Disusun oleh :
Syamsuddin Nur Sulaeman 105821106220
KELAS 3C
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmatnyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, dengan kata lain
masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyajian materi. Oleh
karena itu Saya mengharapkam lritik dan saran dari pembaca guna perbaikan
makalah ini kedepannya
Dalam menyelesaikan makalah ini, tak lupa pula Saya mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini. Karena
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktunya.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis khusunya.
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
Alat atau komponen listrik adalah peralatan yang bekerja menggunakan listrik.
Ada banyak contoh peralatan listrik, seperti lampu, TV, bel sekolah, dan lain-lain.
V = IR ..........
Keterangan:
Rancangan alat praktikum hukum Ohm yang akan dibuat tidak hanya
memfasilitasi siswa melakukan praktikum hukum Ohm, melainkan juga dapat
memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan kemampuan berfikir tingkat
tinggi, seperti kemampuan menganalisis dan berkreasi. Rancangan alat praktikum
hukum Ohm yang akan dibuat menggunakan beberapa batu baterai 1,5 V sebagai
sumber tegangan listrik, sehingga alat dapat digunakan dimana saja, tidak
bergantung sumber listrik. Namun, rancangan alat praktikum juga dapat
menggunakan catu daya (power supply) sebagai sumber tegangan listrik, untuk
sekolah yang telah memiliki catu daya
2.3 Rangkaian Listrik Arus Searah
Arus listrik searah atau biasa disebut DC (Direct Current) adalah sebuah bentuk
arus atau tegangan yang mengalir pada rangkaian listrik dalam satu arah saja. Pada
umumnya, baik arus maupun tegangan listrik DC dihasilkan oleh pembangkit
daya, baterai, dinamo, dan sel surya.
Arus listrik searah merupakan arus, energi dan perbedaan potensial tidak dianggap
sebagai konsep yang berbeda dan digunakan bergantian satu sama lain. 2) arus
digunakan dalam komponen rangkaian; 3) arus keluar dari kutub positif pada
baterai dan masuk ke dalam bohlam yang digunakan untuk menerangi bohlam,
sedangkan kabel penghubung pada ujung kutub negative baterai dan bola lampu
tidak ada gunanya sama sekali; 4) arus keluar dari kedua kutub yang
menyebabkan kedua arus bertemu dan membuat lampu menjadi menyala; 5) arus
mengalir secara merata pada rangkaian paralel; 6) baterai adalah sumber arus
konstan [4] Konsepsi sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh
melalui interaksi dengan lingkungan maupun konsep yang diperoleh dari
pendidikan sekolah [5]. Pada umumnya siswa memiliki visualisasi yang tidak
lengkap dan tidak konsisten tentang suatu konsep [6]. Konsepsi itu sendiri
terbentuk pada masa anak-anak tersebut dalam interaksi otak dengan
lingkungannya
Pemahaman konsep pada rangkaian listrik arus searah masih mengalami kesalahan
yaitu konsep mengenai arus yang mengalir pada resistor yang tersusun seri dan
parallel pemahaman konsep listrik dalam fisika bisa diselesaikan dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi
menurut Lawson adalah kemampuan berpikir deduksi hipotesis Hubungan
kemampuan berpikir deduksi hipotesis dan pemahaman konsep rangkaian resistor
pada listrik arus searah dalam kategori kuat dan sedang. Hal ini sama dengan
penelitian Alatas bahwa terdapat korelasi atau hubungan antara kemampuan
berpikir dengan pemahaman konsep. Korelasi yang diperoleh termasuk dalam
kategori kuat. Meskipun kemampuan berpikir yang dianalisis Alatas adalah
kemampuan berpikir kritis tetapi menurut Lawson (1995) kemampuan berpikir
kritis juga termasuk dalam kemampuan berpikir deduksi hipotesis.
