Anda di halaman 1dari 36

AKUNTANSI BIAYA 1

Metode Harga Pokok Pesanan


(Job Order Costing)

Pertemuan 3 dan 4
• Metode Penentuan Harga Pokok Produksi,
ada 3:
a. Metode Full Costing
b. Metode Variable Costing
c. Metode Activity Based Costing
• Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
(Cost Accumulation):
a. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
b. Metode Harga Pokok Proses (Process Costing)
c. Metode Harga Pokok Hybrid (Metode Campuran
antara Job Order Costing dan Process Costing
Siklus Pembuatan Produk dan Siklus Akuntansi Biaya
Siklus Pembuatan Produk Siklus Akuntansi Biaya

Pembelian dan Penentuan Harga


Penyimpanan Bahan Pokok Bahan Baku
Baku yang Dibeli

Penentuan Harga
Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead
Pokok Bahan Baku
Langsug Pabrik
yang Dipakai
Pengolahan Bahan
Baku menjadi
Produk Jadi

Pengumpulan Biaya
Produksi

Penyimpanan Produk Penetuan Harga


Jadi dalam Gudang Pokok Produk Jadi
Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu

Buku Besar
Dokumen
Jurnal Rekening
Sumber
Kontrol

Buku Pembantu
Rekening
Pembantu
Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu
Rekening Kontrol Rekening Pembantu

• Persediaan Bahan Baku • Kartu Persediaan


• Persediaan Bahan Penolong • Kartu Persediaan
• Barang Dalam Proses (Work in Process) • Kartu Harga Pokok
• Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya • Kartu Biaya
• Biaya Adminstrasi dan Umum • Kartu Biaya
• Biaya Pemasaran • Kartu Biaya
• Persediaan Produk Jadi • Kartu Persediaan
Pencatatan Biaya Produksi
• Pencatatan biaya produksi, didalam buku besar dibentuk
rekening kontrol Barang Dalam Proses (BDP)
• Rekening Barang Dalam Proses (disingkat-BDP) dapat
dipecah menjadi unsur produksi, ada 3 macam:

Jika produk diproses melalui 1 departemen:


Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik
Jika produk diproses melalui lebih dari 1 departemen,
misal 2 departemen:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Departemen A
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen A
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Departemen A

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Departemen B


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen B
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Departemen B
Karakteristik Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
 Pengumpulan biaya produksi Menurut pesanan (per pesanan)
 Penggolongan biaya produksi Dibedakan menjadi biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung
 Biaya produksi langsung Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
 Biaya produksi tidak langsung Disebut dengan istilah “Biaya Overhead Pabrik” yang terdiri
dari: Biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung
 Perhitungan Biaya produksi Diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
langsung tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi (actual
cost)
 Perhitungan Biaya produksi tidak Diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan
langsung (Biaya Overhead Pabrik- tarif yang ditentutkan dimuka (predetermined cost)
BOP) ke produk-FOH
 Perhitungan harga pokok Dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara
produksi per unit membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk
pesanan tertentu dengan jumlah unit produk yang dihasilkan
dalam pesanan yang bersangkutan
Karekteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya
Berdasarkan Pesanan
1. Proses pengolahan produk secara terputus-putus
(intermitten).
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan pemesan.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan.
Manfaat Metode Harga Pokok Pesanan
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan ke
pemesan.(BPr + BnonPr + Keuntungan) = Harga Jual
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan
pesanan.
3. Memantau realisasi biaya produksi.
4. Menghitung laba rugi tiap pesanan.
5. Menentukan harga pokok produk jadi dan produk
dalam proses.
Menentukan harga jual yang akan dibebankan ke pemesan

Taksiran biaya produksi untuk pesanan* Rp xx


Taksiran biaya non produksi yang dibebankan ke pada pesanan xx +
Taksiran total biaya pesanan Rp xx
Laba yang diinginkan xx +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan
Rp xx

