SURAT-SURAT BERHARGA
Surat-surat Berharga pada umumnya berupa saham dan obligasi dari perusahaan lain
yang dibeli oleh suatu perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi. Pembelian surat-surat
berharga biasanya untuk memanfaatkan kas perusahaan yang untuk sementara tidak
dipergunakan dalam operasi, sedangkan penjualan surat-surat berharga dilakukan pada saat
harga jual (harga kurs) lebih tinggi dari harga perolehannya, sehingga perusahaan memperoleh
keuntungan atas penjualan surat-surat berharga tersebut.Dengan demikian, pembelian surat-
surat berharga oleh perusahaan tujuannya bukan untuk investasi jangka panjang, melainkan
untuk investasi jngka pendek.Oleh karena itu “Surat-surat Berharga” disajikan dalam neraca
Neraca pada Aktiva Lancar.
Akuntansi untuk surat-surat berharga meliputi akuntansi pada saat pemilikan surat-surat
berharga, akuntansi selama pemilikan dan akuntansi penjualan surat-surat berharga.Berhubung
berbeda sifat antara saham dan obligasi, maka pembahasan mengenai akuntansi untuk surat-
surat berharga berikut ini dibagi menjadi dua bagian yaitu untuk saham dan obligasi.
1. SAHAM
Sebagaimana diketahui, saham adalah surat tanda pemilikan atas perusahaan yang
menjual saham tersebut. Pemilik saham secara periodik (setahun atau setengah tahun)
berhak atas sebagian keuntungan yang disebut dengan dividen.
Pada saat pembelian surat-surat berharga dalam bentuk saham, perusahaan mencatat
transaksi tersebut dengan mendebit rekning SURAT-SURAT BERHARGA dan dan
mengkredit rekening KAS, sebesar harga perolehan dari harga surat tersebut. Harga
perolehan surat berharga adalah harga kurs ditambah biaya-biaya pembelian. Sedangkan
yang dimaksud dengan harga kurs adalah harga pasar dari surat-surat berharga, yang
biasanya dinyatakan dengan persentase tertentu dari nilai nominal surat-surat berharga.
Sebagai contoh misalnya PT HARIATI pada tanggal 1 Juni 2015 membeli 100
lembar saham PT AKHTAR yang mempunyai nilai nominal @ Rp 100.000,00 dengan kurs
98%. Biaya Provisi dan Materai Rp 50.000,00 Jurnal yang dibuat PT HARIATI PADA
SAAT PEMBELIAN surat berharga tersebut adalah sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat PT HARIATI pada saat menerima dividen adalah sebagai berikut:
Kas Rp500.000,00 -
Pendapatan Deviden - Rp500.000,00
Deviden = 5% x Rp10.000.000,00 = Rp500.000,00
Pada saat menjual surat-surat berharga dalam bentuk saham, perusahaan akan
membuat jurnal dengan mendebit rekening KAS sebesar kas yang diterima perusaan dari
penjualan saham, mengkredit rekening SURAT-SURAT BERHARGA sebesar harga
perolehan saham yang dijual. Selisih antara harga jual (Harga Kurs-Biaya Penjualan)
dengan harga perolehan saham yang terjual merupakan laba atau rugi penjualan surat-surat
berharga.
Kas Rp 6.270.000,00
Surat-surat Berharga - Rp 5.910.000,00
Laba Penjualan Surat Berharga - 360.000,00
Perhitungan:
Harga kurs saham 105%x 60 lb. x Rp 100.000,00 = Rp 6.300.000,00
Biaya Penjualan (Provisi& materai) = 30.000,00 -
Harga jual Rp 6.270.000,00
Harga perolehan 60 lembar saham = 5.910.000,00 -
Laba penjualan surat-surat berharga = Rp 360.000,00
Harga perolehan 100 lembar saham (1ihat transaksi pembelian) adalah
Rp9.850.000,00 sehingga harga perolehan 60 lembar saham adalah 60/100x Rp
9.850.000,00 = Rp 5.910.000,00
Posting ke rekening-rekening yang bersangkutan dengan surat-surat berharga
tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
SURAT-SURAT BERHARGA
2015
KAS
2015
2015
2015
2. OBLIGASI
Obligasi adalah surat tanda pengakuan utang dari perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tersebut. Pemilik obligasi mempunyai hakmenerima bunga atas obligasi tersebut
yang biasanya diterima setahun 2 (dua) kali.
