PERCOBAAN IV
PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
Abstrak
Energi merupakan banyaknya daya yang dikonsumsi dalam tiap waktu, sedangkan
energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi
yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan
satuan Watt (W) untuk menggerakan peralatan elektronik sehingga menghasilkan
bentuk energi yang lain. Penggunaan energi listrik secara komersial umumnya
terbagi menjadi dua yaitu energi listrik 1 fasa dan 3 fasa, dan untuk pengukuran
energi listrik yang dikonsumsi digunakan alat ukur energi listrik yaitu kWh meter.
Semakin banyak energi listrik yang dikonsumsi dalam waktu tertentu maka
pengukuran energi listrik pada kWh meter akan semakin cepat.
Kata kunci: Energi Listrik, kWh Meter, Faktor Pengaruh Energi Listrik.
𝑛 = 𝑘. 𝑉. 𝐼 cos φ
Tegangan dan arus yang diterima oleh kWh-meter Gambar 2.3Kontruksi KWH Meter 1 Fasa
digital ini akan dibaca terpisah. Tegangan yang
masuk akan dibaca dan kemudian akan diteruskan ke Untuk pengukuran energi 1 fasa digunakan
dalam suatu mikrokontroler. Arus yang dibaca juga persamaan:
akan diteruskan ke dalam mikrokontroler. Di dalam 𝑉.𝐼.𝑐𝑜𝑠Ө
kWh= 1000 𝑡
mikrokontroler sudah di atur suatu program untuk
mengolah tegangan dan arus yang masuk menjadi
suatu besaran.Besaran yang dimaksud adalah daya V = Tegangan Fasa (V)
aktif dan energi.Sehingga dengan kWh-meter digital I = Kuat Arus (A)
ini dapat dibaca jumlah pemakaian energi yang cosӨ = Faktor Daya
terpakai. t = Waktu (Hour)
2.3 KWH meter 1 phase dan 3 phase Meskipun kabel yang ada di jalan pada jaringan
KWH meter 1 phasa adalah instalasi listrik yang PLN, namun kabel yang masuk ke rumah anda hanya
menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat 2 buah, yaitu kabel 1 phasa dan 1 kabel netral. Hal itu
phasa dan 1 kawat 0 (netral).Jadi secara sederhana, dikarenakan pada perumahan tidak memerlukan daya
listrik 1 phase dapat diartikan sebagai listrik yang listrik yang terlalu besar sehingga 1 phase sudah
terdiri dari 1 kabel bertegangan dan 1 kabel dianggap cukup untuk mengakomodasi kebutuhan
netral. Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa listrik sehari-hari.
terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. KWH meter 3 phasa adalah instalasi listrik yang
Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0
yang digunakan banyak orang.Dengan tegangan 220 (netral) atau kawat ground. Jadi total ada 4 kabel yang
Volt, listrik 1 phase banyak digunakan pada masuk ke instalasi listriknya.Itulah sebabnya kenapa
𝐼𝐴 = 𝐼𝐵 = 𝐼𝐶 = 𝐼𝐿
𝐼𝐿 = 𝐼𝑝ℎ
𝑉𝐴𝐵 = 𝑉𝐵𝐶 = 𝑉𝐶𝐴 = 𝑉𝐿 − 𝐿
𝑉𝐿 − 𝐿 = 𝑉𝑝ℎ
Dimana:
Gambar 2.7 Hubungan Bintang (Y) VL-L= Tegangan line to line (Volt)
Vph = Tegangan phasa (Volt)
Hubungan bintang merupakan hubungan IL = Arus line (Ampere)
antara transformator tiga fasa, dimana ujung - Iph = Arus phasa (Ampere)
ujung awal atau akhir lilitan disatukan.Titik
dimana tempat penyatuan dari ujung-ujung
lilitan merupakan titik netral.Arus transformator
tiga phasa dengan kumparan yang dihubungkan
bintang yaitu; IA, IB, IC masing-masing berbeda
120°.Transformator tiga phasa hubungan
bintang. Maka dari gambar 2.5 dapat di peroleh
persamaan sebagai berikut :
𝐼𝐴 = 𝐼𝐵 = 𝐼𝐶 = 𝐼𝐿
𝐼𝐿 = 𝐼𝑝ℎ
𝑉𝐴𝐵 = 𝑉𝐵𝐶 = 𝑉𝐶𝐴 = 𝑉𝐿 − 𝐿
𝑉𝐿 − 𝐿 = 𝑉𝑝ℎ
Dimana:
- Langkah Percobaan
Daya (Watt)
I = 0.637 A 200 141,2 151,1
Ditanyakan :
cos𝜑 hitung = ? 100
%error = ?
Jawaban : 0
𝑃
a. Cos𝜑hitung = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 140 160 240 300
𝑉.𝐼
Beban
140
Cos𝜑hitung = (220)(0.637)
Daya
Cos𝜑hitung = 0.999
Gambar 4.8. grafik beban terhadap daya (watt)
𝐶𝑂𝑆𝜑 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝑐𝑜𝑠𝜑
b. %Error= | | 𝑥 100% Berdasarkan gambar diatas dapat dianalisa bahwa jika
𝐶𝑂𝑆𝜑 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
semakin besar nilai daya beban yang digunakan maka
0.999−1 nilai dayanya akan semakin meningkat. dikarenakan
%Error = | | 𝑥100% semakin meningkat/besar beban maka energi yang
0.999
digunakan akan semakin meningkat/besar.
