Anda di halaman 1dari 27

METODE HARGA POKOK PESANAN

(JOB ORDER COSTING)


Metode Harga Pokok Pesanan
(Job Order Costing)

 Metode  Aliran  Perlakuan  Kartu harga  Membuat


pengumpula kegiatan dan akuntansi pokok laporan harga
aliran biaya biaya pada pesanan pokok produksi
n biaya
pada metode dan laporan
produksi
perusahaan harga pokok laba rugi pada
 Karakteristik pesanan
yang metode harga
perusahaan
menggunaka pokok pesanan.
yang
n metode  Membuat
berproduksi
harga pokok laporan
berdasarkan
pesanan profitabilitas
pesanan
 Karakteristik pelanggan
metode harga
Metode harga pokok Metode harga pokok
backflush pesanan

(backflush costing) ( job-order costing)

METODE
PENGUMPULAN
BIAYA PRODUKSI

Metode harga pokok


hibrid Metode harga pokok

(hybrid costing atau proses (process costing)

operation costing)
• Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap
pesanan (job) dan harga pokok produk
Metode dihitung untuk setiap pesanan.
Perhitungan
• Metode ini diterapkan pada perusahaan
Harga yang menghasilkan produk berdasarkan
Pokok pesanan (customized product) atau
bersifat unik atau heterogen.
Pesanan
• Contoh: perusahaan pembuat perabot,
dan percetakan (untuk perusahaan
pabrik); rumah sakit, tukang jahit, kantor
akuntan, dan kantor pengacara (untuk
perusahaan jasa).
• Harga pokok produk dihitung
setelah produk selesai dikerjakan.

Metode • Biaya produksi dibebankan ke


Perhitungan pesanan menggunakan normal
Harga costing.
Pokok
Pesanan • Biaya produksi dikumpulkan dengan
menggunakan Kartu Harga Pokok
Pesanan (job order cost sheet) yang
sekaligus berfungsi sebagai buku
pembantu persediaan barang jadi
dan barang dalam proses
• Metode ini diterapkan pada perusahaan yang
menghasilkan produk bersifat standar atau
homogen. Contohnya, produk konveksi,
semen, soft drink, air mineral, furnitur, jasa
Metode kamar hotel, dan jasa rawat inap.
Perhitungan
Harga Pokok • Harga pokok produk dihitung pada akhir
Proses periode akuntansi

• Biaya produksi dibebankan ke produk


dengan menggunakan actual costing.

• Biaya produksi dikumpulkan dengan


menggunakan Laporan Harga Pokok
Produksi
• Metode ini digunakan untuk
perusahaan yang menghasilkan
Metode produk dengan menggunakan
Perhitungan bahan baku yang berbeda tetapi
Harga melalui proses produksi yang sama,
seperti perusahaan pakaian,
Pokok penggergajian kayu (saw mill) dan
Hibrid makanan kaleng.

• Biaya konversi dibebankan ke


produk dengan menggunakan tarif
ditentukan dimuka.

• Biaya produksi dikumpulkan dengan


menggunakan Kartu pesanan Kerja
• Metode ini diterapkan pada
perusahaan yang telah menerapkan
konsep Just In Time (JIT) untuk
persediaannya.

Backflush
• Perusahaan memiliki persediaan yang
Costing
tidak signifikan, bahkan nol (zero
inventory).

• Pencatatan hanya dibuat pada saat


penjualan produk.
Arus Biaya Produksi Untuk Metode
Harga Pokok Pesanan

Persediaan BBL Persediaan BDP Persediaan Barang Jadi


B. Ssg B. Ssg B. Ssg
Biaya Biaya Biaya
B. Ssg Normal Normal Normal
Biaya Gaji B. Dibebankan
dan Upah
HPP
B. Ssg BTKL. Ssg
Biaya
Normal
BOP Selisih BOP
B. Ssg B. Dibebankan Rugi Laba
Perlakuan Akuntansi Pada Job Order Costing

Akuntansi untuk bahan baku

Akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung

Akuntansi untuk biaya overhead pabrik

Akuntansi untuk produk selesai

Akuntansi untuk penjualan produk


Akuntansi untuk bahan baku
• Jurnal pada saat pembelian bahan baku :

 Bahan Baku Langsung


Persediaan BBL (Direct Material Inventory) xx
Kas/Utang Dagang (Cash/Account Payable) xx

 Bahan Baku Penolong/Bahan Baku Tidak Langsung


Persediaan Bahan Penolong (Indirect Material Inventory) xx
Kas/Utang Dagang (Cash/Account Payable) xx
Akuntansi untuk bahan baku

• Jurnal pemakaian bahan baku langsung:


Barang Dalam Proses-BBL
(Work In Process-Direct Material Cost) xx
Persediaan BBL (Direct Material Inventory) xx

• Jurnal pengembalian bahan baku langsung ke


gudang
Persediaan BBL (Direct Material Inventory) xx
BDP-BBL (Work In Process-Direct Material Cost) xx
Akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung

• Jurnal untuk mencatat Biaya Tenaga Kerja Langsung


(BTKL) terutang
Biaya Gaji & Upah (Wages&Salary Expense) xx
Utang Gaji & Upah (Wages & Salary Payable) xx

• Jurnal untuk mencatat distribusi BTKL


BDP-BTKL (Work In Process-Direct Labor Cost) xx
Biaya Gaji & Upah (Wages & Salary Expense) xx

Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji dan upah


Utang Gaji & Upah (Wages & Salary Payable) xx
Kas (cash) xx
Akuntansi biaya overhead pabrik

• BOP dibebankan ke produk dengan menggunakan tarif


yang ditentukan dimuka (perdetermined rate)

