Anda di halaman 1dari 20

SISTEM TAKSIRAN BIAYA

I Nyoman Sutapa S.E.,M.Si


• Pengertian Sistem Biaya Taksiran

• Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran

AGENDA • Penentuan Biaya Taksiran

• Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran

• Perlakuan Terhadap Selisih


PENGERTIAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

Biaya Taksiran adalah biaya yang ditentukan dimuka sebelum dilakukan


suatu produksi.
Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang
menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan di muka dalam
menghitung harga pokok produk yang diproduksi.
TUJUAN PENGGUNAAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN
1. Untuk jembatan menuju system biaya standar
2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya
standar
3. Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan
4. Untuk mengurangi biaya akuntansi

Dari keterangan di atas mengenai tujuan penggunaan sistem biaya taksiran,


maka dapat diuraikan bahwa sebagai berikut :
❖ Untuk jembatan menuju sistem biaya standar
Akuntansi biaya menitikberatkan pada penentuan harga pokok produk, yang
hanya terbatas pada pengumpulan dan penggolongan biaya yang
sesungguhnya terjadi di masa yang lalu (biaya historis atau historical cost).
Dalam sistem pengendalian biaya ini pihak manajemen harus menentukan
suatu norma untuk mengukur pelaksanaan tindakan tersebut.
Sehingga dapat menafsirkan biaya sesungguhnya yang dikumpulkan,
apakah terjadi penghematan/pemborosan dalam pelaksanaan produksi.
Maka seringkali biaya taksiran ini digunakan sebelum biaya standar dapat
ditentukan, dan penggunaan sistem biaya taksiran dengan sendirinya akan
mendorong penggunaan sistem biaya standar.

❖ Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya
standar
Dalam perusahaan tertentu, pemakaian sistem biaya taksiran lebih
ekonomis dibanding dengan sistem biaya standar. Dalam perusahaan kecil,
sering mengalami perubahan produk atau produksi, waktu dan biaya yang
diperlukan untuk penentuan biaya standar sangat besar, sehingga
pemakaian sistem biaya standar tidak ekonomis.
❖ Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan
Banyak perusahaan yang menggunakan sistem biaya taksiran ini sebagai
alat pengendalian biaya dan sebagai dasar untuk menganalisis
kegiatannya. Karena perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan
biaya taksiran dapat memberikan petunjuk mengenai terjadinya
pemborosan sehingga dapat dipakai sebagai dasar perbaikan kegiatan.

❖ Untuk mengurangi biaya akuntansi


Penghematan biaya akuntansi ini sangat terasa jika menggunakan sistem
biaya taksiran ini, apabila perusahaan menghasilkan banyak macam produk
atau jika produk diolah melalui banyak departemen.
PENENTUAN BIAYA TAKSIRAN
Cara menentukan biaya taksiran adalah dengan memecahnya menjadi
beberapa unsur biaya :
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik

Biaya taksiran
• Biaya taksiran bisa ditentukan atas dasar data masa lalu, dari perhitungan, dari
rumus kimia atau matematis atau secara sederhana dengan taksiran. Biaya taksiran
ditentukan untuk setiap jenis produk yang diproduksi, pada awal masa produksi
atau pada awal tahun anggaran
• Dalam penentuan biaya taksiran, biaya bahan baku yang dipakai untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu, perlu dilakukan penaksiran kuantitas tiap
bahan baku yang dibutuhkan dan taksiran harga masing-masing
Penaksiran
• Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk
didasarkan pada spesifikasi teknis, percobaan, atau data masa lalu.
• Penaksiran bahan baku yang dapat didasarkan kepada harga kontrak pembelian
dalam jangka waktu tertentu atau jika bahan baku harus dibeli dari waktu ke waktu
dan harganya tergantung kepada harga pasar maka penaksiran harga dapat
didasarkan kepada daftar harga yang dipublikasikan.

Penentuan taksiran
• Dalam penentuan taksiran biaya tenaga kerja, harus lebih dahulu diketahui semua
jenis kegiatan untuk mengolah produk, karena jam tenaga kerja dipengaruhi oleh
kecakapan tiap-tiap karyawan dan jenis pekerjaannya.
• Dalam menentukan jumlah jam tenaga kerja harus diperhitungkan juga waktu
persiapan produksi, material handling, perbaikan mesin, dan lain-lain. Taksiran
biaya tenaga kerja merupakan hasil kali taksiran jumlah jam kerja untuk
menghasilkan setiap satuan produk dengan tarif biaya tenaga kerja.
Taksiran biaya overhead
• Taksiran biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk didasarkan kepada
tarif yang ditentukan di muka. Dalam menentukan tarif biaya overhead pabrik
diperlukan pemisahan ke dalam unsur tetap dan variabel. Biaya overhead variabel
ditaksir dengan melihat hubungan biaya tersebut dengan produksi, dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan yang konstan diantara jumlah produksi dengan
biaya yang dikeluarkan

