JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

(UAS)
BUDGETING

NAMA : ANTONIUS MAGUN

NIM : 180230000045
KELAS : 4F/S1 AKUNTANSI

1. Perusahaan “Genova” mempunyai biaya standar yang digunakan untuk memproduksi

sebagai berikut.
Bahan langsung 21.000 kg dengan harga Rp. 30.000,-/kg
Tenaga kerja langsung 200 jam dengan tarif Rp. 20.000/jam
Biaya Overhead Pabrik dengan tarif
BOP Tetap Rp. 10.000/jam BOP
Variabel Rp. 15.000/jam
Sedangkan Biaya sesungguhnya yang dikeluarkan sebagai berikut.
Bahan langsung yang dibeli 20.000 kg dengan biaya 29.000/kg. Bahan langsung yang
dipakai 18.000 kg. Tenaga kerja langsung 9.000 jam dengan tarif Rp. 21.000 Overhead
Pabrik sesungguhnya Rp. 105.000.000 kaspasitas normal 8.000 jam.
Hitunglah:
Selisih harga, selisih kuantitas, selisih tarif, selisih efisiensi, selisih overhead dengan
menggunakan metode satu selisih, dua selish dan tiga selisih.

JAWAB :

a. Biaya bahan langsung

1. Metode satu selisih

Selisih biaya bahan baku

St = ( KSt x HSt) – (HS x KS)

= (21.000 kg x Rp 30.000) – ( Rp 29.000 x 18.000 kg)

= Rp 630.000.000 – Rp 522.000.000 = Rp 108.000.000(L)

2. Metode dua selisih

Selsih biaya bahan langsung

SH= (HSt – HS) x KS

= (Rp 30.000 - Rp 29.000) x 18.000 kg = Rp 18.000.000 (L)

 Selisih kuantitas biaya bahan langsung

SK= (KSt – KS) x HSt

= (21.000 Kg – 18.000 kg) x Rp 30.000 = Rp 90.000.000 (L)

Total seisih biaya bahan langsung Rp 108.000.000 (L)

3. Metode Tiga Selisih

Selisih harga biaya bahan langsung

SH= (HSt – HS) x KS

= (Rp 30.000 – Rp 29.000) x 18.000 kg = Rp 18.000.000 (L)

Selisish Kuantitas biaya Bahan langsung

SK = (KSt –KS) HSt

= ( 21.000 kg – 18.000 Kg) Rp 30.000 = Rp 90.000.000 (L)

Selisih harga atau kuantitas biaya bahan langsung

SHK = (HSt –HS) x (KSt-KS)

= (Rp 30.000-Rp 29.000) x(21.000 kg – 3.000) = Rp 3.000.000 (L)

b. B iya Tenaga Kerja Langsung

1. Metode satu selisih

Selisih biaya tenaga kerja

= (TUSt x JKSt) – (TUS – JKS)

= (Rp 20.000 x 200 jam) - (Rp 21.000 x 9.000 jam) = Rp 185.000.000 (R)

2. Motode dua selish

Selesih tarif upah

= (TUSt – TUS) x JKS

= (Rp 20.000 – Rp 21.000) x 9.000 jam = Rp 9.000.000 (R)

 Selisih upah efisiensi

= (JKSt – JKS) x TS

= (200 jam -9.000 jam) Rp 20.000 = Rp 176.000.000 (R) -

Total selisih biaya tenaga kerja = Rp 185.000.000 (R)

3. Metode tiga selisih

Selisih tarif upah

= ( TUSt – TUS) x JKSt

= (Rp 20.000-Rp 21.00) x 200 jam = Rp 200.000 (R)

Selisih upah efisiensi upah

= (JKSt-JKS) x TUSt

= (200 jam – 9.000 jam) x (Rp 21.000) = Rp 176.800.00 (R)

Selisih harga atau efisiensi upah

= (JKSt-JKS) x (TUSt-TUS)

= (200 jam – 9.000 jam) x (Rp 20.000-Rp 21.000) =Rp 8.800.000 (R) -

Total selisih biaya tenaga kerja = Rp 185.000.000 (R)

c. Biaya overhead pabrik

1. Metode satu selisih

BOP sesungguhya = Rp 105.000.000

BOP dibebankan

(JKS x (BOP Tetap + BOP Variabel)

(9.000 jam x (Rp 10.000 + Rp 15.000)) = Rp 225.000.000 -

Selisih total BOP = Rp 120.000.000 (R)

2. Metode dua selisih

Selisih terkendali

BOP sesungguhnya = Rp 105.000.000

BOP Tetap Pada Kapasitas Normal

( jam ka normal x tarif BOP tetap)