t x p x n,
, di mana
1200
t = Priode antara tanggal penerimaan bunga ( yang terakhir) dengan tanggal pembelian /
penjualan obligasi, biasanya ditanyakan dengan bulan.
p = Persentase bunga obligasi dalam setahun
n = nilai nominal dari obligasi
Sebagai contoh misalnya, pada tanggal 1 Mei 2015 PT HARIATI membeli 4 lembar
obligasi PT MANDALA nilai nominal @Rp500.000,00 dengan kurs 97%. Biaya provisi
dan meterai Rp 10.000,00 Bunga obligasi 6% setahun dibayarkan setiap tanggal 1 Maret
dan 1 september.
Jurnal yang dibuat PT HARIATI untuk mencatat pembelian obligasi tersebut adalah
sebagai berikut:
Surat-surat Berharga Rp 1.950.000,00 -
Pendapatan Bunga 20.000,00 -
Kas Rp 1.970.000,00
Perhitungan
Harga kurs obligasi 97% x 4 Rp500.000,00 = Rp 1.940.000,00
Biaya provisi dan materai = 10.000,00 +
Harga prolehan obligasi = Rp 1.950.000,00
2 6
Bunga Berjalan : x x Rp2.000.000,00 = 20.000,00 +
12 100
Jumlah kas yang dibayarkan = Rp1.970.000,00
Jika pada tanggal 1 September 2015 obligasi tersebut masih dimiliki oleh PT
HARIATI (belum dijual), maka perusahaan tersebut menerima bunga obligasi sesuai
dengan peresentase bunga dan tanggal pembayaran bunga.
Jurnal untuk mencatat penerimaan bunga obligasi adalah debit rekning KAS dan
kredit rekning PENDAPATAN BUNGA , sebesar jumlah bunga yang menjadi hak
perusahaan. Dengan menggunakan contoh tersebut diatas, maka jurnal yang dibuat
perusahaan pada tanggal 1 september 2015 adalah sebagai berikut:
Kas Rp 60.000,00 -
Pendapatan Bunga - Rp 60.000,00
Perhitungan
6 6
Bunga Obli x x Rp 2.000.000,00 = Rp60.000,00
12 100
Penjualan surat-surat berharga dalam bentuk obligasi
Pada saat menjual surat-surat berharga dalam bentuk obligasi, perusahaan mencatat
transaksi tersebut dengan mendebit rekning KAS sebesar uang yang diterima, mengkredit
rekning SURAT-SURAT BERHARGA sebesar harga perolehan dari obligasi yang dijual
dan mengkredit rekning PENDAPATAN BUNGA sebesar bunga berjalan pada saat
penjualan. Sedangkan selisih antara harga jual dengan harga perolehan obligasi yang terjual.
Sebagai contoh, misalnya PT HARIATI menjual 4 lembar obligasi 6% dari PT MANDALA
pada tanggal 1 Desember 2015 dengan kurs 95%. Biaya Provisi dan materai Rp15.000,00
Jurnal yang dibuat perusahaan untuk menctat penjualan obligasi tersebut adalah
sebagai berikut:
Kas Rp1.915.000,00 -
Rugi penjualan surat berharga 65.000,00 -
Surat Berharga - Rp1.950.000,00
Pendapatan Bunga - 30.000,00
Perhitungan:
Harga kurs obligasi 95% x 4 x Rp500.000,00 = Rp1.900.000,00
Biaya provisi dan meterai = 15.000,00 -
3 6
Bungan Berjalan x x Rp2.000.000,00 = 30.000,00 +
12 100
Jumlah kas yang diterima Rp1.915.000,00
2015
1 Mei Pembelian Obligasi Rp1.950.000,00 - D Rp1.950.000,00
1 Des Penjualan Obligasi - Rp1.950.000,00 D
KAS
2015
Penjualan Obligasi
1 Des 1.915.000,00 - - -
PENDAPATAN BUNGA
2015
2/ x 6/ x
1 Mei Bunga berjalan 2 100 Rp20.000,00 - D Rp20.000,00
Rp2.000.000,00
2015
1. Harga Perolehan
Sura-surat berharga disajikan pada Neraca sebesar harga perolehannya
2. Harga Perolehan Atau Harga Pasar Mana Yang Lebih Rendah
Surat-surat berharga disajikan pada Neraca sebesar harga perolehan,atau harga pasarnya
jika harga perolehan nlainya tinggi dari harga pasar.
