Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS BIAYA MENURUT VARIABEL COSTING

Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS

Mata Kuliah : Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu : Novemy Triyandari N., SE., M.M

Disusun Oleh :

1. Maulina Rizky (1952100004)


2. Henda Dita Herlaningsih (1952100029)
3. Ahmat Hendrawan (1952100025)
4. Chusnul Chotimah (1952100036)
5. Nila Sari Seftiana (1952100042)

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

TAHUN AJARAN 2021/2022


LATAR BELAKANG

Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir
sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi,
teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Seperti ilmu-ilmu
lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia.
Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan
tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya
hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan
hingga sekarang.

Dalam bidang akuntansi terdapat beberapa lingkup akuntansi sebagai suatu disiplin ilmu
seperti, Akuntansi keuangan, Akuntansi manajemen, Akuntansi biaya, Akuntansi pemerintahan,
Akuntansi non pemerintahan, Akuntansi pasar modal, Akuntansi perpajakan, dll. Dalam laporan
ini akan dibahas lebih dalam tentang Akuntansi Biaya.

Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya. Akuntansi biaya ini diperlukan
untuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal perusahaan seperti investor ataupun kreditur,
serta pihak internal (manajemen) perusahaan itu sendiri. Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh
setiap perusahaan, karena data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting
digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan
datang.

Tujuan laporan ini untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana perusahaan


mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan akuntansi biaya di dalam perusahaan. Seperti
halnya kasus yang kami analisis mengenai “Analisis Biaya Menurut Variabel costing untuk
Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus”.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian mengenai penerapan akuntansi biaya pada


perusaan dapat dirumuskan beberapa masalah berikut ini :

1. Apa yang dimaksud Akuntansi Biaya?


2. Apakah Fungsi dan Tujuan dari Akuntansi Biaya?
3. Apa saja penggolongan biaya dalam akuntansi biaya?
4. Bagaimanakah Siklus Akuntansi Biaya?
5. Bagaimana Penerapan Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur?
PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud Akuntansi Biaya?
Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.

2. Apakah Fungsi dan Tujuan dari Akuntansi Biaya?


Fungsi akuntansi biaya :

 Merencanakan dan mengendalikan biaya. Dengan kata lain, dengan adanya akuntansi
biaya, maka semua yang diperlukan dalam proses perencanaan bisa berjalan dengan baik
sehingga setiap biaya dapat dikendalikan.

 Memonitor data supaya tidak terjadi penyimpangan atau selisih antara perencanaan awal
dengan biaya sesungguhnya (yang terjadi di lapangan). Seandainya ini terjadi, maka
pihak manajemen akan melakukan analisis terhadap hal tersebut sebagai bentuk
pengendalian.

 Menjadi sumber referensi bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Sebagai
contoh, dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk memutuskan berapa harga jual produk
dan jasa yang dihasilkan.

 Menentukan HPP atau harga pokok produk atau jasa secara teliti dan tepat karena sudah
tersedia berbagai informasi yang dibutuhkan dalam melakukan perhitungan. Ini sangat
penting agar konsumen tidak merasa bahwa harga yang dipatok terlalu tinggi.
Perhitungan ini didapatkan dengan cara mencatat dan mengklasifikasikan semua
komponen biaya yang berkaitan dengan proses produksi.

 Sebagai bahan informasi yang berkaitan seluruh biaya atau pengeluaran yang dilakukan
perusahaan.

 Untuk memberikan analisis yang akurat terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam aktivitas
operasional.

 Untuk mengetahui berapa tingkat keuntungan untuk setiap produk sehingga bisa
menganalisis bagaimana caranya untuk meningkatkan keuntungan.

Tujuan akuntansi biaya :

 Menentukan HPP, yaitu dengan mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas biaya-


biaya dalam proses pembuatan produk.
 Memberikan informasi terkait biaya untuk kepentingan manajemen perusahaan, yaitu
biaya sebagai ukuran untuk efisiensi.
 Sebagai alat perencanaan, yaitu alat perencanaan dalam bisnis yang berkaitan dengan
penghasilan dan biaya. Dengan adanya perencanaan biaya tersebut, maka itu akan
mempermudah manajemen perusahaan dalam melakukan pengendalian biaya.
 Untuk pengendalian biaya, yaitu dengan membandingkan biaya mana yang seharusnya
dikeluarkan untuk keperluan produksi dan biaya mana yang sesungguhnya terjadi.
 Untuk memperkenalkan berbagai metode, yaitu bertujuan untuk menyesuaikan suatu
kepentingan yang dibutuhkan dengan hasil yang efisien dan efektif.
 Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan, yaitu digunakan sebagai alat bagi
manajemen untuk mengawasi dan merekam transaksi biaya secara terstruktur dan
sistematis serta menyediakan sumber informasi biaya untuk suatu metode pelaporan
biaya.

3. Apa saja penggolongan biaya dalam akuntansi biaya?

Penggolongan Biaya
1. Berdasar Fungsi Pokok Perusahaan

BIAYA

BIAYA PRODUKSI BIAYA NON PRODUKSI

Biaya Tenaka Biaya Biaya Biaya Adm &


Biaya Bahan
Kerja Overhead Pemasaran Umum
Baku
Langsung Pabrik
2. Berdasar Perilaku Biaya

BIAYA

Biaya Variabel Biaya Tetap

Biaya Produksi Biaya Non Biaya Non Produksi


Produksi Biaya Produksi

BBB BOP
B. B. Adm BOP B. B. Adm
Pemasaran Pemasaran
BTKL

3. Berdasar Hubungannya dengan Produk

BIAYA

Biaya Produk Biaya Periode

Biaya Produk merupakan biaya yang melekat dengan produk yang laku dijual dan
tidak berhubungan dengan waktu pengeluaran biaya.
Biaya Periode merupakan akumulasi biaya tertentu pada periode tertentu pula.

