Anda di halaman 1dari 12

BAB PERILAKU

2 BIAYA

Tujuan pemahasanan
Anda dapat mengerti dan memahami tentang Perilakua biaya Analisis dan
Penggunaaannya

Tujuan pemahasanan khusus:


Setelah mempelajari teks ini dapat ::
1. mengerjakan soal tentang metode Pemisahan biaya.
2. Menjelaskan tentang Jenis-jenis pola perilaku biaya.
3. Membuat Estimasi Biaya
PERILAKU BIAYA
Pola perilaku biaya merupakan cara/studi mengenai perubahan biaya sehubungan
dengan perubahan pemanfaatan aktivitas.
Jadi perilaku biaya ini untuk menggambarkan APAKAH biaya aktivitas input
adalah biaya tetap atau biaya variabel sehubungan dengan perubahan dalam
aktivitas output.

POLA PERILAKU DAN FUNGSI BIAYA:


1. Biaya Tetap : Jika jumlah totalnya sama/tetap, meskipun volume kegiatan
berubah.
2. Biaya Variabel : Jika perubahan tersebut porposional secara langsung
terhadap volume kegiatan/aktivitas.
3. Biaya Semi Variabel : Jika jumlahnya berubah tidak sebanding dengan
volume kegiatan.

TETAP SEMI TETAP

BIAYA
VARIABEL SEMI VARIABEL

Gb. 3.1. Pengelompokan biaya

BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL

Biaya Biaya

Biaya
Biaya tetap variabel

0 volume 0 volume
Fungsi Biaya : Suatu hubungan antara Biaya Variabel dependen dan pemanfaatan
aktivitas (volume) sebagai variabel independen.

Fungsi Biaya Linier : Y=a+bx


Dimana:

Y = Total Biaya (sebagai variable dependen)


a = Biaya Tetap Total
b = Biaya Variabel per unit aktivitas
x = Kapasitas kegiatan (volume), sebagai variabel independen.

Dalam penerapan AKUNTANSI MANAJEMEN fungsi biaya dikonversi menjadi


hubungan LINIER.

Mengapa demikian ? Ada beberapa alasan :

1. Fungsi linier merupakan taksiran yang mendekati fungsi biaya riil dan cukup
teliti untuk memproyeksikan jumlah biaya yang akan terjadi.
2. Adanya asumsi fundamental dari analisis BIAYA - VOLUME - LABA
bahwa seluruh fungsi biaya dianggap LINIER.
3. Adanya konsep RELEVANT RANGE membenarkan konversi tersebut.
4. Mudah untuk diprediksi, karena tingkat perubahan atau kemiringan setiap
fungsi biaya konstan diseluruh tingkatan aktivitas.

RELEVANT RANGE : kisaran aktivitas OUTPUT yang mengasumsikan


bahwa hubungan biaya adalah VALID.

BIAYA TETAP
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu
periode tertentu tetapi per unit nya berbanding terbalik dengan volume aktivitas.

Tidak tergantung pada besar kecilnya volume aktivitas.

Ciri-ciri :
1. Total biaya tidak berubah sampai kapasitas produksi tertentu.
2. Biaya per unit cenderung turun, dengan meningkatnya output.
3. Dapat dibebankan pada departemen berdasarkan management judgement atau
alokasi biaya.
4. Tanggung jawab pengendalian pada manajemen operasional

Contoh : pajak kendaraan, penyusutan alat, mesin dan gedung, gaji pegawai
bulanan, asuransi, amortisasi, dll.

Contoh :
Sebuah perusahaan menyewa kantor dengan biaya sewa Rp 100.000.000,00 per
tahun, dan menentukan jam kerja sebagai volume aktivitas.

Sewa setahun total Jumlah jam kerja Sewa per jam kerja

Rp 100.000.000,00 1.500 jam Rp 66.670,00


Rp 100.000.000,00 1.400 jam Rp 71.430,00
Rp 100.000.000,00 1.300 jam Rp 76.920,00
Rp 100.000.000,00 1.200 jam Rp 83.330,00
Rp 100.000.000,00 1.100 jam Rp 90.910,00
Rp 100.000.000,00 1.000 jam Rp 100.000,00

Biaya tetap bagi perusahaan disebut juga biaya kapasitas, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk menyediakan kemampuan beroperasi pada kapasitas tertentu
untuk aktivitas perusahaan ( produksi, administrasi, penjualan, R&D, dsb ).

