Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan ke-5 dan ke-6

BUDGETING
Dosen : Agus Mulyadi, S.Pd., S.E., M.M.

MENYUSUN ANGGARAN PRODUKSI

Langkah-langkah penyusunan Anggaran Produksi


1. Menyusun Anggaran Biaya Produksi
2. Menyusun Anggaran Rugi Laba
3. Menyusun Anggaran Produksi

PT. “JAYA” sebuah perusahaan yang memproduksi satu jenis makanan ringan pada bulan
Oktober 2009 memiliki data-data sebagai berikut :
Harga pokok produksi berdasarkan standar produksi perunit sebagai berikut :
Biaya bahan Baku : Rp 100
Biaya Tenaga Kerja : Rp 60
Biaya Overhead Pabrik : Rp 40 +
Harga Pokok Perunit : Rp 200
Berdasarkan ramalan penjualan bulan Oktober 2009 sebanyak 13.000 unit
Harga jual perunit Rp 300
Anggaran Produksi Bulan Oktober 2009 disusun sebagai berikut :
a. Persediaan barang dalam proses bulan lalu 1600 unit dengan ekuivalen biaya : BBB =
100% konversi 80%.
b. Produksi dimasukan kedalam proses bulan Oktober 2009 sebanyak 12.200 unit
c. Barang jadi sebanyak 12.000 unit
d. Barang dalam proses akhir bulan Oktober 2009 sebanyak 1.800 unit dengan ekuivalen
biaya : BBB = 100% konversi 60%
Buat
a. Laporan Anggaran Biaya Produksi Bulan Oktober 2009
b. Anggaran Rugi Laba Bulan Oktober 2009
c. Laporan Anggaran Produksi Bulan Oktober 2009
Jawaban :
Data-data yang diperlukan :
 Barang jadi sebanyak 12.000 unit terdiri dari :
a. 1.600 unit dari Persediaan barang dalam proses awal
BBB : 100%
BTK : 80%
BOP : 80%
b. 10.400 unit dari Produksi dimasukan kedalam proses
 Nilai persediaan barang dalam proses akhir 1.800 unit dengan ekuivalen biaya : BBB
= 100% konversi 60%
BBB = 1.800 unit x 100% x Rp 100 = Rp 180.000
BTK = 1.800 unit x 60% x Rp 60 = Rp 64.800
BOP = 1.800 unit x 60% x Rp 40 = Rp 43.200 +
Nilai persediaan barang dalam proses akhir = Rp 288.000
 Jumlah biaya yang dikeluarkan bulan Oktober 2009
BBB :
Periode bersangkutan 10.400 unit x 100% x Rp 100 = Rp 1.040.000
Barang dalam proses akhir 1.800 unit x 100% x Rp 100 = Rp 180.000
Nilai BBB = Rp
1.220.000
BTK :
Barang dalam proses awal 1600 unit x 20% x Rp 60 = Rp 19.200
Periode bersangkutan 10.400 unit x 100% x Rp 60 = Rp 624.000
Barang dalam proses akhir 1.800 unit x 60% x Rp 60 = Rp 64.800
Nilai BTK = Rp
708.000
BOP :
Barang dalam proses awal 1600 unit x 20% x Rp 40 = Rp 12.800
Periode bersangkutan 10.400 unit x 100% x Rp 40 = Rp 416.000
Barang dalam proses akhir 1.800 unit x 60% x Rp 40 = Rp 43.200
Nilai BOP = Rp
472.000
Jumlah biaya produksi = Rp
2.400.000

a. Laporan Anggaran Biaya Produksi

PT. JAYA
Anggaran Biaya Produksi
Bulan Oktober 2009

 Biaya Penyelesaian Persedaan Awal terdiri dari :


Persediaan barang dalam proses awal : 1.600 unit
BTK = 1.600 unit x 20% x Rp 60 = Rp 19.200
BOP = 1.600 unit x 20% x Rp 40 = Rp 12.800 +
Nilai persediaan barang dalam proses awal = Rp 32.000

 Biaya Proses produksi periode bersangkutan


Barang jadi dari periode bersangkutan : 10.400 unit
BBB = 10.400 unit x 100% x Rp 100 = Rp 1.040.000
BTK = 10.400 unit x 100% x Rp 60 = Rp 624.000
BOP = 10.400 unit x 100% x Rp 40 = Rp 416.000 +
Nilai persediaan barang periode bersangkutan = Rp 2.080.000

 Persediaan akhir terdiri dari :


Persediaan barang dalam proses akhir 1.800 unit
BBB = 1.800 unit x 100% x Rp 100 = Rp 180.000
BTK = 1.800 unit x 60% x Rp 60 = Rp 64.800
BOP = 1.800 unit x 60% x Rp 40 = Rp 43.200 +
Nilai persediaan barang dalam proses akhir = Rp 288.000 +
Jumlah Anggaran Biaya Produksi = Rp 2.400.000

b. Anggaran Laporan Rugi Laba


PT. JAYA
Anggaran Laporan Rugi Laba
Tahun berakhir 31 Oktober 2009

Penjualan 13.000 unit x Rp 300 Rp. 3.900.000


Harga Pokok Penjualan 13.000 unit x Rp 200 Rp. 2.600.000 -
Laba Kotor Penjualan Rp. 1.300.000

c. Laporan Anggaran Produksi


PT. JAYA
Laporan Anggaran Produksi
Bulan Oktober 2009

1. DATA PRODUKSI
Produk dalam proses awal (BBB 100%, BTKL 80%, BOP 80%) : 1.600 unit
Produk masuk dalam proses produksi periode ini………………. . : 12.200 unit +
Produk diperoses ……………………………………………………………….
13.800 unit
Produk jadi diproduksi periode ini ……………………………….. : 12.000 unit
Produk dalam proses akhirl (BBB 100%, BTKL 60%, BOP 60%) : 1.800 unit +
Produk dihasilkan ……………………………………………………………….
13.800 unit