4. Berdasar Pertanggungjawaban

BIAYA

Biaya Terkendali Biaya Tidak Terkendali


3. Berdasar Hubungannya dengan Masa Manfaat

BIAYA

Biaya Pengeluaran Modal Biaya Pengeluaran Penghasilan


(capital expenditure) (revenue expenditure)

Biaya Pengeluaran Modal merupakan biaya yang masa manfaatnya dapat dirasakan
lebih dari 1 tahun.

Biaya Pengeluaran Penghasilan merupakan biaya yang dikeluarkan dan masa


manfaatnya kurang dari 1 tahun atau berjangka pendek.
4. Bagaimanakah Siklus Akuntansi Biaya?

Siklus akuntansi biaya adalah sebuah proses pencatatan secara mendetail dari
awal hingga akhir untuk mendapatkan biaya keseluruhan secara lengkap dan terperinci.
Suatu siklus akuntansi tentu juga bergantung pada jenis usaha atau bisnis itu sendiri.
Apakah jenis usahanya adalah manufaktur? Apakah distribusi? Apakah perusahaan jasa?
Setiap perusahaan memiliki siklus yang berbeda.

Seperti dibawah ini merupakan tahapan siklus akuntansi perusahaaan manufaktur.

 Siklus Pembuatan Produk

Pembelian dan
penyimpanan
bahan baku

Pengolahan
bahan bakub
menjadi
produk jadi

Penyimpanan
produk jadi
dalam gudang
 Siklus Akuntansi Biaya

Penentuan
harga pokok
bahan baku
yang dibeli

Penentuan Penentuan Penentuan


harga pokok harga pokok harga pokok
bahan baku bahan baku bahan baku
yang dipakai yang dipakai yang dipakai

Pengumpulan
biaya produksi

Penentuan
harga
pokok
produk
yang jadi

5. Bagaimana Penerapan Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur?

Biaya bahan baku

Biaya yang timbulkarena adanya pemakaian bahan baku / bahan mentah dalam proses
memproduksi barang / produk

BTKL ( biaya tenaga kerja langsung )

Biaya yang timbul karena pemakain tenaga kerja yang digunakan untuk mengolah /
memproduksi barang. Jadi , gaji untuk membayar tenaga kerja ini disebut BTKL

BOP ( biaya overhead pabrik )


Biaya yang timbul karena pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa mesin, alat, tempat
keja dan kemudahan lainnya.

Yang termasuk dalam BOP adalah :

1. Bahan penolong

2. BTKTL ( biaya tenaga kerja tidak langsung )

3. Beban listrik pabrik

4. Biaya operasional pabrik

Selain ketiga komponen diatas, terdapat biaya komersial. Biaya komersial adalah biaya yang
timbul diluar dari kegiatan produksi seperti biaya pemasaran dan biaya admin dan umum

Dasar-dasar penjurnalan pada siklus akuntansi biaya

a. Mencatat pembelian bahan baku

Persediaan bahan baku Rpxxx

Kas/Hutang dagang Rpxxx

b. Mencatat pemakaian bahan baku

Barang Dalam Proses-BBB Rpxxx

Persediaan bahan baku Rpxxx

c. Mencatat Biaya Upah dan Gaji

Gaji dan upah Rpxxx

Hutang gaji dan upah Rpxxx

d. Mencatat pemakaian Gaji dan Upah

Barang Dalam Proses-BTKL Rpxxx

Gaji dan Upah Rpxxx

e. Mencatat Penggunaan BOP


Biaya Overhead Pabr ik Rpxxx

Berbagai rek.di kredit Rpxxx

f. Mencatat BOP dibebankan dalam produksi

Barang Dalam Proses-BOP Rpxxx

BOP dibebankan Rpxxx

g. Mencatat pemindahan BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya

BOP dibebankan Rpxxx

BOP sesungguhnya Rpxxx

h. Mencatat Produk Selesai

Persediaan Produk Selesai Rpxxx

BDP-BBB Rpxxx

BDP-BTKL Rpxxx

BDP-BOP Rpxxx

i. Mencatat Produk dalam Proses (Akhir)

Persediaan Produk dalam proses Rpxxx

BDP-BBB Rpxxx

BDP-BTKL Rpxxx

BDP-BOP Rpxxx

j. Mencatat Harga Pokok Produk selesai dijual

Harga Pokok Produk Selesai Rpxxx

Persediaan Produk Selesai Rpxxx

k. Mencatat Hasil Penjualan

Piutang Dagang/ Kas Rpxxx


Penjualan Rpxxx

Dalam melakukan pengambilan keputusan mengenai menerima atau menolak


pesanan khusus, perusahaan kue bangket Tokin belum memiliki perhitungan yang khusus.
Perhitungan yang perusahaan lakukan hanya secara manual dengan memperhitungkan semua
biaya yang dikeluarkan saat proses produksi maupun non produksi dan membandingkan dengan
jumlah kue yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dari perhitungan inilah dapat ditentukan
harga jual untuk setiap bungkus kue bangket.

Dalam proses produksi kue bangket, biaya yang dikeluarkan perusahaan yaitu untuk biaya bahan
baku Rp. 213.720.000, biaya tenaga kerja langsung Rp. 90.000.000, biaya overhead pabrik Rp.
65.094.450, biaya penjualan Rp.12.614.00 dan biaya administrasi/umum Rp. 40.969.855. Selama
tahun 2017, perusahaan memproduksi kue bangket sesuai dengan pesanan yang ada. Berdasarkan
data yang diperoleh dapat disajikan kapasitas produksi dan realisasi penjualan kue bangket tokin
yaitu

Tabel 1 :Kapasitas Produksi dan Realisasi Pejualan Kue Bangket Bulan Januari S/D Bulan Desember
2017

