BIAYA
TAKSIRA 1.
Disusun Oleh :
N
2. PUTRI AZWIDA FARADISA (3420067)
3. SALSABIILA AMALIA (3420033)
4. FRIDA YULIYANTI (3420090)
5
Prosedur Pencatatan biaya tenaga kerja
Jurnal :
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Gaji dan Upah xx
6
Metode 2 :
Jurnal pencatatan BOP yang sesungguhnya
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx
Persediaan Suku Cadang xx
Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap xx
Kas xx
Jurnal pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif yang
ditentukan
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx
Biaya Overhead yang dibebankan xx
7
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi dan Produk yang Masih Dalam Proses
pada Akhir Periode
Jurnal :
Persediaan Produk Jadi xx
Persediaan Produk Dalam Proses xx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx
8
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya Sesungguhnya
Jika pencatatan BOP adalah metode 1, jurnalnya :
• Selisih xx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx
(untuk mencatat selisih rugi, yaitu biaya sesungguhnya lebih tinggi dari biaya taksiran)
Jika pencatatan BOP adalah metode 2, jurnalnya :
• Selisih xx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx
(untuk mencatat selisih rugi, yaitu jumlah pendebitan rekening barang dalam proses lebih tinggi dari jumlah
pengkreditannya).
• Selisih xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx
(untuk mencatat selisih rugi, yaitu biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih tinggi dari yang dibebankan atas dasar
tarif).
9
Contoh soal
PT Eliona memproduksi satu macam produk melalui satu tahap pengolahan. Perusahaan menggunakan sistem
biaya taksiran, dan biaya taksiran per kilogram produk adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku 2 kg @ Rp. 9 Rp. 18
Data kegiatan perusahaan dalam bulan November 2017 adalah sebagai berikut:
1. Persediaan pada awal bulan November 2017
a. Harga pokok persediaan bahan baku sebesar Rp. 20.000.
b. Jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 3.000 kg dengan tingkat
penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%; biaya konversi 2/3. Harga
pokok taksiran persediaan produk dalam proses ini dihitung sebagai berikut:
Biaya bahan baku 100% x 3.000 x Rp 18 Rp. 54.000
Biaya tenaga kerja 2/3 x 3.000 x Rp. 27 54.000
Biaya overhead pabrik 2/3 x 3.000 x Rp. 37 74.000
Jumlah Rp. 182.000
c. Persediaan produk jadi berjumlah 500 kg. 10
Contoh soal
2. Kegiatan selama bulan November 2017
a. Pembelian bahan baku sebesar Rp. 660.000.
b. Jumlah tenaga kerja sesungguhnya sebesar 34.500 jam dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 925.000.
c. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif per jam kerja langsung sebesar Rp. 37.
d. Biaya overhead pabrik sesungguhnya bulan November Rp. 1.261.000.
e. Produk jadi yang ditransfer ke gudang selama bulan November berjumlah 35.500 kg.
f. Produk jadi dijual dengan harga jual Rp. 110 per kg.
11
Atas dasar data tersebut di atas, jurnal-jurnal pencatatan yang dibuat dalam sistem
biaya taksiran adalah sebagai berikut:
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ditentukan dengan cara mengalikan unit ekuivalensi
persediaan produk dalam proses akhir dengan biaya taksiran per satuan. Perhitungan harga pokok persediaan
produk dalam proses akhir bulan adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku 100% xRp 2.500x Rp.18 Rp. 45.000
Harga pokok taksiran persediaan produk dalam proses akhir bulan Rp. 77.000
14
9. Jurnal pencatatan harga pokok produk yang terjual dalam bulan November 20X7.
Harga Pokok Penjualan Rp. 2.870.000
Persediaan Produk Jadi Rp. 2.870.000
16
Prosedur Akuntansi Dalam Sistem Biaya Taksiran Jika Produk Diolah
Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi
Jika produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, prosedur akuntansi dalam
sistem biaya taksiran secara umum dapatdijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk tiap-tiap departemen produksi harus ditentukan biaya taksiran per satuan produk.
2. Untuk tiap-tiap departemen produksi dibentuk satu rekening barang dalam proses.
Rekeneing tersebut dapat dipecah lagi sesuai dengan unsur harga pokok produk.
3. Rekening barang dalam proses masing-masing departemen produksi didebit dengan biaya
produksi sesungguhnya selama periode tertentu dan dikredit dengan harga pokok taksiran
produk jadi dan harga pokok taksiran produk dalam proses akhir periode (unit ekuivalensi
x biaya taksiran per satuan produk).
4. Saldo rekening barang dalam proses tiap departemen produksi merupakan selisih biaya
sesungguhnya dengan biaya taksiran. Jumlah selisih ini ditransfer ke dalam rekening
selisih.
17
Perlakuan Terhadap Selisih
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dalam suatu periode akuntansi
dapat diperlakukan sebagai berikut:
a. Ditutup ke rekening harga pokok penjualan atau rekening laba rugi.
b. Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang bersangkutan, yaitu
dibagikan ke rekening produk jadi dan harga pokok penjualan.
c. Dibagikan secara adil ke rekening-rekening persediaan barang dalam proses,
persediaan produk jadi, dan harga pokok penjualan.
19