Anda di halaman 1dari 3

Akuntansi Biaya : Harga Pokok Produk Standar Dwi Rahayu, S.E., M.

Harga Pokok Produk Standar


Standar merupakan ukuran yang seharusnya dicapai. Harga pokok standar merupakan
penentuan harga pokok produk yang ditentukan di muka dan yang seharusnya dikorbankan
untuk membuat suatu produk. Terdapat dua merode pencatatan harga pokok srandar, yaitu
merode parsiil (ganda) dan metode sigle (tunggal). Metode parsiil mempunyai ciri rekening
Barang Dalam Proses di debit dengan biaya sesungguhnya dan di kredit dengan biaya standar.
Sedangkan ciei metode tunggal rekening Barang Dalam Proses di debit dan di kredit dengan
biaya standar.

Contoh :
CV. PRAMBANAN menerapkan biaya standar, kapasitas normal tiap bulan memproduksi
1000 unit produk jadi. 1 (satu) unit produk jadi memerlukan biaya standar sebagai berikut:
2 kg bahan baku @ Rp.5.000,- = Rp.10.000,-
1 lembar bahan penolong @ Rp.2.500,- = Rp. 2.500,-
2 jam biaya tenaga kerja @ Rp.5.000,- =Rp. 10.000,-
Biaya overhead pabrik :
BOP tetap Rp.10.000.000,- = Rp.10.000,-
BOP variabel 1 jam @ Rp.5.000,- = Rp. 5.000,-
Jumlah biaya standar per unit = Rp.37.500,-

Pada bulan Januari 2019 telah diproduksi 1000 unit dengan biaya yang telah dikeluarkan
sebagai berikut:
a. Membeli tunai bahan baku 2100 kg @ Rp.4.500,- = Rp. 9.450.000,-
b. Membeli tunai bahan penolong 1000 lembar @ Rp.2.750,- = Rp. 2.750.000,-
c. Memakai bahan baku 2050 kg @ Rp.4.500,- = Rp. 9.225.000,-
d. Memakai bahan penolong 950 lembar @ Rp.2.750,- = Rp. 2.612.500,-
e. Menggunakan tenaga kerja 2000 jam @ Rp.4.500,- = Rp. 9.000.000,-
f. Menggunakan biaya overhead pabrik (BOP)
1. BOP tetap Rp.10.000.000,-
2. BOP variabel 1100 jam @ Rp.4.500,-= Rp. 4.950.000,-
Jumlah BOP = Rp.14.950.000,-
Jumlah biaya yang dibebankan = Rp.35.787.500,-
g. Jumlah produk jadi 1000 unit.
h. Produk jadi yang terjual 800 unit @ Rp.70.000,- =Rp.56.000.000,- diterima tunai
Rp.50.000.000,- sisanya kredit.

Jurnal yang diperlukan sebagai berikut :


No Keterangan Metode Parsiil Metode Tunggal/Single
A D Persediaan Bahan baku Rp.9.450.000 Rp.9.450.000
K Kas Rp.9.450.000 Rp.9.450.000
B D Persediaan Bahan penolong Rp.2.750.000 Rp.2.750.000
K Kas Rp.2.750.000 Rp.2.750.000
C D BDP Bahan baku Rp.9.225.000 Rp.10.000.000
K Persediaan Bahan baku Rp.9.225.000 Rp.9.225.000
K Selisih Bahan baku (L) - Rp. 775.000

1
Akuntansi Biaya : Harga Pokok Produk Standar Dwi Rahayu, S.E., M.

D D BDP Bahan penolong Rp.2.612.500 Rp.2.500.000


D Selisih Bahan penolong (R) - Rp. 112.500
K Persediaan Bahan penolong Rp.2.612.500 Rp.2.612.500
E D BDP Biaya Tenaga Kerja Rp.9.000.000 Rp.10.000.000
K Gaji & upah Rp.9.000.000 Rp.9.000.000
K Selisih Biaya tenaga kerja - Rp.1.000.000
F D BDP Biaya Overhead Pabrik Rp.14.950.000 Rp.15.000.000
K BMRDK Rp.14.950.000 Rp.14.950.000
K Selisih Biaya overhead pbr Rp. 50.000
G D Persediaan produk jadi Rp.37.500.000 Rp.37.500.000
K BDP Bahan baku Rp.10.000.000 Rp.10.000.000
K BDP Bahan penolong Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
K BDP Biaya tenaga kerja Rp.10.000.000 Rp.10.000.000
K BDP Biaya overhead pabrik Rp.15.000.000 Rp.15.000.000
H D Kas Rp.50.000.000 Rp.50.000.000
D Piutang Usaha Rp. 6.000.000,- Rp. 6.000.000,-
K Penjualan Rp.56.000.000 Rp.56.000.000

D Harga Pokok penjualan Rp.30.000.000 Rp.30.000.000


K Persdiaan produk jadi Rp.30.000.000 Rp.30.000.000
(800x37.500) (800x37.500)
I D BDP Bahan baku Rp. 775.000
K Selisih Bahan baku (L) Rp. 775.000

D Selisih Bahan penolong (R) Rp. 112.500


K BDP Bahan penolong Rp. 112.500

D BDP Biaya tenaga kerja Rp.1.000.000


K Selisih Biaya tenaga kerja Rp.1.000.000

D BDP BOP Rp. 50.000


K Selisih Biaya overhead pbr Rp. 50.000

Analisa selisih bahan baku


a. Selisih harga = (Hrg Standar-Hrg sesungguhnya) x kuantitas sesungguhnya
b. Selisih kapasitas = (Kapaitas standar-kapasitas sesungguhnya) x Harga standar

a. Selisih harga = (5000-4500) x 2050 = Rp.1025.000,- ( laba )


b. Selisih kapasitas = (2000-2050) x 5000 = Rp. 250.000,- ( rugi )
Jumlah selisih = Rp. 775.000,- ( laba )
Analisa selisih bahan penolong
a. Selisih harga = (Hrg Standar-Hrg sesungguhnya) x kuantitas sesungguhnya
b. Selisih kapasitas = (Kapaitas standar-kapasitas sesungguhnya) x Harga standar
a. Selisih harga = (2500-2750) x 950 = Rp. 237.500,- ( rugi )
b. Selisih kapasitas = (1000- 950) x 2500 = Rp. 125.000,- ( laba )
Jumlah selisih = Rp. 112.500,- ( rugi )
Analisa selisih biaya tenaga kerja
a. Selisih tarif = (Tarif Standar-Tarif sesungguhnya) x kuantitas sesungguhnya
b. Selisih kapasitas = (Kapaitas standar-kapasitas sesungguhnya) x Tarif standar
a. Selisih tarif = (5000-4500) x 2000 = Rp. 1.000.000,- ( laba )
b. Selisih kapasitas = (2000-2000) x 5000 = Rp. 0,- ( - )
Jumlah selisih = Rp.1.000.000,- ( laba )
Analisa selisih biaya overhead pabrik
a. Selisih volume = (Kapasitas normal-Kapasitas sesungguhnya) x tarif standar
b. Selisih terkendali = (Tarif standar- Tarif sungguhnya) x Kapasitas sesungguhnya
a. Selisih volume = (1000-1100) x 5000 = Rp 500.000,- ( rugi )
b. Selisih terkendali = (5000-4500) x 1100 = Rp. 550.000,- ( laba )

2
Akuntansi Biaya : Harga Pokok Produk Standar Dwi Rahayu, S.E., M.

Soal :

CV. PRAMBANAN menerapkan biaya standar, kapasitas normal tiap bulan memproduksi
1000 unit produk jadi. 1 (satu) unit produk jadi memerlukan biaya standar sebagai berikut:
3 kg bahan baku @ Rp.5.000,- = Rp.15.000,-
1 lembar bahan penolong @ Rp.3.500,- = Rp. 3.500,-
2,5 jam biaya tenaga kerja @ Rp.4.000,- =Rp. 10.000,-
Biaya overhead pabrik :
BOP tetap Rp.10.000.000,- = Rp.10.000,-
BOP variabel 2 jam @ Rp.2.500,- = Rp. 5.000,-
Jumlah biaya standar per unit = Rp.43.500,-

Pada bulan Januari 2019 telah diproduksi 1000 unit dengan biaya yang telah dikeluarkan
sebagai berikut:
a. Membeli tunai bahan baku 3100 kg @ Rp.4.500,- = Rp.13.950.000,-
b. Membeli tunai bahan penolong 1100 lembar @ Rp.3.000,- = Rp. 3.300.000,-
c. Membebankan biaya ke produk sbb. :
1. Memakai bahan baku 3050 kg @ Rp.4.500,- = Rp.13.725.000,-
2. Memakai bahan penolong 1100 lembar @ Rp.3.000,- = Rp. 3.300.000,-
3. Menggunakan tenaga kerja 2400 jam @ Rp.4.500,- = Rp.10.800.000,-
4. Menggunakan biaya overhead pabrik (BOP)
BOP tetap Rp.10.000.000,-
BOP variabel 2100 jam @ Rp.4.500,-= Rp. 9.450.000,-
Jumlah BOP = Rp.19.450.000,-
Jumlah biaya yang dibebankan = Rp.47.275.000,-
g. Jumlah produk jadi 1000 unit.
h. Produk jadi yang terjual 800 unit @ Rp.100.000,- =Rp.80.000.000,- diterima tunai
Rp.50.000.000,- sisanya kredit.

Jurnallah transaksi di atas dan hitung analisa selisih biayanya !

Anda mungkin juga menyukai