Dibuat oleh :
Nailah Nurjannah 105721129420
Kelompok 4
KELAS M20G
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karen rahmat,
karunia, taufik serta hidayah-Nya Saya dapa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Ijtihad”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK II
dan Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rajiah Rusydi.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan dimngerti bagi para pembacanya.
Sebelumnya Saya mohon maaf apabila dalam menyusun makalah ini banyak
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Akhir kata Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat maupun
menginspirasi terhadapt pembaca.
Dalam sejarah pemikiran Islam, ijtihad telah banyak digunakan sejak dahulu.
Esensi ajaran Al-Qur’an dan Hadits kebanyakan hanya menjeaskan garis besarnya
saja, maka ulama berusaha menggali maksud dari rinciannya dari kedua sumber
tersebut melalui ijtihad.
Sesungguhnya ijtihad adalah suatu cara untuk mengetahui hokum sesuatu melalui
dalik-dalil agama yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan jalan istimbat. Adapun
mujtahid itu ahli fiqih yang menghabiskan atau mengerahkan seluruh
kesanggupannya untuk memperoeh persangkaan kuat terhadap sesuatu hokum
agama. Oleh karena itu kita harus berterima kasih kepada para mujtahid yang
telah mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran untuk menggali hokum tentang
masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam baik yang sudah lama terjadi di
zaman Rasulullah maupun yang mau terjadi. Kita telah mengetahui bersama
bahwa sumber tertinggi dalam Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits. Di dalam
keduanya terdapat hokum-hukum yang relevan dalam kehidupan kita sehari-hari
(bermasyarakat), beragama dan menjalani kehidupan kita sebagai khalifah di
muka bumi ini tanpa disadari, keterkaitan muslimin untuk taat kepada Allah dan
Rasul-Nya dan dengan kekhawatiran akan jatuh dalam kekufuran, menjadikan
setiap muslim berjanji untuk mengikuti Al-Qur’an dan Hadits atau Sunnah. Tapi
ada hal yang tidak dapat ditolak, yakni adanya perubahan persepsi di kalangan
muslim dalam memahami keduanya. Dari dasar sumber yang sama teenyata
muslimin memahami dengan berbeda awal perbedaan ini, nampak jelas ketika
Rasulullah SAW wafat. A-Qur’an dalam artian wahyu atau kalam Ilahi dan
penjelas dalam praktik kehidupan sehari-hari Nabi SAW itu terhenti. Sebagian
muslimin berpandangan bahwa periode dasar hokum yang mutlak. Sebagian
meuslimin yang lain memiliki pandangan dan keyakinan berbeda. Seiring
berjaannya permasalahan tersebut tidak dapat lagi diselesaikan hanya melalui nash
Al-Qur’an dan Hadits secara eksplisit, maka timbu istilah ijtihad.
Namun dalam Al-Qur’an kata “jahda” sebagaimana dalam QS. 16:38, 24:53,
35:42. Semuanya mengandung arti “Badzlu Al Wus’I Wa Al-Thohoqi”
(pengarahan segala kesanggupan dan kekuatan) atau juga berarti “Al-Mubalaghah
fil al-Yamin” (berlebih-lebih daam sumpah). Dengan demikian arti ijtihad adalah
pengarahan segala kesanggupan dan kekuatan untuk memperoleh apa yang dituju
sampai batas puncaknya.
Ijtihad dalam bidang putusan hakim (pengadilan) ialah jalan yang diikuti hakim
dalam menetapkan hokum, baik yang berhubungan dengan nash undang-undang
ataupun dengan mengistinbathkan hokum yang wajib diterapkan di waktu taka da
nash.
Ijtihad adalah suatu alay untuk menggai hukum Islam, dan hukum Islam yang
dihasilkan dengan jaan ijtihad staturnya adaah zanni. Zann artinya pengertian
yang berat kepada benar, dengan arti kata mengandung kemungkinan salah.
Ijtihad bi al-ya’ri merupakan suatu macam ijtihad dalam arti umum yang
meliputi :
1. Ijmak
Ijmak artinya kesepakatan yakni kesepakatan para ulama dalam menetapkan
suatu-suatu hukum-hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits dalam
suatu perkara yang terjadi adalah keputusan bersama yang diakukan oeh para
ulama dengan cara ijtihad untuk kemudian dirundungkan dan disepakati. Hasil
dari ijmak adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang
berwenang untuk diikuti seluruh umat.
2. Qiyas
3. Istihsan
1. Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang faqih (ahli fikih), hanya karena dia
merasa hal itu adalah benar.
2. Argumentasi dalam pikiran seorang faqih tanpa bisa diekspresikan secara lisan
olehnya
3. Mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima, untuk maslahat orang
banyak.
4. Tindakan memutuskan suatu perkara untuk mencegah kemudharatan.
5. Tindakan menganalogikan suatu perkara di masyarakat terhadap perkara yang
ada sebelumnya.
4. Masahah Murshalah
5. Sududz Dzariah
6. Urf
Urf adalah tindakan menentukan masih boehnya suatu adat-istiadat dan kebiasaan
masyarakat setempat selama kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan aturan-
aturan prinsipa dalam Al-Qur’an dan Hadits.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
inilah yang dapat Saya paparkan dalam makalah ini, yang tentunya pembahasan
tentang Islam pada masa khulafaurrasyidin, pada pembahasan tersebut Saya
selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Saya juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami
khusunya dan pembaca umunya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ijtihad
https://www.slideshare.net/NurDh2/makalah-ijtihad-214711045
https://www.dosenpendidikan.co.id/ijtihad/#:~:text=Obyek%20Ijtihad%20dalam
%20hal%20ini,melampaui%20kemungkinan%2Dkemungkinan%20pengertian
%20nas.