Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Madde Isna Andari

Nim :119211091

Kelas : Akuntansi A (pagi)

Mata kuliah : Ak Biaya

Dosen : Gusi Putu Lestara Permana, S.E.,M.Acc.,Ak

1. Perusahaan konveksi Indigo menggunakan job order costing dalam pengumpulan biaya
produksinya. Selama bulan juni 2013, 200 potong baju seragam dikerjakan dengan biaya- biaya
sebagai berikut :

- Bahan Baku Rp 24.000.000

- BTKL ( 500 jam kerja langsung Rp 10.000.000

- BOP (Rp 40.000 / JKL) Rp 20.000.000

Sebelum dipindahkan ke gudang, diketahui ada 20 potong baju yang rusak (tidak sesuai dengan

spesifikasi pesanan) dan tidak bisa diperbaiki lagi. Baju Rusak diperkirakan akan mampu dijual

dengan harga Rp 20.000 / unit.

DIMINTA

a. Hitunglah harga pokok produksi per unit untuk baju seragam yang baik

b. Buatlah jurnal untuk mencatat adanya produk rusak dan pemindahan pesanan selesai ke

gudang barang jadi.

JAWAB

1. Diketahui :
Biaya bahan baku Rp 24.000.000
BTKL (500 jam kerja langsung) Rp 10.000.000
BOP (Rp 40.000/JKL Rp 20.000.000

Harga Pokok Produksi Rp. 54.000.000

Ditanya :

Hitunglah harga pokok produksi per unit untuk baju seragam yang baik
Penyelesaian :

Rp. 54.000 .000


Harga pokok produksi per unit = 200 unit
¿ ¿
Rp . 270.000/unit

Rp .270.000
¿
Harga pokok produksi untuk baju seragam yang baik yaitu 180 unit
¿=Rp . 48.600 .00

RP . 48.600 . 000
Maka , harga pokok produksi per unit baju seragam yang baik yaitu : 180 unit
¿ Rp . 270/unit

Diketahui :
Biaya bahan baku Rp. 24.000.000
BTKL(500 Jam kerja langsung Rp. 10.000.000
BOP (Rp 40.000/JKL Rp. 20.000.000

Harga pokok produksi Rp. 54.000.000

Rp . 54.000 .000
Harga pokok produksi per unit = 200 unit
¿ 270.000/unit
Ditanya :
Buatlah jurnal untuk mencatat adanya produk rusak dan pemindahan pesanan selesai gudang
barang jadi

Penyelesaian :

Persediaan produk rusak = Rp. 20.000 (20unit)


= Rp. 400.000
Besar kerugian = (Rp 270.000 – Rp 20.000) 20unit
= Rp 250.000 (20unit)
= 5.000.000
Jurnal :

a. Pesanan yang telah selesai


Persediian produk rusak Rp 400.000
BOP sesungguhnya Rp 5.000.000
Harga pokok penjualan Rp 48.600.00
Barang dalam proses Rp 54.000.000

b. Pemindahan pesanan selesai kegudang barang jadi


Persediaan produk selesai Rp 48.600.000
Barang dalam proses Rp 48.600.000
2. Perusahaan Juniper menghasilkan produk tunggal melalui dua departemen produksi yaitu
departemen Pemotongan dan Penyelesaian. Pada akhir proses dilakukan inspeksi di departemen
Penyelesaian. Produk Rusak sebanyak 400 unit ditransfer ke sediaan produk rusak dan laku
dijual 10.000 per unit. Pada akhir bulan Juli 2013 terdapat 500 unit barang dalam proses di
departemen Penyelesaian dengan tingkat penyelesaian 80% bahan dan 60% konversi. Selama
bulan Agustus 2013, 4.500 unit ditransfer dari departemen Pemotongan ke departemen
Penyelesaian dan 3.800 unit ditransfer dari departemen Penyelesaian ke gudang produk jadi.
Pada akhir Agustus 2013 terdapat 800 unit barang dalam proses akhir dengan tingkat
penyelesaian 40% bahan dan 20% konversi. Data biaya yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan adalah sebagai berikut :

Biaya BDP awal Biaya priode agustus


Harga pokok dari depaertemen sebelumnya 5.500.000 54.500.000
Biaya bahan baku 1.950.000 20.650.000
BTKL 1.180.000 16.260.000
BOP 1.770.000 24.390.000

Diminta :

a. Apabila perusahaan menggunakan metode rata-rata, buatlah laporan harga pokok

produksi departemen penyelesaian bulan Agustus 2013 (40 poin)

c. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat produk jadi dan produk rusak (5 poin)

JAWABAN :

PeERUSAHAAN JUNIPER
DEPARTEMEN PENYELESAIAN
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
PER AGUSTUS 2013/ semua nominal salam (Rp)

METODE RATA-RATA Kuantitas unit


BDP awal (80% BBB, 20% Konversi) 500
Produk masuk proses 4,500

TOTAL 5,000
Produk selesai 3,800
BDP Akhir (40%BBB, 20% konversi) 800
Produk rusak 400

TOTAL 5,000

Biaya diebankan

Biaya BDP awal Biaya Total Biaya Produk Biaya/unit


Periode (Rp) Equivalen (Rp)
Dari dept 5,500,000 54,500,000 60.000.000 3,800unit + 800 12.000
sebelumnya + 400 = 5.000
BBB 1.950.000 20.650.000 22.600.000 3,800 + (800 X 5.000
40%) + (400 X
100%) = 4,360

BTKL 1.180.000 16.260.000 17.440.000 3,800 unit + (800 4.000


x 100%) = 4,360

BOP 1.770.000 24.390.000 26.160.000 3,800UNIT + 6.000


(800 X 100%) =
4.360
TOTAL 10.400.000 115.800.000 126.200.000 27.000

Perhitungan harga pokok produksi

Harga pokok produk selesai = (3.800unit x 27.000) 102.600.000


Harga jual produk rusak = (400 x 10.000) 4.000.000
Kerugian dibebankan ke BOP sesungguhnya
Biaya produksi produk rusak = (400 x Rp. 27.000) 10.800.000
Harga jual produk rusak = ( 400 x Rp 10.000) 4.000.000
TOTAL 6.800.000

Harga pokok barang dalam proses akhir

Harga pokok produk dari dept. Pemotongan = 800 x 12.000 9.600.000

BBB = 800unit x 40% x 5.000 1.600.000

BTKL = 800unit x 20% x 4.000 640.000

BOP 960.000

TOTAL

12.800.000

JUMLAH HARGA POKOK PERHITUNGAN 126.200.000


Jumlah produksi selesai

Persediaan produk selesai Rp. 115.400.000

Barang dalam proses Rp. 115.000.000

Jumalah produk rusak

Persediaan produk rusak Rp 4.000.000

BOP sesungguhnya Rp. 6.800.000

Harga pokok produksi RP. 115.400.000

Barang dalam proses Rp. 126.200.000

3. Perusahaan Mekar Jaya adalah sebuah perusahaan genteng yang berlokasi kota di
Denpasar,  sejak 2 September 1989. Perusahaan ini memiliki 5 departemen yang terdiri
dari 3 departemen  pembantu dan 3 departemen produksi. Departemen tersebut dapat
dibagi sebagai berikut :

Departemen Produksi : Departemen Pencampuran, Departemen Pencetakan, Departemen 


Penyelesaian 
Departemen Pembantu : Departemen Listrik, Departemen Bengkel, Departemen Umum. 

Biaya overhead pabrik yang timbul di perusahaan ini adalah sebagai berikut : 
DEPARTEMEN  JUMLAH BOP

Listrik  3.200.000

Bengkel  900.000

Umum  470.000

Pencampuran  3.290.000

Pencetakan  5.820.000

Penyelesaian  3.430.000

Urutan dan dasar alokasi adalah sebagai berikut :


Urutan   Departemen Pembantu  Dasar Alokasi
Alokasi
1  Departemen Listrik  Jumlah KWH

2  Departemen Bengkel  Jumlah Jam Kerja

3  Departemen Umum  Jumlah Karyawan

Dasar alokasi yang terjadi adalah sebagai berikut : 


KETERANGAN  KWH  Jam Kerja  Jumlah Karyawan

Dept Bengkel  100.000  -  -

Dept Umum 120.000  1.250  -


Pabrik 

Dept Pencampuran  60.000  1.750  8

Dept Pencetakan  320.000  1.250  7

Dept Penyelesaian  200.000  2.250  15

TOTAL  800.000  6.500  30

Adapun tarif BOP adalah sebagai berikut 


Departemen  Dasar Tarif  Tarif BOP

Pencampuran  Biaya Bahan Baku  84.000.000

Pencetakan  Unit Produksi  218.000

Penyelesaian  Biaya Tenaga Kerja Langsung  22.000.000

Diminta : 
Buatlah Alokasi BOP dan hitunglah besarnya tarif BOP di Departemen Produksi dengan 
menggunakan metode alokasi bertahap! 

Metode Alokasi Bertahap


  Departemen Produksi Depertemen Pembantu
Dept. Dept. Dept. Dept. Dept. Dept.
Pencampuran Pencetakkan Penyelesaian Listrik Bengkel Umum
BOP sebelum 3.290.000 5.820.000 3.430.000 3.200.00 900.000 470.000
alokasi 0
Alokasi dept. 240.000 1.280.000 800.000 - 400.000 480.000
listrik 3.200.00
0
Alokasi dept. 350.000 250.000 450.000 0 - 250.000
bengkel 1.300.000
Alokasi dept. 320.000 280.000 600.000 0 0 -
umum 1.200.00
0
BOP setelah 4.200.000 7.630.000 5.280.000 0 0 0
alokasi
Kapasitas 84.000.000 218.000 22.000.000      
Normal
Tarif BOP 0,05 35 0,24      

Departemen Listrik
Departemen Listrik = 3.200.000
Dialokasikan ke departemen bengkel = 100.000 / 800.000 x 3.200.000 = 400.000
Dialokasikan ke departemen umum = 120.000 / 800.000 x 3.200.000 = 480.000

Departemen Bengkel
Departemen Bengkel = 900.000 + 400.000 = 1.300.000
Dialokasikan ke departemen umum = 1.250 / 6.500 x 1.300.000 = 250.000

Departemen Umum
Departemen Umum = 470.000 + 480.000 + 250.000 = 1.200.000

Departemen Pencampuran
240.000 = 60.000 / 800.000 x 3.200.000
350.000 = 1.750 / 6.500 x 1.300.000
320.000 = 8 / 30 x 1.200.000

Departemen Pencetakkan
1.280.000 = 320.000 / 800.000 x 3.200.000
250.000 = 1.250 / 6.500 x 1.300.000
280.000 = 7 / 30 x 1.200.000

Departemen Penyelesaian
800.000 = 200.000 / 800.000 x 3.200.000
450.000 = 2.250 / 6.500 x 1.300.000
600.000 = 15 / 30 x 1.200.000

Anda mungkin juga menyukai