Anda di halaman 1dari 10

Nama : I Made Wahyu Pradipta

NIM : 2007531075
No. Absen : 03
Kelas : Akuntansi Biaya B4

Soal No. 7 Halaman 435


Data berikut ini diambilkan dari catatan PT Rimendi tahun 20X2.
Unit produk yang dihasilkan 15,000 unit
Kuantitas standar bahan baku 3 kg
Kuantitas bahan baku yang sesungguhnya
dipakai dalam produksi 50,000 kg
Bahan baku yang dibeli dalam tahun 20X2 60,000 kg
Harga standar bahan baku per kg Rp125
Harga beli sesungguhnya bahan baku per kg Rp110
Jam kerja langsung standar 2 jam
Jumlah jam kerja sesungguhnya tahun 20X2 30,250 jam
Tarif upah standar per jam Rp420
Tarif upah sesungguhnya per jam Rp450

Diminta:
a. Lakukan analisis selisih biaya produksi langsung dengan berbagai metode berikut ini:
- Metode dua selisih
- Metode tiga selisih
Buatlah jurnal untuk mencatat biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dengan menggunaka
b.
tunggal!
bahan baku per unit produk jadi

per unit produk jadi

bagai metode berikut ini:

enaga kerja langsung dengan menggunakan metode


Jawab:
Analisis selisih biaya produksi langsung adalah sebagai berikut
Data biaya standar dan biaya sesungguhnya
Kuantitas
Biaya
Standar Sesungguhnya
Biaya bahan baku 45,000 kg 50,000 kg
Biaya tenaga kerja 30,000 jam 30,250 jam

- Metode Dua Selisih


a. Selisih Biaya Bahan Baku
Selisih harga biaya bahan baku
SH = (HSt - HS) x KS
= (Rp125-Rp110) x 50.000 kg
= Rp750,000 L

Selisih kuantitas biaya bahan baku


SK = (KSt - KS) x HSt
= (45.000 kg - 50.000 kg) x Rp125
= -Rp625,000 R

Total selisih biaya bahan baku


= Rp125,000 L

b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung


Selisih tarif upah
STU = (TUSt - TUS) x JKS
= (Rp420-Rp450) x 30.250 kg
= -Rp907,500 R

Selisih efisiensi upah


SJK = (JKSt - JKS) x TUSt
= (30.000 kg - 30.250 kg) x Rp420
= -Rp105,000 R

Total selisih biaya tenaga kerja langsung


= -Rp1,012,500 R

- Metode Tiga Selisih


a. Selisih Biaya Bahan Baku
Selisih harga biaya bahan baku
SH = (HSt - HS) x KSt
= (Rp125-Rp110) x 45.000 kg
= Rp675,000 L

Selisih kuantitas biaya bahan baku


SK = (KSt - KS) x HS
= (45.000 kg - 50.000 kg) x Rp110
= -Rp550,000 R

Selisih harga/kuantitas bahan baku


= 0 (tidak terdapat selisih harga/kuantitas)

Total selisih biaya bahan baku


= Rp125,000 L

b. Selisih Biaya Tenaga Kerja


Selisih tarif upah
STU = (TUSt - TUS) x JKSt
= (Rp420-Rp450) x 30.000 kg
= -Rp900,000 R

Selisih efisiensi upah


SJK = (JKSt - JKS) x TUSt
= (30.000 kg - 30.250 kg) x Rp420
= -Rp105,000 R

Selisih tarif/efisiensi upah


= (TUSt - TUS) x (JKSt - JKS)
= (Rp420 - Rp450) x (30.000 jam - 30.250 jam)
= -Rp7,500 R

Total selisih biaya tenaga kerja langsung


= -Rp1,012,500 R
Harga per kg
Standar Sesungguhnya
Rp125 Rp110
Rp420 Rp450
Jawab:
Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dengan menggunakan metode tunggal adala
Pencatatan Biaya Bahan Baku
Perhitungan selisih biaya bahan baku sebagai berikut:
Selisih harga pembelian bahan baku:
Harga pembelian standar: 60.000 kg x Rp125 Rp7,500,000
Harga pembelian sesungguhnya: 60.000kg x Rp110 Rp6,600,000
Selisih harga pembelian bahan baku Rp900,000

Selisih pemakaian bahan baku:


Pemakaian standar: 15.000 x 3 kg x Rp125 Rp5,625,000
Pemakaian sesungguhnya: 50.000 kg x Rp125 Rp6,250,000
Selisih pemakaian bahan baku -Rp625,000

Selisih harga bahan baku yang dipakai:


Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada
harga standar: 50.000 kg x Rp125 Rp6,250,000
Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada
harga sesungguhnya: 50.000 kg x Rp110 Rp5,500,000
Selisih harga bahan baku yang dipakai Rp750,000

Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:


1. Apabila selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli
Persediaan Bahan Baku Rp7,500,000
Utang Dagang
Selisih Harga Pembelian Bahan Baku
(untuk mencatat pembelian bahan baku)
Barang Dalam Proses-Bahan Baku Rp5,625,000
Selisih Pemakaian Bahan Baku Rp625,000
Persediaan Bahan Baku
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)

2. Apabila selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai
Persediaan Bahan Baku Rp6,600,000
Utang Dagang
(untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku)
Barang Dalam Proses Rp5,625,000
Selisih Kuantitas Bahan Baku Rp625,000
Persediaan Bahan Baku
Selisih Harga Bahan Baku yang Dipakai
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)

3. Apabila selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai
Persediaan Bahan Baku Rp7,500,000
Utang Dagang
Selisih Harga Pembelian Bahan Baku
(untuk mencatat pembelian bahan baku)
Barang Dalam Proses-Bahan Baku Rp5,625,000
Selisih Pemakaian Bahan Baku Rp625,000
Persediaan Bahan Baku
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)
Selisih Harga Pembelian Bahan Baku Rp750,000
Selisih Harga Bahan Baku yang Dipakai
(untuk mencatat selisih harga pembelian bahan baku yang melekat pada bahan baku yang dipakai dalam produksi)

Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung


Perhitungan selisih biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja langsung standar: 15.000 x 2 jam x Rp420
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya: 30.250 jam x Rp450
Selisih biaya tenaga kerja langsung

Berdasarkan perhitungan model dua selisih, diperoleh:


Selisih tarif upah sebesar: -Rp907,500
Selisih efisiensi upah sebesar: -Rp105,000

Jurnal untuk mencatat biaya biaya tenaga kerja langsung:


Barang Dalam Proses Rp12,600,000
Selisih Tarif Upah Rp907,500
Selisih Efisiensi Upah Rp105,000
Gaji dan Upah
(untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung)
nggunakan metode tunggal adalah sebagai berikut.

Rp6,600,000
Rp900,000

Rp6,250,000

Rp6,600,000

Rp5,500,000
Rp750,000

i dan dipakai

Rp6,600,000
Rp900,000

Rp6,250,000

Rp750,000
ku yang dipakai dalam produksi)
Rp12,600,000
Rp13,612,500
-Rp1,012,500 R

R
R

Rp13,612,500

Anda mungkin juga menyukai