Anda di halaman 1dari 55

VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN

DAN METODE HARGA POKOK PROSES

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu: Husnurrosyidah, S.Pd., S.Ak., M.E.Sy., Ak.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Sonia Nabilla Fahmi (2020310100)


Naili Izah (20203100101)
M. Najmuddin Al- Khasan (2020310102)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.atas izin
dan kehendakNya makalah ini telah kami selsesaikan.
Penulisan dan pembuatan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Akuntansi Biaya. Pembahasan yang terdapat pada makalah
ini tentang “VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PESANAN DAN METODE HARGA POKOK PROSES ”. Dalam penulisan
makalah ini kami mendapati berbagai kekurangan yang dikarenakan
terbatasnya pemahaman kami yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
karenanya, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampu,
yakni Ibu Husnurrosyidah, S.Pd., S.Ak., M.E.Sy., Ak., yang telah berkenan
membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Kami menyadari kemampuan kami yang masih dibilang sangat
kurang dan terbatas. Dalam pembahasan yang terdapat pada makalah ini
kami berusaha untuk dapat menyusunnya dengan sebaikbaiknya. Oleh
karenanya, kami mengharapkan kritik dan saran yang berkaitan dengan
pembahasan dan penulisan makalah yang belum benar dan masih banyak
kekurangan ini.

Kudus, 09 April 2022

Pengarang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep penentuan harga produk alternatif yang disebut variable
costing, atau lebih dikenal dengan nama direct costing. Jika metode
penentuan harga pokok produksi ini digunakan oleh perusahan yang
produksinya berdasarkan pesanan, maka sistem akuntansi biaya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksiberdasarkn pesanan,
dapat menghasilkan informasi harga pokok produk per satuan produk yang
dipesan sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable
costing. Begitu pula jika penentuan harga pokok produksi ini digunakan oleh
perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa, maka sistem
akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya
produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk
yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan konsep harga
pokok produksi menurut metode variable costing. Dalam pembahasan ini
perekayasaan informasi harga pokok produksi menurut metode variable
costing dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan
dan yang menggunakan metode harga pokok proses.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang dapat
diambil sebagai berikut.
1. Bagaimana klasifikasi biaya dalam metode variable costing?
2. Bagaimana perhitungan variable costing dengan metode harga pokok
pesanan?
3. Bagaimana perhitungan variable costing dengan metode harga pokok
proses?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi biaya dalam metode variable costing.
2. Untuk mengetahui perhitungan variable costing dengan metode harga
pokok pesanan.
3. Untuk mengetahui perhitungan variable costing dengan metode harga
pokok proses.
B

1. VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK


PESANAN

Dalam metode pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan per


pesenan dengan menggunakan kartu harga pokok yang merupakan
rincian rekening kontrol Barang Dalam Proses di dalam buku besar.
Berdasarkan biaya produksi variable yang dikumpilkan dalam kartu
harga pokok produk ini, harga pokok produk jadi dan produk dalam
proses dihitung dan dicatat.

Rekening Kontrol yang digunakan

Rekening kontrol dalam buku besar yang perlu dibentuk


menampung biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable
costing dengan menggunakan
metode harga pokok pesanan adalah :

a. Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku


b. Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Barang Dalam Proses-Biaya Overhead pabrik
d. Biaya Overhead pabrik Sesungguhnya
e. Biaya Overhead pabrik Variable Sesungguhnya
f. Biaya Overhead pabrik Tetap Sesungguhnya

g. Biaya Overhead pabrik Variable yang Dibebankan


h. Biaya Pemasaran
i. Biaya Administrasi dan Umum

j. Biaya Pemasaran Variable

k. Biaya Pemasaran Tetap


l. Biaya Administrasi dan Umum Variable

m. Biaya Administrasi dan Umum Tetap


Karena variable costing menghendakin biaya diklasifikasikan
berdasarkan perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume
kegiatan, maka akuntansi biaya produksi dan nonproduksi dilakukan
sebagai berikut:

1. Biaya produksi variable, seperti biaya bahan baku dan


biaya tenaga kerja langsung, dicatat langsung pada saat
terjadinya dengan mendebit rekening barang dalam proses,
dan kedalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik variable dibebankan kepada pesanan
tertentu berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dengan
mendebit rekening barang dalam proses-biaya overhead pabrik,
dan ke dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhny terjadi dicatat
dengan pertama kali mendebit rekening biaya overhead pabrik
sesungguhnya. Pada akhir bulan, biaya overhed pabrik yang
sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam rekening
biaya overhead pabrik sesungguhnya, dianalisis untuk
menentukan biaya overhead pabrik variabel dan biaya
overhead pabrik tetap. Teknik analisis yang digunakan dapat
berupa analisis statistik. Hasil analisis terhadap rekening biaya
overhead pabrik sesungguhnya tersebut digunakan untuk
membuat jurnal berikut ini :

Biaya overhead pabrik variable sesungguhnya xx


Biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya xx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx

4. Biaya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada


produk selama periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening
biaya overhead pabrik variable sesungguhnya untuk
menghitung pembebanan lebih atau kurang biaya overhead
pabrik variable.
5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga
perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang
sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam
rekening kontrol biaya pemasaran atau biaya administrasi
dan umum.

