Disusun Oleh :
1. (2001036083) Ricky Ramadan
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi
diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang
diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu
item persediaan.
Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat
diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan
sesuaidengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan lain. Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan
(job cost sheet) yang dapat berbentuk kertas atau elektronik. Perhitungan biaya berdasrkan pesanan
mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang
dibebankan ke setiap pesanan.
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi produk
jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan . Karakteristik usaha perusahaan
tersebut adalah sebagai berikut :
Proses pengolahan produk terjadi secara terputus - putus . Jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan , proses produksi dihentikan , dan mulai dengan pesanan berikutnya.
Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan . Dengan
demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan , bukan untuk memenuhi persediaan di gudang
Sistem penentuan pokok pesanan ( job order costing ) adalah sebuah sistem penentuan biaya
pokok produk yang menghimpun dan mengenakan biaya kepada pekerjaan tertentu. Sistem jenis ini
diaplikasikan dalam kondisi dimana banyak produk, pekerjaan, atau gugus produksi berbeda yang
diproduksi disetiap periodenya . Pekerjaan ( job ) adalah masing - masing produk atau gugus produk
yang informasi biayanya dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam sistem penentuan biaya pokok
pesanan, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pekerjaan yang terpisah. Job costing seringnya
dipraktikkan oleh industri yang mempunyai spesialisasi produk berdasarkan kebutuhan dan
permintaan konsumen. Contoh industri semacam ini yaitu furniture, konstruksi rumah, percetakan,
dekorasi interior, dan lainnya.
Penerapan Job Order Costing dalam Menentukan Harga Pokok Produk. Menurut Supriyono
( 2013 : 105 ), dalam penerapan Job Order Costing diperusahaan, pengakumulasian biaya produksi
dihitung berdasarkan pesanan . Perhitungan harga pokok produk untuk setiap pesanan melalui Job
Order Costing yang diterapkan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk mengetahui
bagaimana Job Order Costing berperan dalam kaitannya dengan tujuan perhitungan harga pokok
produk, maka terdapat gambaran sebagai berikut :
Titik pokok penerapan job order costing adalah perusahaan yang memproduksi sesuai
dengan spesifikasi dan jumlah yang ditentukan oleh pemesan dari setiap pesanan tersebut
dihitung harga pokok produksi untuk setiap pesanan.
Dalam penggolongan harga pokok produksi dibagi menjadi dua yaitu biaya produksi
langsung yang terdiri dari biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung dan biaya
produksi tidak langsung yang sering disebut overhead.
Biaya produksi langsung dihitung sebagai harga pokok produksi berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung .
Harga pokok produk akan dihitung jika pesanan telah selesai dikerjakan dan adanya buku
pembantu kartu harga pokok pesanan . Perhitungan harga pokok produksi setiap pesanan,
memungkinkan untuk dilaksanakan oleh perusahaan dengan menggunakan metode
pengumpulan job order costing agar menghasilkan keandalan informasi perhitungan harga
pokok produksi.
Menentukan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan
Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xx
Taksiran biaya nonproduksi yang dibabankan kepasa pesanan xx +
Taksiran total biaya pesanan Rp xx
Laba yang diinginkan xx +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp xx
Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi pesanan tertentu
perlu dihitung unsur-unsur biaya berikut ini:
a. Taksiran biaya bahan baku Rp xx
b. Taksiran biaya tenaga kerja langsung xx
c. Taksiran biaya overhead pabrik xx +
Taksiran biaya produksi Rp xx
Biaya nonproduksi:
Taksiran biaya administrasi & umum Rp xx
Taksiran biaya pemasaran xx +
Taksiran biaya nonproduksi xx +
Taksiran total harga pokok pesanan Rp xx
Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan
Dalam Neraca
Dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga
pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Biaya yang melekat pada pesanan
yang telah selesai diproduksi namun pada tanggal beraca belum diserahkan kepada pemesan
disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi. Biaya yang melekat pada
pesanan yang belum selesai pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok
persediaan produk dalam proses.
Untuk mencatat biaya produksi, ada tiga macam rekening barang dalam proses seperti berikut:
Barang dalam proses - biaya bahan baku
Barang dalam proses - biaya tenaga kerja langsung
Barang dalam proses - biaya overhead pabrik
Jika produk diolah melalui beberapa departemen produksi, rekening barang dalam proses dapat
dirinci lebih lanjut menurut departemen dan unsur biaya produksi seperti contoh berikut ini:
Barang dalam proses-BBB departemen A
Barang dalam proses - BTKL departemen A
Barang dalam proses - BOP departemen A
Untuk mencatat pemakaian bahan baku yang dipakai dalam pembuatan suatu produk, jurnal
yang dibuat adalah:
Barang dalam proses xxx
Persediaan bahan baku xxx
Karena rekening biaya bahan baku tidak diselenggarakan dalam buku besar, melainkan dalam
buku pembantu kartu harga pokok. Berikut ini jurnal pencatatan biaya yang menggunakan
rekening control:
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Akumulasi depresiasi gedung xxx
(untuk mencatat biaya depresiasi gedung pabrik)
Jurnal untuk mencatat selisih BOP jika terjadi selisih pembebanan kurang
Selisih biaya overhead pabrik xxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx