Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi Dan Elektrifikasi

Oleh:

Nama : Mico Ardiyan Savendra


NIM : 211710201016
Kelas : TEP-B
Kelompok :3
Acara : 5 (Energi Listrik)
Asisten : Dini Suharyati Iskandar

LABORATORIUM ENERGI OTOMASI DAN INSTRUMENTASI


PRODI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
berbagai aktivitas manusia dan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Energi
berasal dari sumber energi. Sumber energi merupakan sesuatu yang dapat
menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau
transformasi. Penggunaan energi mengalami peningkatan sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Serta perkembangan teknologi
yang semakin pesat memicu peningkatan kebutuhan energi.
Kegiatan manusia lebih banyak menggunakan sumber energi fosil sebagai
sumber utamanya. Pada masa saat ini energi listrik telah banyak digunakan oleh
masyarakat luas pada berbagai belahan dunia. Total pembangkit listrik nasional
menghasilkan sekitar 57.6 GW dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan
secara terus menerus dan mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Hal ini
dapat diperkirakan bahwa pada masa yang akan datang Indonesia akan mengalami
kekurangan energi listrik. Kebutuhan energi listrik yang melunjak disebabkan oleh
para konsumen yang tidak efektif dalam penggunaan atau terjadi pemborosan.
Dalam penerapannya energi listrik sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia dan untuk menunjang aktivitas manusia. Dengan demikian sangat
diperlukan pemanfaatan energi listrik yang efisien serta penggunaannya perlu
diperhatikan seperti mengatur penggunaan alat elektronik dan tidak membiarkan
alat elektronik menyala ketika digunakan. Energi yang digunakan oleh peralatan
listrik merupakan laju penggunaan energi (daya) selama peralatan tersebut
digunakan. Pada penggunaannya energi listrik dapat dikalkulasi pada arus,
tegangan dan daya yang digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, dapat diketahui rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hasil analisis data pada pengamatan energi listrik dengan
menggunakan beban lampu dan pemanas?
2. Bagaiman hasil analisis energi listrik yang dibutuhkan tanpa menggunakan
beban?
3. Bagaimana hasil analisis energi listrik yang dibutuhkan dengan
menggunakan beban?
4. Bagaaimana perbandingan energi listrik gerinda dengan beban dan tanpa
beban?
5. Bagaiamana perbandingan daya listrik gerinda dengan beban dan tanpa
beban?
1.3 Tujuan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, tujuan praktikum ini yaitu
sebagai berikut.
1. Mengetahui hasil analisis data pada pengamatan energi listrik dengan
menggunakan beban lampu dan pemanas.
2. Mengetahui hasil analisis energi listrik yang dibutuhkan dengan gerinda
tanpa beban.
3. Mengetahui hasil analisis energi listrik yang dibutuhkan dengan gerinda
yang ditambah beban.
4. Mengetahui analisa perbandingan energi listrik gerinda tanpa beban dan
ditambah beban.
5. Mengetahui perbandingan daya listrik pada gerinda tanpa beban dan
ditambahkan beban.
1.4 Manfaat
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, manfaat yang dapat
diperoleh yaitu sebagai berikut.
1. Bagi pengguna IPTEK, pengguna IPTEK dapat mengetahui hasil analisis
pada parameter daya listrik yang dibutuhkan pada gerinda tanpa beban dan
menggunakan beban, serta menggunakan beban lampu dan pemanas.
2. Bagi masyarakat, masyarakat dapat memanfaatkan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari. Terutama dalam bidang pertanian yaitu dapat
dijadikan sebagai sumber energi utama dalam komoditas pertanian lampu
buah naga, karena membutuhkan sinar yang cukup untuk berbuah.
3. Bagi pemerintah, pemerintah dapat memperhatikan penggunaan energi
listrik yang berlebihan dan dapat mengoptimalkan energi listrik untuk
ketersediaan energi listrik di masa yang akan datang.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tegangan
Tegangan merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan
muatan listrik dari tempat satu ketempat lainnya dengan satuan volt. Tegangan
dapat disebut dengan beda potensial listrik karena pada dasarnya tegangan listrik
adalah perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik. Tegangan listrik
dibangkitkan dari pembangkit listrik. Benda yang memiliki energi potensial tinggi
mempunyai muatan positif lebih besar. Adapun jenis tegangan AC dan DC.
Tegangan DC merupakan sebuah sumber tegangan listrik yang konstan atau disebut
tegangan searah. Dalam penerapan tegangan DC yang stabil dapat diaplikasikan
pada baterai dan pecatuan daya. Sedangkan tegangan AC merupakan tegangan
listrik yang bervariasi secara berkala dengan waktu atau disebut tegangan bolak
balik. Dalam penerapannya tegangan AC digunakan untuk peralatan rumah tangga
dan industri (Iqbal, 2021).
Berikut merupakan rumus tegangan yaitu sebagai berikut.
V = I. R
Dimana:
V = Tegangan
I = Arus listrik
R = Hambatan listrik
2.2 Arus
Arus merupakan banyaknya muatan listrik yang disebabkan oleh
pergerakan elektron-elektron atau energi yang dapat disalurkan melalui penghantar
berupa kabel. Arus timbul karena adanya perubahan muatan yang pindah melewati
suatu titik per muatan waktu dalam suatu konduktor listrik. Arus dapat diukur dalam
satuan ampere. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negative
(-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap
berlawanan dengan arah gerakan elektron. Untuk mendeteksi arus listrik tersebut
diperlukan sensor arus yang merupakan suatu sensor dengan kemampuan
memantau penggunaan arus listrik dan dapat memberikan nilai analog dan digital
sehingga penggunaan tenaga listrik dapat dikontrol dan diatur (Satya et al., 2020).
Menurut Iqbal (2021) berikut merupakan rumus arus yaitu sebagai berikut.
Q
I= (𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒)
t

Dimana:
I = Besarnya arus listrik yang mengalir
Q = Besarnya muatan listrik
T = Waktu
2.3 Daya
Daya merupakan perpindahan energi atau kecepatan dalam melakukan
suatu usaha dan daya sama dengan jumlah energi yang dihabiskan per satuan waktu.
Daya memiliki satuan yaitu watt. Satuan daya yang digunakan selain watt yaitu
horse power (HP) dimana 1 HP sama dengan 746 watt. Daya ini memiliki nilai
tetapi tidak mempunyai arah (Yenda, 2017). Terdapat berbagai macam daya pada
daya arus bolak balik (AC) yaitu daya aktif, daya reaktif dan daya nyata. Daya aktif
merupakan sebuah daya yang dapat dikonversikan dalam bentuk kerja dan memiliki
satuan watt. Untuk daya reaktif merupakan jumlah daya yang diperlukan untuk
pembentukan medan magnet dan satuan daya reaktif yaitu Var. Sedangkan nyata
merupakan hasil penjumlahan geometris dari daya aktif dan daya reaktif, serta
memiliki satuan VA (Dinata dan Sunanda, 2015).
Berikut merupakan rumus daya yaitu sebagai berikut.
W
P=
T
Dimana:
P = Daya
W = Usaha
T = Waktu
2.4 KWH Meter Analog dan Digital
KWH Meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur atau
menghitung besar energi yang digunakan oleh konsumen seperti perumahan,
perkantoran dan industri. Energi listrik yang digunakan oleh konsumen dihitung
dalam persatuan jam. Terdapat dua jenis KWH meter yaitu jenis KWH meter
konvensional (pasca bayar) dan jenis prabayar atau masyarakat mengisi pulsa
terlebih dahulu untuk mendapatkan aliran listrik. Komponen utama pada KWH
meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet
tetap yang berfungsi untuk menetralkan piringan aluminium dari induksi medan
magnet dan gear mekanik yang berfungsi mencatat jumlah perputaran piringan
aluminium. Kumparan arus pada KWH meter analog dihubungkan secara seri
dengan beban, sedangkan kumparan tegangan dihubungkan secara paralel dengan
beban. Sedangkan pada KWH digital adalah prinsip kerjanya mengkonversi sinyal
analog berupa tegangan dan arus yang terukur menjadi sinyal digital atau diskrit
dengan mengambil nilai-nilai sampel (Gunawan et al., 2018).
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Kegiatan praktikum energi dan elektrifikasi, acara 5 mengenai perhitungan
energi listrik di laksanakan pada tanggal 2 September 2022, pukul 11.05 sampai
dengan 12.00 WIB. Kegiatan praktikum ini dilakukan di depan Gedung G, Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
3.2 Bahan dan Alat Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum perhitungan energi listrik
adalah sebagai berikut.
3.2.1 Bahan Praktikum
Berikut merupakan bahan yang digunakan dalam praktikum perhitungan
energi listrik.
1. Listrik
2. Besi siku
3.2.2 Alat Praktikum
Berikut merupakan alat yang digunakan dalam praktikum perhitungan
energi listrik.
1. Papan praktikum
2. Multimeter digital
3. Clamp meter digital
4. KWH meter
5. Elemen pemanas
6. Lampu
7. Gerinda
8. Alat tulis
9. Modul praktikum
10. Stopwatch
3.3 Prosedur Kerja Praktikum
Berikut merupakan prosedur kerja praktikum perhitungan energi listrik.
3.3.1 Diagram Alir Energi Listrik dengan Lampu dan Pemanas
Berikut merupakan diagram alir praktikum perhitungan energi listrik dalam
perhitungan energi listrik dengan lampu dan pemanas.

Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Memasang lampu dan elemen pemanas

Hubungkan pena alat pengukur pada


stop kontak arus dan tegangan

Mengaktifkan stopwatch secara


bersamaan ketika pena pengukuran
dimasukkan ke stop kontak

Lakukan hingga 4 kali pengulangan

Amati dan catat


hasil pengukuran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir perhitungan energi listrik dengan menggunakan lampu dan
elemen pemanas
Diagram alir 3.1 Menunjukkan langkah-langkah kegiatan praktikum
perhitungan energi listrik dengan menggunakan lampu dan pemanas. Dengan
urutan sebagai berikut.
1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti stopwatch alat tulis, modul
praktikum, clamp meter digital, multimeter digital, dan elemen pemanas
serta lampu.
2. Memasang lampu dan elemen pemanas pada papan praktikum yang telah
disiapkan.
3. Menghubungkan pena clamp meter digital dan multimeter digital pada stop
kontak atau penghubung pada papan praktikum secara bersamaan.
4. Mengaktifkan stopwatch secara bersamaan pada saat pena pengukuran
dimasukkan distop kontak atau penghubung.
5. Lakukan hingga 4 kali pengulangan pada detik ke 0, 30, 60, dan 90.
6. Amati dan catat hasil putaran pada KWH meter dan pengukuran dari
multimeter digital dan clamp meter digital pada modul praktikum.
3.3.2 Diagram Alir Energi Listrik Pada Mesin Gerinda Tanpa Beban
Berikut merupakan diagram alir praktikum perhitungan energi listrik dalam
perhitungan energi listrik pada mesin gerinda tanpa beban.

Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Memasang lampu dan gerinda

Hubungkan pena alat pengukur pada


stop kontak arus dan tegangan

Mengaktifkan stopwatch secara


bersamaan ketika pena pengukuran
dimasukkan ke stop kontak

Hidupkan gerinda tanpa beban

Lakukan hingga 5 kali pengulangan

Amati dan catat


hasil pengukuran

Selesai

Gambar 3.2 Diagram alir perhitungan energi listrik pada mesin gerinda tanpa beban
Diagram alir 3.2 Menunjukkan langkah-langkah kegiatan praktikum
perhitungan energi listrik pada mesin gerinda tanpa beban. Dengan urutan sebagai
berikut.
1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti stopwatch, alat tulis, modul
praktikum, clamp meter digital, multimeter digital, mesin gerinda, dan
lampu.
2. Memasang lampu dan gerinda pada papan praktikum yang dihubungkan
menggunakan stop kontak.
3. Menghubungkan pena clamp meter digital dan multimeter digital pada stop
kontak atau penghubung pada papan praktikum secara bersamaan.
4. Mengaktifkan stopwatch secara bersamaan pada saat pena pengukuran
dimasukkan distop kontak atau penghubung.
5. Hidupkan gerinda tanpa beban secara bersamaan antara memasukkan pena
pengukuran pada stop kontak dan mengaktifkan stopwatch.
6. Lakukan hingga 5 kali pengulangan pada putaran ke 0, 2, 4, 5, dan 7.
7. Amati dan catat hasil putaran pada KWH meter dan pengukuran dari
multimeter digital dan clamp meter digital pada modul praktikum.
3.3.3 Diagram Alir Energi Listrik Pada Mesin Gerinda dengan Beban
Berikut merupakan diagram alir praktikum perhitungan energi listrik dalam
perhitungan energi listrik pada mesin gerinda dengan beban.

Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Memasang lampu dan gerinda

Hubungkan pena alat pengukur pada


stop kontak arus dan tegangan

Mengaktifkan stopwatch secara


bersamaan ketika pena pengukuran
dimasukkan ke stop kontak

Hidupkan gerinda dengan beban

Lakukan hingga 5 kali pengulangan

Amati dan catat


hasil pengukuran

Selesai

Gambar 3.3 Diagram alir perhitungan energi listrik pada mesin gerinda dengan beban
Diagram alir 3.3 Menunjukkan langkah-langkah kegiatan praktikum
perhitungan energi listrik pada mesin gerinda dengan beban. Dengan urutan sebagai
berikut.
1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti stopwatch, alat tulis, modul
praktikum, clamp meter digital, multimeter digital, mesin gerinda, lampu
dan besi siku sebagai beban dalam perhitungan.
2. Memasang lampu dan gerinda pada papan praktikum yang dihubungkan
menggunakan stop kontak.
3. Menghubungkan pena clamp meter digital dan multimeter digital pada stop
kontak atau penghubung pada papan praktikum secara bersamaan.
4. Mengaktifkan stopwatch secara bersamaan pada saat pena pengukuran
dimasukkan distop kontak atau penghubung.
5. Hidupkan gerinda dengan beban secara bersamaan antara memasukkan
pena pengukuran pada stop kontak dan mengaktifkan stopwatch.
6. Lakukan hingga 5 kali pengulangan pada putaran ke 0, 2, 4, 5, dan 7.
7. Amati dan catat hasil putaran pada KWH meter dan pengukuran dari
multimeter digital dan clamp meter digital pada modul praktikum.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang Dibutuhkan
dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas
Berikut merupakan Tabel 4.1 Hasil dan analisis data pengamatan energi
listrik yang dibutuhkan dengan beban menggunakan lampu dan pemanas.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran menggunakan Lampu dan Pemanas
Perubahan
Waktu Arus
Tegangan KWH Energi Energi Daya
(detik Listrik
(volt) meter (Joule/putaran) (Joule) (watt)
ke-) (Ampre)
(putaran)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I.t) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0
30 221,4 0,42 1 2789,64 2789,64 92,99
60 221,6 0,42 2 2792,16 5584,32 93,07
90 222,5 0,42 3 2803,50 8410,50 93,45

