Disusun Oleh :
Kelompok 5
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.atas izin
dan kehendakNya makalah ini telah kami selsesaikan.
Penulisan dan pembuatan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Akuntansi Biaya. Pembahasan yang terdapat pada makalah
ini tentang “VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PESANAN DAN METODE HARGA POKOK PROSES ”. Dalam penulisan
makalah ini kami mendapati berbagai kekurangan yang dikarenakan
terbatasnya pemahaman kami yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
karenanya, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampu,
yakni Ibu Husnurrosyidah, S.Pd., S.Ak., M.E.Sy., Ak., yang telah berkenan
membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Kami menyadari kemampuan kami yang masih dibilang sangat
kurang dan terbatas. Dalam pembahasan yang terdapat pada makalah ini
kami berusaha untuk dapat menyusunnya dengan sebaikbaiknya. Oleh
karenanya, kami mengharapkan kritik dan saran yang berkaitan dengan
pembahasan dan penulisan makalah yang belum benar dan masih banyak
kekurangan ini.
Pengarang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep penentuan harga produk alternatif yang disebut variable
costing, atau lebih dikenal dengan nama direct costing. Jika metode
penentuan harga pokok produksi ini digunakan oleh perusahan yang
produksinya berdasarkan pesanan, maka sistem akuntansi biaya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksiberdasarkn pesanan,
dapat menghasilkan informasi harga pokok produk per satuan produk yang
dipesan sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable
costing. Begitu pula jika penentuan harga pokok produksi ini digunakan oleh
perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa, maka sistem
akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya
produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk
yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan konsep harga
pokok produksi menurut metode variable costing. Dalam pembahasan ini
perekayasaan informasi harga pokok produksi menurut metode variable
costing dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan
dan yang menggunakan metode harga pokok proses.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang dapat
diambil sebagai berikut.
1. Bagaimana klasifikasi biaya dalam metode variable costing?
2. Bagaimana perhitungan variable costing dengan metode harga pokok
pesanan?
3. Bagaimana perhitungan variable costing dengan metode harga pokok
proses?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi biaya dalam metode variable costing.
2. Untuk mengetahui perhitungan variable costing dengan metode harga
pokok pesanan.
3. Untuk mengetahui perhitungan variable costing dengan metode harga
pokok proses.
B
langsung
BOP tetap
sesungguhnya
Biaya pemasaran Biaya pemasaran
variable
Umum Umum
variable
Contod 1
Pada awal bulan januari20X1, persedian produk dalam proses PT eliona adalah Rp
847.500 disajikan dalam gambar.
Jumlah Rp 240.000
Pemaikan bahan penolong selama bulan januari 20X1 berjumlah Rp
25.000.
Biaya ini berperilaku tetap.
Catatan
Variabel Tetap
By. Tenaga kerja pemasaran By. Rp 75.000 Rp 50.000
Tenaga kerja adm. & umum 100.000 40.000
Total biaya
Rp 175.000 Rp 90.000
c. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk di tentukan anggaran sebesar Rp500 per
jam tenega kerja langsung.
d. Biaya overhed pabrik yang sesungguhnya terjadi,(kecuali biaya bahan pe nolong sebesar
Rp25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp50.000) adalah sebesar
Rp192.000. biaya overhead pabrik ini terdiri dari biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp
142.000 dan biaya overhead pabrik
Jumlah Rp 1.400.000
8
Pesanan nomor 103 pada akhir bulan januari 20X1 masih disimpan digudang sebagai produk
jadi, sedangkan pesanan #104 masih dalam pengolahan.
Akuntansi biaya produksi dan nonproduksi dalam metode variable costing dibagi menjadi tahap
berikut ini :
5. Pemiashan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
6. Pencatatan harga pokok produk jadi.
7. Penutupan rekening biaya overhead pabrik variabel yang Dibebankan ke rekening biaya
overhead variabel sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersil.
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesanan.
