkan tegangan keluarannya
dengan jalan mengurangi arus eksitasi. Penggunaan inductor bank juga digunakan untuk meredam
kenaikan tegangan jaringan agar tidak melampaui batas.

2.2.3 Daya Semu

Daya semu atau daya total (S), ataupun juga dikenal dalam Bahasa Inggris Apparent Power,
adalah hasil perkalian antara tegangan efektif (root-mean-square) dengan arus efektif (root-mean-
square).

S = VRMS x IRMS

8
Tegangan RMS (VRMS) adalah nilai tegangan listrik AC yang akan menghasilkan daya
yang sama dengan daya listrik DC ekuivalen pada suatu beban resistif yang sama. Pengertian
tersebut juga berlaku pada arus RMS. 220 volt tegangan listrik rumah kita adalah tegangan RMS
(tegangan efektif). Secara sederhana, 220 volt tersebut adalah 0,707 bagian dari tegangan
maksimum sinusoidal AC. Berikut adalah rumus sederhana perhitungan tegangan RMS:

𝑉𝑀𝐴𝑋
𝑉𝑅𝑀𝑆 =
√2

Demikian pula dengan rumus perhitungan arus RMS:

𝐼𝑀𝐴𝑋
𝐼𝑅𝑀𝑆 =
√2

Dimana Vmax dan Imax adalah nilai tegangan maupun arus listrik pada titik tertinggi di
grafik gelombang sinusoidal listrik AC.

Nilai Tegangan RMS pada Grafik Sinusoidal Tegangan Listrik AC

Pada kondisi beban resistif dimana tidak terjadi pergeseran grafik sinusoidal arus maupun
tegangan, keseluruhan daya total akan tersalurkan ke beban listrik sebagai daya nyata. Dapat
dikatakan jika beban listrik bersifat resistif, maka nilai daya semu (S) adalah sama dengan daya
nyata (P). Lain halnya jika beban jaringan bersifat induktif ataupun kapasitif (beban reaktif), nilai
dari daya nyata akan menjadi sebesar cos Ø dari daya total.
9
P = S cos Ø

P = VRMS IRMS cos Ø

Ø adalah besar sudut pergeseran nilai arus maupun tegangan pada grafik sinusoidal listrik
AC. Øbernilai positif jika grafik arus tertinggal tegangan (beban induktif), dan akan bernilai
negatif jika arus mendahului tegangan (beban kapasitif).

Pada kondisi beban reaktif, sebagian daya nyata juga terkonversi sebagai daya reaktif untuk
mengkompensasi adanya beban reaktif tersebut. Nilai dari dari daya reaktif (Q) adalah sebesar sin
Ødari daya total.

Q = S sin Ø

Q = VRMS IRMS sin Ø

Hubungan antara daya nyata, daya reaktif dan daya semu dapat diilustrasikan ke dalam
sebuah segitiga siku-siku dengan sisi miring sebagai daya semu, salah satu sisi siku sebagai daya
nyata, dan sisi siku lainnya sebagai daya reaktif.

Segitiga Daya

Sesuai dengan hubungan segitiga di atas maka hubungan antara daya nyata, daya reaktif
dan daya semu dapat diekspresikan ke dalam sebuah persamaan pitagoras.

𝑃2 + 𝑄2 = 𝑆 2

10
2.3 Komponen Dan Fungsinya Pada Rangkaian Daya Listrik
Seperti yang sudah kita ketahui daya listrik merupakan output dari konversi energi yang
ada pada alam. Bagaimana lisrik bisa mengalir kerumah – rumah, perkantoran, rumah sakit,
sekolah dan lainnya merupakan proses distribusi dari sebuah Pembangkit Tenaga Listrik.
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik. Pembangkit Tenaga
Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja. Terdapat juga komponen -
komponen utama pembangkitan yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi
(potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.

Untuk mengahsilkan daya, Pembangkit Tenaga Listrik memiliki beberapa komponen -


komponen yang memiliki fungsi masing – masing. Berikut adalah komponen – komponen yang
dimaksud.

2.3.1 Komponen Mekanik (Prime Mover)


 Mesin Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD ialah Pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak mula (Prime Mover). Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator.
Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator. Pada PLT lain juga digunakan Prime Over lain
dalam hal ini Turbin.

 Turbin (air, uap, gas)

Turbin adalah suatu alat atau mesin penggerak mula, di mana energi fluida kerja yang
langsung dipergunakan untuk memutar roda turbin melalui nosel diteruskan kesudu-sudunya. Jadi,
berbeda dengan yang terjadi pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang
bergerak translasi. Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin, sedangkan bagian
yang tidak berputar dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin
dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator
listrik, pompa, kompresor, baling-baling atau mesin lainnya).

11
2.3.2 Komponen Listrik
 Generator Dan Perlengkapannya.

