Anda di halaman 1dari 18

SISTEM BIAYA TAKSIRAN

Oleh
Syahril, SE. M.Ak
PENGERTIAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

Biaya Taksiran adalah biaya yang ditentukan dimuka


sebelum dilakukan suatu produksi.

Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya


produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya
yang ditentukan di muka dalam menghitung harga pokok
produk yang diproduksi.
Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran

1. Untuk jembatan menuju system biaya standar


2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya standar
3. Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan
4. Untuk mengurangi biaya akuntansi

Dari keterangan di atas mengenai tujuan penggunaan sistem biaya taksiran, maka
dapat diuraikan bahwa sebagai berikut :
 Untuk jembatan menuju sistem biaya standar
Akuntansi biaya menitikberatkan pada penentuan harga pokok produk, yang hanya
terbatas pada pengumpulan dan penggolongan biaya yang sesungguhnya terjadi di
masa yang lalu (biaya historis atau historical cost).
Dalam sistem pengendalian biaya ini pihak manajemen harus menentukan suatu
norma untuk mengukur pelaksanaan tindakan tersebut.
Sehingga dapat menafsirkan biaya sesungguhnya yang dikumpulkan, apakah terjadi
penghematan atau pemborosan dalam pelaksanaan produksi.
Maka seringkali biaya taksiran ini digunakan sebelum biaya standar dapat
ditentukan, dan penggunaan sistem biaya taksiran dengan sendirinya akan
mendorong penggunaan sistem biaya standar.

 Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya
standar
Dalam perusahaan tertentu, pemakaian sistem biaya taksiran lebih ekonomis
dibanding dengan sistem biaya standar. Dalam perusahaan kecil, sering mengalami
perubahan produk atau produksi, waktu dan biaya yang diperlukan untuk penentuan
biaya standar sangat besar, sehingga pemakaian sistem biaya standar tidak
ekonomis.
 Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan
Banyak perusahaan yang menggunakan sistem biaya taksiran ini sebagai alat
pengendalian biaya dan sebagai dasar untuk menganalisis kegiatannya. Karena
perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dapat memberikan
petunjuk mengenai terjadinya pemborosan sehingga dapat dipakai sebagai dasar
perbaikan kegiatan.

 Untuk mengurangi biaya akuntansi


Penghematan biaya akuntansi ini sangat terasa jika menggunakan sistem biaya
taksiran ini, apabila perusahaan menghasilkan banyak macam produk atau jika
produk diolah melalui banyak departemen.
Penentuan Biaya Taksiran

Cara menentukan biaya taksiran adalah dengan memecahnya menjadi beberapa


unsur biaya :

1. Biaya bahan baku


2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik

Biaya taksiran bisa ditentukan atas dasar data masa lalu, dari perhitungan, dari
rumus kimia atau matematis atau secara sederhana dengan taksiran. Biaya taksiran
ditentukan untuk setiap jenis produk yang diproduksi, pada awal masa produksi atau
pada awal tahun anggaran.
Dalam penentuan biaya taksiran, biaya bahan baku yang dipakai untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu, perlu dilakukan penaksiran kuantitas tiap-
tiap bahan baku yang dibutuhkan dan taksiran harga masing-masing.
Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk
didasarkan pada spesifikasi teknis, percobaan, atau data masa lalu. Penaksiran
bahan baku yang dapat didasarkan kepada harga kontrak pembelian dalam jangka
waktu tertentu atau jika bahan baku harus dibeli dari waktu ke waktu dan harganya
tergantung kepada harga pasar maka penaksiran harga dapat didasarkan kepada
daftar harga yang dipublikasikan.

Dalam penentuan taksiran biaya tenaga kerja, harus lebih dahulu diketahui semua
jenis kegiatan untuk mengolah produk, karena jam tenaga kerja dipengaruhi oleh
kecakapan tiap-tiap karyawan dan jenis pekerjaannya. Dalam menentukan jumlah
jam tenaga kerja harus diperhitungkan juga waktu persiapan produksi, material
handling, perbaikan mesin, dan lain-lain. Taksiran biaya tenaga kerja merupakan
hasil kali taksiran jumlah jam kerja untuk menghasilkan setiap satuan produk
dengan tarif biaya tenaga kerja.
Taksiran biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk didasarkan kepada
tarif yang ditentukan di muka. Dalam menentukan tarif biaya overhead pabrik
diperlukan pemisahan ke dalam unsur tetap dan variabel. Biaya overhead variabel
ditaksir dengan melihat hubungan biaya tersebut dengan produksi, dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan yang konstan diantara jumlah produksi dengan
biaya yang dikeluarkan.

