Anda di halaman 1dari 4

Dwi Rahayu, S.E., M.

Si Akuntansi Biaya “BDP Awal Proses”

PERSEDIAAN “BDP” PADA AWAL PRODUKSI


- Barang dalam proses awal periode, merupakan sisa produksi (BDP akhir) periode
yang lalu.
- BDP yang tersedia pada awal proses produksi harus bisa dinilai secara terperinci
elemen-elemen harga pokoknya, agar penentuan harga pokok barang jadi yang
ditransfer ke dept. berikutnya / ke gudang dapat dibuat dengan baik.

Metode Penilaian Persediaan BDP awal


Ada 2 metode penilaian yaitu : 1. Metode MPKP
2. Metode Harga Pokok Rata-rata

Metode MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama) atau FIFO (First In First Out)

- Dalam metode ini biaya-biaya yang pertama kali masuk ke suatu dept. produksi,
diperhitungkan paling dahulu di dalam perhitungan harga pokok barang jadi yang
dikirim ke dept. berikutnya / ke gudang.
- Jadi apabila pada awal periode ada persediaan BDP, maka harga pokok yang
melekat berasal dari periode sebelumnya, sehingga harga pokok BDP inilah yang
paling dahulu masuk (diperhitungakn) di dalam barang jadi yang ditransfer, baru
kemudian biaya yang aditambahkaan dalam dept. ybs.

Contoh :
Laporan bagian. Produklsi PT SYIFA ANDALAN pada bulan Juli 20XX adalah
sebagai berikut :
BDP awal periode 10.000 unit dengan tingkat penyelesaian :
75 % Bahan baku = Rp 60.000,00
25 % BTK = Rp 30.000,00
25 % BOP = Rp 20.000,00
Barang jadi ditransfer ke gudang sebanyak 40.000 unit, BDP akhir sebanyak 5.000 unit
tingkat penyelesaian 40 % BB, 40 % BTK, 40 % BOP.

Biaya-biaya yang dikeluarkan :


BBB = Rp 690.000,00
BTK = Rp 592.500,00
BOP = Rp 711.000,00

Diminta : Buatlah laporan harga pokok produksi, lengkap dengan perhitungannya.

Penyelesaian:

1. Menghitung UEP, tingkat penyelesaian BDP awal diperhitungkan dalam


menentukan UEP, sehingga perhitungan UEP adalah :

UEP = (BDP awal X % belum selesai) + (Barang jadi – BDP awal) + (BDP akhir
X % sudah selesai )

1
Dwi Rahayu, S.E., M.Si Akuntansi Biaya “BDP Awal Proses”

Sehingga UEP untuk contoh di atas adalah sbb :

BBB = 10.000(100% - 75 %) + (40.000-10000) + (5000 X 40 %) = 34.500 unit


BTK = 10.000(100% - 25 %) + (40.000-10000) + (5000 X 40 %) = 39.500 unit
BOP = 10.000(100% - 25 %) + (40.000-10000) + (5000 X 40 %) = 39.500 unit

2. Menghitung harga pokok per unit :


- hasil bagi masing-masing biaya produksi yang terjadi pada periode ini dengan UEP.
Harga pokok per unit =
BBB = Rp 690.000,00 : 34.500 unit = Rp 20,00
BTK = Rp 592.500,00 : 39.500 unit = Rp 15,00
BOP = Rp 711.000,00 : 39.500 unit = Rp 18,00

Jadi harga pokok per unit ( Rp 20 + Rp 15 + Rp 18 ) = Rp 53,00

3. Membuat Laporan harga pokok produksi

PT SYIFA ANDALAN
Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Juli 20XX

Data Produksi :
BDP awal (75 % BB, 25 % BK) 10.000 unit
Barang masuk proses produksi 35.000 unit
45.000 unit
Barang jadi yang ditransfer ke gudang 40.000 unit
BDP akhir (50 % BB, 40 % BK ) 5.000 ubit
45.000 unit
Pembebanan Biaya :
Total biaya Biaya per unit
HP BDP Awal B B B Rp. 60.000,00
BTK Rp. 30.000,00
BOP Rp. 20.000,00
Rp. 110.000,00
HP Periode ini B B B Rp. 690.000,00 Rp. 20,00
BTK Rp. 592.500,00 Rp. 15,00
BOP Rp. 711.000,00 Rp. 18,00
Rp. 2.103.500,00 Rp. 53.00

Perhitungan Biaya :
Harga pokok barang jadi (yang ditransfer ) :
BDP awal - dari periode lalu (10.000 unit) Rp 110.000,00
Periode sekarang (unt menyel. BDP dari periode lalu)
BBB Rp 50.000,00
BTK Rp 112.500,00
BOP Rp 135.000,00
Rp 297.500,00 +
Jumlah dipindahkan Rp 407.500,00

2
Dwi Rahayu, S.E., M.Si Akuntansi Biaya “BDP Awal Proses”

Jumlah pindahan Rp. 407.500,00


Harga pokok periode sekarang (30.000 X Rp 53,00 ) Rp 1.590.000,00 +
Rp 1.997.500,00
BDP akhir :
BBB : 5000 X 40 % X Rp 20,- = Rp 40.000,00
BTK ; 5000 X 40 % X Rp 15,- = Rp 30.000,00
BOP : 5000 X 40 % X Rp 18,- = Rp 36.000,00
Rp 106.000,00
Rp. 2.103.500,00

Keterangan :
Harga pokok barang jadi yang ditransfer :
- Dari persediaan awal 10.000 unit, biaya yang sudah dikeliarkan :
BBB = Rp 60.000
BTK = Rp 30.000
BOP = Rp 20.000
Rp 110.000,00
- Biaya yang dibebankan :
Untuk menyelesaikan BDP awal (periode lalu )

BBB = 25 % X 10.000 X Rp 20 = Rp 50.000


BTK =75 % X 10.000 X Rp 15 = Rp 112.500
BOP =75 % X 10.000 X Rp 18 = Rp 135.000
Rp 297.500,00
- Biaya periode sekarang ; 30.000 unit X Rp 53,- Rp 1.590.000,00
Harga pokok produk jadi (40.000 unit) Rp 1.997.500,00

Biaya per unit / harga pokok produk jadi per unit = Rp 1.997.500 : 40.000 unit
= Rp 49,93

Metode Harga Pokok Rata-rata / Average

1. Tingkat penyel. BDP awal diabaikan


2. Perincian biaya yang diserap BDP awal harus diketahui.
3. Masing-masing jenis biaya pada BDP awal ditambahkan pada jenis biaya yang
sama pada periode penyelesaian.
4. HP per unit ut masing-masing jenis biaya produksi merupakan hasil bagi dari total
biaya masing-masing jenis biaya dengan UEP tanpa memperhatikan jumlah unit
BDP awal.

3
Dwi Rahayu, S.E., M.Si Akuntansi Biaya “BDP Awal Proses”

Contoh
Laporan dari bag. Produksi dan gudang pada PT SIFA selama bulan Juni 20XX adalah
sbb :
Dept X Dept. Y
BDP awal 5.000 unit 7.500 unit
Tingkat penyelesaian (100% BB, 50% BK) (66,67% BB, 33,33 % BK)
Harga Pokok BDP
BBB Rp. 300.000,00 Rp. 750.000,00
BTK Rp. 75.000,00 Rp. 150.000,00
BOP Rp. 25.000,00 Rp. 80.000,00
Rp. 400.000,00 Rp. 980.000,00

Barang masuk proses produksi 35.000 unit -


Barang jadi ditransfer ke dept Y 30.000 unit -
Barang jadi ditransfer ke gudang - 32.500 unit
BDP Akhir 10.000 unit 5.000 unit
Tingkat Penyelesaian (100% BB, 25% BK) ( 50 % BK )
Biaya yang ditambahkan
BBB Rp. 2.260.000,00 Rp. 3.180.000,00
BTK Rp. 900.000,00 Rp. 1.810.000,00
BOP Rp. 365.000,00 Rp. 1.100.000,00
Rp. 3.525.000,00 Rp. 6.090.000,00

Diminta : Buatlah laporan harga pokok produksi

Penyelesaian

1. Menghitung UEP :
Dept. X = BBB = 30.000 + (10.000 x 100 %) = 40.000
BTK = 30.000 + (10.000 x 25 %) = 32.500
BOP = 30.000 + (10.000 x 25 %) = 32.500

Dept Y = BBB = 32.500 + 5.000 = 37.500


BTK = 32.500 + (5.000 X 50 %) = 35.000
BOP = 32.500 + (5.000 X 50 %) = 35.000
2. Biaya per unit :
Adalah biaya per unit yang telah diserap BDP awal + biaya yang ditambahkan
dibagi dengan UEP

Dept X : BBB = (Rp 300.000 + Rp 2.260.000) : 40.000 unit = Rp 64,00


BTK = (Rp 75.000 + Rp 900.000) : 32.500 unit = Rp. 30,00
BOP = (Rp 25.000 + Rp 365.000) : 32.500 unit = Rp. 12,00
= Rp. 106,00

Dept Y : BBB = (Rp 3.180.000 + Rp 750.000) : 37.500 unit = Rp 104,80


BTK = (Rp 1.810.000 + Rp 150.000) : 35.000 unit = Rp. 56,00
BOP = (Rp 1.100.000 + Rp 80.000) : 35.000 unit = Rp. 34,00
= Rp 194,80

Anda mungkin juga menyukai