Generator merupakan alat yang mampu menghasilkan energi listrik yang bersumber
kepada energi mekanik dan umumnya menggunakan induksi elektromagnetik. Sumber energi
mekanik sendiri bisa berasal dari resiprokat ataupun turbin. Prinsip kerja generator sangatlah
sederhana yaitu kumparan jangkar yang memotong medan pada magnet yang dihasilkan
kumparan medan akan menimbulkan gerak gaya listrik terhadap kumparan jangkar. Cara kerja
generator yang utama adalah adanya medan magnet dan pemotong medan magnet.
Generator listrik mempunyai 2 macam jenis yaitu generator listrik AC dan generator listrik
DC. Generator listrik AC mempunyai dua kutub stator sehingga apabila kutub-kutub magnet yang
berlawanan dihadapkan maka akan menimbulkan sebuah medan magnet. Sedangkan generator
listrik DC mempunyai komulator sehingga arus listrik yang akan dihasilkan berupa arus listrik DC
sekalipun sumbernya berupa arus listrik AC. Adapun alat yang mampu mengkonverter arus listrik
searah (DC) menjadi arus listrik AC yaitu inverter listrik.

Generator AC dan Genrator DC

 Transformator Dan Perlengkapannya

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut
diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip
12
Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga
listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan
kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik
tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada
umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan
Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan
medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet)
tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder)
dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian,
terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang
lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya
untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta
untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Beberapa bentuk lempengan besi yang
membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya seperti :
 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator

13
Fluks Yang Terbentuk Pada Transformator
Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10
lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada
kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator Step Up.
Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder,
maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada
Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step Down.

2.4 Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Generator Dan Turbin


Seperti kita tahu bahwa setiap penggunaan alat memiliki keuntungan dan kerugian yang
dihasilkan. Dalam hal ini sebagai engineer kita harus mengetahui karena selain dapat membantu,
kerugian yang ditimbulkan dapat menjadi masalah. Berikut keuntungan dan kerugian yang
ditimbulakan oleh generator diesel dan turbin.

2.4.1 Generator Diesel

Jika anda berpikir untuk membeli generator diesel untuk memenuhi kebutuhan akan daya
listrik. Maka anda perlu tahu kelebihan dan kekurangan dari Generator Diesel ini. Meskipun diesel
generator merupakan perangkat penghasil listrik paling ekonomis dibanding generator berbahan
bakar bensin, gas propana dan generator gas alam. Namun ada pro dan kontra dari perangkat
14
elektro-mekanik ini, namun menurut rental genset hal ini sepenuhnya tergantung pada bagaimana
cara orang melihat dan menggunakan perangkat penghasil listrik ini. Berikut adalah keuntungan
dan kerugian dari generator diesel:
 Keuntungan dari Generator Diesel:
 Sebagai bahan bakar, diesel merupakan bahan bakar paling murah daripada cairan
karbonat hidro lainnya, penggunaan diesel di generator diesel dapat menghemat
sekitar 28-30% biaya anda.
 Generator diesel mampu menjadi sumber utama listrik, anda dapat memanfaatkan
kekuatan dari generator diesel ini, karena anda dapat memilih rentang output yang
dimulai dari 15kW ~ 2000KW pada generator diesel.
 Biaya pemeliharaan generator diesel relatif lebih murah daripada generator bensin
karena tidak mengandung busi atau karburator. Dalam hal pelumasan mesin,
pelumas generator diesel juga lebih murah dibandingkan dengan pelumas generator
bensin.
 Generator diesel ini juga cukup tahan lama dibandingkan dengan generator bensin
dan pembangkit listrik lainnya, jika anda rajin merawat dan memperbaiki generator
diesel anda, generator diesel mampu berkerja lebih dari rentan waktu yang telah di
tentukan.
 Konsumsi bahan bakar generator diesel jauh lebih sedikit dari jenis generator
lainnya, meskipun generator diesel irit bahan bakar, generator diesel juga memiliki
beberapa fitur / kelebihan lainya yaitu, mampu mendinginkan udara dan air di
dalam mesin dengan cepat untuk memaksimalkan jangka kerja generator itu
sendiri.
 Ketersediaan bahan bakar diesel juga tidak menjadi masalah besar bagi kita, karena
kita dapat menemukanya di SPBU terdekat.
 Generator diesel juga tersedia untuk setiap jenis struktur, hanya tergantung dengan
kebutuhan daya listrik yang anda cari saja. Anda juga dapat dengan mudah
mendapatkan generator diesel portabel, generator diesel rumah, standby-generator
dan power take off diesel generator.