Bulan Kapasitas Produksi (Bungkus Relasi Produksi dan Penjuala


(Bungkus)
Januari 2.500 2.500
Februari 3.000 3.000
Maret 3.500 3.000
April 3.500 3.000
Mei 4.000 3.500
Juni 4.000 3.750
Juli 4.500 4.000
Agustus 4.500 4.000
September 4.000 4.000
Oktober 7.000 5.500
November 9.000 6.750
Desember 8.000 5.000
Total 1 tahun 58.000 48.000

Sumber : Perusahaan Kue Bangket Tokin

Dari tabel 1 kapasitas produksi kue bangket untuk bulan Januari s/d bulan Desember tahun 2017
yaitu 58.000 bungkus, sedangkan jumlah realisasi produksi dan penjualan kue bangket sebesar
48.000 bungkus. Selanjutnya dari hasil pemisahan biaya semi variabel maka akan disajikan
kalkulasi biaya setelah dilakukan pemisahan biaya semi variabel yang dapat dilihat melalui tabel
berikut ini:

Tabel 2 : Klasifikasi Biaya Setelah Dilakukan Pemisahan Biaya Semi Variabel

Keterangan Jenis biaya


Biaya tetap Biaya variabel Total biaya (Rp)
A. Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Dan Pembantu

- Biaya Bahan Baku Dan Pembantu - 213.720.000 213.720.000


2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

- Biaya Tenaga Kerja Langsung - 90.000.000 90.000.000


3. Biaya Overhead Pabrik

- Biaya Bahan Penolong 30.106.000 30.106.000


- Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 4.730.000 - 4.730.000
Biaya Reparasi Dan Pemeliharaan 10.100.760 6.193.240 16.294.000
Pabrik

Biaya Listrik
1.270.790 6.453.660 7.724.450
- Biaya Transportasi 6.240.000 - 6.240.000
Total Biaya Produksi (1+2+3) 22.341.550 346.472.900 368.814.450
B. Biaya Non Produksi

1. Biaya Penjualan

- Biaya Promosi Penjualan 2.734.000 - 2.734.000


- Biaya Pengiriman 9.880.000 9.880.000
Jumlah Biaya Penjualan 2.734.000 9.880.000 12.614.000

2. Biaya Administrasi/Umum

- Biaya Telepon 4.010.860 309,140 4.320.000


- Biaya Listrik 1.865.335 1.562.520 3.427.855
- Biaya Alat Tulis Kantor 1.500.000 - 1.500.000
- Pajak 250.000 - 250.000
- Sumbangan Dan Donatur 3.500.000 - 3.500.000
- Biaya Bank 27.972.000 - 27.972.000
Jumlah Biaya 39.098.195 1.871.660 40.969.855
Administrasi/Umum
Total Biaya Non Produksi (1+2) 41.832.195 11.751.660 53.583.855
Total Biaya (A+B) 64.173.745 358.224.560 422.398.305
Biaya Variabel per Bungkus 64.173.745 6.176,28
Sumber : Hasil Olahan Data

Dari tabel 2 yakni data biaya setelah dilakukan pemisahan biaya semi variabel,menunjukkan
bahwa total biaya tetap Rp. 64.173.745 dan total biaya variable Rp. 358.224.560. Kemudian,
berdasarkan data penjualan produk kue bangket menurut jenis rasa menunjukkan bahwa data
penjualan kue bangket untuk jenis rasa gula merah sebesar 23.691 bungkus atau Rp. 355.365.000
dan untuk rasa gula putih sebesar 24.309 bungkus atau Rp. 364.635.000. sehingga total penjualan
produk kue bangket sebesar 48.000 bungkus atau sebesar Rp. 720.000.000. Dengan demikian
untuk perhitungan laba rugi berdasarkan pendekatan variabel costing besarnya laba bersih
sebelum pajak sebesar Rp. 300.190.805,-.

Dalam menganalisis keputusan menerima atau menolak pesanan khusus maka digunakan analisis
differensial sebagai alat pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Dari
data penawaran kue bangket yang diperoleh dari Perusahaan, bahwa perusahaan menerima
pesanan khusus dari RM. Setia Amurang dengan jumlah 650 bungkus dengan pendapatan
Diferensial Rp. 7,150.000, dan dari Toko oleh-oleh bali 1250 bungkus dengan pendapatan
Diferensial Rp. 12.500.000. Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas maka untuk biaya
variabel perbungkus yaitu Rp. 358.224.560 : 58.000 = Rp. 6.176,28.

Dari pendapatan diferensial yang didapat oleh perusahaan, maka selanjutnya akan disajikan
analisis differensial dengan dan tanpa pesanan khusus dari RM. Setia Amurang dan toko oleh-
oleh bali yang akan menjadi tolak ukur apakah pesanan khusus diterima atau ditolak.

Tabel 3 : Analisis Diferensial Dengan Dan Tanpa Pesanan Khusus Dari RM. Setia
Amurang

Keterangan Tanpa pesanan khusus Pesanan Khusus Beda


Pendapatan diferensial 720.000.000 720.000.000
Pesanan khusus 7.150.000
Jumlah pendapatan 720.000.000 727.150.000 7.150.000
diferensial

Biaya variable 358.224.560 358.224.560


(tanpa pesanan khusus)
Biaya Variabel 4.014.582
(dengan pesanan khusus)
Jumlah biaya variable 358.224.560 362.239.142 4.014.582
Kontribusi margin 361.775.440 364.910.858 3.135.418
Biaya tetap 64.173.745 64.173.745
Laba sebelum pajak 297.601.695 300.737.113 3.135.418

Sumber : Hasil Olahan Data

Dari analisis biaya diferensial pada Tabel 3 dalam menerima atau menolak pesanan khusus pada
maka laba bersih sebelum pajak tanpa pesanan khusus sebesar Rp. 297.601.695 sedangkan laba
bersih setelah pesanan khusus sebesar Rp. 300.737.113 sehingga terdapat laba diferensial sebesar
Rp. 3.135.418 Dengan demikian maka pesanan khusus RM. Setia Amurang bisa diterima sebab
dapat memperoleh laba. Selanjutnya akan disajikan analisis diferensial dalam menerima atau
menolak pesanan dari toko oleh-oleh bali yang dapat disajikan pada tabel 4 yaitu sebagai berikut
:

Tabel 4 : Analisis Diferensial Dengan Dan Tanpa Pesanan Khusus Toko Oleh-Oleh Bali

Keterangan Tanpa pesanan khusus Pesanan Khusus Beda


Pendapatan diferensial 720.000.000 720.000.000
Pesanan khusus 12.500.000
Jumlah pendapatan 720.000.000 732.500.000 7.150.000
diferensial

Biaya variable 358.224.560 358.224.560


(tanpa pesanan khusus)
Biaya Variabel 7.720.350
(dengan pesanan khusus)
Jumlah biaya variable 358.224.560 365.944.910 7.720.350
Kontribusi margin 361.775.440 366.555.090 4.779.650
Biaya tetap 64.173.745 64.173.745
Laba sebelum pajak 297.601.695 302.381.345 4.779.650

Sumber : Hasil Olahan Data

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4 diketahui laba bersih sebelum pajak tanpa pesanan
khusus sebesar Rp. 297.601.695, sedangkan laba bersih setelah pesanan khusus sebesar Rp.
302.381.345 sehingga terdapat laba diferensial sebesar Rp. 4.779.650.

Pembahasan

Berdasarkan hasil olahan data yang sudah dilakukan, pada table 2 diketahui bahwa total biaya
produksi untuk pembuatan kue bangket tahun 2017 yakni Rp. 368.814.450 dan untuk biaya non
produksi Rp. 53.583.855 dengan biaya variable perbungkus Rp. 6.176,28. Kemudian dari data
penjualan kue bangket menurut jenis rasa total pendapatan perusahaan untuk 48.000 bungkus
yaitu Rp. 720.000.000.

Perusahaan Kue Bangket Tokin adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang
menghasilkan produk kue bangket, sehingga dalam menjalankan kegiatan produksi perusahaan
perlu menggunakan metode penentuan harga pokok produksi, sebab kesalahan dalam penentuan
harga pokok produksi akan mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan semakin tidak
optimal, dan dalam penelitian ini perhitungan harga pokok produksi yang digunakan adalah
metode variable costing.

Berdasarkan hasil analisis biaya dengan pendekatan variabel costing dan kaitannya dengan
laporan laba rugi maka upaya yang dilakukan adalah pengambilan keputusan antara menerima
atau menolak pesanan khusus. Dari hasil analisis yang menggunakan analisis biaya diferensial
untuk perhitungan pemesanan khusus yang diterima perusahaan baik dari RM. Setia Amurang
maupun toko Oleh-oleh Bali, dari total pesanan sebanyak 1.900 bungkus, meskipun dengan
penawaran harga yang berbeda-beda dengan 1.250 bungkus Rp.

10.000 dan dan 650 bungkus Rp. 11.000 ternyata memberikan keuntungan bagi perusahaan
sebesar Rp. 7.915.068 yang menunjukkan bahwa pesanan khusus dapat diterima. Ini sesuai
dengan kriteria menerima atau menolak pesanan khusus yang dikemukan oleh Samryn (2012),
bahwa jika pendapatan tambahan lebih besar dari biaya tambahan maka pesanan khusus dapat
diterima, dan sebaliknya jika pendapatan tambahan lebih kecil dari biaya tambahan maka
pesanan khusus ditolak. Dalam hal ini, berdasarkan hasil yang diperoleh sejalan dengan teori
yang melandasi pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus yang dihadapi
oleh perusahaan kue bangket Tokin.
PENUTUP

KESIMPULAN

Perusahaan Kue Bangket Tokin merupakan salah satu contoh perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur sebagaimana dalam menjalankan kegiatan operasinya perusahaan perlu
menggunakan metode penentuan harga pokok produksi dimana akan mempengaruhi hasil output
laba yang dihasilkan perusahaan.

Perhitungan harga pokok produksi perusahaan menggunakan metode variable costing


untuk enentuan menerima atau menolak pesanan khusus. Bahwa pada akhirnya perusahaan
menerima pesanan khusus karena pendapatan tambahan lebih besar dari biaya tambahan.

SARAN

Saran dari kami kepada penulis agar menjabarkan terkait perhitungan laba perusahaan dan juga
menambahkan analisis masing-masing biaya (jurnal yang digunakan untuk catatan keuangan
perusahaan).

Jurnal Administrasi Bisnis 1


Daftar Pustaka

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-akuntansi-biaya-fungsi-dan-klasifikasinya/

https://www.edusaham.com/2019/06/pengertian-akuntansi-biaya.html

https://www.academia.edu/8831868/SOAL_DAN_JAWABAN_AKUNTANSI_BIAYA_
1

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309680/pendidikan/Bab+1+Man+Biaya_INTRODU
CTION.pdf

Jurnal Administrasi Bisnis 2


Lampiran Artikel

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima

Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Oleh :

Artika Kartini Pongantung

W. S Manoppo

J. Mangindaan

Abstract. The purpose of this study is (1) To know the elements of cost calculated in the
variable cost component (2) To know how the calculation of cost analysis according to the
costing variables for decision making accept or reject the special order and (3) Whether the
application of such calculations can affect the increase in corporate profits. This research
uses quantitative descriptive analysis method. The data sought in this study is a special
production order production report which will be used for decision making accept or reject
special order obtained based on interview result and observation . Based on the calculatin of
cost analysis according to variable costing for decision making accept or reject special order,
the variable cost the production of cake is Rp. 358.224.560 and for a fixed cost is Rp.

422.398.305. And the result of the analysis on the use of variable costing in relation to
differential cost analysis to accept or reject the special orders, from RM. Setia Amurang and
bali souvenir, total profit of Rp. 7.915.068. The shows that from the alternatives used can
provide benefits for the company, when receiving special order. The leader of the tokin cake
cooking company, should receive a special order with the cost request by thr subscriber and
consider the revenue and the differential cost to generate profit contribution.