4
Pencatatan biaya tenaga kerja yang di keluarkan dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut
:
Pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk didasarkan pada tarif biaya overhead
pabrik yang dihitung pada saat pembuatan anggaran sebesar Rp 500 per jam tenaga kerja langsung.
Pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada tiap pesanan adalah sebagai berikut :
7
Pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada produk tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Pencatatn biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi selain biaya bahan penolong dan biaya
tenaga kerja tidak langsung dicatat sebagai berikut:
Pencatatan pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variable dan biaya
tetap.
Pencatatan pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variable dan biaya tetap
jurnalnya sebagai berikut:
Berdasarkan data pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terjadi, biaya prokduksi
untuk tiap pesanan di catat dalam kartu harga pokok tiap pesanan seperti disajikan.
10
Kartu harga pokok pesanan #101
Pesanan #101
Pesanan #102
Keterangan
Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead Total
baku kerja langsung pabrik var.
Saldo awal
Rp 125.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 275.000
Januari
40.000 30.000 15.000 85.000
Jumlah
Rp 165.000 Rp 130.000 Rp 65.000 Rp 365.000
Kartu harga pokok pesanan #103
Pesanan #103
11
januari 20.000 55.000 27.500 102.000
Pesanan #104
Pesanan yang dapat diseleaikan oleh PT Eliona dalam bulan januari 20X1 adalah sebagai berikut:
Jumlah Rp 1.197.000
Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut dicatat sebagai berikut:
Persedian Rp 1.197.000
12
Barang dalam proses-biaya biaya overhead pabrik var. 323.000
Jurnal tersebut dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai diproduksi berikut ini:
Pencatatan penutupan rekening biaya overhead pabrik variable yang dibebankan dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:
Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik tersebut ditutup ke
rekening harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut:
10
Pencatatn biaya komersial
Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Pesanan yang sekesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan dalam bulan januari
20X1 adalah sebagai berikut:
14
Jumlah Rp 867.500 Rp 1.400.000
Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:
Haraga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai berikut:
PT Eliona
Laporan rugi laba untuk bulan yang berakhir tanggal 31 januari 20X1
Biaya produksi:
1;
Biaya overhead pabrik variable 130.000
1;
Harga pokok produk yang diproduksi Rp 1.477.500
Biaya variable
Rp 1.054.500
Biaya konstribusi Rp 345.000
Biaya tetap
Dalam variabel costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok produk persatuan
1>
cara membagi total biaya produksi variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produk selama
periode yang sama.Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel tidak di bebankan kepada produk
berdasarkan tarif yang di tentukan di muka, namun dibebankan kepada produk menurut biaya yang
sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.
Rekening kontrol yang di gunakan untuk mencatat aliran biaya dalam metode variable costing dengan
menggunakan metode haraga pokok proses adalah:
Tetep
Karena variabel costing dengan harga pokok proses menghendaki biaya overhead pabrik
dibebeankan kepada produk menurut biaya overhead pabrik variabel
yang sesungguhnya selama periode akuntasi tertentu, tidak sebesar tarif yang di
18
tentukan di muka seperti halnya dengan metode harga pokok pesanan, makam akuntasi biaya prudoksi di
lakukan sebagai berikut:
1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenega kerja langsung, di
catat langsug pada saat terjadinya mendebit rekening barang
dalam proses yang bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi di catat dengan pertama kalimen debit
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.
3. Biaya overhead pabrik variabel dibebenkan kepada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya
terjadi dalam periode akuntasi tertentu dengan jumlah:
4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perlu di pisahkan di pisahkan
menurut berlaku biaya tersebut dalam hubunganya dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum yang sesungguhnya terjadi pertamakali di
catat ke dalam rekening kontrol biaya pemasaran atau biaya administrasi dan umum.
Biaya pemasaran variabel xx
Biaya pemasaran xx
14
Biaya administrasi & umum variabel xx
Aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode
harga pokok proses.
langsung
17
Contoh Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses
perusahaan yang berproduksi massa. Dalam contoh ini diperhitungkan pengaruh adanya persediaan produk
dalam proses terhadap penentuan harga pokok produksi
per satuan, dan metode costing yang dipakai adalah metode harga pokok rata-rata tertimbang.
