Anda di halaman 1dari 4

INVESTASI

Indikator Keberhasilan

Dengan mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan dapat :


1. Menjelaskan Alasan perusahaan berinvestasi
2. Mengerjakan Investasi saham
3. Mengerjakan Penilaian investasi

.    Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi


Investasi dapat dimaksudkan sebagai komitmen dana atau penggunaan dana untuk
pembelian satu atau lebih asset dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang.  Asset
lancar lain dalam neraca perusahaan adalah investasi dalam asset keuangan dapat berbentuk surat
berharga kepemilikan berupa saham biasa atau saham preferen atau dalam bentuk surat berharga
utang misalnya obligasi.
Mengapa individu dan perusahaan mau melakukan investasi dalam saham dan obligasi?
Seseorang atau perusahaan mungkin akan melakukan investasi dengan tujuan untuk memperoleh
dividen dan capital gain (selisih lebih harga jual surat berharga dibandingkan harga belinya).
Perusahaan yang bergerak dibidang investasi, perusahaan sekuritas,reksadana, perusahaan
asuransi. Beberapa perusahaan lain melakukan investasi dalam saham dan obligasi dgn tujuan
untuk mempengaruhi / mengendalikan perusahaan lainnya.

B.     Klasifikasi Investasi Saham


Investasi dalam saham merupakan asset bagi investor. Investasi yang dilakukan dapat
bersifat jangka pendek dan jangka panjang.

  Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki
selama satu tahun atau kurang. Contoh sertifikat deposito dan saham atau obligasi perusahaan
lainnya.
  Investasi yang tidak memenuhi syarat diatas akan digolongkan sbg investasi jangka panjang yang
termasuk dalam aktiva non lancar dalam neraca. Contoh saham dan obligasi yg akan dipegang
oleh investor dalam jangka waktu yang lebih dari 1 tahun dan aktiva yang tidak dapat dipasarkan
misalkan real estat yang tidak dipergunakan dalam operasi usaha.

C.     Investasi dalam Saham


Orang atau perusahaan yang memiliki saham atau perusahaan disebut dengan investor,
sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut dinamakan investee. Misal jika anda
memiliki saham PT.Bank BNI, maka anda merupakan investor, sedangkan PT.Bank BNI sendiri
kita sebut dgn investee.
Suatu perusahaan dapat membeli saham perusahaan lain dengan tujuan untuk
menginvestasi kelebihan kasnya dengan harapn utk memperoleh deviden. Kebanyakan
perusahaan lebih suka untuk menginvestasi uang tersebut dalam bentuk persediaan, pegwai atau
aktiva tetap yang dapat di pergunakan untuk menunjang operasi lini bisnis perusahaan sendiri.
Tujuan perusahaan melakukan investasi pada investee untuk mendapatkan hak pengendalian
yang cukup besar dlm investee. Jk seorang investor memiliki 25% dari total saham investee yang
beredar, berarti ia memiliki ¼ usaha investee tersebut. Selain itu, investor memainkan peran yg
cukup besar dalam menentukan bagaimana investee melakukan operasinya, karena investor
memiliki lebih dari 50% saham yang bersedarakan memegang control atas investee.

D.    Pengukuran dan Pencatatan Investasi Lancar


Investasi lancar harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih / nilai yang lebih
rendah antara biaya dan nilai realisasi bersih. Metode akuntansi yang dipergunakan untuk
investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut merupakan investasi lancar atau
investasi jangka panjang. Pencatatan yg berhubungan dengan investasi saham meliputi
pencatatan pada saat perolehan, pada saat menerima pendapatan dan saat pelepasan.

1.      Perolehan Investasi Saham


Surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek akan didebit pada akun surat
berharga dengan nilai sebesar biaya perolehannya. biaya perolehan adalah harga beli ditambah
semua biaya pembelian misalnya komisi, provisi, materai. Contoh : PT. Andalan pada tanggal 18
Agustus membeli saham PT. Matahari 200 lembar nominal Rp. 1.000 dengan hargaRp. 15.000,-
per lembar. Biaya yang berkaitan dengan pembelian adalahRp. 250.000,- maka pencatatan yang
dilakukan PT. Andalan adalah :

Tgl Keterangan Reff. Debit Kredit


18 Surat berharga–saham PT. Matahari Rp. 3.250.000
Agustus
Kas Rp. 3.250.000

2.      Perolehan Pendapatan dari Investasi Saham


Pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga akan dicatat sebagai pendapatan
lain-lain atau pendapatan di luar operasi. Contoh, jika pada tanggal 31 Agustus 2007 PT.
Andalan menerima pembayaran deviden dari PT. Matahari sebesarRp. 500,- per lembar, maka
pencatatannya dilakukan sbg berikut :

