Anda di halaman 1dari 5

Tugas AKUTANSI BIAYA

1. PT. OKI untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar disajikan sbb
:

Biaya Bahan Baku 10 kg @ Rp 1.000 = Rp 10.000

Biaya Tenaga Kerja 25 jam @ Rp 7.500 = Rp 12.500

Biaya Overhead Pabrik :

Variabel 25 jam @ Rp 400 = Rp 10.000

Tetap *) 25 jam @ Rp 300 = Rp 7.500

Total = Rp 40.000

*) kapasitas produksi per bulan direncanakan 5.200 jam Tenaga Kerja Langsung

Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 19XI adalah sbb :

Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 2.000kg @ Rp 1.100

Jumlah produk yang diproduksi & selesai diproses daam bulan januari 19XI adalah 250 satuan dengan
biaya produksi sesungguhnya sbb :

Biaya Bahan Baku 1.500 kg @ Rp 1100 = Rp 1.650.000

Biaya Tenaga Kerja 5.100 jam @ Rp 475 = Rp 2.422.500

Biaya Overhead Pabrik = Rp 3.800.000

Atas dasar data diatas diminta :

Hitunglah selisih biaya produksi langsung dan biaya overhead pabrik dengan menggunakan model dua
selisih !?

PT. Dawanoride menggunakan sistem biaya standar. Biaya bahan baku standar per satuan produk
adalah sbb :

Kuantitas standar 60 kg

Harga standar per kg Rp 100

Dalam bulan Januari 19XI jumlah produk yang dihasilkan adalah 2.500 satuan, yang mengkonsumsi
bahan baku sebanyak 130.000 kg. Dalam bulan tersebut, kuantitas bahan baku yang dibeli adalah
170.000 kg dengan harga beli Rp 90 per kg. perusahan menggunakan model dua selisih(the two way
model) dalam menganalisis selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar.
Dari data diatas diminta :

Hitunglah selisih biaya bahan baku !?

Jurnal untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan baku !?

.Jawaban :

Biaya Bahan Baku

Selisih harga biaya bahan baku

(Harga standar – harga sesungguhnya) X kuantitas sesungguhnya

(Rp 1.000 – Rp 1.100) X 1.500 kg = Rp. 150.000 (R)

Selisih kuantitas biaya bahan baku

(Kuantitas standar – kuantitas sesungguhnya) X harga standar

(Rp 1.750 – Rp 1.500) X Rp 1.000 = Rp 250.000 (L)

Total Selisih Biaya Bahan Baku = Rp 100.000

Biaya Tenaga Kerja

Selisih tarif upah

(Tarif upah standar - Tarif upah sesungguhnya) X jam kerja sesungguhnya

(Rp 500 – Rp 475) X 5.100 jam = Rp 127.500 (L)

Selisih efisiensi upah

(Jam kerja standar – Jam kerja sesungguhnya) X tarif upah standar

(Rp 6.250 – Rp 5.100) X Rp 500 = Rp 575.000 (L)

Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 702.500 (L)

Biaya Overhead Pabrik


Selisih terkendalikan (controllable variance)

BOP sesungguhnya = Rp 3.800.000

BOP tetap pada kapasitas normal

Rp 5.200 X Rp 300 = Rp 1.560.000

BOP variabel sesungguhnya = Rp 2.240.000

BOP variabel pada jam standar

Rp 6.250 X Rp 400 = Rp 2.500.000

Selisih terkendalikan = Rp 260.000 (L)

Selisih volume (volume variance)

Jam tenaga kerja pada kapasitas normal = 5.200 jam

Jam tenaga kerja standar = 6.250 jam

Selisih volume = 1.050 jam

Tarif BOP tetap = Rp 300/jam

Selisih volume = Rp 315.000 (R)

Selisih Harga Pembelian Bahan Baku :

Harga pembelian standar ;

Rp 170.000 X Rp 100 = Rp 17.000.000

Harga pembelian sesungguhnya ;

Rp 170.000 X Rp 90 = Rp 15.300.000

Selisih Harga Pembelian Bahan Baku = Rp 1.700.000 (L)

Selisih Pemakaian Bahan Baku :

Pemakaian standar ;

Rp 2.500 X 60 kg X Rp 100 = Rp 15.000.000

Pemakaian sesungguhnya ;
130.000 kg X Rp 100 = Rp 13.000.000

Selisih Pemakaian Bahan Baku = Rp 2.000.000 (L)

Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai :

Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada harga standar ;

130.000 kg X Rp 100 = Rp 13.000.000

Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya ;

130.000 kg X Rp 90 = Rp 11.700.000

Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai = Rp 1.300.000 (L)

Jurnal :

Persediaan bahan baku Rp 17.000.000

Utang dagang Rp 15.300.000

Selisih harga pembelian bahan baku Rp 1.700.000

(untuk mencatat pembelian bahan baku)

BDP – Bahan Baku Rp 15.000.000

Persediaan bahan baku Rp 13.000.000

Selisih pemakaian bahan baku Rp 2.000.000

(untuk mencatat pemakaian bahan baku)

2.Perusahaan Mandaala menggunakan sistem pencatatan persediaan secara periodik. Catatan


perusahaan Mandaala selama bulan Mei terlihat seperti table di bawah ini. Selama bulan Mei
Perusahaan Mandaala telah menjual barang sejumlah 65 unit.

Diminta:

Hitunglah biaya perolehan persediaan akhir Perusahaan Mandaala pada tanggal 31 Mei dan beban
pokok penjualaannya dengan menggunakan FIFO dan metode Rata-Rata Tertimbang.

Anda mungkin juga menyukai