Jika digunakan cara (a) maka Surat-surat Berharga dalam Neraca disajikan sebesar Rp
15.750.000,00 (lihat jumlah antara Rp 16.150.000,00 dengan Rp 15.750.000,00 mana yang
lebih rendah).
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Rugi penurunan Nilai Surat Berharga disajikan Dalam Laporan Laba Rugi.Sedangkan
penurunan Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga disajikan dalam Neraca sebagai pos
pengurang Surat-surat Berharga.
Berikut ini penyajiannya dalam Neraca perusahaan.
PT HARIATI
NERACA
31 DESEMBER 2015
Aktiva Pasiva
Jika digunakan cara (b) maka surat-surat Berharga dalam Neraca disajikan sebesar
Rp15.650.000,00
Rp16.150.000,00 - Rp15.650.000,00
Jurnal penyesuaian yang dibuat sama dengan cara (b) hanya besarnya jumlah rugi
penurunan nilai surat berharga dan cadangan penurunan nilai berharga yaitu Rp500.000,00.
Cadangan penurunan nilai surat berharga sebagaimana tampak dalam Neraca diatas akan
dihapuskan jika semua surat berharga yang dimiliki perusahaan tersebut dijual.
Sebagai contoh misalnya PT HARIATI menjual semua surat berharga dengan harga jual
Rp16.100.000,00 (dengan asumsi bunga berjalan diabaikan dan menggunakan penilaian
terhadap jumlah keseluruhan surat berharga).
Jurnal untuk mencatat penjualan surat berharga tersebut adalah sebagai berikut:
Kas Rp16.100.000,00 -
Surat Berharga 400.000,00 -
Surat-surat Berharga - Rp 16.150.000,00
Laba Penjualan Surat Berharga - 350.000,00
Berikut ini rekening-rekening yang berkaitan dengan penilaian dan penjualan Surat-
Surat Berharga.
SURAT-SURAT BERHARGA
- - D Rp16.150.000,00
Dijual Rp16.150.000,00
Penyesuaian - - D Rp400.000,00
Jurnal Penutup
(R/L)
- Rp400.000,00 - -
KAS
Soal Latihan:
Pada tanggal 1 mei 2015 PT ARTI membeli 50 lembar saham PT DINDA yang mempunyai
nilai nominal @ Rp100.000,00 Kurs pada saat pembelian tertentu adalah 98%. Biaya provisi
dan meterai sebesar Rp6.000,00
Pada tanggal 1Juni 2015 dijual 30 lembar saham PT DINDA dengan kurs 105%. Biaya
provisi dan meterai Rp4.000,00. Pada saat itu pula PT ARTI membeli 10 lembar obligasi 6%
yang dikeluarkan PT JASA dengan nilai nominal @ Rp2.000.000,00. Kurs pada saat pembelian
obligasi yang bunganya dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober tersebut adalah 101%.
Biaya provisi dan meterai Rp21.000,00.
Semua obligasi PT JASA dijual pada tanggal 1 Desember 2015 dengan kurs 105%.
Biaya provisi dan meterai sebesar Rp25.000,00.
Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah jurnal teransaksi yang di perlukan oleh PT
ARTI.