• Tarif BOP hanya untuk departemen produksi


Tarif BOP = BOP dianggarkn setelah alokasi
Dasar pembebanan

Contoh dasar pembebanan unit: Jam kerja langsung, Jam


mesin, Unit produksi, Biaya bahan baku, Biaya tenaga
kerja langsung

• BOP dibebankan : Tarif BOP x kapasitas aktual


Akuntansi biaya overhead pabrik

1. Pembebanan BOP kepada produk berdasarkan tarif yang


ditentukan di muka

BDP-BOP (Work In Process – Factory Overhead) xx


BOP Dibebankan (Factory Overhead Applied) xx

2. Pengumpulan BOP yang sesungguhnya terjadi


Biaya overhead pabrik sesungguhnya
(Factory Overhead Actual) xx
Biaya bahan baku tidak langsung xx
Biaya tenaga kerja tidak langsung xx
Biaya penyusutan mesin xx
Biaya asuransi xx
Biaya lain-lain xx
Akuntansi biaya overhead pabrik
3. Penutupan rekening BOP dibebankan
BOP Dibebankan (FOH Applied) xx
BOP Sesungguhnya (FOH Actual) xx
Selisih BOP (laba) (FOH Variance) xx (favourable)

Note:
•Selisih BOP (laba/favourable):
BOP dibebankan > BOP Sesungguhnya
Pada Laporan laba rugi mengurangi harga pokok penjualan

•Selisih BOP (rugi/unfavourable):


BOP dibebankan < BOP Sesungguhnya
Pada Laporan laba rugi menambah harga pokok penjualan
Akuntansi biaya overhead pabrik

4. Menutup selisih BOP


Selisih BOP (laba/favourable):

Selisih BOP (FOH Variance) xx


Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) xx
Akuntansi untuk produk selesai
Persediaan Barang Jadi (Finished Goods) xx
BDP-BBBL (WIP - DMC) xx
BDP-BTKL (WIP - DLC) xx
BDP-BOP (WIP - FOH) xx
Akuntansi Penjualan Produk

Mencatat Penjualan dan harga pokok penjualan

Kas / Piutang Dagang (Cash/Account Receivables) xx


Penjualan (Sales) xx

Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) xx


Persediaan Barang Jadi (Finished Goods) xx
KARTU HARGA POKOK PESANAN (JOB
ORDER COST SHEET)

• Kartu HP pesanan berguna untuk mengumpulkan biaya


produksi untuk masing-masing pesanan.

• Kartu ini memuat nomor pesanan, jenis produk yang


dipesan, tanggal pemesanan, tanggal selesai, nama
pemesan, jumlah pesanan dan rincian biaya bahan baku,
BTKL, BOP.
Kartu Harga Pokok Pesanan
PT Minang Pesona Perabot No. : 050
Jl. Gajah Mada No. 100 Padang Produk : Kursi Kuliah
KARTU HARGA POKOK PESANAN Dipesan : 10 Juni 2016
Pelanggan: PNP Selesai : 25 Juni 2016
Alamat : Limau Manis Kuantitas : 100 unit

(jumlah dalam ribuah rupiah)

BBBL BTKL BOP

Tgl. No. Jumlah Tgl. No. KJK Jumlah Lama Tarif Jumlah
Permtaan JKL BOP
bahan

1 600 1 600 6 50 300


2 400 2 800 8 50 400
3 1.000 3 1.000 10 50 500

2.000 2.400 1.200


KARTU HARGA POKOK PESANAN (con't)

Ikhtisar Biaya:
Bahan Baku Rp2.000.000
Tenaga Kerja 2.400.000
Overhead Pabrik 1.200.000
Total Biaya Produksi Rp5.600.000

Harga pokok per unit:


Rp5.600.000 / 100 unit = Rp56.000
Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan Laba Rugi
Laporan Profitabilitas Pesanan

• Laporan profitabilitas pesanan


digunakan untuk menganalisis
profitabilitas untuk setiap pesanan
sehingga manajemen dapat mengambil
keputusan jenis pesanan yang
seharusnya tetap diproduksi dan dapat
mencari upaya-upaya pengurangan
biaya untuk pesanan yang tidak
menguntungkan.
Format Laporan Profitabilitas Pesanan
No. No. Nama Kuantit Penjual Harga Laba %Laba
Urut Pesanan Produk as an Pokok Kotor Kotor

Total xxx (xxx) xxx …%

Penyesuaian: Selisih BOP – Laba (Rugi) (xxx) (xxx)

Total harga pokok dan laba kotor setelah (xxx) (xxx) ...%
disesuaikan
Biaya Operasi:
Biaya pemasaran (xxx)
Biaya administrasi dan umum (xxx)
Total Biaya Operasi (xxx)

Laba bersih operasi XXX


Profit margin (rasio laba bersih terhadap penjualan) ..%
Contoh Laporan Profitabilitas Pesanan
No. No. Nama Kuanti- Penjualan Harga Laba %Laba
Urut Pesanan Produk tas Pokok Kotor Kotor
1 050 Kursi Tamu 500 75.000 (65.000) 10.000 13,33%
2 051 Kursi 400 40.000 (30.500) 9.500 23,75%
3 052 Makan 100 40.000 (27.000) 13.000 32,50%
Meja Hias
Total 155.000 (122.500) 32.500 20,97%

Penyesuaian: Selisih BOP – Laba (Rugi) (1.500) (1.500)

Total harga pokok dan laba kotor setelah (124.000) 31.000 20 %


disesuaikan
Biaya Operasi:
Biaya pemasaran (10.000)
Biaya administrasi dan umum (5.000)
Total Biaya Operasi (15.000) (9,68%)

Laba bersih operasi 16.000 10,32%

Anda mungkin juga menyukai