Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

PRAKTEK ELEKTRO TEKNIK 2 SKS


Waktu : 90 Menit

Pertanyaan:

1. Sebutkan Nama Peralatan yang digunakan dan jelaskan proses pembangkitan tenaga listrik
dengan menggunakan tenaga mekanik?
2. Jelaskan proses pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan proses kimia, dengan memberikan
contoh yang sederhana.

3. Mengapa Pembangkitan Tenaga listrik menggunakan energi matahari merupakan alternatif


yang layak dipilih untuk pembangkitan tenaga listrik dan sebutkan keuntungan serta
kerugiannya dari Pembangkit Tenaga Listrik menggunakan energy matahati.
4. Pada saat kapankah kita bisa mengukur arus listrik? Syarat apa yang harus diperhatikan agar
hasil pengukuran arus listrik dengan menggunakan Amperemeter dapat lebih akurat? Dan
Gambarkan hubungan rangkaian untuk mengukur arus listrik dan Jelaskan langkah-langkah,
bahan dan peralatan yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
5. Ada tiga jenis alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik, sebutkan dan jelaskan cara
pengukurannya dari masing-masing alat tersebut? Berikan Contoh perhitungan kuat arus
listrik berdasarkan muatan dan Contoh penggunaan Hukum OHM.

Jawaban di kirim ke email: Classroom


Selamat Bekerja dan Ujian, ingat bisa diskusi tapi jangan sampai Copy Paste.
NAMA : Muhammad Fhadli Khoir

NIM : 5221131006

MATA KULIAH : S1 PRAKTEK ELEKTRO

TEKNIK -C

UTS

JAWABAN :

1. Pembangkitan tenaga listrik menggunakan tenaga mekanik melibatkan berbagai peralatan


dan proses utama. Di bawah ini, kami akan menyebutkan peralatan yang umum digunakan
dalam proses ini, dan memberikan penjelasan singkat mengenai bagaimana tenaga mekanik
diubah menjadi tenaga listrik:

• Turbin: Turbin adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik dari
pergerakan fluida (seperti air atau gas) menjadi energi kinetik. Ada berbagai jenis turbin,
termasuk turbin air, turbin gas, dan turbin angin, yang sesuai dengan sumber daya mekanik
yang digunakan. Ketika fluida mengalir melalui turbin, itu memutar bilah turbin dan
menghasilkan gerakan rotasi

• Generator: Generator adalah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Ini terjadi melalui prinsip elektromagnetisme, di mana gerakan rotasi dari turbin
menciptakan medan magnet yang berubah-ubah. Medan magnet ini kemudian menginduksi
arus listrik dalam kumparan kawat di dalam generator.

• Transmisi: Sistem transmisi digunakan untuk mengalirkan energi mekanik dari sumber
daya mekanik (seperti turbin) ke generator. Ini dapat melibatkan penggunaan poros, sabuk,
atau komponen transmisi lainnya yang menghubungkan turbin dengan generator.

• Kontrol dan Sistem Pengawasan: Peralatan pengendalian dan pemantauan digunakan


untuk mengelola operasi pembangkit listrik, termasuk mengatur kecepatan turbin, tindakan
darurat, dan pemantauan kondisi sistem secara keseluruhan.
2. Proses pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan proses kimia melibatkan konversi
energi kimia menjadi energi listrik. Proses ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi,
seperti pembangkit listrik tenaga baterai, sel bahan bakar, dan sel elektrokimia lainnya. Di
bawah ini adalah penjelasan umum tentang beberapa proses kimia yang digunakan untuk
menghasilkan tenaga listrik:

1. Baterai adalah perangkat yang paling umum digunakan untuk menghasilkan tenaga
listrik melalui reaksi kimia. Baterai terdiri dari dua elektroda (anoda dan katoda) yang
terendam dalam larutan elektrolit. Saat baterai digunakan, reaksi kimia terjadi antara
elektroda dan elektrolit, menghasilkan elektron yang mengalir melalui kawat eksternal,
menciptakan arus listrik. Contoh baterai termasuk baterai alkali, baterai ion litium, dan
baterai timbalasam Karena dengan menggunakan sel surya energi matahari dapat diubah
langsung menjadi energi listrik, selanjutnya dapat diubah menjadi energi lain sesuai
dengan kebutuhan.