Keterangan:*
Taksiran biaya bahan baku Rp xx
Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xx
Taksiran biaya overhead pabrik pesanan Rp xx
Taksiran biaya produksi Rp xx
Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

Biaya produksi pesanan:


Taksiran biaya bahan baku Rp xx
Taksiran biaya tenaga kerja l Rp xx
Taksiran biaya overhead pabrik Rp xx +
Taksiran biaya produksi Rpxx
Biaya noproduksi pesanan:
Taksiran biaya administrasi & umum Rp xx
Taksiran biaya pemasaran Rp xx +
Taksiran biaya nonproduksi Rpxx +
Taksiran total harga pokok pesanan Rpxx
Memantau realisasi biaya produksi

Biaya produksi sesungguhnya:


Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xx
Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp xx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp xx +
Total biaya produksi sesungguhnya Rpxx
Menghitung laba rugi tiap pesanan

Harga jual yang dibebankan ke pemesan Rpxx

Biaya produksi pesanan tertentu:


Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xx
Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp xx
Taksiran biayaoverhead pabrik Rp xx +
Total biaya produksi pesanan Rpxx
Laba bruto Rpxx
Menentukan harga pokok produk jadi
dan produk dalam proses.

 Digunakan untuk tujuan pembuatan laporan keuangan Neraca


(Laporan Posisi Keuangan) dan laporan Laba Rugi, terdiri dari
rekening:
 Persediaan Produk Jadi Rpxx
 Persediaan Produk Dalam Proses Rpxx

 Manajemen perlu membuat catatan biaya produksi per pesanan


Tujuh tahap Harga Pokok Pesanan (Job Costing)
1. Mengidentifikasi Job yang jadi objek biaya
2. Mengidentifikasi Biaya Langsung Pesanan (Job)
3. Memilih dasar Alokasi-Biaya yang digunakan untuk
mengalokasikan Biaya Tidak Langsung ke Pesanan
4. Memasangkan Biaya Tidak Langsung ke setiap dasar
Alokasi-Biayanya
Tujuh tahap Harga Pokok Pesanan (Job Costing)-Lanjutan
• Tarif BOP per JTKL = Rp100.000.000
100.000 JTKL
= Rp 1000 per JTKL
Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan di jurnal
(dicatat) sebagai berikut:

1. Pencatatan Pembelian bahan baku dan bahan penolong


2. Pencatatan Penggunaan bahan baku dan bahan penolong
3. Pengakuan biaya tenaga kerja
4. Distribusi beban gaji tenaga kerja
5. Pembayaran biaya tenaga kerja
6. Pengakuan biaya overhead pabrik sesungguhnya
7. Pembebanan (estimasi) biaya overhead pabrik
8. Penutupan pembeban biaya overhead pabrik
9. Pencatatan selisih biaya overhead pabrik
10. Pencatatan pesanan yang sudah selesai dan masih dalam proses
11. Penjualan produk
PT Merdeka Malang
KARTU HARGA POKOK (Job Order Cost Sheet)
No. Pesanan : Pemesan :
Jenis Produk Sifat Pesanan:
Tgl Pesanan : Jumlah :
Tgl. Selesai : Harga Jual :

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik


Langsung
Tgl No. Ket. Jumlah Tgl No. Jumlah Tgl Jam Tarif Jumlah
BPBG Kartu JTKL
Jam
Kerja

500 Rp1000 Rp500.


JTKL 00o

Jumlah Rp12.0 Jumlah Rp3.50 Jumlah Rp500.