15
 Kekurangan Generator Diesel:
 Generator diesel mengeluarkan suara gemuruh ketika dinyalakan atau di gunakan.
Namun anda bisa menggunakan beberapa cara untuk mengurangi kebisingan
generator diesel anda.
 Generator diesel susah untuk di nyalakan dan membutuhkan waktu untuk
menyalakanya, khususnya ketika generator diesel dalam keadaan dingin.
 Tidak di semua area di perbolehkan menggunakan generator diesel ini, karena
generator diesel memancarkan gas berbahaya dari saluran pembuanganya.
 Umumnya, proses instalasi membutuhkan begitu banyak waktu dan mengkonsumsi
biaya yang lebih tinggi daripada instalasi generator lainnya.
 Biayaya perawatan ruruin generator diesel jauh lebih tinggi dari perawatan generator
jenis lainya, karena sebagian besar harga komponen generator diesel jauh lebih tinggi
di banding komponen generator lainya.

2.4.2 Turbin

Untuk turbin akan kita ambil contoh penggunaan turbin pada PLTU berikut kekurangan
dan kerugiannya :

 Keuntungan Menggunakan Turbin:


 Murah. Energi dari batubara sangat murah, harganya cenderung tidak naik, bahkan
saat sekarang harganya terus menurun. Jauh lebih murah dibandingkan menggunakan
tenaga angin, tenaga surya atau biomassa.
 Kontinyu, Predictable dan dapat diandalkan. PLTU dapat bekerja 24 jam sehari
secara kontinyu.
 Berlimpah. Jumlah cadangan batubara di dunia masih sangat melimpah
 Mudah terbakar, sehingga mudah menghasilkan energi
 Infrastruktur untuk pertambangan, pemrosesan, transportasi dan penggunaan
batubara sudah tersedia.
 Batubara gampang di simpan, ditransportasikan dan digunakan, tak seperti jenis
sumber energi primer lain seperti angin dan air.

16
 Batubara bisa didapatkan diseluruh dunia dan mudah diakses oleh banyak orang.
Tersedia banyak cadangan batubara di Amerka Utara, Eropa, Asia dan Australia.
 Produk akhir sisa dari batubara dapat digunakan oleh industri yang lain seperti
industri semen
 Load Factor Tinggi. PLTU memiliki load factor yang sangat tinggi, bisa hingga 80%
 Indonesia bisa menggunakan batubara dari negaranya sendiri tanpa perlu bergantung
kepada negara lain.

 Kerugian Menggunakan Turbin:


 Pembakaran batubara menghasilkan campuran banyak zat kimia berbahaya yang
dapat merusak kesehatan seperti sulphur dioxide. Banyak korban bisa berjatuhan
akibat penyakit pernafasan jika pembakaran batubara tidak terkontrol.
 Ekstraksi batubara memerlukan biaya dan investasi yang mahal
 PLTU menghasilkan banyak gas rumah kaca. Turbin angin menghasilkan 8 kali lebih
rendah dibandingkan dengan CO2 dari PLTU.
 Penambangan batubara berbahaya dan dapat merusak lingkungan.
 PLTU tidak ramah terhadap fauna di sekitar pembangkit.
 PLTU menghasilkan limbah yang dapat mencemari perairan di sekitar pembangkit.

17
BAB III
PEMBAHASAN

3. 1 Rangkaian Daya
Seperti yang telah diketahui, Rangkaian daya adalah suatu rangkaian yang merupakan
sambungan dari bermacam – macam elemen mekanik seperti Mesin Diesel atau Turbin dan juga
elemen listrik seperti Generator dan Transformator dari sumber daya seperti air, panas bumi, angin
dan sebagainya sehingga menghasilkan output daya listrik yang diinginkan.
Satuan Internasional (SI) dari daya adalah watt. Watt berasal dari nama seorang insinyur
Scotlandia yang bernama James Watt sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya dalam
penemuan mesin uap dan konsep dari daya setelahnya
Secara umum terdiri dari beberapa komponen – komponen yang digunakan untuk
mengahsilkan daya, namun komponen utama dari rangkaian daya adalah Mesin Diesel/Turbin,
Genrator dan Transformator.

Contoh Gambar Rangkaian Daya Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap


18
Fungsi dari Mesin Diesel atau Turbin pada rangkaian adalah sebagai prime mover atau
penggerak utama yang secara mekanik memutar rotor atau roda turbin dari generator sehingga
Genrator dapat berfungsi karena gerakan mekanik pada turbin mengahsilkan induksi
elektromagnetik. Kita ambil contoh perhitungan daya yang dibutuhkan pada PLTU Rembang
untuk mengahsilkan energi yang digunakan untuk menggerakan generator sesuai dengan diagram
rangkaian dibawah :

Gambar Perhitungan Daya PLTU Rembang

WT = (m1.(h1 – h2)) + (m2.(h3 – h4)) + (m3.(h4 – h5))