 Mencerminkan kemampuan untuk mempertahankan volume aktifitas yang


direncanakan.

Biaya tetap dapat diklasifikasikan (untuk perencanaan dan pengendalian) sebagai


berikut :
1. Committed Fixed Cost
Adalah biaya tetap yang tetap dibutuhkan meskipun kegiatan perusahaan
berada pada titik yang sangat rendah.
Contoh: biaya penyusutan, PBB, dan gaji para eksekutif .
(Hanya dapat dikurangi dalam jangka panjang).

2. Discretionary Fixed Cost


Adalah biaya tetap yang timbul sebagai akibat dari kepentingan manajemen
pada periode tertentu dan dianggarkan untuk bidang terentu.
Contoh: biaya periklanan, R&D, dan pelatihan.
(Dapat dikurangi/dihentikan dalam jangka pendek).
BIAYA VARIABEL
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional
dengan variasi volume aktivitas, namun jumlah per unit nya tetap.

Ciri-ciri :
1. Total biaya bervariasi sebanding dengan output yang dihasilkan.
2. Biaya per unit cenderung tetap, walaupun volume produksi berubah-ubah.
3. Secara mudah dan cepat dapat dihitung atau ditelusuri.
4. Dapat dikendalikan (controllable) oleh kepala departemen tertentu.

Contoh : biaya bahan langsung (direct material), biaya tenaga kerja langsung
(direct labour), BOP (perlengkapan, bahan bakar, dll), komosi penjualan.

Contoh :

Upah per unit Jumlah unit Upah total


Rp 10.000,00 1 unit Rp 10.000,00
Rp 10.000,00 2 unit Rp 20.000,00

METODE PENENTUAN POLA PERILAKU BIAYA

1. Pendekatan intuisi
2. Pendekatan Analisis Enjinering
3. Pendekatan Analisis Data Biaya Masa lalu

MetodeBiaya berjaga (cadangan) Stand


MetodeTitik tertinggi & Titik terendah
Method

Metode Pemisahan Grafik sebaran/Scantergraph Method

Analisis Regresi Sederhana

Kwadrat terkecil /Least Square Method


Ad. 1.BIAYA BERJAGA( Biaya cadangan) / STAND BY COST METHOD

Fixed Cost selalu dikeluarkan oleh perusahaan dalam situasi apapun selama
perusahaan berdiri, apabila ada perbedaan/ perubahan biaya maka yang
menyebabkan unsur biaya variabel.

Contoh :

Kapasitas produksi 2000 jam jumlah biaya Rp 40.000,00


Kapasitas produksi 0 jam jumlah biaya Rp. 8.000,00
Biaya variabel Rp.32.000,00

 Tarip variable Cost = 32.000,00 = Rp 16,00/jam


2.000
Persamaan biaya : Y = 8.000 + 16 x

2. METODE TITIK TERTINGGI & TITIK TERENDAH/ HIGH & LOW


POINT METHOD

Dalam metode ini untuk menentukan besarnya biaya tetap & biaya variabel
dengan mencari perbedaan dari volume kegiatan tertinggi dan volume
kegiatan terendah beserta besarnya biaya yang dikeluarkan pada volume
kegiatan tersebut.