Berdasarkan Tabel 4.1 Dapat diketahui bahwa hasil pengamatan energi


listrik dengan menggunakan beban lampu dan pemanas dilakukan dengan 4 kali
pengulangan. Pada waktu ke- 0 detik dan pada putaran 0 KWH meter yaitu energi
yang digunakan 0 joule, serta daya yang dibutuhkan 0 watt. Pada waktu ke- 30 detik
dan pada 1 putaran KWH meter yaitu energi yang digunakan 2789,64 joule, serta
daya yang dibutuhkan 92,99 watt. Pada waktu ke- 60 detik dan pada 2 putaran KWH
meter yaitu energi yang digunakan 5584,32 joule, serta daya yang dibutuhkan 93,07
watt. Sedangkan pada waktu ke- 90 detik dan pada 3 putaran KWH meter yaitu
energi yang digunakan 8410,50 joule, serta daya yang dibutuhkan 93,45 watt.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai energi yang dibutuhkan
mengalami kenaikan ketika daya mengalami kenaikan pula, yaitu berbanding lurus.
Karena semakin tinggi nilai daya, maka semakin tinggi pula energi listrik yang
dibutuhkan (Ardiansah & Wahyono, 2022).
4.2 Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan Gerinda Tanpa
Beban
Berikut merupakan Tabel 4.2 Hasil dan analisis energi listrik yang
dibutuhkan dengan gerinda tanpa beban.
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Energi Listrik dengan gerinda tanpa beban
Arus
Banyaknya Tegangan Waktu Energi Tanpa Daya
Listrik
putaran (volt) (detik) (Joule/putaran) beban (watt)
(Ampre)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0,00
2 220,4 0,42 83 3841,57 7683,14 92,57
4 219,7 0,42 163 3760,17 15040,66 92,27
5 220,3 0,42 203 3756,56 18782,78 92,53
7 216,8 0,42 285 3707,28 25950,96 91,06

Berdasarkan Tabel 4.2 Dapat diketahui bahwa pengukuran energi listrik


dengan gerinda tanpa beban dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan dengan putaran
pada KWH yang telah ditentukan. Nilai tegangan dan arus listrik mengalami
peningkatan seiring dengan banyaknya jumlah putaran pada KWH meter. Hal yang
sama juga didapatkan pada pengukuran waktu dimana semakin banyak putaran
pada KWH maka waktu yang ditempuh juga semakin banyak. Peningkatan pada
hasil pengukuran tersebut juga mempengaruhi energi per putaran, energi yang
digunakan dan daya yang butuhkan. Dengan demikian penggunaan energi dan daya
yang dibutuhkan meningkat seiring dengan lamanya waktu gerinda tanpa beban
dihidupkan. Serta lamanya waktu penggunaan suatu alat yang membutuhkan energi
listrik maka akan mempengaruhi energi yang digunakan dan daya yang dibutuhkan,
tetapi peningkatan energi yang digunakan dan daya yang digunakan tidak
mengalami kenaikan secara drastis karena tanpa menggunakan beban (Saptono et
al., 2018).
4.3 Hasil dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan dengan Gerinda yang
ditambahkan Beban
Berikut merupakan Tabel 4.3 Hasil dan analisis energi listrik yang
dibutuhkan dengan gerinda yang ditambahkan beban.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran energi listrik menggunakan gerinda dengan beban
Arus
Banyaknya Tegangan Waktu Energi Dengan
Listrik Daya (watt)
putaran (volt) (detik) (Joule/putaran) beban
(Ampre)
(a) (b) c (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0,00
2 216,6 0,41 81,00 3596,64 7193,29 88,81
4 219,1 0,42 163,00 3749,90 14999,59 92,02
5 218,7 0,42 204,00 3747,64 18738,22 91,85
7 219,1 0,42 285,00 3746,61 26226,27 92,02