WT = WHPTurbin + WIPTurbin + WLPTurbin
Dimana :

m : Laju aliran massa steam turbin (kg/h)


h1 : entalpi steam inlet HP turbin (kj/kg)
h2 : entalpi steam exhaust HP turbin (kj/kg)
h3 : entalpi steam inlet IP turbin (kj/kg)
h4 : entalpi steam exhaust IP turbin dan entalpi steam inlet LP turbin (kj/kg)
h5 : entalpi steam exhaust LP turbin (kj/kg)

19
Sedangkan untuk mencari daya aktual yang dihasilkan oleh turbin dilakukan dengan
mengalikan energy yang dihasilkan oleh turbin dengan efisiensi dari tubin, ditunjukkan pada
persamaan :
WTactual = WT + ƞturbin
Dimana :
WT : Daya Aktual Turbin (MW)
ƞturbin : Efisiensi Turbin (%)

Untuk menghitung efisiensi generator adalah dengan membandingkan daya keluaran


generator dan daya masukkan generator, dimana daya masukkan generator sama dengan daya
yang dihasilkan turbin, seperti persamaan di bawah ini :

Ƞgenerator = Beban/WTactual x 100%


Dimana :
Ƞgenerator : Efisiensi Generator (%)
Beban : Daya Generator (MW)
WTactual : Daya Aktual Turbin (MW)

Secara output, daya yang dihasilkan dapat digunakan untuk rangkaian listrik AC maupun
DC hanya yang membedakan adalah pada AC menggunakan dua buah stator yang berbeda kutub
dan dihadapkan sehingga menghasilkan medan magnet sedangkan pada DC digunakan komulator
dimana komulator mengubah arus AC menjadi DC.
Sedangkan arus listrik yang dihasilkan oleh Generator akan diubah keoutput yang sesuai
oleh Transformator sebelum didistribusi. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip
Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).
Secara umum rumus perhitungan tegangan pada Transformator adalah sebagai berikut :

Rumus Tegangan Pada Transformator


20
Dimana :
VP : Tegangan Pada Kumparan Primer
VS : Tegangan Pada Kumpuran Sekunder
NP : Banyaknya Lilitan Pada Kumparan Primer
NS : Banyaknya Lilitan Pada Kumparan Sekunder

Dilihat dari jenisnya terdapat dua macam Transformator yaitu Step-up yang berguna untuk
menaikan atau memperbesar tegangan bolak balik suatu sumber sedangkan Step-down berfungsi
untuk menurunkan atau memperkecil tegangan bolak balik dari suatu seumber.
Dalam hal in Transformator memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik
PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya
menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga
maupun perkantoran.
Pada praktikalnya daya yang dihasilkan dari rangkaian tidak sepenuh nya daya nyata.
Terdapat juga daya semu dan daya reaktif. Daya nyata merupakan daya yang dibutuhkan oleh
beban resistif. Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik dari pembangkit listrik ke
jaringan beban untuk dapat dikonversikan menjadi energi lain. Sebagai contoh, daya nyata yang
digunakan untuk menyalakan kompor listrik. Energi listrik yang mengalir dari jaringan dan masuk
ke kompor listrik, dikonversikan menjadi energi panas oleh elemen pemanas kompor tersebut.
Sedangkan Daya Reaktif adalah hasil perkalian antara tegangan efektif (root-mean-square)
dengan arus efektif (root-mean-square). Tegangan RMS (VRMS) adalah nilai tegangan listrik AC
yang akan menghasilkan daya yang sama dengan daya listrik DC ekuivalen pada suatu beban
resistif yang sama. Pengertian tersebut juga berlaku pada arus RMS. 220 volt tegangan listrik
rumah kita adalah tegangan RMS (tegangan efektif). Secara sederhana, 220 volt tersebut adalah
0,707 bagian dari tegangan maksimum sinusoidal AC.

Pada kondisi beban resistif dimana tidak terjadi pergeseran grafik sinusoidal arus maupun
tegangan, keseluruhan daya total akan tersalurkan ke beban listrik sebagai daya nyata. Dapat
dikatakan jika beban listrik bersifat resistif, maka nilai daya semu (S) adalah sama dengan daya
nyata (P). Lain halnya jika beban jaringan bersifat induktif ataupun kapasitif (beban reaktif), nilai
dari daya nyata akan menjadi sebesar cos Ø dari daya total. Sedangkan pada keadaan beban reaktif
21
sebagian daya nyata juga terkonversi sebagai daya reaktif untuk mengkompensasi adanya beban
reaktif tersebut. Nilai dari dari daya reaktif (Q) adalah sebesar sin Ø dari daya total. Hubungan
dari ketiganya digambarkan sebagai berikut.