00.000 0.000 000

Jumlah Total Biaya Produksi Rp16.000.000


Penjualan xxx
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja xxx
Biaya Overhead Pabrik xxx xxx
Akuntansi Harga Pokok Pesanan (Job Costing)

1. Akuntansi Pembelian bahan baku dan bahan penolong


 Pada saat pembelian bahan baku dan bahan penolong
Persediaan Bahan Baku xxx
Persedian Bahan Penolong xxx
Kas/Utang xxx
 Pada saat terjadi retur pembelian bahan baku dan bahan
penolong
Kas/Utang
Persediaan Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
 Pencatatan pemakaian bahan baku
didasarkan pada bukti permintaan bahan
(material requisition) dari bagian produksi.
 Pencatatan pemakaian bahan baku di Kartu
Persediaan Bahan Baku dan Kartu Harga
Pokok Pesanan (Job Order Cost Sheet)
2. Akuntansi pemakaian bahan baku dan bahan penolong
Pemakaian Bahan Baku:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

Pemakaian Bahan Penolong


Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
3. Akuntansi biaya tenaga kerja

Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap:


a.Pencatatan tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan.
b.Pencatatan distribusi tenaga kerja
c.Pencatatan pembayaran gaji dan upah
a. Pencatatan tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
Gaji dan upah xxx
Utang Gaji dan Upah xxx

b. Pencatatan distribusi tenaga kerja


 Biaya tenaga kerja langsung
 Biaya tenaga kerja tidak langsung
 Biaya tenaga kerja non produksi (pemasaran dan
administrasi &umum)
Biaya tenaga kerja langsung
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Biaya Gaji dan Upah xxx

Biaya tenaga kerja tidak langsung


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Biaya Gaji dan Upah xxx

Biaya tenaga kerja non-produksi


Biaya Administrasi dan umum xxx
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Gaji dan Upah xxx
c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah
Biaya Gaji dan Upah xxx
Kas xxx
4. Pencatatan biaya overhead pabrik
a. Pembebanan biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xxx

b. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Berbagai Macam Rekening Kredit* xxx
Contoh antara lain yang dicatat di sisi kredit*:
Akumulasi Depresiasi Mesin
Akumulasi Depresiasi Gedung
Persekot Asuransi
Persediaan Suku Cadang
Persediaan Bahan Bangunan
Kas
c. Penutupan Selisih Biaya Overhead Pabrik dan Perlakuan
Selisih Biaya Overhead Pabrik
 Menutup Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan ke Biaya
Overhead pabrik Sesungguhnya
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx

 Menutup Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dan


menghitung Selisih Biaya Overheda Pabrik Sesungguhnya
• Jika Selisih Pembebanan kurang (under applied)-Unfavorable:
Selisis Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
• Jika Selisih Pembebanan lebih (over applied)-Favorable:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Selisih Biaya Overhead Pabrik xxx
c. Penutupan Selisih Biaya Overhead Pabrik (jika ditutup ke
Laba-Rugi)
 Jika Selisih tidak menguntungkan (unfavorable)
Laba-Rugi xxx
Selisih Biaya Overhead Pabrik xxx

 Jika Selisih menguntungkan (favorable)


Selisis Biaya Overhead Pabrik xxx
Laba-Rugi xxx
5. Pencatatan harga pokok produk jadi

Persediaan Produk Jadi xxx


Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses

Persediaan Produk Dalam Proses xxx


Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
7. Pencatatan pendapatan penjualan produk
 Berdasarkan Faktur penjualan, dijurnal:
Kas xxx
Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx

 Pencatatan di Kartu Harga Pokok Pesanan  berfungsi


sebagai rekening pembantu Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Produk Jadi xxx
ALIRAN BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR-HARGA POKOK PESANAN

Pengadaan Produksi Persediaan Penjualan


Persediaan
Barang Jadi HPP
Persediaan Bahan BDP-Biaya Bhn Baku

XX XX XX XX XX X X

XX

Biaya Gaji & Upah BDP-Biaya Tenaga Kerja

XX XX XX XX Persediaan
Barang Dalam
Proses

XX
BOP sesungguhnya BOP Dibebankan BDP-Biaya Overhead Pabrik
XX XX XX
XX XX XX
XX
XX

Selisih BOP
XX XX

Anda mungkin juga menyukai