Keywords: Variable Costing, Decision Making, Special Order

Jurnal Administrasi Bisnis 3


PENDAHULUAN peningkatan, dengan makin banyaknya
permintaan konsumen dengan produk kue
Perkembangan Globalisasi pada bagea yang dihasilkan oleh perusahaan.
bidang ekonomi menuntut setiap Berdasarkan data yang diperoleh dari
perusahaan untuk dapat terus berinovasi perusahaan Kue Bangket Tokin tahun
dalam memasarkan produk yang ada agar 2017, produksi maksimal yang
dapat mencapai laba yang ditargetkan. sebenarnya harus dihasilkan perusahaan
Dan salah satu cara untuk mencapai laba kue Bangket Tokin sebanyak 58.000
yaitu dengan mengefisiensikan biaya bungkus, tetapi yang dihasilkan hanya
produksi dan memanfaatkan kapasitas sebanyak 48.000 bungkus. Dilihat dari
produksi yang masih bisa di manfaatkan kapasitas yang terealisasi sebanyak 48.000
atau kapasitas menganggur. Kapasitas bungkus, maka terdapat kapasitas yang
Menganggur merupakan salah satu masih bisa dimanfaatkan atau kapasitas
masalah yang dialami pihak manajemen menganggur. Akan tetapi dari kapasitas
dalam pengambilan keputusan non rutin yang menganggur ini perusahaan masih
yang berkaitan dengan pesanan khusus. ragu untuk melakukan pengambilan
Menurut Samryn, Pesanan khusus keputusan apakah harus menerima atau
(special order) adalah pesanan yang menolak pesanan khusus tersebut.
diterima perusahaan di luar
Dengan demikian perusahaan
pesanan regular atau pesanan diluar membutuhkan informasi manajemen untuk
dari produksi yang biasa perusahaan menentukan pilihan pesanan khusus
produksi tersebut sebaiknya diterima atau ditolak.
Dalam mengefisiensikan biaya Oleh karena itu, agar manajer tidak salah
produksi sangat memerlukan harga pokok mengambil keputusan, manajer harus
produksi untuk memperhitungkan biaya menghitung berapa biaya diferensial yang
yang nantinya akan dikeluarkan dalam terjadi dan laba diferensial yang diperoleh
proses produksi pesanan khusus dengan apabila suatu pesanan diambil.
tepat. Dan salah satu metode yang dapat Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis
digunakan adalah variable costing. tertarik untuk melakukan penelitian
Menurut Salman (2016:30), variabel
PHQJHQDL ³$QDOLVLV %LD\D 0HQXUXW
costing yang juga dikenal dengan direct
Variabel costing untuk Pengambilan
costing adalah biaya yang jumlah totalnya Keputusan Menerima atau Menolak
berubah secara proporsional sesuai dengan
volume kegiatan atau produksi dan jumlah 3HVDQDQ .KXVXV´
biaya per unitnya tidak mengalami
perubahan.
TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan Kue Bangket Tokin
Pengambilan
merupakan perusahaan yang
Keputusan
bergerak
Setiap perusahaan ataupun
dibidang industry yang memproduksi kue. instansi
Perusahaan ini dalam menjalankan
aktivitas usahanya selalu mengalami pemerintah tidak akan pernah luput dari
masalah. Terutama masalah yang berkaitan
Jurnal Administrasi Bisnis 4
dengan pengelolaan manajemen. Hansen 2. Klasifikasi biaya dalam hubungannya
& Mowen (2011:64) menjelaskan dengan volume produksi
mengenai
3. Klasifikasi biaya dalam hubungannya
pengambilan keputusan taktis yaitu dengan periode akuntansi
pengambilan keputusan taktis terdiri atas
4. Klasifikasi biaya dalam hubungannya
pemilihan diantara berbagai alternatif
dengan suatu keputusan, tindakan, atau
dengan hasil yang langsung atau terbatas.
evaluasi
Tujuannya adalah memilih strategi
alternatif sehingga keunggulan bersaing
jangka panjang dapat tercapai. Harga Pokok Produksi
Pengambilan keputusan taktis harus
mendukung tujuan keseluruhan ini Harga Pokok Produksi mempunyai peranan
meskipun tujuan langsungnya berjangka penting dalam memantau biaya produksi
pendek (menerima satu pesanan khusus
agar biaya yang dikeluarkan dalam proses
untuk meningkatkan laba) atau berskala
produksi dapat di perhitungkan dengan
kecil (memproduksi sendiri daripada
tepat. Menurut Mursyidi (2008:29) Harga
membeli komponen).
pokok produksi adalah pembebanan unsur
biaya produksi terhadap produk yang
Pengertian dihasilkan dari suatu proses produksi, atau
Biaya bisa juga diartikan penentuan biaya yang
melekat pada produk jadi dan persediaan
Mursyidi (2008 : 14) menyatakan bahwa barang dalam proses.
:

³%LD\D GLDUWLNDQ VHEDJDL VXDWX Pengertian Variable Costing


pengorbanan yang dapat mengurangi kas
atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, Menurut Mulyadi (2009:122), variable
baik yang dapat dibebankan pada saat ini costing adalah metode penentuan harga
maupun pada saat yang akan dating pokok produksi yang hanya
memperhitungkan dan membebankan
biaya-biaya produksi yang
Klasifikasi berperilakusebagai variabel kedalam harga
Biaya pokok produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
Tujuan dari pengklasifikasian biaya adalah
dan overhead pabrik variabel. Peranan
untuk membantu pihak manajemen dalam
variabel costing dalam kegiatan
mengambil keputusan. Pengambilan
operasional perusahaan sangat penting
keputusan dapat dirasa tepat apabila
dalam memberikan informasi yang
innformasi tentang biaya diperoleh tepat
bermanfaat bagi manajemen perusahaan
pula. Menurut Carter dan Usry (2004:40),
untuk dapat digunakan dalam perencanaan
Berikut adalah klasifikasi-klasifikasi biaya
laba, pengendalian biaya tetap yang lebih
yaitu
baik, dan dalam pengambilan keputusan.
1. Klasifikasi biaya dalam
hubungannya dengan produk
Jurnal Administrasi Bisnis 5
Pengertian Biaya 2. Jika pendapatan tambahan lebih
Diferensial besar dari biaya tambahan, maka
pesanan khusus dapat diterima
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah biaya 3. Jika pendapatan tambahan lebih
diferensial. Biaya diferensial meliputi kecil, dari biaya tambahan, maka
semua biaya yang akan dikeluarkan akan pesanan khusus baiknya ditolak
terpengaruh oleh pengambilan keputusan.
Menurut Carter dan Usry (2006:310),
biaya diferensial adalah biaya yang harus
dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu
usulan proyek atau memperluas aktivitas METODE PENELITIAN
yang telah dilakukan dalam menentukan
tingkat diinginkannya dengan durasinya Penelitian ini menggunakan
tidak melebihi satu tahun. Manfaat analisis metode analisis deskriptif kuantitatif.
biaya diferensial dalam pengambilan Penelitian deskriptif adalah suatu
keputusan adalah sebagai berikut: penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk memberikan gambaran atau
1. Membeli atau membuat sendiri deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif (Danang Suprinyoto: 2013). Data
2. Mengurangi harga dari satu pesanan
yang dicari dalam penelitian ini adalah
khusus.
laporan biaya produksi pesanan khusus
3. Menerima atau menolak yang nantinya dipergunakan untuk
pesanan pengambilan keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus yang diperoleh
Pelanggan berdasarkan hasil wawancara dan
observasi dengan sumber data primer dan
4. Meningkatkan atau menghentikan
sekunder. Tempat pelaksanaan penelitian
produksi dari produk tertentu
adalalah di Perusahaan Kue Bangket
5. Menjual atau memproses lebih Tokin, Desa Tokin Baru, Jaga I (Satu),
lanjut suatu produk Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten
Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

Kriteria Variabel costing Dalam Adapun penelitian ini dilaksanakan selama


Menerima Atau Menolak Pesanan dua bulan yaitu dimulai bulan Febuari
Khusus sampai dengan Maret 2018

Menurut Samryn (2012) Kriteria Teknik analisis data yang


untuk digunakan oleh peneliti adalah metode
menerima atau menolak pesanan khusus Analisis deskriptif kuantitatif dengan tahap
menurut variabel costing yaitu, analisis data peneltian ini yaitu, analisis
kalkulasi biaya produksi dengan
1. Jika dalam kegiatan produksi memisahkan biaya semi variable ke dalam
terdapat kapasitas yang menganggur biaya tetap dan biaya variable
menggunakan metode regresi kuadrat
terkecil (Least square regression method)
Jurnal Administrasi Bisnis 6
dengan rumus : Y = a + bX, langsung Rp. 90.000.000, biaya overhead
menganalisis penerapan penentuan harga pabrik Rp. 65.094.450, biaya penjualan Rp.

12.614.00 dan biaya administrasi/umum


Rp. 40.969.855. Selama tahun 2017,
perusahaan memproduksi kue bangket
sesuai dengan pesanan yang ada.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat
disajikan kapasitas produksi dan realisasi
penjualan kue bangket tokin yaitu

Tabel 1 :Kapasitas Produksi dan Realisasi


Pejualan Kue Bangket Bulan
Januari S/D Bulan Desember

2017

Realisasi
pokok produksi dengan menggunakan Kapasitas Produksi
Produksi dan
metode variable costing, melakukan
pengambilan keputusan menerima atau Bulan (Bungkus) Penjualan

menolak pesanan khusus menggunakan (Bungkus)

analisis biaya diferensial , dengan asumsi : Januari 2.500 2.500


Harga jual > biaya variabel = pesanan Februari 3.000 3.000
khusus diterima dan apabila Harga jual <
biaya variabel = pesanan khusus ditolak Maret 3.500 3.000

April 3.500 3.000

Mei 4.000 3.500


HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Juni 4.000 3.750

Juli 4.500 4.000


Hasil Penelitian
Agustus 4.500 4.000
Dalam melakukan pengambilan
September 4.000 4.000
keputusan mengenai menerima atau
Oktober 7.000 5.500

November 9.000 6.750

Desember 8.000 5.000

Jurnal Administrasi Bisnis 7


menolak pesanan khusus, perusahaan kue Total 1 58.000 48.000
bangket Tokin belum memiliki perhitungan
tahun

yang khusus. Perhitungan yang perusahaan lakukan hanya secara manual dengan
memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan saat proses produksi maupun non produksi
dan membandingkan dengan jumlah kue yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dari
perhitungan inilah dapat ditentukan harga jual untuk setiap bungkus kue bangket.

Dalam proses produksi kue bangket, biaya yang dikeluarkan perusahaan yaitu untuk
biaya bahan baku Rp. 213.720.000, biaya tenaga kerja

Jurnal Administrasi Bisnis 8


Sumber : Perusahaan Kue Bangket Tokin

Dari tabel 1 kapasitas produksi kue bangket untuk bulan Januari s/d bulan Desember
tahun 2017 yaitu 58.000 bungkus, sedangkan jumlah realisasi produksi dan penjualan kue
bangket sebesar 48.000 bungkus. Selanjutnya dari hasil pemisahan biaya semi variabel maka
akan disajikan kalkulasi biaya setelah dilakukan pemisahan biaya semi variabel yang dapat
dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 2 : Klasifikasi Biaya Setelah Dilakukan Pemisahan Biaya Semi Variabel

Jenis Biaya

Keterangan Biaya Biaya Total biaya

Tetap Variabel (Rp)


A. Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Dan Pembantu


2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Biaya Bahan Baku Dan Pembantu
- 213.720.000 213.720.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung - 90.000.000 90.000.000
3. Biaya Overhead Pabrik

- Biaya Bahan Penolong 30.106.000- 30.106.000


- Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 4.730.000 4.730.000
- Biaya Reparasi Dan Pemeliharaan 10.100.760 6.193.240 16.294.000

Pabrik
-- Biaya Transportasi
Biaya Listrik 6.240.000 - 6.240.000
1.270.790 6.453.660 7.724.450

B.