2.4 Pengertian dari Hukum 1 Kirchoff
Hukum Kirchoff terdiri dari dua persamaan yang membahas tentang kekekalan
muatan dan energi dalam rangkaian listrik, dan pertama dijabarkan pada tahun
1845 oleh Gustav Kirchhoff Hukum Kirchhoff terbagi menjadi dua macam, yaitu
Kirchhof Current Law atau KCL dan Kirchhoff Voltage Law atau KVL Kirchoff
Current Law Hukum ini berbunyi: “Jumlah secara aljabar arus listrik pada suatu
titik cabang sama dengan nol”. Secara ringkas:
∑𝐼𝑖 = 0
∑𝑉 = 0
∑ Ii = 0
Perhatikan arah anak panah pada masing-masing besaran. Penerapan dari KVL
menghasilkan persamaan: v1 – v2 + v3 –IR = 0
Tegangan yang timbul pada hambatan R ditentukan dengan hukum Ohm, vR = IR.
Arah sumber tegangan yang searah dengan arah arus yang dihasilkannya ditandai
positif (sebagai sumber). Sedangkan arah tegangan yang timbul pada beban
(hambatan) selalu berlawanan dengan arah arus (sebagai pemakai). Oleh karena
itu tegangan yang timbul pada hambatan R diberi tanda negatif, yang disebut
sebagai tegangan jatuh (∆V = - IR) Untuk mempermudah memecahkan rangkain
yang lebih komplek, yaitu rangkaian yang lebih dari satu loop, agar penerapan
hukum Kirchoff menjadi mudah, dapat digunakan cara sebagai berikut:
1. Penentukan arah arus pada tiap cabang adalah bebas, tetapi akan lebih baik bila
konsisten dengan arah arus, yakni dari potensial tinggi menuju potensial.
Rendah.
2. Tentukan arah arus listrik setiap loop, di mana arah loop hendaknya sesuai
dengan arah arus litrik yang dipilih. Arah arus dari loop digunakan sebagai
dasar untuk menberikan tanda positif atau negatif pada sumber tegangan (V)
maupun rugi tegangan (IR) dalam persamaan nantinya.
3. Setelah ditentukan arah arus pada setiap loop, maka dibuat persamaan terhadap
tiap loop, di mana arah arus listrik tiap cabang yang searah dengan arah arus
yang menuju kutub sumber tegangan, maka kutub sumber tegangan tersebut
negative (jatuh tegangan).
4. Apabila nantinya setelah dihitung ternyata harga arus pada cabang tertentu
berharga negatif, ini menunjukkan bahwa arah arus yang ditentukan semula
adalah salah, sehingga arah arus yang sebenarnya adalah arah sebaliknya
Dalam kehidupan sehari hari, tidak bisa terlepas dari penggunaan hukum ohm.
Untuk memahami penerapan hukum ohm ini ada baiknya kita belajar tentang
sebuah rangkaian tertutup yang terdiri dari sumber tenganga, penghantar dan
beban. Tanpa adanya suatu rangkaian listrik yang lengkap kita tidak mungkin
dapat menikmati fasilitas dari listrik. Hukum Ohm merupakan suatu hukum yang
berperan dalam suatu rangkaian listrik baik rangkaian tersebut berbentuk seri,
paralel maupun rangkaian campuran. Untuk menemukan hubungan di antara
istilah-istilah yang ada dalam sebuah rangkaian listrik diperlukan sebuah
praktikum yang dapat membuktikannya.
Hukum Kirchoff I (Hukum Arus) dan Hukum Kirchoff II (Hukum Tegangan)
merupakan dasar untuk menganalisis semua rangkaian listrik. Salah satu
penerapan Hukum Kirchoff dapat dilihat pada sebuah rangkaian ekuivalen pada
bagian kecil sebuah kabel antara dan demikian adalah resistansi/hambatan, adalah
induktansi, adalah kapasitansi, dan adalah konduktansi dari rangkaian. Penelitian
ini menerapkan Hukum Kirchoff pada rangkaian ekuivalen untuk memperoleh
sebuah persamaan telegraf dengan menggunakan sifat turunan.
Penerapan Hukum Kirchoff pada rangkaian ekuivalen dengan Hukum Kirchoff II
akan diterapkan pada bagian seri dari rangkaian ekuivalen dan Hukum Kirchoff I
akan diterapkan pada bagian paralel dari rangkaian ekuivalen.