Aliran biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable


costing dengan metode harga pokok pesanan melalui berbagai rekening
kontrol.

Persedian BDP-Biaya HPP HPP Ru


Lab
Bahan Bahan Baku

Gaji dan BDP-biaya

upah Tenaga kerja

langsung

Berbagai BOP BOP variable BOP BDP-BOP persediaa


variable n
Rekening yg sesung sesungguhny yg variabel produk
- a dibebankan dlm
Dikredit gunhya proses

BOP tetap
sesungguhnya
Biaya pemasaran Biaya pemasaran
variable

Biaya pemasaran tetap


Biaya adm. & Biaya adm.&

Umum Umum
variable

Biaya adm. & BOP=biaya overhead pabrik


tetap

Contod variable `osting dengan jetode darga pokok pesanan

Contod 1

PT eliona berusaha dalam bisnis percetakan. Proses produksix


dilaksanakan berdasarkan pesanan dari langganan. Metode penentuan
harga pokok produksi yang digunakan adalah metode variable costing,
karena menurut pertimbangan manajemen puncak informasi biaya yang
dilaksanakan oleh metode penentuan haraga pokok produksi ini saat
bermamfaat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan jangka
pendek.

Pada awal bulan januari20X1, persedian produk dalam proses PT eliona adalah Rp
847.500 disajikan dalam gambar.

Haraga pokok produk dalam proses awal

Pesanan Pesanan Pesanan


#101 #102 #103

Biaya bahan baku Rp 150.000 Rp 125.000 Rp 115.000 R

BTKL 130.000 100.000 75.000

Biaya Ov. Pbrk. Vrbl 65.000 50.000 37.500

Biaya total Rp 345.000 Rp 275.000 Rp 227.500 R

Dalam bulan januari 20X1, perusahan melakukan teransaksi sebagai berikut


:

1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk


menyesaikan produk yang masih dalam proses pada awal
bulan dan pengolahan pesanan #104 yang diterima
dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut :
Pesanan #101 Rp50.000

Pesanan #102 40.000


Pesanan #103 20.000
Pesanan #104 130.000

Jumlah Rp 240.000
Pemaikan bahan penolong selama bulan januari 20X1 berjumlah Rp
25.000.
Biaya ini berperilaku tetap.

2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang


dikomsumsi untuk mengerjakan berbagai pesanan yang
diproduksi dalam bulan januari 20X1 disajikan dalam
gambar.

Data biaya tenaga kerja bulan januari 20X1

Nomor pesanan Jam tenaga kerja langsung Upah langsu

Pesanan #101 75 jam Rp 75.000


Pesanan #102 30 jam 30.000

Pesanan #103 55 jam 55.000


Pesanan #104 100 jam 100.000

Jmlh BTKL Rp 260.000

By. Tnga. Krja. Tdk. lnsg 30.000


By. Tnga. pesanan 125.000
By. Tnga. Adm. & umum 140.000
Jmlh by. Tenaga kerja Rp 575.00

Catatan

a. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah berprilaku tetap


b. Biaya tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi
administrasi dan umum di persilahkan menurut prilakunya
sebagai berikut

Variabel Tetap
By. Tenaga kerja pemasaran By. Rp 75.000 Rp 50.000
Tenaga kerja adm. & umum 100.000 40.000

Total biaya
Rp 175.000 Rp 90.000
c. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk di tentukan anggaran sebesar Rp500 per
jam tenega kerja langsung.
d. Biaya overhed pabrik yang sesungguhnya terjadi,(kecuali biaya bahan pe nolong sebesar
Rp25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp50.000) adalah sebesar
Rp192.000. biaya overhead pabrik ini terdiri dari biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp
142.000 dan biaya overhead pabrik

tetap sebesar Rp 50.000


e. Pesanan nomor 101, 102, dan 103 telah selesai di produksi dalam bulan januari 20X1
pesanan nomor 101 dan 102 di serahkan kepada pemesan dengan harga jual.

Pesanan #101 Rp. 750.000


Pesanan #102 650.000

Jumlah Rp 1.400.000

8
Pesanan nomor 103 pada akhir bulan januari 20X1 masih disimpan digudang sebagai produk
jadi, sedangkan pesanan #104 masih dalam pengolahan.

Akuntansi variable costing dengan metode harga pokok pesanan

Akuntansi biaya produksi dan nonproduksi dalam metode variable costing dibagi menjadi tahap
berikut ini :

1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong.


2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung.
3. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada produk.
4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.

5. Pemiashan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
6. Pencatatan harga pokok produk jadi.
7. Penutupan rekening biaya overhead pabrik variabel yang Dibebankan ke rekening biaya
overhead variabel sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersil.
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesanan.