Segitiga Daya

3.2 Cara Menghitung Kapasitas Dan Pemakaian Daya Listrik Dirumah

Ada perbedaan pengertian antara kapasitas listrik terpasang dengan jumlah pemakaian
listrik. Jumlah pemakaian listrik di sebuah rumah, tidak harus mencerminkan besar kapasitas listrik
terpasang di rumah. Demikian juga sebaliknya. Karena keduanya berhubungan erat dengan
besaran daya yang dibutuhkan perangkat elektronik, seringkali kita keliru mengartikan perbedaan
antara keduanya.
Kapasitas Listrik Terpasang, bisa diumpamakan sebagai satu hotel. Sedangkan, Pemakaian
Daya (listrik) merupakan rombongan tamu yang datang menginap selama jangka waktu tertentu.
Misalnya, satu hotel memiliki daya tampung 1300 tamu untuk menginap. Pagi hari, kedatangan
rombongan wisatawan pertama berjumlah 350 orang yang hendak menginap selama 8 hari.
Siangnya, rombongan wisatawan kedua berjumlah 500 orang datang menginap selama 3 hari, dan
sorenya rombongan wisatawan ketiga berjumlah 600 orang menginap selama 5 hari. Jumlah orang
dari rombongan pertama dan kedua adalah 850 orang. Dengan demikian, sisa tempat untuk tamu
menginap tinggal 450 orang. Karena rombongan ketiga memiliki jumlah anggota sebanyak 600
orang, sedangkan tempat yang tersisa untuk tamu menginap hanya 450 orang, maka rombongan
ini tidak dapat diterima menginap di hotel. Jadi, untuk selanjutnya, hotel hanya bisa menerima

22
rombongan tamu untuk menginap berjumlah maksimum 450 orang saja. Kira-kira, seperti itulah
analogi hubungan kapasitas listrik terpasang dengan pemakaian daya.
Kapasitas listrik terpasang hanya berfungsi menampung besar daya (jumlah orang) dari
perangkat elektronik (rombongan) untuk menyala selama jangka waktu tertentu (lama waktu
menginap). Berapa pun besar daya dari perangkat-perangkat elektronik yang hendak dinyalakan,
tidak akan menambah atau mengurangi nilai dari kapasitas listrik terpasang.
Sedangkan pemakaian daya adalah besar daya (jumlah orang) dari perangkat elektronik
(rombongan) yang bisa dinyalakan (menginap di hotel). Nilainya akan terus bertambah mengikuti
lama waktu kondisi perangkat menyala (lama waktu menginap). Seandainya nilai daya perangkat
elektronik sebesar 350 Watt dan menyala selama waktu 8 jam, maka pemakaian daya yang telah
terjadi adalah sebesar 8 x 350 = 2.800 Watt.
Pertama-tama, hal yang harus kita pahami terlebih dulu adalah besaran listrik bernilai 1300
VA sama dengan besaran listrik bernilai 1.040 Watt (1300 VA x 0,8 = 1.040 Watt). Nilai 0,8
merupakan nilai Faktor Daya dan sudah menjadi ketentuan dari PLN. Hal tersebut juga berlaku
pada kapasitas listrik yang bukan 1300VA. Seperti : 900VA = 720 Watt, 2200VA = 1.760 Watt,
dst.
Dengan demikian, batas nilai pemakaian listrik yang sebenarnya menjadi lebih jelas.
Kapasitas listrik terpasang 2200 VA bukan berarti kita bisa menggunakan pemakaian listrik
sebesar 2.200 Watt. Melainkan hanya sebesar 1.760 Watt saja. Misalnya, perangkat elektronik
yang ada di rumah adalah :

 1 unit AC 1 pk ~ @ 540 Watt


 1 unit kulkas ~ @ 100 Watt
 1 unit coffee maker ~ @ 750 Watt
 1 mesin cuci ~ @ 350 Watt
 10 buah lampu ~ @ 18 Watt
 1 unit kipas angin ~ @ 45 Watt
 unit televisi ~ @ 128 Watt

Kita kelompokan perangkat-perangkat tersebut berdasarkan waktu pemakaiannya :

23
Perangkat elektronik yang menyala bersamaan setiap malam adalah :

 1 unit AC 1 pk ~ @ 540 Watt


 1 unit kulkas ~ @ 100 Watt
 10 buah lampu ~ @ 18 Watt
 2 unit televisi ~ @ 128 Watt

Dengan demikian, total daya yang dibutuhkan untuk malam hari adalah sebesar : 540 +
100 + 180 + 254 = 1.074 Watt. Saat siang hari, perangkat elektronik yang menyala bersamaan
adalah :

 1 unit kulkas ~ @ 100 Watt


 1 unit coffee maker ~ @ 750 Watt
 1 mesin cuci ~ @ 350 Watt
 1 unit kipas angin ~ @ 45 Watt
 1 unit televisi ~ @ 128 Watt