2.6 Pengertian Konduktor, Isulator, dan Semi Konduktor
Konduktor adalah material yang mampu menghantar listrik dengan baik. Tembaga
adalah material yang paling banyak digunakan sebagai penghantar. Dalam sistem
tenaga listrik, konduktor tembaga digunakan di semua mesin listrik dalam bentuk
kumparan. Salah satu besaran listrik yang sangat berperan dalam kinerja mesin
adalah diameter konduktor. Bila sebuah motor ataupun transformator mengalami
gangguan sedemikian sehingga kumparannya harus diganti, maka teknisi harus
menggunakan kumparan dengan diameter konduktor yang sama. Hal itu dilakukan
agar karakteristik motor tidak berubah. Dalam perencanaan sebuah mesin listrik,
baik generator, motor maupun transformator, diameter konduktor juga memegang
peranan penting. Diameter konduktor yang tidak sesuai juga akan menimbulkan
kenaikan temperature yang lebih cepat, output yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan energi listrik baik
itu benda padat, cair maupun gas. Konduktor memiliki nilai resistivitas yang
rendah dan nilai konduktivitas yang cukup besar. Oleh sebab itu kebanyakan
logam merupakan konduktor listrik dikarenakan nilai resistivitasnya yang cukup
rendah dan juga memiliki nilai konduktivitas yang cukup besar.
Isolator adalah bahan pembungkus konduktor untuk menahan tekanan listrik yang
disebabkan tegangan arus bolak-balik maupun tegangan transien tanpa mengalami
kegagalan isolasi dan tidak menyebabkan hubung pendek (short circuit), Isolator
berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa
membuat adanya arus mengalir ke luar atau antara konduktor, Isolasi harus
berlawanan dengan konduktor, yang seharusnya menahan arus dan menjaga arus
di jalurnya di sepanjang konduktor. Sedangkan konduktor berfungsi untuk
menyalurkan arus listrik, berupa kumpulan kawat yang dipilih agar lebih fleksibel
terbuat dari tembaga atau aluminium dan Resistensi adalah ketahanan atau daya
tahan terhadap sesuatu.
Fungsi Isolator :
- Mencegah perpindahan aliran listrik dari dua jenis penghantar yang berbeda
potensial yang dapat mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.
- Mencegah perpindahan aliran listrik dari suatu penghantar menuju kebumi
sehingga mengakibatkan kerugian/kebocoran arus listrik.
- Mencegah perpindahaan arus listrik dari suatu penghantar menuju benda
lainnya seperti resiko kabel listrik tersentu manusia, tanah atau benda lain
disekitarnya.
Bahan semikonduktor mampu menghantarkan arus listrik ketika ada energi kinetik
yang menggerakkan partikel elektron di dalamnya ke pita konduksi. Dalam hal ini
cahaya matahari mengandung gelombang elektromagnetik atau energi foton yang
mampu menghasilkan energi kinetik untuk melepaskan ikatan elektron pada
semikoduktor sehingga menimbulkan arus listrik
Semikonduktor merupakan material fotokatalis yang memiliki pita valensi (VB)
dan pita konduksi (CB) dengan jarak tertentu yang disebut band gap (BG). Reaksi
yang terjadi dapat diinisiasi oleh foton(hv)
Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada
diantara isolator dan konduktor. Semikonduktor merupakan elemen dasar dari
komponen elektronika seperti dioda, transistor dan IC (integrated circuit).
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui rangkaian listrik, energi maupun informasi dikonversikan menjadi energi
listrik dan sinyal listrik, dan dalam bentuk sinyal inilah energi maupun informasi
dapat disalurkan dengan lebih mudah ke tempat ia diperlukan. Kalau dalam
pemrosesan energi masih digunakan sinyal analog, tidak demikian halnya dengan
pemrosesan informasi.
Arus listrik searah atau biasa disebut DC (Direct Current) adalah sebuah bentuk
arus atau tegangan yang mengalir pada rangkaian listrik dalam satu arah saja. Arus
listrik searah merupakan arus, energi dan perbedaan potensial tidak dianggap
sebagai konsep yang berbeda dan digunakan bergantian satu sama lain.
Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya nilai arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar akan sebanding dengan besarnya nilai tegangan. Hukum Ohm
merupakan suatu hukum yang berperan dalam suatu rangkaian listrik baik
rangkaian tersebut berbentuk seri, paralel maupun rangkaian campuran. Hukum
Kirchoff I (Hukum Arus) dan Hukum Kirchoff II (Hukum Tegangan) merupakan
dasar untuk menganalisis semua rangkaian listrik.
3.2 Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA