Anda di halaman 1dari 6

Nama : Radhicka Angga W

NPM : 21220298

Matkul : Akuntansi Biaya

Penyelesaiaan Soal Sistem Biaya Taksiran

SOAL!

PT. Oki menerapkan system biaya taksiran mulai tahun anggaran 2016. Biaya taksiran
per unit produk yang ditentukan berdasarkan pengalaman produksi 4 tahun yang lalu
adalah sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku 10 Kg @Rp50 Rp500

Biaya Tenaga Kerja 2 jam @Rp500 1.000

Biaya Overhead Pabrik 2 jam @Rp1.500 3.000

Biaya Taksiran perunit produk Rp 4.500

Data produksi bulan April 2016 disajikan sebagai berikut:

Data Produksi Bulan April 2016

Persediaan Produk Jadi Awal. 100 Unit

Persediaan produk dalam proses awal

(100% biaya bahan baku; 60% biaya konversi) 200 Unit

Dimasukkan dalam proses produksi bulan April 3.000 Unit

3.200 Unit

Persediaan produk dalam proses akhir

(100% biaya bahan baku;40% biaya konversi) 500 Unit

Produk selesai yang di transfer ke gedung 2.700 Unit


Produk yang tersedia untuk di jual 2.800 Unit

Dijual 2.500 Unit

Persediaan produk jadi akhir 300 Unit


Biaya produksi sesungguhnya yang terjadi di bulan April 2016 adalah sebagai berikut:

a. Biaya bahan baku : Rp. 1.700.000,

b. Biaya tenaga kerja 5.300 jam : Rp. 2.782.500,

c. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada atas dasar jam tenaga kerja. Biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebesar Rp. 8.000.000,

Diminta:

a. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya produksi sesungguhnya yang terjadi dalam
bulan April 2016!

b. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya produksi menurut taksiran bulan April 2016!

c. Hitunglah selisih antara biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi


menurut taksiran!

d. Jika manajemen puncak PT. Oki memutuskan membagi selisih yang timbul ke dalam
rekening persediaan poduk jadi, persediaan produk dalam proses, dan harga pokok
penjualan berdasarkan perbandingan kuantitasnya, buatlah perhitungan pembagian
selisih yang terjadi dalam bulan April 2016 tersebut!

Jawab

a). Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku sesungguhnya

1) BDP – BBB Rp 1.700.000

Persediaan Bahan Baku Rp 1.700.000

2) Jurnaluntuk mencatat biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya

BDP – BTKL Rp 2.782.500

Gaji dan Upah Rp 2.782.500

3) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya

BDP – BOP Rp 8.000.000

BOP Sesungguhnya Rp 8.000.000


b). Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi dalam akhir bulan

April Persediaan Produk Dalam Proses Rp. 630.000

BDP – BBB Rp 150.000

BDP – BTKL Rp 120.000

BDP – BOP Rp 360.000

- Perhitungan :

BBB : 300 x 100% x Rp 500 = Rp 150.00

BTKL : 300 x 40% x Rp 1000 = 120.000

BOP : 300 x 40% x 3000 = 360.000

Rp 630.000

- Jurnal untuk mencatat harga pkok produk produk jadi

Persediaan Produk jadi Rp 11.250.000

BDP – BBB Rp 1.250.000

BDP – BTKL Rp 2.500.000

BDP – BOP Rp 7.500.000

- Perhitungan :

BBB : 2500 x Rp 500 = Rp 1.250.000

BTKL : 2500 x 1000 = Rp 2.500.000

BOP : 2500 x Rp 3000 = Rp 7.500.000

Rp 11.250.000

C. Mencatat seslisih antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya

Perhitungan :

Selisih BBB : Rp 1.700.000 – Rp 1.250.000 – Rp 150.000 = Rp 300.000

Selisih BTKL : Rp 2.782.500 – Rp 2.500.000 – Rp 120.000 = Rp 162.500

Selisih BOP : Rp 8.000.000 – Rp 7.500.000 – Rp 360.000 = Rp 140.000


Rp 602.500

d. Jurnal pencatatan selisih biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya

Membagi Selisih BBB :

Selisih Rp 300.000

Persediaan Produk jadi Rp 27.272,73

PersediaanBDP Rp 45.454,55

HPP Rp 227.272,73

Perhitungan :

Barang yang terjual = 2500 Unit

Persediaan produk jadi (2800 – 2500) = 300 unit

Persediaan BDP akhir (100% x Rp 500) = Rp500

Pembagian selisih :

Persediaan BBB : 300 x 300.000 – 3300 = Rp 27.272,73

Persediaan BDP : 500 x 300.000 – 3300 = Rp 45.454,55

HPP : 2500 x Rp 300.000 – 3300 = Rp 106.907,90

2) Membagi Selisih BTKL

Selisih Rp 162.500

Persediaan Produk jadi Rp 12.828,95

Persediaan BDP Rp 42.763,16

HPP Rp 106.907,90

Perhitungan :

Barang yang terjual = 2500

Persediaan Produk jadi (2800 – 2500) = 300

Persediaan BDP = 1000

3800
Pembagian Selisih :

Persediaan BTKL : 300 x Rp 162.500 – 3800 = Rp 12.828,95

Persediaan BDP : 1000 x Rp 162.500 – 3800 = Rp 42.763,16

HPP : 2500 x Rp 162.500 – 3800 = Rp 106.907,90

3) Membagi selisih BOP

Selisih Rp 140.000

Persediaan Produk jadi Rp 7.241,38

Persediaan BDP Rp 72.413,80

HPP Rp 60.344,83

Perhitungan :

Barang yang terjual = 2500

Persediaan produk jadi (2800 – 2500) = 300

Persediaan BDP = 3000

5800

Pembagian Selisih :

Persediaan BOP : 300 x Rp 140.000 – 5800 = Rp 7.241,38

Persediaan BDP : 3000 x 140.000 – 5800 = Rp 72.413,80

HPP : 2500 x Rp 140.000 – 5800 = Rp 60.344,83

Anda mungkin juga menyukai