Berdasarkan Tabel 4.3 Dapat diketahui bahwa pengukuran energi listrik


dengan gerinda menggunakan beban dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan
dengan putaran pada KWH yang telah ditentukan. Pada waktu ke 81,00
menghasilkan 2 putaran pada KWH meter dengan daya yang digunakan sebesar
88,81 watt, serta beban yang digunakan memiliki nilai 7193,29. Pada waktu ke
285,00 menghasilkan 7 putaran pada KWH meter dengan daya yang digunakan
92,02 watt, serta beban yang digunakan memiliki nilai 92,02. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa penggunaan daya semakin besar seiiring lamanya waktu
yang digunakan dalam menggunakan gerinda dengan beban. Hal ini karena gerinda
menggunakan beban, maka gerinda akan bekerja lebih keras dan membuat
penggunaan daya semakin meningkat. Serta dapat diketahui bahwa besar energi
listrik yang digunakan oleh suatu peralatan listrik dipengaruhi oleh daya, tegangan,
kuat arus, beban alat, dan lama (waktu) peralatan dinyalakan (Permatasari et al.,
2018).
4.4 Analisa Perbandingan Energi Listrik Gerinda Tanpa Beban dan
Ditambahkan Beban
Berdasarkan praktikum pengukuran energi listrik yang telah dilakukan,
diperoleh analisa perbandingan energi listrik gerinda tanpa beban dan ditambahkan
beban pada Gambar 4.1 Diperoleh data sebagai berikut.
30000

25000

20000
Energi (Joule)

15000
Tanpa Beban
10000 Dengan Beban

5000

0
0 2 4 5 7
Banyak Putaran

Gambar 4.1 Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan energi
Berdasarkan Gambar 4.1 Dapat diperoleh grafik hubungan banyak putaran
pada mesin gerinda dengan energi. Serta dapat diketahui bahwa keduanya saling
mengalami peningkatan. Berdasarkan Gambar 4.1 juga diketaui bahwa lonjakan
energi tinggi dan konstan ada pada kondisi gerinda tanpa beban. Hal ini
memungkinkan terjadi karena tegangan yang dihasilkan pada kondisi gerinda
dengan beban lebih kecil dibandingkan tegangan yang dihasilkan oleh gerinda
tanpa beban. Besarnya tegangan listrik karena adanya perbedaan arus listrik dari
kedua percobaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tegangan memilki
hubungan yang berbanding lurus antara arus listrik dan tegangan. Besarnya arus
listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik (Yasu dan Hadi, 2021).
4.5 Analisa Perbandingan Daya Listrik Gerinda Tanpa Beban dan
Ditambahkan Beban
Berdasarkan praktikum pengukuran energi listrik yang telah dilakukan,
diperoleh analisa perbandingan daya listrik gerinda tanpa beban dan ditambahkan
beban pada Gambar 4.2 Diperoleh data sebagai berikut.
100,00
90,00
80,00
70,00
Daya (Watt)

