Anda di halaman 1dari 4

Penyelesaian Soal Sistem Biaya Taksiran

NAMA : DWI AYUNINGTYAS


NIM : 111511081
KELAS : MA.15.D.3.2
MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA

SOAL!

PT. Oki menerapkan system biaya taksiran mulai tahun anggaran 2016. Biaya taksiran per unit
produk yang ditentukan berdasarkan pengalaman produksi 4 tahun yang lalu adalah
sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku 10 kg @Rp. 50,- Rp. 500,-
Biaya Tenaga Kerja 2 jam @Rp. 500,- Rp. 1.000,-
Biaya Overhead Pabrik 2 jam @Rp. 1.500,- Rp. 3.000,-
Biaya Taksiran perunit produk Rp. 4.500,-
Data produksi bulan April 2016 disajikan sebagai berikut :
Data Produksi Bulan April 2016
Persediaan Produk Jadi Awal 100 unit
Persediaan produk dalam proses awal 200 unit
(100% biaya bahan baku; 60% biaya konversi) 3.000 unit
Dimasukkan dalam proses produksi bulan April 3.200 unit
Persediaan produk dalam proses akhir
(100% biaya bahan baku;40% biaya konversi) 500 unit
Produk selesai yang di transfer ke gedung 2.700 unit
Produk yang tersedia untuk di jual 2.800 unit
Produk yang tersedia untuk di jual 2.500 unit
Dijual
Persediaan produk jadi akhir 300 unit
Biaya produksi sesungguhnya yang terjadi di bulan April 2016 adalah sebagai berikut :
a. Biaya bahan baku : Rp. 1.700.000,-
b. Biaya tenaga kerja 5.300 jam : Rp. 2.782.500,-
c. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada atas dasar jam tenaga kerja. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi adalah sebesar Rp. 8.000.000,-

Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya produksi sesungguhnya yang terjadi dalam bulan April
2016!
b. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya produksi menurut taksiran bulan April 2016!
c. Hitunglah selisih antara biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi menurut taksiran!
d. Jika manajemen puncak PT. Oki memutuskan membagi selisih yang timbul ke dalam rekening
persediaan poduk jadi, persediaan produk dalam proses, dan harga pokok penjualan berdasarkan
perbandingan kuantitasnya, buatlah perhitungan pembagian selisih yang terjadi dalam bulan
April 2016 tersebut!

Jawaban !

a). - Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku sesungguhnya


1) BDP – BBB Rp 1.700.000
Persediaan Bahan Baku Rp 1.700.000
2) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya
BDP – BTKL Rp 2.782.500
Gaji dan Upah Rp 2.782.500
3) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya
BDP – BOP Rp 8.000.000
BOP Sesungguhnya Rp 8.000.000

b). - Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi dalam akhir bulan April
Persediaan Produk Dalam Proses Rp 630.000
BDP – BBB Rp 150.000
BDP – BTKL Rp 120.000
BDP – BOP Rp 360.000
-Perhitungan :
BBB : 300 x 100% x Rp 500 = Rp 150.000
BTKL : 300 x 40% x Rp 1000 = Rp 120.000
BOP : 300 x 40% x Rp 3000 = Rp 360.000
Rp 630.000

- Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi


Persediaan Produk Jadi Rp 11.250.000
BDP – BBB Rp 1.250.000
BDP – BTKL Rp 2.500.000
BDP – BOP Rp 7.500.000
-Perhitungan :
BBB : 2500 x Rp 500 = Rp 1.250.000
BTKL : 2500 x Rp 1000 = Rp 2.500.000
BOP : 2500 x Rp 3000 = Rp 7.500.000
Rp 11.250.000

c. - Mencatat selisih antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya


Perhitungan :
Selisih BBB : Rp 1.700.000 – Rp 1.250.000 – Rp 150.000 = Rp 300.000
Selisih BTKL : Rp 2.782.500 – Rp 2.500.000 – Rp 120.000 = Rp 162.500
Selisih BOP : Rp 8.000.000 – Rp 7.500.000 – Rp 360.000 = Rp 140.000
Rp 602.500

d. - Jurnal Pencatatan Selisih biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya


Membagi Selisih BBB :
Selisih Rp 300.000
Persediaan Produk Jadi Rp 27.272,73
Persediaan BDP Rp 45.454,55
HPP Rp 227.272,73
Perhitungan :
Barang yang terjual = 2500 unit
Persediaan produk jadi (2800 – 2500) = 300 unit
Persediaan BDP akhir (100% x Rp 500) = Rp 500

Pembagian Selisih :
Persediaan BBB : 300 x Rp 300.000 – 3300 = Rp 27.272,73
Persediaan BDP : 500 x Rp 300.000 – 3300 = Rp 45.454,55
HPP : 2500 x Rp 300.000 – 3300 = Rp 227.272,73

2) Membagi Selisih BTKL :


Selisih Rp 162.500
Persediaan Produk Jadi Rp 12.828,95
Persediaan BDP Rp 42.763,16
HPP Rp 106.907,90
Perhitungan :
Barang yang terjual = 2500
Persediaan produk jadi (2800 – 2500) = 300
Persediaan BDP = 1000
3800
Pembagian Selisih :
Persediaan BTKL : 300 x Rp 162.500 – 3800 = Rp 12.828,95
Persediaan BDP : 1000 x Rp 162.500 – 3800 = Rp 42.763,16
HPP : 2500 x Rp 162.500 – 3800 = Rp 106.907,90
3) -Membagi Selisih BOP :
Selisih Rp 140.000
Persediaan Produk Jadi Rp 7.241,38
Persediaan BDP Rp 72.413,80
HPP Rp 60.344,83
Perhitungan :
Barang yang terjual = 2500
Persediaan produk jadi (2800 – 2500) = 300
Persediaan BDP = 3000
5800
Pembagian Selisih :
Persediaan BOP : 300 x Rp 140.000 – 5800 = Rp 7.241,38
Persediaan BDP : 3000 x Rp 140.000 – 5800 = Rp 72.413,80
HPP : 2500 x Rp 140.000 – 5800 = Rp 60.344,83

http://dwiayuningtyas27.blogspot.com/2017/02/penyelesaian-soal-sistem-biaya-taksiran.html

Anda mungkin juga menyukai