1.

2.

Jurnal Administrasi Bisnis 9


Total Biaya Produksi (1+2+3) 22.341.550 346.472.900 368.814.450
Biaya Non Produksi
Biaya Penjualan

- Biaya Promosi Penjualan


2.734.000 - 2.734.000
- Biaya Pengiriman
Jumlah Biaya Penjualan 9.880.000 9.880.000
Biaya Administrasi/Umum
9.880.000 12.614.000
- Biaya Telepon 2.734.000

- Biaya Listrik

-Jumlah
Biaya Alat Tulis Kantor 309,140 4.320.000
Biaya Administrasi/Umum 39.098.195 1.871.660 40.969.855
Total Biaya Non Produksi (1+2) 41.832.195 11.751.660 53.583.855
Total Biaya (A+B) 64.173.745 358.224.560 422.398.305
Biaya Variabel per Bungkus 64.173.745 6.176,28
Sumber : Hasil Olahan Data

rasa gula putih sebesar 24.309 bungkus


Dari tabel 2 yakni data biaya setelah atau Rp. 364.635.000. sehingga total
dilakukan pemisahan biaya semi penjualan produk kue bangket sebesar
variabel,menunjukkan bahwa total biaya
48.000 bungkus atau sebesar Rp.
tetap Rp. 64.173.745 dan total biaya
variable Rp. 358.224.560. Kemudian, 720.000.000. Dengan demikian untuk
berdasarkan data penjualan produk kue perhitungan laba rugi berdasarkan
bangket menurut jenis rasa menunjukkan pendekatan variabel costing besarnya laba
bahwa data penjualan kue bangket untuk bersih sebelum pajak sebesar Rp.
jenis rasa gula merah sebesar 23.691
bungkus atau Rp. 355.365.000 dan untuk 300.190.805,-.

Dalam menganalisis keputusan Diferensial Rp. 12.500.000. Dalam


menerima atau menolak pesanan khusus kaitannya dengan uraian tersebut di atas
maka digunakan analisis differensial maka untuk biaya variabel perbungkus
sebagai alat pengambilan keputusan yaitu Rp. 358.224.560 : 58.000 = Rp.
menerima atau menolak pesanan khusus.
Dari data penawaran kue bangket yang 6.176,28.
diperoleh dari Perusahaan, bahwa Dari pendapatan diferensial yang
perusahaan menerima pesanan khusus dari didapat oleh perusahaan, maka selanjutnya
RM. Setia Amurang dengan jumlah 650 akan disajikan analisis differensial dengan
bungkus dengan pendapatan Diferensial dan tanpa pesanan khusus dari RM. Setia
Rp. 7,150.000, dan dari Toko oleh-oleh bali Amurang dan toko oleh-oleh bali yang
akan menjadi tolak ukur apakah pesanan
1250 bungkus dengan pendapatan
khusus diterima atau ditolak.

Tabel 3 : Analisis Diferensial Dengan Dan Tanpa Pesanan Khusus Dari RM. Setia

Amurang
Jurnal Administrasi Bisnis 1
0
Tanpa pesanan Pesanan
Keterangan
Beda
Khusus Khusus

Pendapatan diferensial 720.000.000 720.000.000


Pesanan khusus 7.150.000
Jumlah pendapatan 720.000.000 727.150.000 7.150.000
diferensial

Biaya
(tanpa variable
pesanan khusus) 358.224.560 358.224.560
Biaya Variabel 4.014.582
(dengan pesanan khusus)
Jumlah biaya variable 358.224.560 362.239.142 4.014.582
Kontribusi margin 361.775.440 364.910.858 3.135.418
Biaya tetap 64.173.745 64.173.745
Laba sebelum pajak 297.601.695 300.737.113 3.135.418
Sumber : Hasil Olahan Data

diferensial sebesar Rp. 3.135.418 Dengan


Dari analisis biaya diferensial pada demikian maka pesanan khusus RM. Setia
Tabel 3 dalam menerima atau menolak Amurang bisa diterima sebab dapat
pesanan khusus pada maka laba bersih memperoleh laba. Selanjutnya akan
sebelum pajak tanpa pesanan khusus disajikan analisis diferensial dalam
sebesar Rp. 297.601.695 sedangkan laba menerima atau menolak pesanan dari toko
bersih setelah pesanan khusus sebesar Rp. oleh-oleh bali yang dapat disajikan pada
tabel 4 yaitu sebagai berikut :
300.737.113 sehingga terdapat laba

Tabel 4 : Analisis Diferensial Dengan Dan Tanpa Pesanan Khusus Toko Oleh-Oleh Bali

