Anda di halaman 1dari 23

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang

seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
ternetu.
Manfaat Biaya standar
Sistem biaya standar merupakan alat yang penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan
merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana
tekah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya
berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Prosedur Penentuan Biaya Standar
1. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
- masukan fisik yang diperlukab untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu atau
lebih dikenal dengan nama kuantitas standar
- harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar
2. Biaya tenaga kerja standar :
- jam tenaga kerja standar
- tarif upah standar
3. Biaya overhead pabrik
Tarif biaya overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tarif yang
didasarkan pada tingkat kegiatan ternetu. Sebagai akibatnya dalam tarif biaya overhead
pabrik ini semua biaya overhead pabrik diperlakukan sebagai biaya variabel.
Jenis Standar
Standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan atau kelonggaran sebagai berikut :
1. standar teoritis
2. rata-rata biaya waktu yang lalu
3. pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
Ada tiga model analisis selisih biaya produksi langsung :
1. model satu selisih
2. model dua selisih
3. model tiga selisih
Model Satu Selisih
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke
dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang
merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Jadi dalam analisis selisih
biaya produksi hanya kaan dijumpai tiga selisih : selisih biaya bahan baku, selisih biaya
tenaga kerja langsung, dan selisih biaya overhead pabrik. Analisis model ini dapat
digambarkan dengan rumus :
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
Keterangan :
St = total selisih
HSt = Harga Standar
KSt = Kuantitas Standar
HS = Harga sesungguhnya
KS = Kuantitas sesungguhnya
Model Dua Selisih
Dalam model ini, selish antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi
dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan
selisih dapat dinyatakan dengan persamaan :
SH = (HSt – HS) x KS rumus perhitungan selisih harga
SK = (KSt – Ks) x HSt rumus perhitungan selisih kuantitas
Keterangan :
SH = Selisih harga
HSt = Harga standar
HS = Harga sesungguhnya
SK = Selisih kauntitas/efisiensi
KSt = kuantitas standar
KS = kuantitas sesungguhnya
contoh:
Pt X menggunakan system biaya standar. Biaya bahan baku standar per unit produksi
ditentukan 100kg @Rp500. Biaya bahan baku sesungguhnya untuk memproduksi 1.000 unit
produk dalam bulan januari 20X1 adalah sebanyak 90.000 kg @Rp550. Dengan demikian
biaya bahan baku standar dan biaya bahan baku sesungguhnya dalam bulan januari 20X1
tersaji dalam gambar :
Model Tiga Selisih
Dalam model tiga selisih, rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas tergantung
dari jenis hubungan harga dan kuantitas standar dengan harga dan kauntitas sesungguhnya.
Rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dan
kuantitas standar masing-masing lebih rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas
sesungguhnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Untuk menghitung selisih harga SH = (HSt – HS) x KSt
Untuk menghitung selisih kuantitas SK = (Kst – KS) x HSt
Untuk menghitung selisih gabungan yag merupakan selisih harga/kuatitas
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
Contoh : biaya bahan baku standar dam biaya bhan baku sesungguhnya disajikan dalam
gambar
Rumus perhitungan selisih dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dalam kondisi
harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi dari harga sesungguhnya dan
kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini :
Untuk menghitung selisih harga SH = (HSt – HS) x KS
Untuk menghitung selisih kuantitas SK = (KSt – KS) x HS
Untuk menghitung selisih gabungan yang merupakan selisih harga/kuantitas
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
Contoh :
Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas
standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya
Rumus :
SH = (HSt – HS) x Ks untuk menghitung selisih harga
SK = (KSt – KS) x HSt untuk menghitung selisih kuantitas selisih harga/kuantitas sama
dengan nol
Contoh :
Contoh :
PT Rimendi menggunakan system biaya standar . data biaya standar dan biaya sesungguhnya
dalam bulan januari 20X1:

a. model satu selisih


1. selisih biaya bahan baku
(KSt x HSt) - (KS x HS)
(4.000 x Rp 20) – (5.000 x RP 15) = Rp 5.000 L
2. selisih biaya tenaga kerja
(JKSt x TUSt) – (JKS x TUS)
(1.000 x RP 10) – (2.000 x Rp 20) = Rp 30.000 R
b. model dua selisih
1. selisih biaya bahan baku
- selisih harga bahan baku
(HSt – HS) x KS
(Rp 20 – Rp 15) x 5.000 = Rp 25.000 L
- selisij kuantitas bahan baku
(KSt – KS) x HSt
(4.000 – 5.000) x Rp 20 = RP 20.000 R
2. selisih biaya tenaga kerja langsung
- selisih tarif upah
(TUSt – TUS) x JKS
(Rp 10 – Rp 20) x 2.000 = Rp 20.000 R
- selisih efisiensi upah
(JKSt – JKS) x TUSt
(1.000 – 2.000) x Rp 10 = Rp 10.000 R
c. model tiga selisih
1. selisih biaya bahan baku
- selisih harga bahan baku
(HSt – HS) x KSt
(Rp 20 – Rp 15) x 4.000 = Rp Rp 20.000 L
- selisih kuantitas bahan baku
(KSt – KS) x HS
(4.000 – 5.000) x Rp 15 = Rp 15.000 R
- selisih harga satan/kuantitas bahan baku
Tidak terdapat selisih harga/kuantitas
2. selisih biaya tenag akerja
- selisih tarif upah
(TUSt – TUS) x JKSt
(Rp 10- Rp20) x 1.000 = Rp 10.000 R
- selisih efisiensi upah
(JKSt – JKS) x TUSt
(1.000 – 2.000) x Rp10 = Rp 10.000 R
- selisih tarif/efisiensi upah
(JKSt – JKS) – (TUSt – TUS)
(1.000 – 2.000) x (Rp10-Rp 20) = Rp 10.000 R
Selisih Biaya Overhead Pabrik
Contoh :
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar
Akuntansi Biaya Standar
Aliran biaya standar dalam metode ganda
Berdasarkan data dalam contoh 8, berikut ini disajikan jurnal – jurnal yang dibuat untuk
mencatat biaya produksi sesungguhnya, biaya produksi standar, dan selisih.
1. Pencatatan biaya bahan baku
Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp1.155.000
Persediaan bahan baku Rp1.155.000
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung Rp 2.422.500
Gaji dan upah Rp 2.422.500
3. pencatatan biaya overhead pabrik :
Dalam metode ganda, biaya overhead pabrik dicatat dengan metode salah satu metode berikut
ini:
Metode 1
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 3.650.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 3.650.000
Pada akhir periode, biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi tersebut dibebankan ke
produksi dengan jurnal :
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp 3.650.000
BOP sesungguhnya Rp 3.650.000
Metode 2
BOP sesungguhnya Rp 3.650.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 3.650.000
Jurnal pencatatan pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif standar (5.100 jam x
Rp700= Rp 3.570.000)
BDP-BOP Rp 3.570.000
BOP yang dibebankan Rp 3.570.000
Pada akhir periode akuntansi, rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP
sesungguhnya, untuk perhitungan Sebagian dari selisih BOP. Jurnal penutup :
BOP yang dibebankan Rp 3.570.000
BOP sesungguhnya Rp 3.750.000
4. pencatatan harga pokok produk jadi
Persediaan produk jadi Rp 7.250.000
BDP-BBB Rp 1.250.000
BDP-BTK Rp 2.500.000
BDP-BOP Rp 3.500.000
5. pencatatan harga pokok produk dalam proses
Persediaan produk dalam proses Rp xxx
BDP-BBB Rp xxx
BDP-BTK Rp xxx
BDP-BOP Rp xxx
6. pencatatan harga pokok produk yang dijual
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadi xxx
7. pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
- selisih biaya bahan baku
Selisih harga bahan baku Rp 105.000
BDP-BBB Rp 95.000
Selisih kuantitas BB Rp 200.000
- selisih biaya tenaga kerja langsung
Selisih efisiensi upah Rp 50.000
BDP-biaya TKL Rp 77.500
Selisih tarif upah Rp 127.500
Jurnlal untuk mencatat selisih biaya tenaga kerja langsung dengan model tiga selisih
Selisih efisiensi upah Rp 47.500
BDP-BTKL Rp 77.500
Selisih tarif upah Rp 125.000
- selisih BOP
Selisih pengeluaran Rp 50.000
Selisih kapasitas Rp 30.000
Selisih efisiensi Rp 70.000
BDP-BOP Rp 150.000
Jika pencatatan BOP selisih BOP dengan model 3 selisih
Selisih efisiensi Rp 70.000
BDP Rp 70.000
Selisih pengeluaran Rp 50.000
Selisih kapasitas Rp 30.000
BOP sesungguhnya Rp 80.000
Metode Tunggal
a. Selisih bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli
Jurnal:
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
BDP xxx

