Anda di halaman 1dari 3

Ivan Geovani S Lubis

185020300111030
Akuntansi Biaya

1. Perbedaan Activity Based Costing dengan Functional Based Costing adalah


 Definisi Activity Based Costing adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan
biaya ke produk atau jasa bedasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.
Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan
dilakukan oleh ativitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang
menyebabkan timbulnya biaya. Sedangkan Definisi Functional Based Costing adalah suatu teknik
perhitungan harga pokok produksi (HPP) yang dalam penelusuran biaya overheadnya hanya
menggunakan pemicu aktivitas berbasis unit atau volume keluaran yang diproduksi (unit-based
activity driver) dalam perhitungan harga pokoknya.
 Activity Based Costing Activity Based Costing adalah perhitungan biaya yang dimulai dari
penelusuran aktivitas-aktivitas dan kemudian memproduksi produk. Dengan kata lain Aktivity
Based Costing adalah proses sistem perhitungan biaya yang berfokus pada aktivitas-aktivitas
untuk menghasilkan produk.
Sedangkan Functional Based Costing dikenal juga dengan Tradisional Costing memperhitungkan
biaya produksi ke dalam kos produk. Biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum tidak
diperhitungkan kedalam kos produk, namun diperlakukan sebagai biaya usaha dan dikurangkan
langsung dari laba bruto untuk menghitung laba bersih usaha.

Metode Penentuan Harga Pokok Produk


Metode Activity Based Costing
Tradisional
Tujuan Inventory level Product Costing
Tahap desain, produksi, Tahap
Lingkup Tahap produksi
pengembangan
Biaya bahan baku, tenaga kerja
Fokus Biaya overhead
langsung
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang
Metode manual Komputer telekomunikasi
digunakan

Kelemahan Functional Based Costing adalah

 Oleh karena fokus biaya tradisional adalah hanya pada biaya produksi, biaya-biaya di luar
produksi seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang mulai signifikan jumlahnya
tidak mendapatkan perhatian yang memadai dari manajemen.
 Dalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara arbitrer kepada
harga pokok produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat atau
terjadinya distorsi penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak bisa diandalkan dalam
mengukur efisiensi dan produktivitas.
 Sistem akuntansi biaya tradisional untuk biaya overhead terlalu memusatkan pada distribusi dan
alokasi biaya overhead daripada berusaha keras untuk mengurangi pemborosan dengan
menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah.

Upaya perbaikan oleh FBC adalah

 Dengan analisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analisis yang lebih akurat
mengenai volume, yang dilakukan untuk mencari break even atas produk yang bervolume rendah.
 ABC dapat mengidentifikasi aktivitas yang memiliki nilai tambah
 ABC memberikan gambaran yang jelas mengenai penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan, terciptanya kepuasan pelanggan dan perusahaan mendapatkan laba atau mengalami
kerugian.
 ABC dapat menghilangkan atau mengurangi aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau yang
menyebabkan distorsi biaya.

2. Permasalahan tentang treatment terhadap BOP dalam perhitungan Biaya Produksi dengan menggunakan
metode FBC (tradisional) adalah sistem biaya tradisional memang memperhatikan biaya total perusahaan,
akan tetapi mereka mengabaikan “below the line expenses”, seperti penjualan, distribusi, riset, dan
pengembangan serta biaya administrasi. Biaya-biaya ini tidak dibebankan ke pasar, pelanggan, saluran
distribusi, atau bahkan produk yang berbeda. Banyak manajer yang percaya bahwa biaya-biaya ini adalah
tetap. Oleh sebab itu, biaya-biaya “below the line” ini diperlakukan secara sama dengan
mendistribusikannya kepada pelanggan.

3. Atas kesalahan treatment no. 2 tersebut, dampaknya terhadap perhitungan biaya produksi, HPP, dan harga
jual tersebut adalah Dikarenakan masing-masing produk menghasilkan biaya overhead pabrik yang
berbeda-beda maka saat menentukan harga pokok produksi barang biasanya akan tidak akurat, akan
terjadi distorsi atau kesalahan saat menentukan harga pokok produksi per unit barang.

4. Solusi yang ditawarkan ABC atas salah treatment BOP dengan pendekatan FBC adalah supaya tidak
terjadi distorsi penentuan harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi penggunaan sistem
penentuan harga pokok (costing) berbasis aktivitas (ABC) dengan harapan manajemen melakukan
analisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan ukuran kinerja yang lebih inovatif,
dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis.

5. Perbedaan antara penggunaan cost driver ABC dan FBC terhadap BOP adalah
Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver berdasarkan unit adalah biaya yang dalam metode tradisional
disebut sebagai biaya variabel.
Penentuan banyaknya cost driver yang dibutuhkan berdasarkan pada keakuratan laporan product cost
yang diinginkan dan kompleksitas komposisi output perusahaan. Semakin banyak cost driver yang
digunakan, laporan biaya produksi semakin akurat. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat keakuratan
yang diinginkan, semakin banyak cost driver yang dibutuhkan. Umumnya ABC menggunakan banyak
cost driver sedangkan FBC lebih sedikit atau bahkan satu cost driver sehingga metode ABC akan lebih
akurat dalam penentuan BOP yang dikeluarkan.
6. Apakah selamanya dan disegala kondisi yang dihadapi untuk perusahaan bahwa ABC menjadi lebih baik
dibanding FBC? Jelaskan!
Meskipun sistem Activity Based Costing memberikan dampak yang besar terhadap perusahaan terutama
dalam penentuan harga, tetapi ABC juga memiliki kekurangan yang harus diketahui, seperti Metode
untuk melakukan implementasi dan pengembangan Activity Based Costing terbilang mahal dan waktu
untuk implementasi ABC dari mulai hingga selesai membutuhkan waktu yang lama, biasanya lebih dari
satu tahun sampai bisa berhasil.
Contoh lain, ABC menghasilkan informasi biaya produk yang lebih dapat diandalkan tetapi tetap
merupakan sistem alokasi. Terutama untuk biaya pabrik, ABC memiliki sedikit atau malahan
tidak ada sama sekali keunggulan dibandingkan perhitungan biaya tradisional. Semua sistem
perhitungan biaya secara arbirter mengalokasikan biaya tingkat pabrik ke produk. Untuk lebih
lanjut lagi, di suatu tahun di mana volume rendah, baik ABC maupun perhitungan biaya
tradisional melaporkan biaya per unit yang lebih tinggi.
Sistem perhitungan biaya tradisional mudah diterapkan karena sistem ini lebih sederhana maka
lebih mudah dimengerti oleh pekerja sehingga mudah diterapkan. Memberikan laporan
manajemen dengan menunjukan biaya yang dikeluarkan. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, dan juga FBC memang lebih mudah diterapkan dan sesuai dengan pronsip
akuntansi yang berlaku umum, namun akuntansi tradisional membebankan semua biaya produksi
ke produk, bahkan biaya produksi yang tidak disebabkan oleh produk yang pada akhirnya
menyebabkan terdistorsinya biaya.
Dapat disimpulkan untuk masa sekarang yang lebih relevan untuk perusahaan adalah metode
ABC, walaupun dengan biaya dan waktu yang cukup banyak tetapi sesuai dengan hasil yang
diperoleh bila metode tersebut berhasil sedangkan metode FBC atau tradisional sudah terlalu
banyak tantangan yang tidak bisa diselesaikan oleh metode FBC contohnya distorsi biaya.

Anda mungkin juga menyukai