7. a. Pendistribusian biaya listrik pabrik Rp550.

000 ke departemen yang menikmati atas dasar pemakaian KWH

Rp12,000
Produksi I = x Rp550,000 = Rp220,000
Rp30,000
Rp12,000
Produksi II = x Rp550,000 = Rp220,000
Rp30,000
Rp3,000
Produksi III = x Rp550,000 = Rp55,000
Rp30,000
Rp3,000
Produksi IV = x Rp550,000 = Rp55,000
Rp30,000

b. Pendistribusian biaya penyusutan gedung pabrik Rp4.000.000 ke departemen yang menikmati atas dasar luas lantai

Rp1,600
Produksi I = x Rp4,000,000 = Rp1,600,000
Rp4,000
Rp1,200
Produksi II = x Rp4,000,000 = Rp1,200,000
Rp4,000
Rp600
Produksi III = x Rp4,000,000 = Rp600,000
Rp4,000
Rp600
Produksi IV = x Rp4,000,000 = Rp600,000
Rp4,000

c. Pendistribusian biaya gaji karyawan Rp2.000.000 ke departemen yang menikmati atas dasar jumlah karyawan

Rp35
Produksi I = x Rp2,000,000 = Rp875,000
Rp80
Rp25
Produksi II = x Rp2,000,000 = Rp625,000
Rp80
Rp10
Produksi III = x Rp2,000,000 = Rp250,000
Rp80
Rp10
Produksi IV = x Rp2,000,000 = Rp250,000
Rp80
makaian KWH

ati atas dasar luas lantai

jumlah karyawan
8. a. BOP departemen pembantu dialokasikan langsung ke departemen produksi

Departemen Produksi
Keterangan
P Q
BOP departemen sebelum alokasi Rp5,000,000 Rp3,000,000
Alokasi BOP dari departemen pembantu:
Departemen R (P 75% dan Q 25% Rp750,000 Rp250,000
Departemen S (P 60% dan Q 40%) Rp900,000 Rp600,000
BOP departemen produksi setelah alokasi Rp6,650,000 Rp3,850,000

b. BOP departemen pembantu dialokasikan secara bertahap

Keterangan Departemen Pembantu (S)

BOP departemen sebelum alokasi Rp1,500,000

Alokasi BOP dari departemen pembantu:
Departemen R Rp200,000
Departemen S -(Rp1,700,000)
BOP departemen produksi setelah alokasi Rp0
 Departemen Pembantu
R S
Rp1,000,000 Rp1,500,000

-(Rp1,000,000) -
- -(Rp1,500,000)
Rp0 Rp0

Departemen Produksi
P Q
Rp5,000,000 Rp3,000,000

Rp500,000 Rp300,000
Rp680,000 Rp1,020,000
Rp6,180,000 Rp4,320,000
9. Taksiran BOP Tetap Rp3,000,000
Taksiran BOP Variabel Rp5,000,000
BOP yang sesungguhnya Rp8,000,000

Selisih BOP -Rp1,000,000

Kas/Bank -Rp1,000,000

10. Taksiran BOP Tetap Rp5,000,000

Taksiran BOP Variabel Rp9,400,000
BOP yang sesungguhnya

Selisih BOP -Rp1,900,000

Pendapatan -Rp1,900,000
11. a. Perhitungan selisih pembebanan BOP

Selisih pembebanan BOP = Anggaran BOP - BOP Sesungguhnya

= (Rp8.000.000 + Rp17.000.000) - Rp23.500.000
= Rp1,500,000

b. Perhitungan selisih BOP dengan metode dua selisih

Tarif BOP = Anggaran BOP / Jam Mesin Normal

= (Rp8.000.000 + Rp17.000.000) / 50.000 jam
= Rp500 per jam mesin

Selisih Anggaran = (Tarif BOP x Jam Mesin Sesungguhnya) - BOP Sesungguhnya

= (Rp500 x 46.000 jam) - Rp23.500.000
= Rp500,000

Selisih Kapasitas = Tarif BOP x (Jam Mesin Normal - Jam Mesin Sesungguhnya)
= Rp500 x (50.000 jam - 46.000 jam)
= Rp2,000,000

12. a. Perhitungan selisih pembebanan BOP

Selisih pembebanan BOP = Anggaran BOP - BOP Sesungguhnya

= (Rp5.000.000 + Rp11.000.000) - Rp16.320.000
= Rp320,000

b. Perhitungan selisih BOP dengan metode dua selisih

Tarif BOP = Anggaran BOP / Jam Kerja Langsung Normal

= (Rp5.000.000 + Rp11.000.000) / 2.500 jam
= Rp6,400 per jam mesin

Selisih Anggaran = (Tarif BOP x Jam Kerja Langsung Sesungguhnya) - BOP Sesungguhnya
= (Rp6.400 x 2.680 jam) - Rp16.320.000
= Rp832,000

Selisih Kapasitas = Tarif BOP x (Jam Kerja Langsung Normal - Jam Mesin Sesungguhnya)
= Rp6.400 x (2.500 jam - 2.680 jam)
= Rp1,152,000
OP Sesungguhnya

n Sesungguhnya)