2. Sel bahan bakar adalah perangkat elektrokimia yang menggunakan hidrogen dan oksigen
sebagai bahan bakar utama untuk menghasilkan listrik. Sel bahan bakar terdiri dari dua
elektroda yang dipisahkan oleh elektrolit. Di anoda, hidrogen dioksidasi menjadi proton
dan elektron. Proton bergerak melalui elektrolit ke katoda, sedangkan elektron mengalir
melalui sirkuit eksternal, menciptakan arus listrik. Di katoda, proton dan elektron
bergabung dengan oksigen untuk membentuk air sebagai produk sampingan.

3. Sel elektrokimia lainnya juga dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik dengan
reaksi kimia. Contohnya termasuk sel galvanik (misalnya, sel seng-timbal), sel
elektrolisis (yang digunakan untuk menghasilkan gas seperti hidrogen dan oksigen
dengan memecah air), dan berbagai jenis sel bahan bakar yang berbeda, termasuk sel
padat oksida.

Selama proses kimia ini berlangsung, energi yang tersimpan dalam ikatan kimia diubah
menjadi energi listrik. Efisiensi proses ini bervariasi tergantung pada jenis sel dan bahan
bakarnya. Keuntungan dari metode ini termasuk kemampuan untuk menghasilkan tenaga
listrik dengan relatif bersih dan tidak ada emisi gas rumah kaca (tergantung pada jenis bahan
bakar), serta kemampuan untuk menyimpan energi dalam baterai untuk digunakan di masa
depan. Namun, tantangan yang terkait termasuk manajemen limbah kimia, efisiensi, dan
biaya produksi. Contoh Sederhananya ialah : Baterai Alkali dan Baterai Ion Litium. Dalam
kedua
contoh ini, energi kimia dalam baterai diubah menjadi energi listrik saat reaksi kimia
berlangsung. Ketika baterai habis, reaksi kimia berhenti, dan baterai perlu diganti atau diisi
ulang untuk melanjutkan penyediaan tenaga listrik.

3. Karena dengan menggunakan sel surya energi matahari dapat diubah langsung menjadi
energi listrik, selanjutnya dapat diubah menjadi energi lain sesuai dengan kebutuhan.

Keuntungannya ialah Menjadi Energi gratis, dimana Matahari menyediakan bahan bakar
panas yang berfungsi menyalakan sistem komponen elektrik di rumah Anda. Hanya dengan
menampung energi panas di siang hari, Anda bisa menyimpan banyak biaya yang
digunakan untuk membayar tagihan listrik. Dan Kerugiannya adalah Merupakan Sumber
tenaga yang tidak konsisten karenaMatahari tentu tidak bersinar 24 jam dalam sehari.

4. Kita dapat mengukur arus listrik pada saat-saat berikut:

1. Ketika ingin mengetahui arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian atau
komponen elektronik. Misalnya, ketika ingin mengetahui arus yang mengalir melalui
suatu resistor atau kumparan.

2. Ketika ingin memeriksa atau memverifikasi apakah suatu alat atau perangkat
elektronik mengalami masalah dengan arus listriknya. Misalnya, ketika ingin
memastikan bahwa arus yang diterima oleh sebuah lampu atau motor listrik sesuai
dengan spesifikasi yang disarankan.

3. Ketika melakukan perbaikan atau pemeliharaan pada sistem listrik. Misalnya, ketika
ingin mengecek arus yang mengalir melalui kabel atau sirkuit listrik untuk
memastikan tidak ada kebocoran arus atau masalah lainnya.

4. Ketika melakukan eksperimen atau penelitian di bidang ilmu listrik atau elektronika.
Pengukuran arus listrik sering dilakukan dalam percobaan ilmiah untuk
mengumpulkan data dan menganalisis karakteristik arus dalam berbagai kondisi.

Penting untuk diingat bahwa saat melakukan pengukuran arus listrik,


perhatikan keselamatan dan ikuti prosedur yang benar. Pastikan alat pengukur yang
digunakan sesuai dengan besaran arus yang akan diukur dan ikuti instruksi
penggunaan alat dengan teliti. Jika tidak yakin atau tidak memiliki keahlian yang
cukup, sebaiknya minta bantuan dari ahli atau teknisi listrik yang berpengalaman.