Biaya overhead pabrik ditaksir dengan cara memperhatikan masing-masing unsur


biaya overhead pabrik tetap yang bersangkutan seperti biaya depresiasi mesin,
ditaksir dengan memperhitungkan jumlah mesin yang dimiliki sekarang dengan
memperhitungkan rencana investasi serta rencana pemberhentian pemakaian mesin
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Penaksiran jumlah asuransi tergantung
kepada kemungkinan perubahan polis asuransi yang diperkirakan akan terjadi
dalam periode pemakaian biaya taksiran. Gaji pengawas pabrik dapat ditaksir
dengan melihat rencana gaji yang akan dibayarkan kepada pengawas tersebut.
Dengan demikian taksiran biaya overhead pabrik tetap merupakan jumlah taksiran
masing-masing unsur biaya overhead pabrik tersebut.
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya
Taksiran
Dalam sistem biaya taksiran rekening barang dalam proses didebit dengan biaya
produksi yang sesungguhnya terjadi dan dikredit sebesar hasil kali jumlah produk
selesai dan produkdalam proses dengan biaya taksiran per satuan. Karena harga
pokok produk jadi yang masuk gudang dihargai dengan biaya taksiran, maka pada
saat dijual, harga pokok penjualannya adalah sebesar hasil kali jumlah produk yang
dijual dengan biaya taksiran persatuan. Selisih diantara biaya taksiran dengan biaya
sesungguhnya dihitung dengan cara mencari saldo rekening barang dalam proses
dan dipindahkan ke rekening selisih.
Prosedur Pencatatan Biaya Bahan Baku
Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik

Pembelian Persediaan bahan baku xxx Pembelian xxx


bahan baku Utang dagang xxx Utang dagang xxx

Pemakaian BDP-Biaya bahan baku xxx Diadakan perhitungan fisik persediaan


bahan baku Persediaan bahan baku xxx di akhir periode

Prosedur Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

BDP – Biaya tenaga kerja xxx


Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx
Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Metode 1 Metode 2

BOP – Sesungguhnya BOP – Sesungguhnya


Pencatatan BOP Persediaan suku cadang Persediaan suku cadang
Sesungguhnya Akm. Dep. Akt. Tetap Akm. Dep. Akt. Tetap
Kas Kas

BDP – Biaya overhead pabrik


Pembebanan BOP BDP – Biaya overhead pabrik
BOP yang dibebankan
Sesungguhnya BOP – sesungguhnya

BOP yang dibebankan


Jurnal Penutup
BOP – Sesungguhnya
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi dan
Produk yang Masih dalam Proses pada Akhir
Periode
Persediaan produk jadi xxx
Persediaan produk dalam proses xxx
BDP – Biaya bahan baku xxx
BDP – Biaya tenaga kerja xxx
BDP – Biaya overhead pabrik xxx

Prosedur Pencatatan HPP yang Dijual


Harga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadi xxx
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan
Biaya Sesungguhnya
Tergantung pada metode pencatatan BOP

Metode 1 Metode 2
Selisih Selisih
BDP – Biaya bahan baku BDP – Biaya bahan baku
BDP – Biaya tenaga kerja BDP- Biaya tenaga kerja
BDP – BOP BDP – BOP

Selisih
BOP – Sesungguhnya
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran Jika
Produk diolah Melalui Lebih dari Satu Departemen
Produksi

• Menentukan biaya taksiran per satuan produk pada tiap departemen produksi
• Membentuk rekening Barang Dalam Proses pada tiap departemen produksi,
kemudian dipecah sesuai dengan unsur harga pokok produk
• Rekening Barang Dalam Proses tiap departemen, didebit dengan Biaya Produksi
Sesungguhnya, dikredit dengan harga pokok taksiran produk jadi & harga pokok
taksiran produk
• Saldo barang dalam proses tiap departemen merupakan selisih biaya sesungguhnya
dengan biaya taksiran.
Perlakuan Terhadap Selisih

• Ditutup ke rekening Harga Pokok Penjualan / Rugi Laba.


• Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang bersangkutan,
yaitu dibagikan ke rekening Produk Jadi & HPP.
• Dibagikan secara adil ke rekening: Persediaan BDP, Persediaan Produk Jadi &
HPP.
• Membiarkan selisih tersebut tetap dalam rekening selisih, sehingga rekening ini
berfungsi sebagai deferred account. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan
selisih yang terjadi diantara periode akuntansi akan saling menutup.
Kebaikan Sistem Harga Pokok Taksiran :

1. Dapat mengurangi atau menekan biaya administrasi ( administrative


expense).
Penggunaan beberapa dokumen dasar pada sistem ini dapat dikurangi dan
perhitungan harga pokok atau jasa dapat dengan cepat diadakan, sehungga dapat
mengurangi besarnya biaya administrasi.
2. Dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan (decision
making) .
Manajemen memerlukan informasi biaya untuk pengambilan keputusan
tentang produk atau jasa sebelum diolah, dan pemakaian harga pokok taksiran
menyediakan informasi kepada manajemen untuk pengambilan keputusan
tersebut.
3. Mengantar ke pemakaian sistem harga pokok standar (standard costing ).
Sistem harga pokok taksiran merupakan transisi dari pemakaian sistem harga
pokok sesungguhnya menuju pemakaian sistem harga pokok standar.
Kelemahan Sistem Harga Pokok Taksiran:

1. Harga pokok taksiran yang ditentukan kurang teliti baru dapat


dikoreksi pada akhir periode setelah selisih biaya dihitung dan
dialokasikan.
2. Timbulnya selisih biaya yang besar dapat mengakibatkan
pengambilan keputusan yang keliru, karena pengambilan
keputusan dilakukan sebelum produk atau jasa tersebut diolah.
TERIMAKASIH
SEMOGA BAROKAH AAMIIN YA
RABB

Anda mungkin juga menyukai