Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan mengapa biaya overhead pabrik tradisional kurang tepat dialokasikan ke produk?

Jawaban :

Sebab Penetapan kos dengan pendekatan tradisional hanya mengalokasikan kos produksi atas dasar
alokasi yang bersifat unit-relate data unit volume. Untuk perusahaan yang bersifat labor intensive
dengan porsi kosoverhead relatif kecil, dasar alokasi pendekatan tradisional dapat memberikan hasil
yang cukup akurat, namun dewasa ini struktur permodalan perusahaan sudah beralih kecapital intensive
dengan unsur kosover head pabrik lebih dominan sehingga pengalokasian kos dengan pendekatan
tradisional menjadi tidak memadai karena adanya distorsi pada informasi kos. Adanya dua jenis distorsi
pada saat penetapan kos dengan pendekatan tradisional, yaitu distorsi harga dan distorsi kuantitas.
Distorsi harga terjadi karena pembebanan sumber daya ke pusat kos.

Menurut pandangan konvensional kos overhead pabrik merupakan unsur tidak langsung pembentuk
harga pokok produksi. Sistem kos konvensional mengalokasikannya hanya dengan dasar alokasi yang
bersifat unit-related atau unit volume seperti jam kerja langsung,jam mesin,unit hasil,nilai rupiah
bahan,dan sebagainya.

Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai
aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang
ada dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk
berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang
bersangkutan.

Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu
mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara
akurat. Hal ini didorong oleh:

Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective

Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product
cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.

Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy.

Kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional:

- Akuntansi biaya tradisional dirancang hanya menyajikan informasi biaya pada tahap produksi

- Alokasi biaya overhead pabrik hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanya dengan
volume produksi.

- Ada diversitas produk, dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda
beda.

Dalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara arbitrer kepada harga pokok
produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat atau terjadinya distorsi
penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak bisa diandalkan dalam mengukur efisiensi dan
produktivitas.
Penentuan harga pokok per unit yang lebih akurat penting bagi manajemen sebagai dasar untuk
pembuatan keputusan. Manajemen dapat dipermudah dalam membuat berbagai keputusan, antara
lain:

a. menentukan harga jual

b. mempertimbangkan menolak atau menerima suatu pesanan

c. memantau realisasi biaya

d. menghitung laba/rugi tiap pesanan

e. menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan di
neraca.

Agar tidak terjadi distorsi penentuan harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi
penggunaan sistem penentuan harga pokok (costing) berbasis aktivitas (ABC) dengan harapan
manajemen melakukan analisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan ukuran
kinerja yang lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis.

Sumber Referensi : BMP EKMA4314 Modul 3

Sumber Referensi : https://akuntansiterapan.com/2014/02/17/activity-based-costing/

Anda mungkin juga menyukai