2. DATA BIAYA

Biaya Jumlah Biaya Biaya perunit


BBB Rp. 1.220.000 Rp 100
BTKL Rp 708.000 Rp 60
BOP Rp 472.000 Rp 40
Jumlah Rp. 2.400.000 Rp 200

3. PERHITUNGAN BIAYA
a. Harga pokok produk jadi 12.000 unit
1.600 unit
BTK : 1.600 unit x 20% x Rp 60 = Rp 19.200
BOP : 1.600 unit x 20% x Rp 40 = Rp 12.800
Jumlah Rp 32.000
10.400 unit
10.400 unit x 200 Rp 2.080.000 +
Jumlah Produk jadi Rp
2.112.000

b. Harga pokok produk dalam proses akhir 1800 unit


BBB : 1.800 unit x 100 % x Rp 100 = Rp 180.000
BTK : 1.800 unit x 60 % x Rp 60 = Rp 64.800
BOP : 1.800 unit x 60 % x Rp 40 = Rp 43.200 +
Jumlah Rp.
288.000 +
Biaya Produksi Rp.
2.400.000
ANGGARAN PRODUKSI

Produksi berdasarkan Pesanan

Proses Produksi

Produksi berdasarkan Proses

Produksi berdasarkan Pesanan : Penyusunan anggaran dilakukan setelah ada pesanan


Produksi berdasarkan Proses : Penyusunan anggaran dilakukan sebelum periode

Penyusunan Anggaran Produksi berdasarkan Proses


1. Tujuan Produksi : untuk memenuhi kebutuhan pasar
2. Proses Produksi : Kontinu/terus menerus
3. Ditentukan periode Produksi : Mingguan, Bulanan, Triwulan, Caturwulan, semester.
4. Harga Pokok Produksi : a. Berdasarkan standar produksi
b. HPP yang sebenarnya : Jumlah biaya dibagi jumlah produksi
5. Jumlah produksi setiap periode berdasarkan ramalan penjualan periode bersangkutan
ditambah dengan perkiraan produk gagal dan barang dalam proses awal dan akhir

INPUT PROSES OUTPUT


Barang jadi
Barang dalam proses awal

Proses produksi

Barang dimasukan Produk gagal


kedalam proses periode ini

Barang dalam proses akhir

Contoh Kasus :
Data Produksi “PT. APA AZA”
Berdasarkan ramalan penjualan ditetapkan anggaran produksi untuk 15.000 unit dengan
produk gagal berdasarkan pengalaman sebanyak 5%. Barang dalam proses sebanyak 10%
baik awal maupun akhir
Penentuan Harga pokok berdasarkan standar sebagai berikut :
BBB = Rp 25 perunit
BTK = Rp 30 perunit
BOP = Rp 20 perunit
Penyelesaian barang dalam proses :
BBB = 100%
BTK = 80%
BOP = 80%
JAWAB :
INPUT
1. Barang dalam proses awal 10% x 15.000 = 1.500 dengan tingkat penyelesaian
BBB = 100% - 100% = 0%
BTK = 100% - 80% = 20%
BOP = 100% - 80% = 20%
2. Barang dimasukan ke dalam proses periode ini
Kebutuhan barang jadi = 15.000 + produk gagal 5% = 750 = 15.750

PROSES
1. Bersumber dari barang dalam proses sebanyak = 1.500
2. Bersumber dari barang dimasukan dalam proses periode ini = 15.750
Jumlah = 17.250

OUTPUT
1. Persediaan Barang Jadi 15.000
2. Produk gagal 750
3. Persediaan barang dalam proses akhir 1.500

INPUT PROSES OUTPUT


Barang jadi
Barang dalam proses awal 15.000
1.500
Proses produksi
17.250

Barang dimasukan Produk gagal


kedalam proses periode ini 750
15.750

Barang dalam proses akhir


1.500

Biaya Produksi
1. Menyelesaikan barang dalam proses awal
BTK = 20% x Rp 30 x 1.500 unit = Rp 9.000
BOP = 20% x Rp 20 x 1.500 unit = Rp 6.000
Jumlah Rp 15.000
2. Menyelesaikan barang jadi dan produk gagal
BBB = Rp 25 x 15.750 unit = Rp 393.750
BTK = Rp 30 x 15.750 unit = Rp 472.500
BOP = Rp 20 x 15.750 unit = Rp 315.000
Jumlah Rp 1.181.250
3. Proses produksi barang dalam proses akhir
BBB = 100% x Rp 25 x 1.500 unit= Rp 37.500
BTK = 80% x Rp 30 x 1.500 unit= Rp 36.000
BOP = 80% x Rp 20 x 1.500 unit= Rp 24.000
Jumlah Rp 97.500
Jumlah biaya Produksi Rp 1.293.750

Harga Pokok Barang Jadi = Rp 1.181.250 = Rp 79


15.000

Jika harga jual = Rp 100 berapa laba kotor


Penjualan 15.000 x Rp 100 = 1.500.000
HPP 15.000 x Rp 79 = 1.181.250
Laba Kotor = 318.750

Anda mungkin juga menyukai