Biaya overhead pabrik


• Biaya overhead pabrik ditaksir dengan cara memperhatikan masing-masing unsur
biaya overhead pabrik tetap yang bersangkutan seperti biaya depresiasi mesin,
ditaksir dengan memperhitungkan jumlah mesin yang dimiliki sekarang dengan
memperhitungkan rencana investasi serta rencana pemberhentian pemakaian mesin
yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Penaksiran jumlah asuransi
• Penaksiran jumlah asuransi tergantung kepada kemungkinan perubahan polis
asuransi yang diperkirakan akan terjadi dalam periode pemakaian biaya taksiran.
• Gaji pengawas pabrik dapat ditaksir dengan melihat rencana gaji yang akan
dibayarkan kepada pengawas tersebut.
• Dengan demikian taksiran biaya overhead pabrik tetap merupakan jumlah taksiran
masing-masing unsur biaya overhead pabrik tersebut
PROSEDUR AKUNTANSI DALAM SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Dalam sistem biaya taksiran rekening barang dalam proses didebit dengan
biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dan dikredit sebesar hasil kali
jumlah produk selesai dan produkdalam proses dengan biaya taksiran per
satuan. Karena harga pokok produk jadi yang masuk gudang dihargai
dengan biaya taksiran, maka pada saat dijual, harga pokok penjualannya
adalah sebesar hasil kali jumlah produk yang dijual dengan biaya taksiran
persatuan. Selisih diantara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya
dihitung dengan cara mencari saldo rekening barang dalam proses dan
dipindahkan ke rekening selisih.
Prosedur Pencatatan Biaya Bahan Baku
Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik

Pembelian Persediaan bahan baku xxx Pembelian xxx


bahan baku Utang dagang xxx Utang dagang xxx

Pemakaian BDP-Biaya bahan baku xxx Diadakan perhitungan fisik persediaan di akhir
bahan baku Persediaan bahan baku xxx periode

Prosedur Pencatatan Biaya Tenaga Kerja


BDP – Biaya tenaga kerja xxx
Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx
Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Metode 1 Metode 2

BOP – Sesungguhnya BOP – Sesungguhnya


Pencatatan BOP Persediaan suku cadang Persediaan suku cadang
Sesungguhnya Akm. Dep. Akt. Tetap Akm. Dep. Akt. Tetap
Kas Kas

BDP – Biaya overhead pabrik


Pembebanan BOP BDP – Biaya overhead pabrik
BOP yang dibebankan
Sesungguhnya BOP – sesungguhnya

BOP yang dibebankan


Jurnal Penutup
BOP – Sesungguhnya
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi dan
Produk yang Masih dalam Proses pada Akhir Periode
Persediaan produk jadi 10
Persediaan produk dalam proses 5
BDP – Biaya bahan baku 1
BDP – Biaya tenaga kerja 2
BDP – Biaya overhead pabrik 2

Prosedur Pencatatan HPP yang Dijual


Harga pokok penjualan 10
Persediaan produk jadi 10
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya
Sesungguhnya
Tergantung pada metode pencatatan BOP

Metode 1 Metode 2

Selisih Selisih
BDP – Biaya bahan baku BDP – Biaya bahan baku
BDP – Biaya tenaga kerja BDP- Biaya tenaga kerja
BDP – BOP BDP – BOP

Selisih
BOP – Sesungguhnya
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran Jika Produk diolah
Melalui Lebih dari Satu Departemen Produksi

• Menentukan biaya taksiran per satuan produk pada tiap departemen produksi
• Membentuk rekening Barang Dalam Proses pada tiap departemen produksi,
kemudian dipecah sesuai dengan unsur harga pokok produk
• Rekening Barang Dalam Proses tiap departemen, didebit dengan Biaya
Produksi Sesungguhnya, dikredit dengan harga pokok taksiran produk jadi &
harga pokok taksiran produk
• Saldo barang dalam proses tiap departemen merupakan selisih biaya
sesungguhnya dengan biaya taksiran.
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH

• Ditutup ke rekening Harga Pokok Penjualan / Rugi Laba.


• Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang
bersangkutan, yaitu dibagikan ke rekening Produk Jadi & HPP.
• Dibagikan secara adil ke rekening: Persediaan BDP, Persediaan Produk
Jadi & HPP.
• Membiarkan selisih tersebut tetap dalam rekening selisih, sehingga
rekening ini berfungsi sebagai deferred account. Hal ini dilakukan karena
ada kemungkinan selisih yang terjadi diantara periode akuntansi akan saling
menutup.
Kebaikan Sistem Harga Pokok Taksiran
1. Dapat mengurangi atau menekan biaya administrasi ( administrative
expense).
Penggunaan beberapa dokumen dasar pada sistem ini dapat dikurangi
dan perhitungan harga pokok atau jasa dapat dengan cepat diadakan,
sehungga dapat mengurangi besarnya biaya administrasi.
2. Dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan (decision
making) .
Manajemen memerlukan informasi biaya untuk pengambilan keputusan
tentang produk atau jasa sebelum diolah, dan pemakaian harga pokok
taksiran menyediakan informasi kepada manajemen untuk
pengambilan keputusan tersebut.
3. Mengantar ke pemakaian sistem harga pokok standar (standard costing
).
Sistem harga pokok taksiran merupakan transisi dari pemakaian sistem
harga pokok sesungguhnya menuju pemakaian sistem harga pokok
standar.
Kelemahan Sistem Harga Pokok Taksiran

1. Harga pokok taksiran yang ditentukan kurang teliti baru dapat dikoreksi
pada akhir periode setelah selisih biaya dihitung dan dialokasikan.
2. Timbulnya selisih biaya yang besar dapat mengakibatkan pengambilan
keputusan yang keliru, karena pengambilan keputusan dilakukan
sebelum produk atau jasa tersebut diolah

Anda mungkin juga menyukai