Pencatatan Pemakain Bahan Baku dan Bahan Penolong


Pemakaian bahan baku selama bulan januari tersebut di catat dengan jurnal sebagai berikut.
Barang Dalam Proses Biaya Bahan Baku Rp 240.000 Persedian
bahan Rp 240.000
Pemakaian bahan penolong di catat dengan jurnal sebagai berikut Biaya
overhead pabrik sesungguhnya Rp 25.000
Persediaan bahan Rp 25.000

Pencatatn Biaya Tenaga Kerja Langsug

4
Pencatatan biaya tenaga kerja yang di keluarkan dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut
:

Barang dalam proses biaya Tng. Kerja Langsung Rp 260.000


Biaya overhead pabrik sesungguhnya 50.000

Biaya pemasaran 125.000

Biaya administrasi dan umum 140.000

Gaji dan upah Rp 475.000

Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk

Pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk didasarkan pada tarif biaya overhead
pabrik yang dihitung pada saat pembuatan anggaran sebesar Rp 500 per jam tenaga kerja langsung.

Pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada tiap pesanan adalah sebagai berikut :

Pesanan Jam tenaga kerja Tarif Total biaya Ov. Pabrik


variable yang dibebankan
kepada produk
Pesanan #101 75 jam Rp 500 Rp 37.500
Pesanan #102 30 jam 500 15.000

Pesanan #103 55 jam 500 27.000

Pesanan #104 100 jam 500 50.000

Jmlh by. tnga lnsng Rp 130.000

7
Pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada produk tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Barang dalam proses biaya Ov. Pabrik variabel Rp 130.000 Biaya

overhead pabrik variabel yang dibebankan Rp 130.000

Pencatatn biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi

Pencatatn biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi selain biaya bahan penolong dan biaya
tenaga kerja tidak langsung dicatat sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 192.000 Berbagai


rekening yang dikredit Rp 192.000

Pencatatan pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variable dan biaya
tetap.

Pencatatan pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variable dan biaya tetap
jurnalnya sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya Rp 130.000

Biaya overhead tetap sesungguhnya Rp 125.000

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 255.000

Berdasarkan data pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terjadi, biaya prokduksi
untuk tiap pesanan di catat dalam kartu harga pokok tiap pesanan seperti disajikan.

10
Kartu harga pokok pesanan #101

Pesanan #101

Keterangan Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead Total


baku kerja langsung pabrik var.

Saldo awal Rp 150.000 Rp 130.000 Rp 65.000 Rp 345.000


Januari 50.000 75.000 37.500 165.000

Jumlah Rp 200.000 Rp 205.000 Rp 102.000 Rp 507.000

Kartu harga pokok pesanan #102

Pesanan #102

Keterangan
Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead Total
baku kerja langsung pabrik var.

Saldo awal
Rp 125.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 275.000
Januari
40.000 30.000 15.000 85.000
Jumlah
Rp 165.000 Rp 130.000 Rp 65.000 Rp 365.000
Kartu harga pokok pesanan #103

Pesanan #103

Keterangan Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead Total


baku kerja langsung pabrik var.

saldo awal Rp 115.000 Rp 75.000 Rp 37.500 Rp 227.500

11
januari 20.000 55.000 27.500 102.000

jumlah Rp 135.000 Rp 130.000 Rp 65.5000 Rp 330.000


Kartu harga pokok pesanan #104

Pesanan #104

Keterangan Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead total

baku kerja langsung Rp pabrik var.


Saldo awal 0 Rp 0
Rp 0 Rp 0
Januari 130.000 100.000 50.000 280.000

Jumlah Rp 130.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 280.000


Pencatatan haraga pokok jadi

Pesanan yang dapat diseleaikan oleh PT Eliona dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut:

Total biaya produksi

Pesanan #101 Rp 507.000

Pesanan #102 360.000

Pesanan #103 330.000

Jumlah Rp 1.197.000

Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut dicatat sebagai berikut:

Persedian Rp 1.197.000

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 500.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung 465.000

12
Barang dalam proses-biaya biaya overhead pabrik var. 323.000

Jurnal tersebut dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai diproduksi berikut ini:

Keterangan Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead total


baku Rp kerja langsung Rp pabrik var.
Pesanan #101 200.000 205.000 Rp 102. 500 Rp 507.000

Pesanan #102 165.000 130.000 65.000 360.000

Pesanan #103 135.000 130.000 65.000 330.000

Jumlah Rp 500.000 Rp 465.000 Rp 323.500


Pencatatan penutupan rekening biaya overhead pabrik variable yang dibebankan
Rp 1.197.000

Pencatatan penutupan rekening biaya overhead pabrik variable yang dibebankan dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp 130.000

Pembebanan lebih atau kurang biaya Ov. Pabrik 12.000

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 142.000

Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik tersebut ditutup ke
rekening harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut:

Haraga pokok penjualan Rp 12.000

Pembebanan lebih atau kurang biaya Ov. Pabrik Rp 12.000

10
Pencatatn biaya komersial

Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya pemasaran Rp 125.000

Biaya administrasi dan umum 140.000

Bebagai rekening yang dikredit Rp 265.000

Pemisahan biaya nonproduksi menurut prilakunya dicatat dengan jurnal

Biaya pemasaran varibale Rp 75.000

Biaya pemasaran tetap 50.000

Biaya administrasi dan umum variable 100.000

Biaya administrasi dan umum tetap 40.000

Biaya pemasaran Rp 125.000

Biaya administrasi dan umum 140.000

Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan

Pesanan yang sekesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan dalam bulan januari
20X1 adalah sebagai berikut:

Haraga pokok Harga jual

Pesanan #102 Rp 507.500 Rp 750.000

Pesanan #103 360.000 650.000

14
Jumlah Rp 867.500 Rp 1.400.000

Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:

Kas atau piutang Rp. 1.400.000

Hasil penjualan Rp 1.400.000

Haraga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:

Harga pokok penjualan Rp 867.500

Persedian produk jadi Rp 867.500

Penyajian laporan rugi laba variable costing

PT Eliona

Laporan rugi laba untuk bulan yang berakhir tanggal 31 januari 20X1

Hasil penjualan Rp 1.400.000

Harga pokok penjualan:

Persediaan produk dalam proses awal Rp 847.500

Biaya produksi:

Biaya bahan baku 240.000

Biaya tenaga kerja langsung 260.000

1;
Biaya overhead pabrik variable 130.000

1;
Harga pokok produk yang diproduksi Rp 1.477.500

Persediaan akhir produk dalam proses 280.000

Harga pokok produk tersedia terjual Rp 1.197.500

Persediaan akhir produk jadi 330.000

Harga pokok penjualan variable Rp 867.500

Pembebanan biaya overhead pabrik kurang 12.000

Biaya pemesana variable 75.000

Biaya administrasi dan umum variabel 100.000

Biaya variable
Rp 1.054.500
Biaya konstribusi Rp 345.000

Biaya tetap

Biaya overhead pabrik tetap Rp 125.000

Biaya pemasaran tetap 50.000


Biaya administrasi dan umum tetap 40.000

Total biaya tetap


Rp 215.000
Laba bersih Rp 130.000

2. VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES

Dalam variabel costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok produk persatuan

dihitung setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan, dengan

1>
cara membagi total biaya produksi variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produk selama
periode yang sama.Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel tidak di bebankan kepada produk
berdasarkan tarif yang di tentukan di muka, namun dibebankan kepada produk menurut biaya yang
sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.

Rekening Kontrol Yang Digunakan

Rekening kontrol yang di gunakan untuk mencatat aliran biaya dalam metode variable costing dengan
menggunakan metode haraga pokok proses adalah:

Barang Dalam Proses Biaya Bahan Baku

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam


Proses-Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya overhead

Pabrik Tetap Sesungguhnya Biya Pemasaran

Biaya Administrasi & Umum Biaya

Pemasaran-Variabel Biaya Pemasaran-

Tetep

Biaya Administrasi & Umum-Variabel Biaya

Administrasi & umum-tetap

Karena variabel costing dengan harga pokok proses menghendaki biaya overhead pabrik
dibebeankan kepada produk menurut biaya overhead pabrik variabel

yang sesungguhnya selama periode akuntasi tertentu, tidak sebesar tarif yang di

18
tentukan di muka seperti halnya dengan metode harga pokok pesanan, makam akuntasi biaya prudoksi di
lakukan sebagai berikut:

1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenega kerja langsung, di
catat langsug pada saat terjadinya mendebit rekening barang
dalam proses yang bersangkutan.

2. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi di catat dengan pertama kalimen debit
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya xx

Biaya overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya xx

Biaya overhead Pabrik Sesungguhnya xx

3. Biaya overhead pabrik variabel dibebenkan kepada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya
terjadi dalam periode akuntasi tertentu dengan jumlah:

Barang dalam proses biaya overhead pabrik xx

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx

4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perlu di pisahkan di pisahkan
menurut berlaku biaya tersebut dalam hubunganya dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum yang sesungguhnya terjadi pertamakali di
catat ke dalam rekening kontrol biaya pemasaran atau biaya administrasi dan umum.
Biaya pemasaran variabel xx

Biya pemasaran tetap xx

Biaya pemasaran xx

14
Biaya administrasi & umum variabel xx

Biaya administrasi & umum tetep xx

Biaya administrasi & umum xx

Aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode
harga pokok proses.

Persedian BDP-Biaya HPP HPP Rugi


Laba
Bahan Bahan Baku

Gaji dan BDP-biaya


upah Tenaga kerja

langsung

Berbagai BOP BOP BOP variable BDP-BOP persediaan


variable
Rekening yg sesung- sesungguhny yg variabel produk dlm
a dibebankan
Dikredit gunhya proses

BOP tetap sesungguhnya

Biaya pemasaranBiaya pemasaran variable

Biaya pemasaran tetap


Biaya adm. & Biaya adm.&

Umum Umum variable

Biaya adm. & BOP=biaya overhead pabrik

Umum teta BDP=barang dalam

17
Contoh Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses

Berikut ini disajikan contoh variable costing yang diterapkan dalam

perusahaan yang berproduksi massa. Dalam contoh ini diperhitungkan pengaruh adanya persediaan produk
dalam proses terhadap penentuan harga pokok produksi
per satuan, dan metode costing yang dipakai adalah metode harga pokok rata-rata tertimbang.

