Oleh
Syahril, SE. M.Ak
PENGERTIAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Dari keterangan di atas mengenai tujuan penggunaan sistem biaya taksiran, maka
dapat diuraikan bahwa sebagai berikut :
Untuk jembatan menuju sistem biaya standar
Akuntansi biaya menitikberatkan pada penentuan harga pokok produk, yang hanya
terbatas pada pengumpulan dan penggolongan biaya yang sesungguhnya terjadi di
masa yang lalu (biaya historis atau historical cost).
Dalam sistem pengendalian biaya ini pihak manajemen harus menentukan suatu
norma untuk mengukur pelaksanaan tindakan tersebut.
Sehingga dapat menafsirkan biaya sesungguhnya yang dikumpulkan, apakah terjadi
penghematan atau pemborosan dalam pelaksanaan produksi.
Maka seringkali biaya taksiran ini digunakan sebelum biaya standar dapat
ditentukan, dan penggunaan sistem biaya taksiran dengan sendirinya akan
mendorong penggunaan sistem biaya standar.
Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya
standar
Dalam perusahaan tertentu, pemakaian sistem biaya taksiran lebih ekonomis
dibanding dengan sistem biaya standar. Dalam perusahaan kecil, sering mengalami
perubahan produk atau produksi, waktu dan biaya yang diperlukan untuk penentuan
biaya standar sangat besar, sehingga pemakaian sistem biaya standar tidak
ekonomis.
Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan
Banyak perusahaan yang menggunakan sistem biaya taksiran ini sebagai alat
pengendalian biaya dan sebagai dasar untuk menganalisis kegiatannya. Karena
perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dapat memberikan
petunjuk mengenai terjadinya pemborosan sehingga dapat dipakai sebagai dasar
perbaikan kegiatan.
Biaya taksiran bisa ditentukan atas dasar data masa lalu, dari perhitungan, dari
rumus kimia atau matematis atau secara sederhana dengan taksiran. Biaya taksiran
ditentukan untuk setiap jenis produk yang diproduksi, pada awal masa produksi atau
pada awal tahun anggaran.
Dalam penentuan biaya taksiran, biaya bahan baku yang dipakai untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu, perlu dilakukan penaksiran kuantitas tiap-
tiap bahan baku yang dibutuhkan dan taksiran harga masing-masing.
Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk
didasarkan pada spesifikasi teknis, percobaan, atau data masa lalu. Penaksiran
bahan baku yang dapat didasarkan kepada harga kontrak pembelian dalam jangka
waktu tertentu atau jika bahan baku harus dibeli dari waktu ke waktu dan harganya
tergantung kepada harga pasar maka penaksiran harga dapat didasarkan kepada
daftar harga yang dipublikasikan.
Dalam penentuan taksiran biaya tenaga kerja, harus lebih dahulu diketahui semua
jenis kegiatan untuk mengolah produk, karena jam tenaga kerja dipengaruhi oleh
kecakapan tiap-tiap karyawan dan jenis pekerjaannya. Dalam menentukan jumlah
jam tenaga kerja harus diperhitungkan juga waktu persiapan produksi, material
handling, perbaikan mesin, dan lain-lain. Taksiran biaya tenaga kerja merupakan
hasil kali taksiran jumlah jam kerja untuk menghasilkan setiap satuan produk
dengan tarif biaya tenaga kerja.
Taksiran biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk didasarkan kepada
tarif yang ditentukan di muka. Dalam menentukan tarif biaya overhead pabrik
diperlukan pemisahan ke dalam unsur tetap dan variabel. Biaya overhead variabel
ditaksir dengan melihat hubungan biaya tersebut dengan produksi, dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan yang konstan diantara jumlah produksi dengan
biaya yang dikeluarkan.
Metode 1 Metode 2
Selisih Selisih
BDP – Biaya bahan baku BDP – Biaya bahan baku
BDP – Biaya tenaga kerja BDP- Biaya tenaga kerja
BDP – BOP BDP – BOP
Selisih
BOP – Sesungguhnya
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran Jika
Produk diolah Melalui Lebih dari Satu Departemen
Produksi
• Menentukan biaya taksiran per satuan produk pada tiap departemen produksi
• Membentuk rekening Barang Dalam Proses pada tiap departemen produksi,
kemudian dipecah sesuai dengan unsur harga pokok produk
• Rekening Barang Dalam Proses tiap departemen, didebit dengan Biaya Produksi
Sesungguhnya, dikredit dengan harga pokok taksiran produk jadi & harga pokok
taksiran produk
• Saldo barang dalam proses tiap departemen merupakan selisih biaya sesungguhnya
dengan biaya taksiran.
Perlakuan Terhadap Selisih