60,00
50,00
Tanpa Beban
40,00
30,00 Dengan Beban

20,00
10,00
0,00
0 2 4 5 7
Banyak Putaran

Gambar 4.2 Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan daya
Berdasarkan Gambar 4.2 Dapat diketahui grafik hubungan banyak putaran
pada mesin gerinda dengan daya. Dapat diperoleh grafik hubungan banyak putaran
pada mesin gerinda dengan energi. Pada grafik dapat diketahui bahwa grafik
mengalami kenaikan yang sama pada tiap putaran dengan nilai daya yang berbeda.
Grafik pada kondisi dengan beban memiliki daya relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan grafik daya tanpa beban hal itu dapat dikarenakan karena arus listrik yang
dihasilkan pada kondisi dengan beban lebih besar dibandingkan dengan kondisi
tanpa beban. Perbedaan itu memungkinkan terjadi dari akibat adanya perbedaaan
tegangan yang dihasilkan pada kedua kondisi. Seperti yang diketahui bahwa
tegangan memilki hubungan yang berbanding lurus dengan arus listrik. Besarnya
arus listrik sebanding dengan tegangan listrik (Yasu dan Hadi, 2021).
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada energi listrik dapat ditarik kesimpulan,
yaitu sebagai berikut.
1. Hasil pengamatan pada praktikum energi pengukuran energi listrik adalah
nilai energi yang dibutuhkan mengalami kenaikan ketika daya mengalami
kenaikan pula, yaitu berbanding lurus. Karena semakin tinggi nilai daya,
maka semakin tinggi pula energi listrik yang dibutuhkan.
2. Penggunaan energi dan daya yang dibutuhkan meningkat seiring dengan
lamanya waktu gerinda tanpa beban dihidupkan. Serta lamanya waktu
penggunaan suatu alat yang membutuhkan energi listrik maka akan
mempengaruhi energi yang digunakan dan daya yang dibutuhkan, tetapi
peningkatan energi yang digunakan dan daya yang digunakan tidak
mengalami kenaikan secara drastis karena tanpa menggunakan beban.
3. Penggunaan daya semakin besar seiiring lamanya waktu yang digunakan
dalam menggunakan gerinda dengan beban. Hal ini karena gerinda
menggunakan beban maka gerinda akan bekerja lebih keras dan membuat
penggunaan daya semakin meningkat. Serta dapat diketahui bahwa besar
energi listrik yang digunakan oleh suatu peralatan listrik dipengaruhi oleh
daya, tegangan, kuat arus, beban alat, dan lama (waktu) peralatan
dinyalakan.
4. Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan energi yaitu
berbanding lurus, karena ketika energi yang digunakan mengalami kenaikan

maka daya yang dibutuhkan juga mengalami kenaikan.


5. Hubungan banyak putaran pada mesin gerinda dengan daya yaitu
berbanding lurus, karena ketika daya yang digunakan mengalami kenaikan

maka energi yang dibutuhkan juga mengalami kenaikan .


5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum energi listrik adalah sebaiknya
asisten dosen memberikan pemaparan materi dengan jelas dan runtun sebelum
memasuki sesi praktikum atau pengambilan data. Sedangkan untuk praktikkan
sebaiknya lebih memperhatikan pada saat pengambilan data, agar data yang
diperoleh dari praktikum perhitungan energi listrik lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, G., dan E. B. Wahyono. 2022. Pemanfaatan daya listrik bagi pelanggan
tegangan menengah. Jurnal Sains dan Teknologi. 12(1): 19-27.

Dinata, 1., dan W. Sunanda. 2015. Implementasi wireless monitoring energi listrik
berbasis web database. Jurnal Nasional Teknik Elektro. 4(1): 83-88.

Gunawan, D., Y. Shalahuddin, dan D. Erwanto. 2018. Studi komparasi kwh meter
pascabayar dengan kwh meter prabayar tentang akurasi pengukuran
terhadap tarif listrik yang bervariasi. Jurnal Sistem Kendali-Tenaga
Elektronika Telekomunikasi Komputer. 7(1): 158-168.

Iqbal, M. 2021. Analisa Pengujian Tegangan Dan Arus Pada Keluaran Car Radiator
Motor Sebagai Pembangkit Energi Listrik Alternatif. Skripsi. Medan:
Progam Studi Teknik Elektro.

Permatasari, R. F., R, Wati, P. Hanifah, dan Misriyanti. 2018. Kampanye hemat


listrik terhadap efisiensi energi pada ibu rumah tangga yang bekerja. Jurnal
Psikologi. 7(2): 71-81.

Saptono, H., G. E. Pramono, dan H. A. Khindi. 2018. Analisa daya dan kontrol
kecepatan motor pada alat bantu las rotary positioner table. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. 4(1): 23-33.

Satya, T. P., F. Puspasari, H. Prisyanti, dan E. R. M. Saragih. 2020. Perancangan


dan analisis sistem alat ukur arus listrik menggunakan sensor acs712
berbasis arduino uno dengan standard clampmeter. Jurnal Simetris. 11(1):
39-44.