Contoh 2

PT X memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: departemen 1 dan departemen


2. Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.
Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata
tertimbang. Data produksi, biaya produksi, dan biaya non produksi bulan januari 20XI tsb. Disajikan
dalam gambar sbb.:

Data Produksi, Biaya Produksi, Biaya Nonproduksi, dan data penjualan bulan januari 20XI.

PT X

Data Produksi, Biaya Produksi, Dan Biaya Nonproduksi Bulan

Januari 20XI

Dept. 1 Dept. 2

Data produksi:

Produk dalam proses awal:

BBB 100%; BKV 40% 4.000 kg

BTK 20%; BOPV % 6.000kg

20
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000kg

Unit yang ditransfer ke Dept. 2 35.000kg

Unit yang diterima dari Dept.1 35000kg

Produk jadi yang ditransfer ke gudang 38000kg

Produk dalam proses akhir:

BBB 100%; bkv 70%* 9000kg

BTK 40%; BOPV 80% 3000kg

Derhe plclc prlmuc meiej prlsks ewei1

Harga pokok dari Dept. 1 Rp 11150000

Biaya bahan baku Rp 1800000

Biaya tenaga kerja Rp 1200000 Rp 1152000

Biaya overhead pabrik variable Rp 1920000 Rp 4140000

Biaya produksi:

Biaya bahan baku Rp 20200000

Biaya tenaga kerja Rp 29775000 Rp37068000

Biaya overhead pabrik variable RP 37315000 Rp 44340000

Biaya overhead pabrik tetap Rp 22000000 Rp 33000000

Biaya nonproduksi:

25
Biaya pemasaran variable Rp 10200000

Biaya pemasaran tetap Rp 15000000

Biaya administrasi & umum variable Rp 7000000

Biaya administrasi & umum tetap Rp 12000000

Data penjualan:

Jumlah produk yang dijual 30000kg

Hasil penjualan 30000 x Rp 8.000 Rp240000000

* BBB = biaya bahan baku BTK= Biaya tenaga kerja

BOPV= Biaya overhead pabrik variable BKV= biaya konversi variable

Jktlmk derhe plclc rete-rete tkrtijbefh mkpertkjkf pkrteje

Rumus perhitungan harga pokok produksi variable per satuan produk departemen pertama
dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang

Biaya bahan baku yang biaya bhan baku yg klur

Melekat pada produk + luarkan dalam periode

dalam proses awal sekarang.

1. Biaya bahan baku perunit =


Unit ekuivalensi biaya bahan baku

22
biaya tenaga kerja langsung biaya tenaga kerja lang-
yang melekat pada produk + sung yang dikeluarkan

dalam proses awal dalam periode sekarang

2. Biaya tenaga kerja

Langsung perunit =

Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung

3. Biaya overhead biaya overhead pabrik yang biaya overhead pabrik

Pabrik variable melekat pada produk dalam + variable yang dikeluarkan

Perunit = proses awal dlm periode sekarang

Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik pariable

Perhitungan biaya produksi variabel per satuan Departemen 1 bulan januari 20XI

Elemen Yang Yang ditambah Total biaya Unit Biaya


biaya melekat Pada kan dalam ekuivale Per kg
produk periode nsi
Dlm proses sekarang

(2) + (3) (4) : (5)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Biaya Rp 1.800.000 Rp 20.200.000 Rp22.000.000 44000* Rp500

bahan

baku

20
Biaya 1.200.000 1.200.000 30.975000 41300** 750
tebaga
kerja

Biaya 1.920.000 37.315.000 39.235.000 41300 ** 950


Ov.pabrik
var

• *(100%x35000)+ (100%x9000)=44000

• **(100%x35000)+ (70%x9000)=41300

Atas dasar perhitungan biaya persatuan produk Departemen 1 di atas tsb., dapat dihitung
harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke Departemen 2 dan harga
pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1 pada akhir bulan januari 20XI
seperti yang di sajikan atau ditampilkan dibawah ini:

Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses Departemen 1

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. 2

Biaya bahan baku 35.000xRp 500 Rp 1.750.000


Biaya tenaga kerja 35.000x Rp 750 26.250.000

Biaya Ov.pabrik Var. 35000xRp 950 33.250.000

Total harga pokok 35000units @ Rp2200 Rp 77.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:

24
BBB= 100%X9000 unitsxRp500 Rp 4.500.000

BTK= 70%x9000 unitsxRp750 4.725.000

BOPV= 70%x9000unitsxRp950 5.985.000

Rp 15.210.000

Jumlah biaya produksi var. Yg dibebankan dlm Dept.1 Rp 92.210.000

Laporan biaya produksi variabel Departemen pertama-Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang sbb.:

PT X

Laporan biaya produksi variabel Departemen 1 Bulan

Januari 20XI

Data Produksi:

Produk dalam proses awal 4.000kg

Dimasukkan dalam proses 40.000

Jumlah produk yang diolah dalam bulan april 44.000kg

Produk selesai yang ditransfer ke Dept.2 Produk 35.000kg

dalam proses akhir 9.000kg

44.000kg
Jumlah produk yang dihasilkan

Biaya yang dibebankan dalam Dept.1

Total Perunit

2;
Biaya bahan baku Rp22.000.000 Rp 500

Biaya tenaga kerja 30.975.000 750

Biaya overhead pabrik variabel 39.235.000 950

Jumlah Biaya Var. yg Dibebankan dlm Dept.1 Rp 92210000 Rp2.200

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept.2

35000units @Rp 2200 Rp77.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir(9000kg)

Biaya bahan baku Rp4.500.000

Biaya tenaga kerja 4.725.000

Biaya overhead pabrik variabel 5.985.000

Rp15.210.000

Jumlah biaya produksi Var. Yang dibebankan dalam Dept.1 Rp92.210.000

Metode harga Pokok Rata-rata Tertimbang Departemen setelah Departemen


Pertama

2>
Rumus perhitungan biaya produksi Variabel per satuan produk yang dihasilkan oleh
departemen ke 2 dengan menggunakan Metode Harga pokok Rata-rata tertimbang:

Harga pokok persatuan yang dibawa dari departemen sebelumnya

Harga pokok produk Harga pokok produk yg

Dlm proses awal yg + ditransfer dari departemen

berasal dari departemen sebelumnya

(1) harga pokok produk = Produk dalam proses awal + Produk yang ditafsirkan
per unit yg di bawa dari departemen sebelumnya

dari Dept. Sblumnya.

Harga Pokok Produk Per Unit yang Ditambahkan Dalam Departemen Setelah Departemen Pertama
Biaya bahan baku yang me- + Biaya bahan baku yang
Lekat pada produk dalam dikeluarkan dalam pe-
Proses awal riode sekarang

(2) Biaya bahan baku =

per unit
Unit ekuivalen biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja yang me- + Biaya tenaga kerja yang

mekat pada prodak dalam dikeluarkan dalam pe-

28
Proses awal riode sekarang

(3) Biaya tenaga kerja =

per unit

Unit ekuivalen biaya tenaga kerja

Biaya overhead pabrik vari- Biaya overhead pabrik

Abel yang melekat pada pro- + variabel yang dikeluar- duk


dalam proses awal kan dalam periode se-
karang

(4) Biaya overhead pabrik =


per unit
Unit ekuivalen biaya overhead pabrik

(5) Total biayaproduksi variabel = (1) + (2) +(3) + (4) + (5) per

satuan

Perhitungan Biaya Produksi Variabel Komulatif Per Satuan Departemen 2

dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang

Elemen biaya Yang melekat Yang ditambah Total Biaya Unit Biaya
Pada produk kan dalam ekoivaluas per
Dlm proses periode skrg i satuan

24
(1) (2) (3) (2)+(3) (5) (4):
(4) (5)
(6)

24
Harga pokok yang Rp 11.150.000 Rp77.000.000 Rp88.150.000 41.000* Rp2.150
Berasal dr Dept. 1

Biaya yang ditam- 1.152.000 37.068.000 38.220.000 39.200** 975

Bahkan dlm Dep.2

Biaya tenaga kerja 4.140.000 44.340.000 48.480.000 40.400*** 1.200

Biaya Ov. Pabrik

Variabel

* (100%x38000)+(100%x3000)=41000
** (100%x38000)+(40%x3000)=39200
*** (100%x38000)+(80%x3000)=40400

Harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses Departemen 2

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang

Biaya dari departemen 1 38.000xRp2.150 Rp 81.700.000


Biaya tenaga kerja departemen 2 38.000xRp 975 37.050.000

Biaya Ov.pabrik Var. Dept.2 38.000xRp1.200 45.600.000

Total harga pokok 38000xRp4325


Rp164.350.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:

Yang berasal dari dept.1:


3000units x Rp 2150 Rp6.450.000

Yang ditambahkan dlm dept.2:

BTK=40%X3000unitsX Rp975 1.170.000

BOPV=80%X3000unitsX Rp1200 2.880.000

10.500.000

27
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dlm Dept.2 Rp 174.850.000

Laporan biaya produksi departemen 2 Bulan Januari 20XI, dengan menggunakan metode
Harga Pokok Rata-rata Tertimbanng:

PT Risa Rimendi

Laporan Biaya Produksi variabel Departemen 2 Bulan


Januari 20X1

Data Produksi

Produk dalam proses awal 60.00kg

Diterima dari departemen 1 35.000


Jumlah produk yg diolah dlm bln april 41.000kg

Produk selesai yang ditransfer ke Dept.2 38.000kg

Produk dalam proses akhir 3.000

Jumlah produk yang dihasilkan 41.000kg

Biaya yang dibebankan dalam Dept.2

Total Per Kg

Biaya yang berasal dari Dept.1 Rp 88.150.000 Rp 2.150

Biaya yang ditambahkan dalam Dept.2:

Biaya tenaga kerja 38.220.000 975

Biaya overhead pabrik Variabel 48.480.000 1.200

Jumlah biaya variabel yg dibebankan dlm Dept.2 Rp 17.4850.000 Rp 4.325

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang

30
38000 units @ Rp 4325 Rp 164.350.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:

Yang berasal dari dept.1: Rp 6.450.000


Yang ditambahkan dlm Dept.2:

Biaya tenaga kerja 1.170.000

Biaya Ov.pabrik variabel 2.880.000

10.500.000

Jumlah biaya Produksi Variabel yang dibebankan dlm Dept.2 Rp174.850.000

 Akuntansi variable costing dengan metode harga pokok pesanan

Akuntansi biaya produksidan biaya nonproduksi dalam metode variable costing dibagi
menjadi tahap berikut:

1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong.