(8.000 jam x Rp 10.000) = Rp 80.000.000 -

BOP variable sesungguhnya Rp 25.000.000 (R)

BOP variable pada jam standar

(JKSt x tarif BOP variable)

(200 jam x Rp 15.000) Rp 3.000.000 –

Selisish terkendali Rp 22.000.000 (R)

Selisih volume

Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 8.000 jam

Jam tenaga kerja standar 200 jam –

Selisih volume 7.800 jam

Tarif BOP tetap Rp 10.000/jam x

Selisih volume Rp 78.000.000 (L)

3. Metode tiga selisih

Selisih pengeluaran

BOP sesungguhnya Rp 105.000.000

BOP teyap pada kapasitas normal

(tarif BOP tetap x jam normal)

(Rp 10.00 x 8.000 jam) Rp 80.000.0000 -

BOP variable sesungguhnya Rp 25.000.000

 BOP variable dianggarkan pada jam

Sesungguhnya : ( Rp 15.000 x 9.000 jam) Rp 135.000.000 -

Selsish pengeluaran Rp 110.000.000 (R)

Selisih kapasitas

Kapasitas normal 8.000 jam

Kapasitas sesungguhnya 9.000 jam

Kapasitas lebih pakai 1.000 jam

Tarif BOP tetap Rp 10.000/jam x

Selisih kapasitas Rp 10.000.000 (L)

Selisih efisiensi

Jam standar 200 jam

Jam sesungguhnya 9.000 jam

Selisih efisiensi (8.800 jam )

Tarif BOP Rp 25.000 /jam x

Selisih efisiensi Rp 220.000.000 (R)

d. Metode empat selisih

Selisih pengeluaran Rp 110.000.000 (R)

Selisih kapsitas Rp 10.000.000 (L)

Selisih efisiensi pecah menjadi

Selisih efisiensi variable( 8.800 jam x Rp 15.000) Rp 132.000.000 (R)

Selisih efisiensi tetap ( 8.800 jam x Rp 10.000) Rp 88.000.000 (R) +

Total selisih BOP Rp 320.000.000 (R)

2. Rencana penjualan 200.000 unit dengan harga Rp. 750/unit
Biaya Tetap Rp. 15.000.000 dan Biaya Variabel Rp. 100.000.000,-
Hitung:
a. BEP Unit dan Rupiah (Bukti)
b. Bila laba yang diinginkan Rp. 20.000.000 (Bukti).

Jawab :
a. BEP Unit dan Rupiah (Bukti)
Perhitungan BEP unit
BT
BEP (unit)¿
Harga i −Tarif BV
Rp 100.000 .000
Tarif BV =
200.000 unit
= Rp 500
Jadi besarnya tarif biaya bariabel (BV) adalah Rp 500

Rp15.000 .000
BEP unit =
Rp 750−Rp500
= 60.000 unit
Jadi besarnya BEP unit adalah 60.000 unit

Perhitungan BEP (Rp)

BT
BEP Rp = BV
1−
P
Rp15.000 .000
BEP Rp = Rp 100.000 .000
1−
200.000unit x Rp 750
= Rp 45.000.000
Jadi besarnya BEP Rupiah (Rp) adalah Rp 45.000.000
Bukti :
Penjualan (Rp 750 x 60.000 unit) = Rp 45.000.000
Biaya Tetap = Rp 15.000.000
Biaya variabel (60.000 unit x Rp 500) = Rp 30.000.000 +
Rp 45.000.000 -
Rp 0 (tbk)
 b. Bila laba yang diinginkan Rp. 20.000.000 (Bukti).
BT + Laba
Penjualan (unit) =
Hargai−Tarif BV
Rp 15.000 .000+ Rp 20.000.000
=
Rp 750−Rp 500
= 140.000 unit
Jadi jumlah unit yang dijual untuk mencapai laba Rp 20.000.000
adalah 140.000 unit

BT + Laba
Penjualan (Rp) = BV
1−
P
Rp 15.000 .000+ Rp 20.000.000
= RP100.000 .000
1−
Rp 150.000.000
= Rp 105.000.000
Jadi penjualan sebeasar Rp 105.000.000 untuk mecapai laba yang
sudah ditentkan Rp 20.000.0000.

Bukti :
Penjualan (140.000 unit x Rp 750) = Rp 105.000.000
Biata Tetap = Rp 15.000.000
Biya Variabel ( 140.000 unit x Rp 500) = Rp 7.000.000 +
Rp 85.000.000 -
Laba Rp 20.000.000