Tanpa pesanan Pesanan


Keterangan
Beda
Khusus Khusus

Pendapatan diferensial 720.000.000 720.000.000


Pesanan khusus 12.500.000
Jumlah pendapatan 720.000.000 732.500.000 7.150.000
diferensial
Biaya
(tanpa variable
pesanan khusus) 358.224.560 358.224.560
Biaya Variabel 7.720.350
(dengan pesanan khusus)
Jumlah biaya variable 358.224.560 365.944.910 7.720.350
Kontribusi margin 361.775.440 366.555.090 4.779.650
Biaya tetap 64.173.745 64.173.745
Laba sebelum pajak 297.601.695 302.381.345 4.779.650
Jurnal Administrasi Bisnis 1
1
Sumber : Hasil Olahan Data

mengakibatkan laba yang diperoleh


Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4 perusahaan semakin tidak optimal, dan
diketahui laba bersih sebelum pajak tanpa dalam penelitian ini perhitungan harga
pesanan khusus sebesar Rp. 297.601.695, pokok produksi yang digunakan adalah
sedangkan laba bersih setelah pesanan metode variable costing.
khusus sebesar Rp. 302.381.345 sehingga Berdasarkan hasil analisis biaya
terdapat laba diferensial sebesar Rp. dengan pendekatan variabel costing dan
4.779.650. kaitannya dengan laporan laba rugi maka
upaya yang dilakukan adalah pengambilan
keputusan antara menerima atau menolak
pesanan khusus. Dari hasil analisis yang
Pembahasan
menggunakan analisis biaya diferensial
Berdasarkan hasil olahan data yang untuk perhitungan pemesanan khusus yang
sudah dilakukan, pada table 2 diketahui diterima perusahaan baik dari RM. Setia
bahwa total biaya produksi untuk Amurang maupun toko Oleh-oleh Bali, dari
pembuatan kue bangket tahun 2017 yakni total pesanan sebanyak 1.900 bungkus,
Rp. 368.814.450 dan untuk biaya non meskipun dengan penawaran harga yang
produksi Rp. 53.583.855 dengan biaya berbeda-beda dengan 1.250 bungkus Rp.
variable perbungkus Rp. 6.176,28.
10.000 dan dan 650 bungkus Rp. 11.000
Kemudian dari data penjualan kue bangket
ternyata memberikan keuntungan bagi
menurut jenis rasa total pendapatan
perusahaan sebesar Rp. 7.915.068 yang
perusahaan untuk 48.000 bungkus yaitu Rp.
menunjukkan bahwa pesanan khusus dapat
720.000.000. diterima. Ini sesuai dengan kriteria
menerima atau menolak pesanan khusus
Perusahaan Kue Bangket Tokin yang dikemukan oleh Samryn (2012),
adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahwa jika pendapatan tambahan lebih
industri yang menghasilkan produk kue besar dari biaya tambahan maka pesanan
bangket, sehingga dalam menjalankan khusus dapat diterima, dan sebaliknya jika
kegiatan produksi perusahaan perlu pendapatan tambahan lebih kecil dari biaya
menggunakan metode penentuan harga
pokok produksi, sebab kesalahan dalam
penentuan harga pokok produksi akan

tambahan maka pesanan khusus ditolak. KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam hal ini, berdasarkan hasil yang Kesimpulan
diperoleh sejalan dengan teori yang
Dari hasil analisis dan pembahasan
melandasi pengambilan keputusan
menerima atau menolak pesanan khusus mengenai penggunaan variabel costing
yang dihadapi oleh perusahaan kue bangket dalam pengambilan keputusan menerima
Tokin. atau menolak pesanan khusus maka dapat
disajikan beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut : 1) Berdasarkan penerapan
perhitungan analisis biaya menurut variabel
Jurnal Administrasi Bisnis 1
2
costing dalam pengambilan keputusan berikut : 1)Disarankan agar perusahaan
menerima atau menolak pesanan khusus, melakukan perhitungan analisis biaya
total biaya variabel untuk produksi kue dengan pendekatan metode variable costing
bangket yaitu Rp. 358.224.560 dan dalam menentukan menerima atau menolak
sehingga total keseluruhan biaya yaitu pesanan diluar pesanan normal atau yang
Rp.422..398.305 .2) Dari Hasil analisis disebut pesanan khusus. 2)Disarankan agar
biaya diferensial dalam pengambilan perusahaan kue bangket tokin
keputusan menerima atau menolak pesanan menggunakan analisis biaya diferensial
khusus dari RM. Setia Amurang dan Toko dalam pengambilan keputusan menerima
Oleh-oleh Bali total keuntungan yang atau menolak pesanan khusus. 3)
didapatkan oleh perusahaan adalah Rp. Disarankan agar perusahaan dapat
meningkatkan promosi dan penjualan lewat
7.915.068. 3) Dari .58.000 kapasitas kapasitas yang menganggur, karena akan
produksi yang di rencanakan perusahaan, memberikan keuntungan bagi perusahaan.
hanya 48.000 yang terealisasi. Ini
menunjukkan masih ada 10.000 kapasitas
yang menganggur yang dapat dimanfaatkan
perusahaan. Daftar Pustaka
Saran-saran Carter, W.K. Dan Usry, M.F. 2004.
Adapun saran-saran yang dapat Akuntansi Biaya. Buku 1, Edisi 13.
penulis berikan sehubungan dengan hasil Jakarta: Salemba Empat,
analisis dan pembahasan adalah sebagai
Carter, W.K. Dan Usry, M.F. 2006.

Akuntansi Biaya. Buku 2, Edisi 13.


Jakarta: Salemba Empat,

Hansen, D.R. and M.M. Mowen. 2011.

Akuntansi Manajerial (Manajerial

Accounting). Buku 2 Edisi 8. Jakarta

: Salemba Empat.

Mursyidi, 2008. Akuntansi Biaya. cetakan


pertama. Penerbit : Refika Aditama,
Bandung

Salman, R. Kautsar.2016. Akuntansi Biaya


Pendekatan Product Costing edisi
kedua. Surabaya. Penerbit: Indeks

Samryn. 2012. Akuntansi Manajemen :


Informasi Biaya Untuk
Mengendalikan Aktivitas Operasi

Jurnal Administrasi Bisnis 1


3
Dan Informasi. Edisi pertama. Jakarta : Kencana

Jurnal Administrasi Bisnis 1


4
Jurnal Administrasi Bisnis 1
5
Jurnal Administrasi Bisnis 1
6
Jurnal Administrasi Bisnis 1
7

Anda mungkin juga menyukai