Prinsip kerja alat ukur arus listrik dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstruksi: Alat ukur arus listrik memiliki kumparan pengukur yang terbuat dari kawat
tembaga halus yang dihubungkan dalam rangkaian dengan resistor pengukur yang memiliki
nilai rendah. Kumparan pengukur ini biasanya dililit pada inti besi.

2. Efek Elektromagnetik: Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan pengukur, medan
magnet dihasilkan di sekitar kumparan tersebut. Besar medan magnet ini bergantung pada
besaran arus listrik yang mengalir.

3. Interaksi Medan Magnet: Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik di kumparan
pengukur berinteraksi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh inti besi. Interaksi ini
menyebabkan jarum pengukur yang terhubung dengan kumparan pengukur bergerak.

4. Prinsip Torsi: Jarum pengukur pada alat ukur arus listrik terhubung dengan perangkat
penggerak yang disebut prinsip torsi atau peredam. Prinsip torsi ini berfungsi untuk
menghentikan gerakan jarum ketika arus stabil dan jarum berada pada posisi yang sesuai
dengan besaran arus yang mengalir.

5. Skala Pengukuran: Alat ukur arus listrik dilengkapi dengan skala pengukuran yang
terkalibrasi. Skala ini membantu dalam membaca dan menafsirkan besaran arus yang
ditunjukkan oleh gerakan jarum pengukur. Dengan demikian, ketika arus listrik mengalir
melalui kumparan pengukur, medan magnet yang dihasilkan menyebabkan gerakan jarum
pengukur. Gerakan jarum ini menunjukkan besaran arus listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian.

Penting untuk diingat bahwa alat ukur arus listrik seperti ammeter analog harus digunakan
dengan hati-hati dan sesuai dengan batas pengukuran yang ditentukan. Juga, pastikan untuk
mengikuti petunjuk penggunaan alat yang benar agar dapat memperoleh hasil pengukuran yang
akurat.
5. Tiga jenis alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik :

- Multimeter adalah alat ukur yang umum digunakan untuk mengukur tegangan, arus,
dan resistansi dalam rangkaian listrik. Multimeter memiliki tiga tombol pengukur
yaitu untuk tegangan, arus, dan resistansi. Cara penggunaannya adalah dengan
menghubungkan probe merah ke terminal positif dan probe hitam ke terminal negatif
pada rangkaian listrik yang ingin diukur, kemudian membaca nilai pengukuran yang
ditampilkan pada layar multimeter.

- Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik yang dihasilkan oleh rangkaian
listrik. Wattmeter biasanya digunakan untuk mengukur daya listrik pada peralatan
rumah tangga dan industri. Cara penggunaannya adalah dengan menghubungkan
wattmeter pada rangkaian listrik dan membaca nilai daya listrik yang ditampilkan
pada layar wattmeter.

- Tang Ampere adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa
membuka sirkuit. Cara penggunaannya adalah dengan membuka jaw tang ampere
dan meletakkannya pada kabel sirkuit yang ingin diukur, kemudian membaca nilai
arus listrik yang ditampilkan pada layar tang ampere.

Contoh Perhitungan Kuat Arus Listrik Berdasarkan Muatan :

Contoh soal:

Arus listrik sebesar 4 A mengalir melalui kawat penghantar dengan beda potensial di
kedua ujungnya sebesar 16 V. Besarnya hambatan pada kawat yaitu:

Diketahui l = 4A V = 16V

Ditanya R?

Jawab:

I=
V/R

4 = 16/R

R = 16/4

R=4Ω
Besarnya hambatan pada kawat ialah sebesar 4 Ω

Contoh penggunaan Hukum OHM :

Bunyi hukum ohm adalah: "Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding
dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut, asalkan suhu penghantar
tetap."

Penerapan hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari misalnya, sebuah lampu akan menyala
terang dengan jumlah tegangan 4,5 V. Namun, jumlah tegangan yang terdapat di dalam batu
baterai hanya 3 V, maka lampu akan mengalami kekurangan tegangan listrik sehingga
mengakibatkan nyala lampu menjadi redup.

Anda mungkin juga menyukai