Anda di halaman 1dari 8

Tugas Ringkasan

METODE HARGA POKOK PESANAN

OLEH :

SANTIKA DEWI ( A021171008 )


SRI RAMADANA (A021171307)

AKUNTANSI BIAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
METODE HARGA POKOK PESANAN

A. Pengertian Dari Metode Harga Pokok Pesanan


Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan.

B. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan


1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual
2. Biaya Produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan
produk menjadi dua kelompok, yakni: biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan
istilah biaya overhead pabrik
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produki
pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan
biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan
berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.

C. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan

Pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan,


perusahaan tersebut hanya akan memproduksi apabila perusahaan itu
mendapatkan pesanan dari pihak klien. Karakteristik usaha yang terdapat pada
perusahaan tersebut adalah:

1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus.


Misalnya disuatu perusahaan ada 2 pesanan. Ketika pesanan yang pertama
telah dibuat lalu selesai dikerjakan maka proses produksi akan dihentikan lalu
dilanjutkan dengan pesanan kedua dengan cara yang sama.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan kriteria atau keinginan pemesan.
Pemesan atau klien dapat memesan produk berdasarkan keinginan masing-
masing sehingga produk pesanan kemungkinan besar dapat disebut limited
edition karena berbeda dengan pesanan lain.
3. Produksi dibuat untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi stock
barang digudang.
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga
pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukann harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan
3. Memantau realisasi biaya produksi
4. Memantau laba atau rugi setiap pesanan
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca

E. Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu


Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci
biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu ini dikontrol ketelitiannya
dengan menggunakan rekening kontrol (controlling account) di dalam buku besar.
Rekening kontrol menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan
rekening pembantu digunakan untuk menampung data yang bersumber dari
dokumen sumber. Untuk mencatat biaya, di dalam akuntansi biaya digunakan
rekening kontrol dan rekening pembantu.

Rekening Kontrol Rekening Pembantu


Persediaan Bahan Baku Kartu Persediaan

Persediaan Bahan Penolong Kartu Persediaan


Barang Dalam Proses Kartu Harga Pokok
Biaya Overhead Pabrik Kartu Biaya
Sesungguhnya
Biaya Administrasi dan Umum Kartu Biaya
Biaya Pemasaran Kartu Biaya

Persediaan Produk Jadi Kartu Persediaan

F. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)


Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga
pokok pesanan. Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu,
yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya
produksi untuk mengerjakan pesanan tertentu dicatat secara rinci di dalam kartu
harga pokok pesana yang bersangkutan. Biaya produksi dipisahkan menjadi
biaya produksi langsung terhadap pesanan tertentu dan biaya produksi tidak
langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi
langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga
pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.
Berikut ini ialah contoh kartu harga pokok:

PT. ………….
Kartu Harga Pokok

Pesanan : Pemesan :
Jenis Produk : Sifat pesanan :
Tgl Pesan : Jumlah :
Tgl Selesai : Harga Jual :

BBB BTKL BOP


Tgl No Ket Jumlah Tgl No. Jumlah Tgl Dasar Tarif Jumlah
BPBG Kartu
JK

Jumlah   Jumlah   Jumlah  

Jumlah Total Biaya Produksi

G. Siklus Pembuatan Produk Dan Siklus Akuntansi Biaya


SIKLUS PEMBUATAN PRODUK

Pembelian &
Penyimpanan
Bahan baku

Pengolahan
Bahan baku
Menjadi
produk jadi

Penyimpanan
Produk jadi
dalam gudang

SIKLUS AKUNTANSI BIAYA

Penentuan harga
pokok bahan
yang dibeli

Penentuan harga
Biaya tenaga kerja Biaya overhead
pokok bahan
langsung pabrik
yang dipakai

Pengumpulan
biaya produksi

Penentuan harga
pokok produk jadi

H. Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan


Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan
secara individual. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu:
biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL). BBB
dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang
bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang
ditentukan di muka. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan
selesai. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah
biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan yang bersangkutan. Untuk mengumpulkan biaya produksi
tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan
rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.

I. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

1. Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)


Dibagi dua prosedur, yaitu :
 Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya: -
Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang / Kas xxx

 Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode


mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku
harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya: -
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)


Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu :
- Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
- Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan,


untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu,
untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat
penggunaan jam kerja masing-masing karyawan untuk mengerjakan
pesanan. (Masing-masing karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja / Job Time
Ticket).
Jurnal untuk pembagian upah:
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Gaji dan Upah xxx

3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)


BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu :
- Biaya Bahan Penolong
- Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan
spareparts dan persediaan supplies pabriK
- Biaya tenaga kerja tak langsung
- Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
(contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
- Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya
asuransi dibayar di muka). Biaya overhead pabrik lain yang secara
langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain
pabrik, biaya listrik)

BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara berikut ini:

Tafsiran jumlah BOP satu periode


Tarif BOP=
Dasar Pembebanan
Dasar Pembebanan BOP:
- Satuan produku
- Biaya Bahan Baku
- Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Jam Tenaga Kerja Langsung
- Jam Mesin

BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang


sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan
kepada produk atas dasar tarif.
Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk: -
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx

Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk


mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya) –
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:
1. Pemakaian Bahan Penolong: -
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx

Anda mungkin juga menyukai