Anda di halaman 1dari 13

Investasi Jangka Pendek

A. Rahmat Dimyati
Pengertian Investasi Jangka Pendek
 Kelebihanuang kas dalam suatu perusahaan tidak
akan menimbulkan pendapatan
 Oleh karena itu kelebihan kas sebaiknya
diinvestasikan selama masa tidak terpakainya kas
tersebut.
 Karena jangka waktu tidak dipakainya kas itu
relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan
dalam jangka pendek
 Investasijangka pendek bisa dilakukan dalam
bentuk deposito, sertifikat bank atau surat-surat
berharga yaitu saham (efek ekuitas) dan obligasi
(efek utang)
Syarat-syarat Investasi Jangka Pendek

1. Surat-surat berharga itu harus dapat segera dijual


kembali dengan harga yang berlaku pada tanggal
penjualannya. Surat-surat berharga yang
memenuhi syarat ini adalah surat berharga yang
terdaftar dalam bursa saham.
2. Penjualannya kembali oleh pimpinan perusahaan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang
Pencatatan Transaksi - Obligasi

1. Pada tanggal 1 Agustus 2005 dibeli 10 lembar


obligasi PT Baruna yang nominal per lembar
sebesar Rp50.000,00 dengan kurs 101. obligasi ini
berbunga 12% setahun dan dibayarkan setiap
tanggal 1 Mei dan 1 November. Pada saat
pembelian dibayar provisi dan materai sebesar Rp
5.000,00. Tanggal 1 Desember 2005, seluruh
obligasi PT Baruna dijual dengan kurs 102, biaya
penjualan sebesar Rp3.000,00.
Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi tanggal 1 Agustus
2015, Sbb:

 Surat berharga – Obligasi PT BarunaRp510.000,00


 Pendapatan bunga Rp 15.000,00
 Kas Rp525.000,00
Perhitungan:
 Harga perolehan obligasi:
 Harga kurs: 101/100 x Rp 500.000,00 = Rp 505.000,00
 Provisi dan materai = 5.000,00
 Rp 510.000,00
 Bunga berjalan:
 Tanggal bunga terakhir : 1 Mei 2015
 Tanggal pembelian : 1 Agustus 2015
 Periode bunga berjalan : 3 bulan
: 3/12 x 12% x Rp500.000,00 – Rp15.000,00
 Jurnal 1 November 2015
 Kas Rp 30.000,00
 Pendapatan bunga Rp30.000,00
Penjualan surat berharga
 Harga jual obligasi PT Baruna pada tanggal 1 Desember 2015 dihitung sbb:
 Harga kurs: 102/100 x Rp 500.000,00 = Rp 510.000,00
 Biaya penjualan Rp 3.000,00
 Harga jual Rp 507.000,00
 Bunga berjalan = 1/12 x 12% x Rp500.000,00 = 5.000
 Laba atau rugi penjualan:
 Harga jual Rp507.000,00
 Harga perolehan Rp510.000,00
 RugiRp 3.000,00
 Jurnal 1 Desember 2015:
 Kas Rp 512.000,00
 Rugi penjualan surat berharga Rp3.000,00
 Surat berharga – obligasi PT Baruna Rp510.000,00
 Pendapatan bunga Rp 5.000,00
Pencatatan Transaksi - Saham

1. Pada tanggal 1 Agustus 2015 dibeli 100 saham


preferen (prioritas) 14% dari PT Rajawali, nominal
Rp10.000,00 per lembar dengan kurs 104. provisi
dan meterai yang dibayar sebesar Rp5.000,00.
Dividen dibayarkan setiap akhir tahun. Pada
tanggal 15 Februari 2016 saham-saham tersebut
dijual kembali dengan kurs 108 dan biaya
penjualan Rp4.000,00.
 Jurnal pembelian saham 1 Agustus 2015
 Surat berharga – Saham PT Rajawali Rp1.045.000,00
 Kas Rp1.045.000,00
Perhitungan:
 Harga kurs: 104/100 x 100 lb x Rp 10.000,00 = Rp 1.040.000,00
 Provisi dan materai = 5.000,00
 Harga perolehan saham Rp 1.045.000,00

 Pada tanggal 31 Desember 2015 dividen yang diterima sebesar 14% x


Rp1.000.000,00 = Rp 140.000,00
 Kas Rp 140.000,00
 Pendapatan dividen Rp140.000,00
 Jurnal penjualan saham 15 Februari 2016:
 Kas Rp 1.076.000,00
 Surat berharga – Saham PT Rajawali Rp 1.045.000,00
 Laba penjualan surat berharga Rp 31.000,00
Perhitungan:
 Harga kurs: 108/100 x Rp 1.000.000,00 = Rp 1.080.000,00
 Biaya penjualan = 4.000,00
 Harga jual saham Rp 1.076.000,00
 Harga perolehan saham Rp 1.045.000,00
 Laba penjualan surat berharga Rp 31.000,00
Penilaian Surat Berharga
 PSAK No. 13 menyebutkan:
1. Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar harus
dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya
dan nilai pasar
2. Biaya (cost) dapat ditentukan berdasarkan FIFO, rata-rata
tertimbang, atau LIFO. Nilai pasar dapat ditentukan
berdasarkan portofolio agregat, dalam total atau menurut
karegori investasi, atau pada dasar investasi individual
yang ditetapkan secara konsisten.
3. Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari
penjualan satu investasi dalam pasar yang aktif
Yang Lebih Rendah antara Harga Perolehan Atau
Harga Pasar
 Investasi surat berharga milik PT Risa Fadila per 31 Desember 2015

Keterangan Harga Perolehan Harga Pasar Harga yang lebih


rendah
100 lembar obligasi PT Baruna, 12% Rp 505.000,00 Rp 512.000,00 Rp 505.000,00
100 lembar saham preferent PT 1.040.000,00 1.020.000,00 1.020.000,00
Rajawali, 12%
200 lembar saham biasa PT Barito 990.000,00 975.000,00 975.000,00
Jumlah Rp 2.535.000,00 Rp 2.507.000,00 Rp 2.500.000,00
 Jurnal
 Rugi penurunan nilai surat berharga Rp 28.000,00
 Cadangan penurunan nilai surat berharga Rp28.000,00
 21 Januari 2016 semua surat bergharga dijual dengan harga bersih Rp
2.560.000,00.
 Jurnal
 Kas Rp 2.560.000,00
 Cadangan penurunan nilai surat berharga Rp 28.000,00
 Surat berharga – obligasi PT Baruna Rp 505.000,00
 Surat berharga – Saham PT Rajawali Rp 1.040.000,00
 Surat berharga – Saham PT Barito Rp 990.000,00
 Laba penjualan surat berharga Rp 53.000,00

Anda mungkin juga menyukai