Contoh 2
Data Produksi, Biaya Produksi, Biaya Nonproduksi, dan data penjualan bulan januari 20XI.
PT X
Januari 20XI
Dept. 1 Dept. 2
Data produksi:
20
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000kg
Biaya produksi:
Biaya nonproduksi:
25
Biaya pemasaran variable Rp 10200000
Data penjualan:
Rumus perhitungan harga pokok produksi variable per satuan produk departemen pertama
dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
22
biaya tenaga kerja langsung biaya tenaga kerja lang-
yang melekat pada produk + sung yang dikeluarkan
Langsung perunit =
Perhitungan biaya produksi variabel per satuan Departemen 1 bulan januari 20XI
bahan
baku
20
Biaya 1.200.000 1.200.000 30.975000 41300** 750
tebaga
kerja
• *(100%x35000)+ (100%x9000)=44000
• **(100%x35000)+ (70%x9000)=41300
Atas dasar perhitungan biaya persatuan produk Departemen 1 di atas tsb., dapat dihitung
harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke Departemen 2 dan harga
pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1 pada akhir bulan januari 20XI
seperti yang di sajikan atau ditampilkan dibawah ini:
Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses Departemen 1
24
BBB= 100%X9000 unitsxRp500 Rp 4.500.000
Rp 15.210.000
Laporan biaya produksi variabel Departemen pertama-Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang sbb.:
PT X
Januari 20XI
Data Produksi:
44.000kg
Jumlah produk yang dihasilkan
Total Perunit
2;
Biaya bahan baku Rp22.000.000 Rp 500
Perhitungan Biaya
Rp15.210.000
2>
Rumus perhitungan biaya produksi Variabel per satuan produk yang dihasilkan oleh
departemen ke 2 dengan menggunakan Metode Harga pokok Rata-rata tertimbang:
(1) harga pokok produk = Produk dalam proses awal + Produk yang ditafsirkan
per unit yg di bawa dari departemen sebelumnya
Harga Pokok Produk Per Unit yang Ditambahkan Dalam Departemen Setelah Departemen Pertama
Biaya bahan baku yang me- + Biaya bahan baku yang
Lekat pada produk dalam dikeluarkan dalam pe-
Proses awal riode sekarang
per unit
Unit ekuivalen biaya bahan baku
28
Proses awal riode sekarang
per unit
(5) Total biayaproduksi variabel = (1) + (2) +(3) + (4) + (5) per
satuan
Elemen biaya Yang melekat Yang ditambah Total Biaya Unit Biaya
Pada produk kan dalam ekoivaluas per
Dlm proses periode skrg i satuan
24
(1) (2) (3) (2)+(3) (5) (4):
(4) (5)
(6)
24
Harga pokok yang Rp 11.150.000 Rp77.000.000 Rp88.150.000 41.000* Rp2.150
Berasal dr Dept. 1
Variabel
* (100%x38000)+(100%x3000)=41000
** (100%x38000)+(40%x3000)=39200
*** (100%x38000)+(80%x3000)=40400
Harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses Departemen 2
10.500.000
27
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dlm Dept.2 Rp 174.850.000
Laporan biaya produksi departemen 2 Bulan Januari 20XI, dengan menggunakan metode
Harga Pokok Rata-rata Tertimbanng:
PT Risa Rimendi
Data Produksi
Total Per Kg
Perhitungan Biaya
30
38000 units @ Rp 4325 Rp 164.350.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
10.500.000
Akuntansi biaya produksidan biaya nonproduksi dalam metode variable costing dibagi
menjadi tahap berikut:
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama pada
akhir periode.