Maka, total daya yang dibutuhkan untuk siang hari adalah sebesar : 100 + 750 + 350 + 45
+ 128 = 1.373 Watt. Dari kedua nilai total daya (1.074 Watt dan 1.373 Watt) yang diperlukan
untuk menyalakan perangkat elektronik dari kedua waktu (siang dan malam) tersebut adalah nilai
terbesar yang dijadikan acuan dalam menentukan besar kapasitas listrik terpasang, yaitu : 1.373
Watt.
Karena, kapasitas listrik terpasang sebesar 1300VA adalah sama dengan 1300 x 0,8 =
1.040 Watt, maka tidak cukup untuk mendukung nyala dari semua perangkat elektronik yang
sebesar 1.373 Watt. Jadi, nilai kapasitas listrik yang saat ini terpasang di rumah adalah 2200VA
atau sama dengan 2200 x 0,8 = 1.760 Watt.
Sedangkan untuk mengetahui biaya harus dikeluarkan perhari adalah dengan mengkalikan
banyak benda yang digunakan dengan daya listrik yang dikonsumsi selama waktu berjalan per
harinya. Secara umum rumus mengukur perhari dapat ditulis sebagai berikut :

Daya Benda Perhari = N Benda x Daya x Lama Penggunaan Perhari


24
Dengan menjumlahkan seluruh daya benda yang digunakan dalam sehari maka akan
didapatkan jumlah daya perhari. Pengalian antara jumlah daya perhari dengan harga atau tariff
per KWH akan menghasilkan biaya yang harus dikeluarkan perhari :

Biaya Daya Perhari = Jumlah Daya Perhari x tariff per KWH

Dimana tariff per KWH yang ditetapkan oleh PLN adalah golongan 900 VA dikenakan
Rp 1.352 per kWH. Sedangkan untuk yang 1.300 VA-5.600 VA ke atas tarifnya Rp 1.467,28 per
kWH. Kita ambil contoh pada total daya yang dibutuhkan pada malam hari seperti penjelasan
sebelumnya. Jika sepemilik menggunakan 1300 VA, dan masing – masing benda digunakan
selama 2 jam maka total daya yang dipakai per hari adalah 1074 x 2 jam = 2148 wh atau dalam
kwh sebesar 2,148 kwh. Lalu total biaya daya perhari dikalikan dengan tariff per kwh yaitu dalam
hal ini Rp. 1.467,28 maka didapat biaya perhari sebesar Rp.3.151,71744 atau dapat dibulatkan
menjadi Rp. 3.152/hari hanya pada malam hari.

3.3 Contoh Perhitungan Mengenai Rangkaian Daya

1. Diketahui rumah kepala desa menggunakan daya semu sebesar 1300 VA, dimana arus yang
bekerja adalah 5 Ampere. Jika diukur, daya aktifnya adalah 1040 Watt. Berapa besar daya
reaktif yang terjadi pada aliran listrik rumah kepala desa?

Diketahui :
 S = 1300 VA
 P = 1040 Watt
 I=5A

Ditanya : Q?

Dijawab :
Q2 = S2 – P2
=S– P

25
= 1300 VA – 1040 Watt = 260 VAR
Jadi, besaran daya reaktif yang terjadi pada rumah kepala desa adalah sebesar 260 VAR.

2. Diketahui sebuah PLTU menghasilkan 50.000 MW dari proses mekanik pada turbin yang
berputar. Sedangkan daya yang dapat diproduksi oleh generator adalah sebesar 35.000
MW. Berapakah efisiensi yang dihasilkan dari proses perubahan daya mekanik ke daya
elektrik oleh generator?

Diketahui :
 Beban = 35.000 MW
 WTactual = 50.000 MW

Ditanya : Ƞgenerator?

Dijawab :
Ƞgenerator = Beban/WTactual x 100%
= 35.000 MW/50.000 MW x 100%
= 0,7 x 100 % = 70 %
Jadi, efisiensi yang dihasilkan dari proses generator adalah sebesar 70% dari daya potensial
yang dapat dihasilkan turbin.

3. Diketahui sebuah rangkaian listrik memiliki arus sebesar 5 Ampere. Terdapat dua buah
beban yang dirangkai seri yaitu lampu pijar dengan tahanan 30 Ohm dan TV dengan
tahanan 50 Ohm. Berapakah daya yang dihasilkan dari rangkaian tersebut?

Diketahui :
 R1 = 30 Ω
 R2 = 50 Ω
 I=5A

Ditanya : P?
26
Dijawab :
Rseri = R1 + R2
= 30 Ω + 50 Ω = 80 Ω
P = I2 x R
P = 52 A x 80 Ω
= 25 A x 80 Ω
= 2000 Watt
Jadi, besaran daya yang dihasilkan dari rangkaian listrik adalah sebesar 2000 Watt.

