Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 9

Investasi Saham
 Pencatatan investasi jangka pendek didasarkan
pada nilai perolehnya yaitu harga pembelian
ditambah biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan pembelian.
 Sebagai contoh, perusahaan membeli obligasi
PT Arjuna seharga Rp 200.000.000 dan jasa
perantara Rp 2.000.000. Besarnya nilai
investasi jangka pendek dihitung sebagai
berikut.
Nilai Nominal Obligasi Rp. 200.000.000
Jasa Perantara Rp. 2.000.000
Nilai Investasi Jangka Pendek Rp. 202.000.000
 Pada tanggal 1 Februari 2012 dibeli 1000
lembar saham preferen 20% dari PT bina
dengan nominal Rp 10.000 per lembar,kurs
110. Provisi dan meterai dibayar Rp 20.000.
Dividen dibayar setiap akhir tahun. Pada
tanggal 10 maret 2012 karena membutuhkan
uang perusahaan menjual kembali sahamnya
dengan kurs 112 dan Biaya Penjualan Rp
20.000. Hitung laba ato rugi penjualan
saham?
@ Perhitungan HP Saham
Harga kurs saham =110/100 x 1.000 lmbr x Rp 10.000 Rp.11.000.000
Provisi dan meterai Rp 20.000
Harga Perolehan Rp.11.020.000

Besarnya Dividen per 31 desember 2012 Rp. 2.000.000


= 20%* Rp 10.000.000

@ Perhitungan Penjualan saham


Harga kurs saham=112/100 x Rp 10.000.000 Rp 11.200.000
Biaya Penjualan Rp 20.000
Harga Penjualan Rp 11.180.000

Laba/rugi Penjualan= (11.180.000-11.020.000) Rp 160.000


No Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
1 Saham Preferen 11.020.000
Kas 11.020.000
(Pembeliaan Saham Preferen)

No Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)


2 Kas 2.000.000
Penghasilan Deviden 2.000.000
(Penerimaan Deviden saham Preferen)

No Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)


3 Kas 11.180.000
Saham Preferen 11.020.000
Laba Penjualan Saham 160.000
(Penjualan Saham Preferen)
Investasi Bentuk Obligasi
Pada tanggal 1 Agustus 2014 membeli 100
lembar obligasi PT Anda dengan normal Rp
100.000 per lembar kurs 101. Bunga Obligasi
20% setahun yang dibayar setiap 1 mei dan 1
November. Provisi dan meterai yang
diperhitungkan Rp.20.000, selanjutnya
obligasi dijual dengan kurs 105 dan biaya
penjualan Rp 2.000 per tanggal 1 desember
2014
1. Perhitungan Harga Perolehan Obligasi
Harga Kurs =101/100 x 100 lembar x Rp 10.100.000
Rp.100.000
Biaya Provisi dan meterai Rp 20.000
Harga Perolehan Rp 10.120.000
2. Bunga Berjalan
(1 Mei s.d. 1 Agustus) 3/12 x 20% x Rp 10.000.000
= Rp 500.000
3. Bunga yang diperoleh sejak
(1 Mei s.d. 1 November) 6/12 x 20% x Rp 10.000.000
= Rp 1.000.000

4. Perhitungan Hasil Penjualan


Harga Kurs=105/100 x Rp.10.000.000 Rp 10.500.000
Biaya Penjualan Rp 20.000
Hasil penjualan Rp 10.480.000
5. Rugi Penjualan Rp 10.620.000 – Rp 10.480.000= Rp 140.000

6. Bunga Berjalan 1 November s.d 1/6 x Rp 1.000.000= Rp 166.666


31 Desember
Akuntansi Pajak
 Prinsip yang berlaku dalam akuntansi komersial
diikuti juga dalam akuntansi pajak. Memang
undang-undang pajak tidak mengatur tersendiri
secara terperinci yang berkaitan dengan investasi
jangka pendek dan jangka panjang

 Investasi jangka pendek dapat berbentuk surat


berharga atau disebutnya sekuritas. Sekuritas ini
mudah untuk diperjualbelikan. Perusahaan
umumnya membeli sekuritas ini bukan semata-
mata bertujuan untuk mencari keuntungan dari
fluktuasi harga, tetapi lebih pada tujuan untuk
memanfaatkan dana yang tidak digunakan
 Atas pembelian surat-surat berharga di pasar
modal, biasanya akan diperoleh keuntungan
berupa bagian laba (deviden) dari sekuritas saham.
 Di dalam pasal 4 ayat 3 huruf f UU Pajak
Penghasilan menyatakan bahwa deviden atau
bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan
terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri,koperasi,
BUMN,BUMD dari penyertaan modal pada badan
usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia tidak dikategorikan sebagai objek untuk
dikenakan pajak penghasilan dengan syarat:
 1. Deviden berasal dari cadangan laba yang ditahan
 2. bagi perseroan, BUMN dan BUMD yang menerima
deviden, kepemilikan saham pada badan yang
memberikan deviden paling rendah 25 % dari
jumlah modal yang disetor.
Investasi Jangka Panjang
Dalam Saham
 Untuk tujuan perpajakan, berdasarkan pasal 10 ayat 5 UU PPh bahwa metode
pembukuan investasi jangka panjang berdasarkan Harga Perolehan.
 Berbeda dengan dividen yang tidak dikenai pajak pada saat pembagian, keuntungan
pengalihan saham (selisih harga jual di atas harga beli) dikenakan pajak (pasal 4 ayat 1
bagian d UU PPh.
 Penjualan Saham di Pasar Modal :
Penghasilan dari penjualan dikenakan PPh 0,1% untuk bukan saham pendiri atau 5,1%
untuk saham pendiri dan bersifat final (0,5% berdasarkan peraturan pemerintah No. 14
tahun 1997).
Tidak memperkenankan pengurangan biaya penjualan terhadap penghasilan bruto kena
pajak.
 Penjualan saham di luar Pasar Modal :
Penghasilan dari penjualan dikenakan tarif umum (progresif dengan tarif marginal 15%
& 30%).
Membolehkan pengurangan biaya penjualan terhadap penghasilan bruto kena pajak,
kecuali kalau pengahsilan netonya negatif (rugi) tidak dikenakan pajak.

Anda mungkin juga menyukai