%Error = 0,1%
Beban Terhadap Arus
1,27
Hasil perhitungan data selanjutnya dapat dilihat di 1,5 1
Arus (Ampere)
0,999
1 Hasil perhitungan data selanjutnya dapat dilihat di
0,95 tabel 4.1.4.1
140 160 240 300 Tabel 4.1.4.1 Hasil Perhitungan n putaran
Beban
cos ∅
V = 220,9 volt
I = 0.625A 300
203,8
Cosφ = 1 152,3 166,1
200
Ditanyakan :
E1 = ? 100
Penyelesaian: 0
𝑉𝐼𝑐𝑜𝑠φ𝑡
160 180 220 420
E1 = Beban
1000
220,9×0.625×1x0,0583
E1 = 1000
E1 = 0.00804 𝑘𝑊ℎ Daya
Perhitungan energi listrik untuk persamaan 2 data
1
Diketahui : Gambar 4.11. grafik perbandingan beban
P = 160 watt terhadap daya
t = 0,0583jam
Ditanyakan :
MODUL 4 | Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2020 / F1B019026
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat dihasilkan pembangkit atau daya semu. Nilai E 1
bahwa beban mendekati nilai daya oleh karena itu dipengaruhi nilai tegangan dan arus serta cosφ. dan
semakin besar nilai daya beban yang digunakan nilai E2 dipengaruhi oleh nilai oleh daya dan waktu.
maka nilai daya juga akan semakin besar karena
daya beban sama dengan daya sumber (Pbeban =
Psumber) atau berbanding lurus. Beban Terhadap Waktu
0,08
0,0583
Beban Terhadap Arus 0,06 0,05
Waktu (h)
0,037
1,78 0,04
2 0,019
Arus (Watt)
1,5 0,02
0,923
1 0,625 0,752 0
160 180 220 420
0,5
Beban
0
160 180 220 420
t (h)
Beban
Gambar 4.14.grafik perbandingan beban
Arus terhadap waktu
Chart Title
0,01 0,0093 0,009
0,00844 0,0083 0,00814 0,00798
0,00752 0,00744
0,008
E1 dan E2 (kWh)
0,006
0,004
0,002
0
160 180 220 420
Beban
E1
Waktu (h)
Ukur 0,1 0,07
n t(h) (A)
0,05 0,02
25+25+25 1 0,12 0
0
40+40+40 1 0,07 0 75 120 300
100+100+100 1 0,02 0 Beban
Arus (A)
0,2
40 60 100 0,15
𝐼𝑁 = + +
220∠0° 220∠120° 220∠240° 0,1
0,05 0
= 0.18∠0 +0.27∠-120 + 0.45∠-240 0
= (0.18+ j0) + (-0.136 - j0.236) + (-0.227+j0.393) 40+60+100 100+100+60 160+100+100
= 0.240∠139.1 A Beban (Watt)
Hasil perhitungan untuk data selanjutnya dapat dilihat Gambar 4.18.grafik hubungan beban terhadap arus
pada tabel 4.8 Berdasarkan grafik 5.0 dapat diketahui bahwa beban
terhadap arus berbanding terbalik, jika semakin besar
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Beban Tak Seimbang beban yang digunakan maka semakin sedikit arus
kWh 3∅ netral yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan I =
N I 𝑃
No Beban(Watt) t IN(A) . 𝑐𝑜𝑠∅.
n hitung(A) 𝑉
(jam)
1 40+60+100 1 0.038 0.234 0.240
2 100+100+60 1 0.031 0.185 0.18
3 160+100+100 1 0.017 0.000 0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
semakin besar beban yang digunakan maka semakin
cepat piringan pada kWh meter menempuh satu
putaran penuh dan semakin kecil arus netral yang
didapatkan terdapat fluktuatif. Arus bersifat fluktuatif
karena nilai hitungnya tidak menentu pada setiap daya
yang diberikan.
0,03
0,025
0,017
0,02
0,015
0,01
0,005
0
40+60+100 100+100+60 160+100+100
Beban (Watt)
Gambar 4.17 grafik hubungan beban terhadap beban
Berdasarkan grafik 4.9 dapat diketahui bahwa nilai
beban terhadap waktu berbanding terbalik, semakin
besar beban yang digunakan maka waktu yang
dibutuhkan oleh piringan kWh meter untuk
( Abdil Gani )
NIM. F1B017001
PERCOBAAN :4
SHIFT :4
KELOMPOK : 23
2.
AHMAD RAY SURYA
2 F1B019013
SURENGGANA
3.
4.
4 F1B019038 DESTIARANI
5.
6.
6 F1B117021 M. AL ZAIDIN
JAWABAN
1. Alat ukur integrasi adalah alat ukur yang mengalami pembaharuan hingga menjadi suatu
kesatuan yang utuh. Contoh alat ukur integrasi Ampermeter adalah alat untuk mengukur
besarnya arus yang mengalir pada rangkaian berbeban. Transformator arus digunakan
untuk mengukur dan memonitoring arus line dan juga digunakan untuk menghubungkan
ke relay dan terhubung pada sisi sekunder
2. Sepeti yang kita tau rumus energi yang diserap pada beban adalah:
KWh=VI cos h / 1000
Dimana :
V = Tegangan (Volt)
cos= Faktor daya
h = waktu (h)
I= Arus beban (A)
Jadi faktor faktor yang mempengaruhi energi yang diserap pada beban adalah dimana
saat tegangan, factor daya, waktu serta arus beban yang mengalir dalam kondisi segaris
atau sejajar dibagi dengan 1000.
IN OUT
BEBAN L1 N
R N
1 3 10 12
IN OUT
BEBAN L1 N
R N
1 3 4 5 7 9 10 12