4. Sebuah rumah memiliki daya sebesar 2200 VA. Pada siang hari rumah tersebut
menggunakan elektronik seperti berikut :
 1 unit AC 1 pk ~ @ 540 Watt
 1 unit kulkas ~ @ 100 Watt
 2 buah lampu ~ @ 30 Watt
 2 unit televisi ~ @ 140 Watt
 2 unit PC ~ @ 600 Watt
 1 buah setrika ~ @ 300 Watt
 1 buah mesin cuci ~ @ 200 Watt
 1 buah pompa air ~ @ 250 Watt
Jika si pemilik menggunakan seluruh elektroniknya secara bersamaan, apakah daya yang
digunakan oleh si pemilik akan cukup atau akan memaksa mcb untuk drop? Lalu
berapakah daya yang harus dibayar pemilik jika masing – masing elektronik digunakan
selama 3 jam perhari kecuali untuk pemakaian setrika, mesin cuci dimana masing – masing
digunakan selam 1 jam dan pompa air digunakan selama 5 jam perhari? Untuk perhitungan
biaya mengikuti tariff PLN dimana daya 2200 VA memiliki tariff Rp. 1.352 per KWH.

Diketahui :
 S = 2200 VA
 PAC = 540 Watt
 PKulkas = 100 Watt
27
 PLampu = 30 Watt
 PTelevisi = 140 Watt
 PPC = 600 Watt
 PSetrika = 300 Watt
 PMesinCuci = 200 Watt
 PPompaAir = 250 Watt

Ditanya :
Kapasitas Daya Rumah dan Biaya Bulanan?

Dijawab :
Jika mengikuti perhitungan pada pembahasan untuk mencari daya aktif dari daya
semu yang diberikan PLN adalah dengan mengkali antara faktor daya dengan daya
semu.
P = S x 0.8
= 2200 VA x 0.8
= 1760 Watt
Jadi, kapasitas maksimal yang bisa digunakan adalah sebesar 1760 Watt sedangkan
jika semua elektronik digunakan bersamaan maka total daya dari seluruh elektonik
tersebut adalah:
PElektronik = Jumlah Total Seluruh Daya Elektronik
= 540 Watt + 100 Watt + 30 Watt + 140 Watt + 600 Watt + 300 Watt +
200 Watt + 250 Watt
= 2160 Watt
Dapat ditarik kesimpulan bahwa jika seluruh alat elektronik digunakan secara
bersamaan maka akan terjadi penggunaan daya yang berlebihan sehingga memaksa
MCB atau switch untuk drop atau memutus arus.
Untuk perhitungan biaya perbulan maka harus dicari KWH per bulan dimana untuk
AC, Kulkas, Lampu, Televisi, PC adalah
P1 = (540 Watt + 100 Watt + 30 Watt + 140 Watt + 600 Watt) x 3 Jam x 30 Hari
= 1010 x 3 Jam x 30 Hari
28
= 90.900 WH atau 90,9 KWH
Sedangkan untuk Setrika dan Mesin Cuci besaran KWH nya adalah :
P2 = (300 Watt + 200 Watt) x 1 Jam x 30 Hari
= 15.000 WH atau 15 KWH
Dan untuk penggunaan Pompa Air adalah :
P3 = 250 Watt x 5 Jam x 30 Hari
= 37.500 WH atau 27,5 KWH
PTotal dari seluruh elektronik perbulan adalah :
PTotal = P1 + P2 + P3
= 90,9 KWH + 15 KWH + 27,5 KWH
= 133,4 KWH
Untuk mengetahui biaya atau tariff perbulan maka PTotal perlu dikali dengan Biaya
per KWH PLN yaitu Rp. 1.352 per KWH :
Biaya Bulanan = PTotal x Biaya per KWH
= 133,4 KWH x 1.352
= Rp.180.356,8
Jadi biaya yang harus dikeluarkan perbulannya adalah Rp.180.356,8

5. Diketahui sebuah unit turbin disebuah PLTU memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Unit Nilai
Saluran Air 644,05
Kondensor h1 (hffw_In) kJ/kg
Saluran air 761,97
Masuk Kepemanas h1' (hffw_In) kJ/kg
Super Heater Spray Water 905,53
Enthalpy h2 (hss) kJ/kg
Saluran Air 2 Keluar Ke 1084,08
Pemanas h2' (hffw_Out) kJ/kg
Akhir Saluran Air Keluar Ke 1192,19
Pemanas h3 (hffw) kJ/kg
Akhir Saluran Air Keluar Ke 1192,19
Pemanas h4 (hffw) kJ/kg
Enthalpi Uap Keluar 3400,42
Super Heater h5 (hms) kJ/kg

29
Enthalpi Uap Masuk ke 3078,50
Reheater h6 (hcrh) kJ/kg
3536,18
Uap Pemanas Ulang h7 (hrhsw) kJ/kg
Low Preassure Turbine Exhaust 3150,19
Steam Enthalpy h7' (HLP_out) kJ/kg
Saluran Air Ke Kondensator h8 2783,83
(hffw_Out) kJ/kg

Dimana masing – masing laju aliran masanya adalah bertutut – turut main steam =
922211,12 kg/h, cold reheat = 782009,66 kg/h dan hot reheat = 794695,65 kg/h.
Nilai efisiensi dari turbin itu sendiri sebesar 89%. Berapakah daya actual yang dapat
dihasilkan oleh turbin?