Sebagai ilustrasi dibawah ini data biaya dan kapasitas produksi selama 6 bulan
Tabel 3.1
Data biaya dan kapasitas produksi
Bulan Kapasitas Biaya Semi
Var
January 2.800 Jkl Rp.7.600.000
February 2.000 Rp 6.000.000
Maret 2.600 Rp 7.200.000
April 3.000 Rp 8.000.000
Mei 2.500 Rp 6.800.000
Juni 2.400 Rp 6.400.000
Kapasitas tertinggi = 3000 Jkl Biaya .Semi.Variabel = Rp 8.000.000
Kapasitas terendah = 2000 Jkl Biaya .Semi.Variabel = Rp 6.000.000
Selisih 1.000 Jkl Rp 2.000.000

2.000.000
Variabel Cost = = Rp 2.000/Jkl
1.000
Pada Kapasitas 3.000 Jkl

Total Cost = Fixed Cost +Variabel cost


8.000.000 = Fixed Cost + (Rp 2.000 x 3000)
Fixed Cost = 8.000.000 – 6.000.000
Fixed Cost = Rp.2.000.000

* * Persamaan Biaya : Y = 2.000.000 + 2.000 x

3. METODE GRAFIK SEBARAN / SCATTERGRAH METHOD


Sebagai ilustrasi dibawah ini data biaya dan kapasitas produksi selama 6 bulan
Tabel 3.2
Data biaya dan kapasitas produksi
Bulan Kapasitas Biaya Semi Var
January 2.800 Jkl Rp.7.600.000
February 2.000 Rp 6.000.000
Maret 2.600 Rp 7.200.000
April 3.000 Rp 8.000.000
Mey 2.500 Rp 6.800.000
Juni 2.400 Rp 6.400.000

Jumlah biaya yang dikeluarkan dan volume kegiatan dilihat pada grafik
VC
8- -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - -- - - -
7- - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
6- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - -

2 __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ FC

0 1 2 3 Jkl (000) / waktu


April
Gambar 3.2: METODE GRAFIK SEBARAN

4. ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Persamaan biaya : y = a + b x
Dimana :
Y = Rata² biaya
X = Tingkat kegiatan rata-rata
A = Biaya tetap yang dihitung sth b
B = Tarip biaya variabel persatuan

Sebagai ilustrasi dibawah ini data biaya dan kapasitas produksi selama 6 bulan

Tabel 3.3
Data biaya dan kapasitas produksi
Bulan Kapasitas Biaya Semi Var
January 2.800 Jkl Rp.7.600.000
February 2.000 Rp 6.000.000
Maret 2.600 Rp 7.200.000
April 3.000 Rp 8.000.000
Mey 2.500 Rp 6.800.000
Juni 2.400 Rp 6.400.000

Data dari table 3,3, di atas dapat dianalisa demgan analisis regresi sbb:

Tabel 3.4
Analisis Regresi
Bulan Jkl Bi. S.V Selisih dr Selisih Rata² Sel rata² (4x5)
(1) 2 (juta rata²(Jkl) SVC(juta) Jkl² (s) (Juta)
RP.) (juta RP) 5 (4)² 7
3 4 6
January 2.800 7.6 250 0.6 62.500 150
February 2.000 6. (-550) (-1) 302.500 550
Maret 2.600 7.2 50 0.2 2.500 10
April 3.000 8 450 1 202.500 450
Mey 2.500 6.8 (-50) (-0.2) 2.500 10
Juni 2.400 6.4 (-150) (-0.6) 22.500 90
Σ 15.300 42 595.000 1.26
Rata² 2.550 7

B = 1.260.000.000 = 2.117.647059 Σ Kol 7


595.000 Σ Kol 6

y =a+bx
7Jt = a + 2.117.647059 x 2.550
a = 7.000.000 – 5400.000
= 1.600.000

* * y = 1.600.000 + 2.117647059x
*

5. METODE KUADRAT TERKECIL / LEAST SQUARE MEDHOD

Memisahkan biaya campuran/ Mixcost kedalam biaya tetap & biaya variabel dg.
memperhitungkan seluruh factor & meniadakan unsure subyektif
Unsure FC & VC dicari dg persamaan
b = n.Σ(xy)-Σx.Σy a =Σy –b.Σx
n.Σ(x²) –(Σx)² N

dimana : y = biaya periodic a = FC


x = tingkat kegiatan b = VC
n = jumlah sample

Contoh : Data tabel 3,1


Sebagai ilustrasi dibawah ini data biaya dan kapasitas produksi selama 6 bulan

Tabel 3.5
Data biaya dan kapasitas produksi
Bulan Kapasitas Biaya Semi Var
January 2.800 Jkl Rp.7.600.000
February 2.000 Rp 6.000.000
Maret 2.600 Rp 7.200.000
April 3.000 Rp 8.000.000
Mey 2.500 Rp 6.800.000
Juni 2.400 Rp 6.400.000