Yasu, R. M., dan C. F. Hadi. 2021. Pengaruh tegangan terhadap besar kuat arus
listrik pada persamaan hukum ohm. Jurnal Zetroem. 3(1): 34-36.

Yenda, D. R. 2017. Investigasi Titik Daya Maksimum Photovoltaic Dengan


Peningkatan Daya Guna Cahaya Matahari Secara Bertahap Menggunakan
Reflektor. Skripsi. Padang: Progam Studi Teknik Elektro.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan

Gambar 1. Tabel hasil pengamatan dengan beban lampu dan pemanas

Gambar 2. Tabel hasil pengamatan penggunaan motor listrik (gerinda) tanpa


menggunakan beban

Gambar 3. Tabel hasil pengamatan penggunaan motor listrik (gerinda) dengan


menggunakan beban
Berikut merupakan perhitungan secara manual.
1. Perhitungan lampu dan pemanas
Daya (watt) = V x I
Waktu ke 0 =0x0
= 0 Watt
Waktu ke 30 = 221,4 x 0,42
= 92,99 Watt
Waktu ke 60 = 221,6 x 0,42
= 93,07 Watt
Waktu ke 90 = 222,5 x 0,42
= 93,45 Watt

Energi (joule) = V x I x t = Daya x Waktu


Waktu ke 0 =0x0x0
= 0 Joule
Waktu ke 30 = 92,99 x 221,4 x 30
= 2789,64 Joule
Waktu ke 60 = 93,07 x 221,6 x 60
= 5584,32 Joule
Waktu ke 90 = 93,45 x 222,5 x 90
= 8410,50 Joule

2. Perhitungan gerinda tanpa beban


Daya (watt) = V x I
Putaran ke- 0 =0x0x0
= 0 Watt
Putaran ke- 2 = 220,4 x 0,42
= 92,57 Watt
Putaran ke- 4 = 219,7 x 0,42
= 92,27 Watt
Putaran ke- 5 = 220,3 x 0,42
= 92,53 Watt
Putaran ke- 7 = 216,8 x 0,42
= 91,06 Watt

Energi tanpa beban = Daya x waktu


Putaran ke-0 =0x0
= 0 Joule
Putaran ke-2 = 92,57 x 83
= 7683,14 Joule
Putaran ke-4 = 92,57 × 163
= 15040,66 Joule
Putaran ke-5 = 92,53 × 203
= 18782,78 Joule
Putaran ke 7 = 91,06 x 285
= 25950,96 Joule

3. Perhitungan gerinda dengan beban


Daya (watt) = Vx I
Putaran ke-0 =0x0
= 0 Watt
Putaran ke-2 = 216,6 x 0,41
= 88,81 Watt
Putaran ke-4 = 219,1 x 0,42
= 92,02 Watt
Putaran ke-5 = 218,7 x 0,42
= 91,85 Watt
Putaran ke-7 = 219,1 x 0,42
= 92,02 Watt
Energi dengan beban = Daya x waktu
Putaran ke-0 =0x0
= 0 Joule
Putaran ke-2 = 88,81 x 81
= 7193,29 Joule
Putaran ke-4 = 92,02 x 163
= 14999,59 Joule
Putaran ke-5 = 91,85 x 204
= 18738,22 Joule
Putaran ke 7 = 92,02 x 285
= 26226,27 Joule
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum

Gambar 4. Papan praktikum Gambar 5. Alat dan bahan yang


digunakan dalam praktikum perhitungan
energi listrik

Gambar 6. Hasil pengukuran tegangan Gambar 7. Hasil pengukuan arus pada


pada clamp meter digital multimeter digital
Gambar 8. Proses gerinda menggunakan Gambar 9. Pengamatan perputaran
beban besi siku piringan pada KWH meter

Anda mungkin juga menyukai