35
Pemakaian bahan baku selama bulan januari sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja di departemen produksi dalam bulan januari 20X1 dijurnal sebagai berikut:
Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat oleh
PT X dengan jurnal sebagai berikut:
Pembagian biaya overhead pabrik menurut perilakunya dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
32
Biaya overhead pabrik sesungguhnya dept. 1 Rp 59.315.000
Pencatatan harga pokok produk jadi departemen pertama yang ditransfer ke dalam
departemen berikutnya
Haraga pokok produksi jadi departemen 1 yang ditransfer ke departemen 2dalam bulan
januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen pertama pada akhir periode
Haraga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 1 pada akhir bulan januari 20X1
dicatat sebagai berikut:
33
Harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai
berikut:
Pencatatan harga pokok produk dalam proses di departemen setelah pertama pada akhir
periode
Haraga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 2 pada akhir bulan januari 20X1
dicatat sebagai berikut:
Hasil penjualan produk selama bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut: Piutang Rp
240.000.000
Harga pokok produk yang dijual dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut: Harga
34
Pesedian produk jadi Rp 129.750.000
Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal sebagai
berikut:
Jurnal-jurnal tersebut diatas diposting dalam rekening-rekening yang bersangkutan dalam buku
besar, maka aliran biaya dapat dilihat sebagai berikut:
3;
20.000 Trsf 17.500 77.000 6.450
34.600
SA Rp 15.210 Rp 240.000
3>
Persediaan produk dalam proses Hasil penjualan
3>
10.500
Rp 25.710
Piutang
Rp 240.000
Rp 15.000
Rp 7.000
RRp 19.000 Rp 19.000
Rp 12.000
PT X
38
Laporan rugi laba untuk bulan yang berkhir tanggal 31 januari 20X1
38
Hasil penjualan 30.000kg x Rp 8.000 Rp 240.000.000
Biaya variabel
Departemen 1 Rp 4.920.000
Departemen 2 16.442.000
Jumlah Rp 21.362.000
Biaya produksi:
Rp 190.060.000
34
Laba kontribusi Rp 93.050.000
Biaya tetap:
37
BAB III
PENUTUP
37
1. KESIMPULAN
Biaya produksi dikumpulkan dengan salah satu dari dua metode pengumpulan
biaya produksi: metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Dalam
metode harga pokok pesanan, harga pokok produk dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi, sehingga biaya Overhead pabrik harus dibebankan kepada produk atas
dasar tarif yang ditentukan dimuka. Dalam metode harga pokok proses, harga pokok
produk ditentukan setiap akhir periode, sehingga biaya Overhead pabrik dapat
dibebankan pada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode
akuntansi yang bersangkutan.
Variable costing menggolongkan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik yang diperhitungkan
kedalam harga pokok produk hanya yang berperilaku variable saja. Biaya overhead
pabrik yang berperilaku tetap tidak diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk,
namun diperlakukan sebagai biaya periode. Oleh karena itu, variable costing dengan
metode harga pokok pesanan, membebankan biaya overhead pabrik variable kepada
pesanan dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat dalam rekening biaya
overhead pabrik sesungguhnya pada saat terjadinya, untuk selanjutnya pada akhir
periode akuntansi dianalisis kedalam biaya overhead pabrik tetap dan
biaya overhead pabrik variable. Analisis biaya overhead pabrik menurut perilakunya
ini dimaksudkan untuk menentukan biaya overhead pabrik variable yang lebih atau
kurang dibebankan kepada produk.
Variable costing dengan menggunakan metode harga pokok proses membebankan
biaya overhead pabrik variable sesungguhnya kepada produk. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat dengan rekening biaya overhead pabrik
sesunggguhnya pada saat terjadinya, untuk selanjutnya pada akhir periode akuntansi
dianalisis kedalam biaya overhead
40
pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variable. Analisis biaya overhead pabrik
menurut perilakunya ini dimaksudkan untuk menentukan biaya overhead pabrik
variable yang dibebankan kepada produk.
DAFTAR PUSTAKA
41
Carter k.william.Akuntansi Biaya.buku 1 edisi 14.Salemba Empat:Jakarta
42