Oleh kelompok 12 :
1. Ahdar Ahmad
2. Nailah Nurjannah
3. Wahyuni
Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek – investasi sementara dana tunai yang
menganggur (idle) dalam surat berharga (sekuritas).
a. Sekuritas tsb bentuknya – wesel tagih, obligasi, atau saham yang
senantiasa siap di perjualbelikan
b. Disebut investasi jangka pendek karena diperkirakan investasi
tersebut akan dicairkan dalam 12 bulan mendatang
Investasi Jangka Pendek
Penyajian investasi jangka pendek di neraca ditentukan oleh motif atau
alasan perusahaan membeli sekuritas
Klasifikasi Investasi Jangka Pendek
a. Tersedia untuk dijual / trading securities – investasi dgn tujuan laba jangka
pendek
Disajikan sebagai aktiva lancer di neraca
Diukur berdasarkan nilai pasar / market value / fair value
Dapat berbentuk sekuritas hutang maupun ekuitas
b. Dipegang hingga jatuh tempo / held-tomaturity securities – sekuritas hutang yang
direncanakan dipegang hingga jatuh tempo
Di neraca disajikan dengan nilai yang telah diamortisasi
Held-to-maturity securities dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancer atau investasi
jangka panjang tergantung sisa masa jatuh temponya
Sekuritas ekuitas tidakmemiliki jatuh temponya
Harga perolehan:
Kurs × Nominal =
102/100 × Rp. 100.000,- = Rp. 102.000,-
Provisi dan materei = Rp. 10.000,-
Harga perolehan = Rp. 112.000 ,-
1 Maret
Srt Berharga – Obligasi PT. Telkom Rp 112.000,-
Pendapatan Bunga Rp 2.000,-
Kas Rp114.000,- Keterangan:
Kurs × Nominal = 104/100 × Rp. 100.000 = Rp. 104.000
Biaya penjualan Rp. 2.000
Harga jual bersih Rp. 102.000
Metode pencatatan :
d. Metode harga pokok (cost method)
e. Metode kekayaan (equity method
METODE AKUNTANSI
HARGA PEROLEHAN /HARGA POKOK
• Investor memegang < 20% saham beredar
• Prosedur pencatatan = investasi sementara
• Jurnal Perolehan:
Investasi pada saham xx
Kas xx
• 1 Mei 2005 PT Sejahtera membeli 500 lbr saham PT Lancar
nominal Rp. 10.000/lbr, kurs di bursa saham 105%, komisi Rp.
150.000
• Jurnal
Investasi pada saham Rp. 5.400.000
Kas Rp. 5.400.000
Harga perolehan per lembar:
(Rp.5.250.000+150.000) : 500 lbr
= Rp. 10.800,-
Deviden
• Bagian laba yg dibagikan kepada para investor
• Deviden kas: dividen berupa uang tunai
• Perlu diperhatikan
– Tanggal pengumuman
Piutang xx
Pendapatan dividen xx
– Tanggal pencatatan/pendaftaran
– Tanggal pembayaran
Kas xx
Piutang xx
METODE EKUITAS
• Investor memegang 20%-50% shm beredar dari emiten
• Pada awal investasinya dicatat menurut HPo
• Memiliki pengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan &
operasional emiten
• Laba bersih & dividen kas dari emiten juga dicatat oleh investor
• LABA, Jurnal:
Investasi saham XX
Pendapatan Investasi XX
• DIVIDEN KAS, Jurnal:
Kas XX
Investasi saham XX
Misal:
PT YOYO membayar Rp.40.000.000 untuk
mendapatkan 40% shm biasa PT Lancar
• Jurnal:
Investasi shm PT Lancar Rp.40.000.000
Kas Rp.40.000.000