Dari data di atas dapat di analisa dengan metode Kuadrat terkecil ss:
Tabel 3.6
Analisis dengan metode Kuadrat terkecil

Bulan Kapasitas (x) SVC XY X²


(Jkl) ( y) ( Juta )
January 2.800 7.600.000 21.280 7.840.000
February 2.000 6.000.000 12.000 4.000.000
Maret 2.600 7.200.000 18.720 6.760.000
April 3.000 8.000.000 24.000 9.000.000
Mey 2.500 6.800.000 17.000 6.250.000
Juni 2.400 6.400.000 15.360 5.760.000
Σ 15.300 42.000.000 108.360 39.610.000

b.= 6x108.360.000.000 –15.300 x 42.000.000


6x39.610.000 – (15.300)²
= 50.160.000.000 –642.600.000.000 = 7.560 Jt
237.660.000 –234.090.000 3.570 Jt
= 2.117.647.059

a = 42.000.000 – 2.117.647059 x 15.300


6

Contoh Soal
PT. NYIMUT menyusun anggaran fleksibel BOP pada kapasitas 2.000 unit & 8.000 unit.
Tingkat produksi yang direncanakan 4.000 unit/bulan dg anggaran BOP sebagai berikut :
BOP Variabel :
Bahan Penolong Rp 93.000
Upah tak langsung Rp.117.000
Supplies Rp. 35.000
Biaya listrik Rp 35.000
Rp. 280.000
BOP tetap :
Pajak Rp.25.000
Biaya sewa Rp.22.000
Penyusutan Rp. 8.000
Rp. 55.000
Total biaya Rp. 335.000
Diminta :
Menyusun anggaran fleksibel BOP pada kapasitas 2.000 unit & 8.000 unit

Jawab:
PT. “NYIMUT”
ANGGARAN FLEKSIBEL BOP

KAPASITAS
(50%) (100%) (200%)
2.000 u 4.000 u 8.000 u
BOP.Variabel
Bahan Penolong Rp.46.500 Rp. 93.000 Rp.186.000
Upah tak langsung Rp 58.500 Rp117.000 Rp.234.000
Supplies Rp.17.500 Rp. 35.000 Rp. 70.000
Biaya listrik Rp.17.500 Rp. 35.000 Rp. 70.000
Rp.140.000 Rp280.000 Rp.560.000
BOP TETAP
Pajak Rp.25.000 Rp.25.000 Rp.25.000
Biaya sewa Rp.22.000 Rp.22.000 Rp.22.000
Penyusutan Rp. 8.000 Rp. 8.000 Rp. 8.000
Rp.55.000 Rp 55.000 Rp.55.000

TUGAS :
PT. HUMOR menggunakan system anggaran fleksibel yang disusun pada kapasitas 80 % & 100
% seperti yang terdapat dalam table berikut :

Kap.80 % Kapasitas 100%


Jumlah yang diproduksi 2.000 unit 2.500 unit
Bahan baku Rp.40.000 Rp.50.000
Upah langsung Rp.60.000 Rp.75.000
Jumlah biaya langsung Rp.100.000 Rp.125.000

Biaya Overhead
Upah tak langsung Rp.10.000 Rp.12.500
Biaya listrik Rp.17.000 Rp.20.000
Biaya supplies pabrik Rp.10.000 Rp.12.000
Penyusutan Rp.30.000 Rp.30.000
Jumlah BOP Rp. 67.000 Rp. 74.500
Total biaya Rp.167.000 Rp.199.500

Diminta ;
a. Menyiapkan anggaran fleksibel dengan anggaran diproduksi 2.600 unit
b. Jika tarip BOP ditetapkan pada kapasitas 100% & BOP yang terjadi pada jumlah produksi
2.600 unit,tentukan selisih /kurang pembebanan BOP
c. Buat rincian BOP berdasarkan (b)

Anda mungkin juga menyukai