Perusahaan Manufaktur
Diajukan untuk memenuhi tugas Pengantar Akuntansi II
Dosen Pembina :
Beby Hilda Agustin SE., MM.
Tahun ajaran
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
Makalah ini dapat kami selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami selaku penulis makalah ini mengucapkan terima kasih terutama kepada Ibu Beby Hilda
Agustin, SE., MM. selaku dosen Pengantar Akuntansi, yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Demikian juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
pihak-pihak lain, baik yang langsung maupun tidak langsung, yang telah membantu proses
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak , demikian pula dengan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami
Semoga karangan ilmiah ini bermanfaat bagi sesama, khususnya bagi teman-teman
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan baku, mengolahnya hingga
menjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjual kepada konsumen yang membutuhkannya.
Sebagai contoh, produsen pakaian mengolah kain menjadi kemeja dan menjualnya kepada
masyarakat. Jadi fungsi utama perusahaan manufaktur adalah sebagai jembatan antara
perusahaan penghasil bahan mentah tersebut.
Berbeda dengan perusahaan dagang yang membeli dan menjualnya dalam bentuk yang sama,
perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku atau bahan mentah yang
dibelinya sebelum menjualnya kepada konsumen atau masyarakat. Maka jenis persediaan
(stok barang) dalam perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi 3, yaitu persediaan
bahan baku,persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
Untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi, perusahaan manufaktur juga memerlukan
proses produksi yang membutuhkan jenis biaya tambahan selama masa produksi. Akumulasi
keseluruhan biaya tersebut akan menghasilkan biaya produksi. Biaya produksi yang terdapat
di perusahaan manufaktur dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yaitu biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, biaya overhead. Biaya overhead ini sendiri terbagi lagi menjadi 3, yaitu
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung,biaya pabrikasi lain., beban pemasaran,
dan beban administrasi dan umum.
Secara umum, metode pencatatan transaksi harian maupun jurnal penyesuaian dalam
perusahaan manufaktur tidak berbeda dengan perusahaan dagang. Setiap transaksi akan
dicatat sesuai dengan akun-akun yang terlibat dalam bertransaksi. Akan tetapi, perusahaan
manufaktur memiliki struktur biaya lebih rinci yang berkaitan dengan transaksi tersebut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
bahan jadi guna di pasarkan kepada masyrakat atau konsumen. Sebagai contoh produsen
mie instant mengolah tepung terigu hingga menjadi mie instant dan menjualnya kepada
masyarakat. jadi fungsi utama dari perusahaan manufaktur adalah sebagai jembatan
antara perusahaan penghasil bahan mentah dan konsumen yang membutuhkan barang
yang memiliki nilai tinggi untuk dipasarkan. Dalam proses pengolahan bahan mentah
keindahan, fungsi dari sebuah produk, dan kemasannya agar menambah nilai plus.
terlebih dahulu, maka jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur dapat dibedakan
menjadi :
1. Persediaan bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama suatu
produk.
2. Persediaan barang dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah
menjadi barang jadi tetapi hingga akhir suatu periode tertentu, belum selesai proses
produksinya.
3. Persediaan barang jadi, yaitu bahan baku yang telah diproses menjadi produk jadi
selama masa produksi. Karena itu biaya produksi perusahaan manufaktur dapat
1. Biaya bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang
2. Biaya tenaga kerja langsung, biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja
3. Biaya overhead, yaitu biaya selain biaya bahan baku, tenaga kerja kangsung tetapi
membentuk biaya produksi. Jika ketiga komponen biaya ini masing-masing belum mencakup
100% dari kebutuhan biaya produksi per unit output, maka gabungan ketiganya akan
membentuk persediaan barang dalam proses. Jika gabungan komponen biaya sudah
7
Secara umum, metode pencatatan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan
perusahaan dagang maupun perusahaan jas. Hanya saja dalam perusahaan manufaktur
memiliki struktur biaya yang lebih rinci dibandingka perusahaan dagang. Sebagai contoh,
dalam kelompok biaya pemasaran dan administrasi serta kelompok biaya overhead sering
kali masing-masing memiliki akun biaya listrik, telepon, dan air. Namun, karena berada
dalam kelompok akun yang berbeda, setiap akun harus menggunaka nomor dan nama yang
berbeda.
Perusahaan manufaktur harus menyusun laporan keuangan setiap akhir periode untuk
memberikan informasi tentang hasil usaha dan kondisi keuangan suatu perusahaan dalam
periode tertentu.
Seperti dalam proses penyusunan laporan keuangan di perusahaan dagang dan jasa, yaitu
berdasarkan daftar/neraca saldo yang telah disusun yang diperoleh dari saldo setiap akun
yang dimiliki perushaan pada akhir periode tertentu, dan dicatat dikolom pertama dalam
neraca lajur. Isi dari kolom kedua sama seperti kolom neraca lajur perusahaan dagang,
pada kolom ketiga neraca lajur perusahaan manufaktur berupa daftar akumulasi biaya
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead. Kolom keempat dan keelima sama halnya dengan perusahaan dagang.
• Di laporan laba rugi perusahaan manufaktur terdapat satu komponen tambahan yaitu
manufaktur menggunakan harga pokok produksi, yakni biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja , biaya produk dalam proses, dan biaya produk jadi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari isi makalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur
memilik ciri khas tersendiri yakni harus mengolah terlebih dahulu bahan mentah
menjadi bahan jadi siap pakai. Perbedaan antara perusahaan manufaktur dengan
penjualan.
DAFTAR PUSAKA
Rudianto, Pengantar Akuntansi (Konsep dan Penyusunan Laporan Keuangan) adapti
11
13