Diketahui :
 ṁ1= 922211.12 kg/h
 ƞ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒 = 89%
 ṁ2 = 782009.66 kg/h
 ṁ3 = 794695.65 kg/h
 h1 = 3400.42 kJ/kg
 h2 = 3078.50 kJ/kg
 h3 = 3536.18 kJ/kg
 h4 = 3150.19 kJ/kg
 h5 = 2783.83 kJ/kg

Ditanya : WTactual?

Dijawab :
WT= ṁ1(h1−h2)+ṁ2(h3−h4) +ṁ3(h4−h5)
WT = 922211.12 (3400.42 – 3078.50)
+ 782009.66(3536.18 – 3150.19) + 794695.65(3150.19 – 2783.83) WT= WHP
WT = WHP 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒+ WIP 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒 + WLP 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒
= 296878203.7504 + 301847908.6634 + 291144698.334
= 889870810.7478 kJ/h
WT = 247.18 MW

30
WT𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝜂𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛𝑒 × WT
= 89% × 247.18 MW
= 219.99 MW
Jadi, besaran daya aktual yang dihasilkan oleh turbin pada PLTU adalah sebesar 219,99
MW.

31
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasar pembahasan dan penjelasan diatas maka dapat kita tarik kesimpulan sebagai
berikut :
 Daya adalah banyaknya energi atau tenaga yang harus dilakukan dari satu objek ke
objek lain sehingga menghasilkan pemindahan, sedangkan Rangkaian Daya Listrik
adalah suatu rangkaian yang merupakan sambungan dari bermacam – macam elemen
mesin seperti Mesin Diesel atau Turbin dan juga elemen listrik seperti Generator dan
Transformator dari sumber daya seperti air, panas bumi, angin dan sebagainya
sehingga menghasilkan output daya listrik yang diinginkan.
 Prinsip kerja dari rangkaian daya listrik adalah mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik yaitu dengan memanfaatkan SDA seperti air, angin, uap dan sebagainya
untuk menggerakan turbin atau mesin diesel.
 Komponen – komponen utama dari rangkaian daya listrik adalah Mesin Diesel atau
Turbin, Generator dan Transformator sebagai bagian utama pendistribusian.
 Secara ouput daya listrik terbagai menjadi daya listrik pada arus AC dan arus DC.
Secara perhitungan pada rangkaian listrik, daya listrik dapat dibagi menjadi daya
nyata, reaktif dan semu.
 Cara menghitung penggunaan daya listrik dirumah adalah dengan mengalikan
banyak benda yang digunakan dengan daya listrik yang dikonsumsi selama waktu
berjalan per harinya. Kemudian hasil dari perkalian atau Jumlah daya perhari
dikalikan dengan tariff per KWH sehingga dihasilkan biaya daya perhari.

4.2 Saran
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah yang berjudul Rangkaian Daya,
Teman – teman dapat mempelajari komponen yang ada dalam rangkaian daya seperti Mesin
Diesel, Turbin, Generator dan Transformator beserta prinsip kerja dan teman – teman juga dapat
menghitung output yang dihasilkan dari suatu pembangkit listrik. Yang paling utama dapat

32
mengambil manfaat dan mengetahui perhitungan mengenai penggunaan daya karena semakin
boros maka akan semakin mahal. Ingat hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat dibuat
atau dimusnahkan, tapi hanya dapat diubah. Maka dari itu manfaatkan energi dengan lebih
bijaksana lagi. Akhir kata jika ada salah penulisan saya selaku penulis minta maaf sebesar
besarnya.

33
DAFTAR PUSTAKA

https://physics.info/power/

https://www.physicsclassroom.com/class/energy/Lesson-1/Power

https://en.wikipedia.org/wiki/Power_(physics)

https://www.teknikotomotif.co.id/ini-cara-yang-benar-menghitung-torsi/

http://ekasuweantara.blogspot.com/2014/04/penggunaan-listrik-ac-dan-dc-di.html

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-daya-semu-daya-nyata-dan-daya-reaktif/

https://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/

http://blog.qualitypower.co.id/2015/05/generator-diesel-keuntungan-kekurangan.html

https://listrikdirumah.com/2017/01/23/cara-menghitung-kapasitas-dan-pemakaian-daya-
listrik-di-rumah/

Croft, Terrell; Summers, Wilford I. (1987). American Electrican’s Handbook (ed. Eleventh
Edition). New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-013932-6

Fink, Donald G; Beaty, H. Wayne (1978). Standard Handbook For Electrical Engineers (ed.
Eleventh Edition). New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-020974-X

34

Anda mungkin juga menyukai