Selisih kuantitas BB xxx


Persediaan BB xxx
Selisih harga bahan baku yang dipakai xxx
b. selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai
jurnal:
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
Selisih harga pembelian bahan baku xxx

BDP-BBB xxx
Selisih pemakaian bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx

Selisih harga pembelian bahan baku xxx


Selisih harga bahan baku yang dipakai xxx
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung dilakukan melalui 3 tahap berikut :
1. pencatatan utang upah langsung
2. pencatatan distribusi upah langsung
3. pencatatan pembayaran upah langsung
Jurnal distribusi upah langsung :
BDP xxx
Selisih tarif upah xxx
Selisih efisiensi upah xxx
Gaji dan upah xxx

Pembayaran langsung dijurnal :


Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
Jika perusahaan menggunakan model dua selisih jurnalnya:
BDP xxx
Selisih efisiensi upah xxx
Gaji dan upah xxx
Selisih tarif upah xxx
Pencatatn BOP
Metode dua selisih

Jurnal pembebanan BOP pada produk :


BDP xxx
BOP yang dibebankan xxx
Jurnal mencatat BOP sesungguhnya
BOP sesunguhnya xxx
Rekening di kredir xxx
Jurnal mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke rekening BOP sesungguhnya
BOP yang dibebankan xxx
BOP yang sesungguhnya xxx
Jurnal mencatat selisih BOP
Selisih terkendalikan xxx
Selisih volume xxx
BOP sesungguhnya xxx
Metode tiga selisih

Jurnal pembebanan BOP pada produk :


BDP xxx
Selisih efisiensi xxx
BOP yang dibebankan xxx
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya xxx
Rekening dikredit xxx
Jurnal penutup
BOP dibebankan xxx
BOP sesungguhnya xxx
Jurnal mencatat selisih
Selisih pengeluaran xxx
Selisih kapasitas xxx
BOP sesungguhnya xxx
Metode empat selisih
Jurnal selisish efisiensi:
BDP xxx
Selisih efisiensi variabel xxx
Selisih efisiensi tetap xxx
BOP dibebankan xxx
Pencatatn harga pokok produk jadi
Pencatatan harga pokok produk selesai
Persediaan produk jadi xxx
BDP xxx
Penghitungan selisih bahan baku
Hasil sesungguhnya @satuan
Hasil menurut standar % x satuan xxx
Selisih hasil dalam kuantitas @satuan
Selisih hasil dalan rupiah xxx
Selisih hasil biaya tenaga kerja
Hasil sesungguhnya x biaya tenaga kerja per satuan xxx
Hasil standar x biaya tenag akerja standar per satuan xxx
Selisih hasil biaya tenaga kerja xxx
Selisih hasil BOP
Hasil sesungguhnya x BOP per satuan produk xxx
Hasil standar x BOP per satuan produk xxx
Selisih hasil BOP xxx
Selisih ditutup ke rekening laba rugi

Anda mungkin juga menyukai