Tgl Keterangan Reff. Debit Kredit


31 Agsts Kas Rp. 100.000
Pendapatan dividen Rp. 100.000

3.      Pelepasan Investasi
Sesuai dengan tujuan investasinya, investasi jangka pendek dipegang dlm kurun waktu kurang
dari 1 tahun, untuk kembali dilepas. Pelepasan investasi bisa menimbulkan keuntungan atau
kerugian. Keuntungan atau kerugian akan dicatat sbg pendapatan lain-lain / kerugian lain-lain.
Contoh, jika pd tanggal 20 September 2007 PT. Andalan menjual investasi saham PT. Matahari
dengan harga jual Rp. 17.500 per lembar, maka pencatatan yang dilakukan adalah :

Tgl Keterangan Reff. Debit Kredit


20 Sept Kas Rp.  3.500.000
Surat berharga - saham PT. Matahari Rp.  3.250.000
Keuntungan penjualan surat berharga Rp.    250.000

E.     Penilaian Investasi Saham (Pelaporan pd Nilai Terendah antara Biaya & Nilai Pasar)
Karena prinsip konservatif dlm akuntansi, maka investasi lancar harus dilaporkan pd nilai
terendah antara biaya (harga perolehan) dgn nilai pasar. Metode pelaporan ini disingkat dgn
LCM (lower of cost or market). Metode ini melaporkan jumlah yang lebih rendah antara biaya
(harga perolehan) dengan nilai pasar total investasi lancar.
Untuk mencatat penurunan nilai investasi lancar atau kerugian yg belum terealisir atas
investasi lancar akan dilaporkan dalam laporan laba – rugi pada beban dan pendapatan lain –
lain. Akunpenyisihanakanlaporansebagaiakunkonrta (contra account) terhadap investasi lancar
di neraca sbg berikut :

Aset Lancar
Kas                                                                                          Rp.       XXX
Surat berharga pada perolehan   Rp. 32.302.800
Dikurangi : penyisihan utk mengurangi
            Investasi lancar agar sesuai
            Dengan nilai pasar                     Rp.     752.800
Investasi lancar pada harga pasar                                                Rp. 31.450.000
Piutang dagang, netto                                                              Rp.         XXX

F.     Invstasi Lancar Obligasi


Prinsip pengukuran, pengakuan dan penilaian untuk investasi lancar dalam saham obligasi
sama dengan untuk investasi saham. Dalam hal obligasi maka pada waktu penjualannya timbul
masalah bunga berjalan. Contoh : pada tanggal 1 Maret 2007 PT. Merdeka membeli obligasi
PT.Telkom nominal Rp. 100.000,- per lembar dengan kurs 102. Bungan obligasi 12% setahun
dibayarkan setiap 6 bulan sekali yaitu tanggal 1 Juli dan tanggal 1 Januari. Biaya provisi dan
materai adalah Rp. 10.000,-. Tanggal 1 Agustus 2007 seluruh obligasi PT. Telkom dijual dengan
kurs 104, biaya pejualan Rp. 2.000,.

Transaksi investasi di atas akan dicatat sebagai berikut :

Tgl Keterangan Reff. Debit Kredit


1 Maret Surat Berharga Obligasi PT. Telkom Rp.  112.000
Pendapatan bunga Rp.     2.000
Kas Rp. 114.000
Keterangan :
Harga perolehan :Kurs x Nominal = 102/100 x  Rp. 100.000,-                        =  Rp. 102.000,-
Provisi dan materei                                                                                           =  Rp.   10.000,-
Harga perolehan                                                                                               =  Rp. 112.000,-
Bunga Bejalan :
Tanggal bunga terakhir : 1 Januari 2007
Tanggal pembelian                   : 1 Maret 2007
Periode bunga berjalan  : 2 bulan
Bunga berjalan             : 2/12 x 12% x Rp. 100.000,- = Rp. 2.000,-
Tgl Keterangan Reff. Debit Kredit
1 Juli Kas Rp. 6.000
Pendapatan bunga Rp. 6.000
      (Mencatat penerimaan bunga)

Tgl Keterangan Reff. Debit Kredit


1 Agsts Kas Rp. 102.000
Rugi penjualan surat berharga obligasi Rp.   10.000
PT. Telkom
Surat berharga obligasi PT. Telkom Rp. 112.000

Anda mungkin juga menyukai