2. Pencatatan biaya tenaga kerja.
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
4. Pencatatan harga pokok produksi jadi departemen produksi pertama yang
ditransfer ke departemen produksi berikutnya.

5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama pada
akhir periode.

6. Pencatatan harga pokok produk jadi ditransfer ke gudang.


7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah
departemen produksi pertama pada akhir periode.

8. Prncatatan penjualan produk.


9. Pencatatan biaya komersial.

Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong

35
Pemakaian bahan baku selama bulan januari sebagai berikut:

BDP-Biaya bahan baku dep. 1 Rp 20.200.000

Persedian bahan baku Rp 20.200.000

Pencatatan biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja di departemen produksi dalam bulan januari 20X1 dijurnal sebagai berikut:

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja dept.1 Rp 29.775.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja dept. 2 37.068.000

Gaji dan upah Rp 66.843.000

Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya

Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat oleh
PT X dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya dept. 1 Rp 59.315.000

Biaya overhead pabrik sesungguhnya dept. 2 77.340.000

Berbagai rekening yang dikredit Rp 136.655.000

Pembagian biaya overhead pabrik menurut perilakunya dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

BDP-biaya overhead pabrik variabel-dept. 1 Rp 37.315.000

Biaya overhead pabrik tetap-dept. 1 22.000.000

32
Biaya overhead pabrik sesungguhnya dept. 1 Rp 59.315.000

BDP-biaya overhead pabrik variabel-dept. 2 Rp 44.340.000 Biaya

overhead pabrik tetap-dept. 2 Rp 33.000.000

Biaya overhead pabrik sesungguhnya dept. 2 Rp 77.340.000

Pencatatan harga pokok produk jadi departemen pertama yang ditransfer ke dalam
departemen berikutnya

Haraga pokok produksi jadi departemen 1 yang ditransfer ke departemen 2dalam bulan
januari 20X1 dicatat sebagai berikut:

BDP-biaya bahan baku dept. 2 Rp 77.000.000

BDP-biaya bahan baku dept.1 Rp 17.500.000

BDP-biaya tenaga kerja dept. 1 26.250.000

BDP-biaya overhead pabrik variabel dept. 1 33.250.000

Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen pertama pada akhir periode

Haraga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 1 pada akhir bulan januari 20X1
dicatat sebagai berikut:

Persediaan produk dalam proses-dept. 1 Rp 15.210.000

BDP-biaya bahan baku dept. 1 Rp 4.500.000

BDP-biaya tenaga kerja dept. 1 4.725.000

BDP-biaya overhead pabrik variabel dept. 1 5.985.000

Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang

33
Harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai
berikut:

Persediaan produk jadi Rp 164.350.000 BDP-

biaya bahan baku dept. 2 Rp 81.700.000

BDP-biaya tenaga kerja dept. 2 37.050.000

BDP-biaya overhead pabrik variabel dept. 2 45.600.000

Pencatatan harga pokok produk dalam proses di departemen setelah pertama pada akhir
periode

Haraga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 2 pada akhir bulan januari 20X1
dicatat sebagai berikut:

Persediaan produk dalam proses-dept. 2 Rp 10.500.000

BDP-biaya bahan baku dept. 2 Rp 6.450.000

BDP-biaya tenaga kerja dept. 2 1.170.000

BDP-biaya overhead pabrik variabel dept. 2 2.880.000

Pencatatan penjualan produk

Hasil penjualan produk selama bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut: Piutang Rp

240.000.000

Hasil penjualan Rp 240.000.000

Harga pokok produk yang dijual dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut: Harga

pokok penjualan Rp 129.750.000

34
Pesedian produk jadi Rp 129.750.000

Pencatatan biaya komersial

Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal sebagai
berikut:

Biaya pemasaran Rp 10.200.000

Biaya pemasaran tetap 15.000.000

Biaya administrasi dan umum variable 7.000.000

Biaya administrasi dan umum tetap 12.000.000

Biaya pemasaran Rp 25.200.000

Biaya administrasi dan umum 19.000.000

Jurnal-jurnal tersebut diatas diposting dalam rekening-rekening yang bersangkutan dalam buku
besar, maka aliran biaya dapat dilihat sebagai berikut:

Aliran biaya variable costing dengan metode proses:

BDP-biaya bahan baku dept.1 BDP-biaya bahan baku dept.2

SA Rp 1.800 PDPRp 4.500 SA Rp 11.150 PJ Rp 81.700

3;
20.000 Trsf 17.500 77.000 6.450

Rp 22.000 Rp 22.000 Rp 88.150 Rp 88.150

BDP-biaya tenaga kerja dept. 1 BDP-biaya tenaga kerja dept. 2

SA Rp 1.200 PDPRp 4.725 SA Rp 1.152PJ Rp 37.050

Jan 29.775 Trsf 26.250 37.068 1.170

Rp 30.975 Rp 30.975 Rp 38.220 Rp 38.220

BDP-BOP variabel dept. 1 BDP-BOP variabel dept. 2

SA Rp 1.920 PDPRp 5.985 SA Rp 4.410PJ Rp 45.600

37.315 33.250 44.340 2.880

Rp 39.235 Rp 39.235 Rp 48.480 Rp 48.480

Persediaan produk jadi harga pokok penjualan

Rp 164.300 Rp 129.750 Rp 129.750

34.600

Rp 164.300 Rp 164.350 Rp 129.750 Rp 38.220

SA Rp 15.210 Rp 240.000

3>
Persediaan produk dalam proses Hasil penjualan

3>
10.500

Rp 25.710

Piutang

Rp 240.000

Biaya pemasaran Biaya pemasaran variabel

Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 10.000

Biaya pemasaran tetap

Rp 15.000

Biaya adm. Dan umum Biaya adm. Dan umum variabel

Rp 7.000
RRp 19.000 Rp 19.000

Biaya adm. Dan umum tetap

Rp 12.000

Catatan: SA= saldo awal Trsf=tranfer

PDP=produk dlm pros PJ=produk jadi

PT X

38
Laporan rugi laba untuk bulan yang berkhir tanggal 31 januari 20X1

38
Hasil penjualan 30.000kg x Rp 8.000 Rp 240.000.000

Biaya variabel

Persediaan produk dalam proses:

Departemen 1 Rp 4.920.000

Departemen 2 16.442.000

Jumlah Rp 21.362.000

Biaya produksi:

Biaya bahan baku Rp 20.200.000

Biaya tenaga kerja langsung 66.843.000

Biaya overhead pabrik variabel 81.655.000

Jumlah biaya produksi variabel Rp 168.698.000

Rp 190.060.000

Persediaan produk dlm. Proses akhir 25.710.000

Harga pokok produk tersedia dijual Rp 164.350.000

Persediaan akhir prod. Jadi 8000xRp4.325 harga 34.600.000


pokok penjualan variabel Rp 129.750.000

Biaya komersial variabel:

Biaya pemasaran variabel 10.200.000

Biaya administrasi dan umum variabel 7.000.000


total biaya variabel Rp 146.950.000

34
Laba kontribusi Rp 93.050.000
Biaya tetap:

Biaya overhead pabrik tetap Rp.55.000.000

Biaya pemasaran tetap 15.000.000

Biaya administrasi dan umum tetap 12.000.000

Total biaya tetap Rp 82.000.000

Laba bersih Rp 11.050.000

37
BAB III

PENUTUP

37
1. KESIMPULAN
Biaya produksi dikumpulkan dengan salah satu dari dua metode pengumpulan
biaya produksi: metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Dalam
metode harga pokok pesanan, harga pokok produk dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi, sehingga biaya Overhead pabrik harus dibebankan kepada produk atas
dasar tarif yang ditentukan dimuka. Dalam metode harga pokok proses, harga pokok
produk ditentukan setiap akhir periode, sehingga biaya Overhead pabrik dapat
dibebankan pada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode
akuntansi yang bersangkutan.
Variable costing menggolongkan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik yang diperhitungkan
kedalam harga pokok produk hanya yang berperilaku variable saja. Biaya overhead
pabrik yang berperilaku tetap tidak diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk,
namun diperlakukan sebagai biaya periode. Oleh karena itu, variable costing dengan
metode harga pokok pesanan, membebankan biaya overhead pabrik variable kepada
pesanan dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat dalam rekening biaya

overhead pabrik sesungguhnya pada saat terjadinya, untuk selanjutnya pada akhir
periode akuntansi dianalisis kedalam biaya overhead pabrik tetap dan

biaya overhead pabrik variable. Analisis biaya overhead pabrik menurut perilakunya
ini dimaksudkan untuk menentukan biaya overhead pabrik variable yang lebih atau
kurang dibebankan kepada produk.
Variable costing dengan menggunakan metode harga pokok proses membebankan
biaya overhead pabrik variable sesungguhnya kepada produk. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat dengan rekening biaya overhead pabrik
sesunggguhnya pada saat terjadinya, untuk selanjutnya pada akhir periode akuntansi
dianalisis kedalam biaya overhead

40
pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variable. Analisis biaya overhead pabrik
menurut perilakunya ini dimaksudkan untuk menentukan biaya overhead pabrik
variable yang dibebankan kepada produk.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi.2010.Akuntansi Biaya.Edisi 5.UPP STIM YKPN:Yogyakarta.

41
Carter k.william.Akuntansi Biaya.buku 1 edisi 14.Salemba Empat:Jakarta

42

Anda mungkin juga menyukai