Cost accounting
akuntansi sistem
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
perhitungan biaya standar JAKARTA
AKUNTANSI BIAYA STANDAR
Dua metode dalam akuntansi sistem perhitungan biaya standar, yaitu:
1. Metode Tunggal (Single Plan) :
rekening Barang Dalam Proses di debit dan dikredit dengan angka tunggal, yaitu
angka standar
Penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dicatat dalam
rekening ‘Selisih’ pada saat terjadinya, sehingga setiap saat manajemen dapat
mengetahui besarnya penyimpangan yang terjadi.
kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli x harga standar bahan baku
per satuan.
= 1.500 kg x Rp 1.000 = Rp 1.500.000
Rekening utang dagang dikredit:
kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli x harga sesungguhnya bahan
baku per satuan.
= 1.500 kg x Rp 1.100 = Rp 1.650.000
Selisih antara pendebitan rekening persediaan bahan baku dengan
pengkreditan rekening utang dagang dicatat dalam rekening ‘Selisih harga
pembelian bahan baku’.
Jurnal:
Persediaan bahan baku 1.500.000
Selisih harga pembelian BB 150.000
Utang dagang 1.650.000
Pada saat bahan baku dipakai:
rekening Barang Dalam Proses didebit:
kuantitas standar bahan baku yang dipakai x harga standar
= (5kg x 250 satuan) x Rp 1.000 = Rp 1.250.000
Rekening Persediaan Bahan Baku dikredit:
kuantitas bahan baku yang sesungguhnya dipakai x harga standar
= 1.050 kg x Rp 1.000 = Rp 1.050.000
Selisih pendebitan rekening Barang Dalam Proses dengan pengkreditan
rekening Persediaan Bahan Baku dicatat dalam rekening ‘Selisih Pemakaian
Bahan Baku’.
Jurnal:
Barang Dalam Proses-BB 1.250.000
Persediaan Bahan Baku 1.050.000
Selisih pemakaian bahan baku 200.000
Selisih harga bahan baku dicatat pada
saat bahan baku dipakai
Contoh sebelumnya:
Biaya overhead pabrik per satuan:
Variabel = 20jam @Rp 400 =Rp 8.000
Tetap = 20 jam @ Rp 300 =Rp 6.000
Jumlah produk yang diproduksi = 250 satuan
Kapasitas produksi per bulan direncanakan 5.200 jam tenaga kerja
langsung. Kapasitas sesungguhnya = 5.100 jam
Biaya overhead pabrik sesungguhnya= Rp 3.650.000,
Biaya overhead pabrik dibebankan (BOP pada kapasitas standar dengan
tarif standar) = 20 jam x 250 satuan x Rp 700 = Rp3.500.000
Metode Dua Selisih:
Selisih terkendalikan = Rp 90.000R, Selisih volume = Rp 60.000R
Jurnal pembebanan BOP kepada produk:
Barang Dalam Proses 3.500.000
BOP yg dibebankan 3.500.000
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya:
BOP sesungguhnya 3.650.000
Berbagai rek.yg dikredit 3.650.000
Jurnal untuk mencatat penutupan rek.BOP yg dibebankan:
BOP yang dibebankan 3.500.000
BOP sesungguhnya 3.500.000
Jurnal untuk mencatat selisih BOP:
Selisih terkendalikan 90.000
Selisih volume 60.000
BOP sesungguhnya 150.000
Metode tiga selisih
Dari contoh sebelumnya: Selisih pengeluaran = Rp 50.000R, selisih kapasitas Rp
30.000R, selisih efisiensi Rp 70.000R.
BOP yg dibebankan (kapasitas sesungguhnya x tarif standar)= 5.100 jam x Rp
700 = 3.570.000
Jurnal pembebanan bioya overhead pabrik kepada produk:
Barang Dalam Proses Rp 3.500.000
Selisih efisiensi 70.000
BOP yang dibebankan 3.570.000
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya:
BOP sesungguhnya 3.650.000
Berbagai rek.yg dikredit 3.650.000
Jurnal untuk mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan:
BOP yang dibebankan 3.570.000
BOP sesungguhnya 3.570.000
Jurnal untuk mencatat selisih BOP:
Selisih pengeluaran 50.000
Selisih kapasitas 30.000
BOP sesungguhnya 80.000