Nama : Anisa

Nim :
Kelas : 4A Akuntansi Non Regular
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Tanggal : 11 Juni 2021

Tugas 3 : BIAYA OVERHEAD PABRIK

Soal 1 (PT. Mingo’s Slime milik Doflamingo)

Jenis BOP Harga (Rp.)

BOP Tetap 9.300.000
BOP Variabel 9.500.000

a. Tarif tetap BOP U = BOP T = 9.300.000 = Rp.18,6

Vt 500.000

b.. Tarif Variabel BOP U = BOP T = 9.500.000 = Rp.19

Vt 500.000

c. Tarif tetap BOP B = BOP T = 9.300.000 = Rp.12,4

Bt 750.000

d. Tarif Variabel BOP B = BOP T = 9.500.000 = Rp.12,7

Bt 750.000

e. Tarif Tetap BOP p = BOP T x 100% = 9.300.000 x 100 % = 62 %

Pt 15.000.000

f. Tarif Variabel BOP p = BOP T x 100% = 9.500.000 x 100 % = 65 %

Pt 15.000.000

g. Tarif tetap BOP J = BOP T = 9.300.000 = Rp.186

Jt 50.000

h. Tarif Variabel BOP J = BOP T = 9.500.000 = Rp.190

Jt 50.000

i. Tarif tetap BOP M = BOP T = 9.300.000 = Rp.132,9

Mt 70.000

J. Tarif Variabel BOP M = BOP T = 9.500.000 = Rp.135,7

Mt 70.000
Soal 2 (Doflamingo mengalami untung atau rugi jika pada kenyataan mesin bekerja
selama 72.000 jam)

Tarif tetap BOP J = BOP T = 9.300.000 = Rp.186

Jt 50.000

Tarif Variabel BOP J = BOP T = 9.500.000 = Rp.190

Jt 50.000

Jadi total tarif BOP J adalah 186 + 190 = Rp. 376

Maka :
BOP Realisasi : Rp. 19.150.000
BOP dibebankan : Rp. 376 x Rp. 52.000 = Rp. 19.552.000

Selisih bop = Rp. 19.552.000 - Rp. 19.150.000 = Rp. 402.000 (Overapplied/berlebihan)

Atau

BOP dibebankan : Rp. 376 x Rp. 52.000 = Rp. 19.552.000

BOP Kapasitas Nyata = (Rp. 186 x 50.000) + (Rp. 190 x 52.000) = Rp. 19.180.000

Selisih bop = Rp. 19.552.000 - Rp. 19.180.000= Rp. 372.000 (Overapplied/berlebihan)

Soal 3 (Menghitung tarif biaya overhead pabrik, overhead dibebankan, selisih BOP
dan juga biaya per unitnya)

Tarif BOP = BOP A = Rp. 6.000.000 = Rp. 250

TDP 24.000

Overhead Dibebankan = Rp. 250 x 25.000 = Rp. 6.250.000

Selisih bop = Rp. 6.250.000 - Rp. 6.500.000 = Rp. 250.000 (underapplied)

BOP T = Rp. 9.000.000 + Rp. 6.250.000 = 15.250.000

Tarif BOP U = BOP T = Rp. 15.250.000 = Rp. 305

VT 50.000
SOAL 4 ( PT. AMOR)

1. Persamaan Departemen Jasa

Keterangan :
X : BOP Dept. jasa bengkel setelah menerima alokasi BOP dari dept. jasa diesel
Y : BOP Dept. jasa diesel setelah menerima alokasi BOP dari dept. jasa bengkel
a1 : : BOP Dept. jasa bengkel sebelum menerima alokasi BOP dari dept. jasa diesel
a2 : : BOP Dept. jasa diesel sebelum menerima alokasi BOP dari dept. jasa bengkel
b1 : : Presentase penggunaan jasa dept. jasa bengkel
b2 : : Presentase penggunaan jasa dept. jasa diesel

sehingga :

X =1.000.000 + 0.1 Y
Y = 1.000.000 + 0.2 X

Maka :
X = 1.000.000 + 0.1 (1.000.000 + 0.2 X)
X = 1.000.000 + 1.000.000 + 0.2 X
X- 0,02X = 1.100.000
0.98 X = 1.100.000
X = 1.122.448,979
= 1.122.449

X = 1.000.000 + 0.1 Y
1.122.449 = 1.000.000 + 0.1 Y

1.122.449 - 1.000.000 = 0.1 Y

122.449 = 0.1 Y
Y = 1.224.489,79
= 1.224.490

2. BOP Netto masing – masing departemen jasa :

 Keterangan Dept Bengkel Dept. Diesel

Budget BOP Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

Menerima BOP dari :
Dept. diesel = 0.1 x Rp.
1.224.490 = Rp. 122.449
Dept. bengkel = 0.2 x Rp.
1.122.490 = Rp. 224.490

Memberi BOP kepada :

Dept. diesel (Rp. 122.449)
Dept. bengkel (Rp. 224.490)
BOP Neto Masing- Rp. 897.959 Rp. 1.102.041
masing

3. . Jumlah BOP Keseluruhan masing – masing Dept. Produksi :

Keterangan Perakitan Penyelesaian

Budget BOP Rp. 4.000.000 Rp. 2.000.000

Alokasi BOP dari :

Dept. bengkel
40/80 x Rp. 897. 959 Rp. 448.979,5

40/80 x Rp. 897. 959 Rp. 448.979,5

Dept. Diesel

50/90 x Rp. 1.102.041 Rp. 612.245

Rp. 489.796
40/90 x Rp. 1.102.041

Jumlah BOP Keseluruhan Rp. 5.061.224,5 Rp. 2.938.775,5

4. Tarif BOP masing - masing Dept. produksi untuk setiap satuan kegiatan :
Tarif BOP Dept. Perakitan per satuan DMH : Rp. 5.061.224,5 : 10.000 = Rp. 506,10

Tarif BOP Dept. penyelesaian per satuan DLH :

Rp. 2.938.775,5 : 5.000 = Rp. 587,76